Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MEKANIKA FLUIDA

HEADLOSS PADA SISTEM KARBURATOR BAHAN BAKAR


SEPEDA MOTOR

KELOMPOK 11
1.
2.
3.
4.
5.

Wigy Apriandi Wiguna


Daniel Fathur Rizal
Halomoan Daniel Febrianto
Digdyo Niti Santoso
Rahadian Agnies Septanto Pamungkas

2410030052
2410030053
2410030054
2410030055
2410030056

PRODI D3 TEKNIK INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2012
1. Pendahuluan
Pada mesin dengan karburator, terjadi head loss pada venturi. Head loss ini
berupa penurunan tekanan pada saluran masuk (intake manifold) yang akan

berbanding lurus dengan penurunan debit udara yang masuk ke dalam silinder.
Sehingga besarnya head loss pada karburator akan mempengaruhi efisiensi
volumetrik secara langsung.
Proses pengkabutan bahan bakar di karburator merupakan fungsi dari aliran
udara sebagai variabel bebas. Pada venturi kecepatan aliran udara akan meningkat
dan tekanan udara akan turun, sehingga bahan bakar akan mengalir melalui nozzle
akibat adanya beda tekanan antara tekanan di venturi dengan tekanan bahan bakar
di ruang pelampung. Pengontrolan debit bahan bakar yang masuk ke silinder
dilakukan dengan prinsip beda tekanan tersebut.
Dengan adanya headloss jika menggunakan karburator, maka akan diberikan
solusi dengan penggunaan sistem injeksi bahan bakar sebagai pengganti dari
karburator.
Dengan menggunakan mesin sistem injeksi bahan bakar memiliki kelebihan
jika dibandingkan dengan penggunaan karburator. Pada mesin sistem injeksi,
bahan bakar diinjeksikan dekat dengan katup hisap, maka intake manifold dapat
didesain untuk lebih memaksimalkan aliran udara yang masuk tanpa adanya
kerugian tekanan pada sistem pemasukan.
Pada mesin dengan sistem injeksi bahan bakar, pengontrolan debit bahan
bakar dilakukan berdasarkan parameter beban dan kecepatan mesin untuk setiap
siklus. Sehingga sistem injeksi bahan bakar memungkinkan pencampuran udarabahan bakar dapat lebih tepat dan homogen. Disamping itu dengan penginjeksian
bahan bakar di dekat katup masuk losses pada aliran bahan bakar akibat berat
jenis dan sifat termodinamik bahan bakar dapat diminimalkan.
Diharapkan setelah menganalisa masalah ini akan mengetahui karakteristik
mesin yang menggunakan sistem karburator bahan bakar, meliputi tekanan intake
manifold, debit udara yang masuk, debit bahan bakar yang dibutuhkan, dan
efisiensi volumetris pada saluran masuk (intake manifold).
2. Hasil Data dan Pembahasan

Untuk penggunaan sistem injeksi bahan bakar pada elbow dari intake
manifold terjadi proses percampuran udara dengan bahan bakar yang diinjeksikan.
Elbow memiliki diameter dalam 10 mm, dan diameter luar 40 mm. Diameter
intake 30 mm. Tekanan intake manifold dianggap konstan antara inlet dan outlet
dan beda tekanan injektor dengan intake selalu 2,5 bar. Dari hasilnya diketahui
bahwa desain yang dibuat mampu menghasilkan campuran udara-bahan bakar
yang cukup homogen (kuning-orange). Ini membuktikan bahwa intake manifold
pada sistem injeksi bahan bakar cukup baik dari segi pencampuran udara-bahan
bakar.

Gambar 1 Kontur Konsentrasi Bahan Bakar pada tekanan intake manifold


elbow
Bentuk dari intake manifold adalah seperti pipa elbow, maka disini pasti
headloss yang berupa minor loss sebesar :
Kecepatan aliran untuk pipa spiral

V=

Q 0.007
0,007
=
=
=0,001256 m/s
A 2
2
d
0,04
4
4

Q merupakan debit antara percampuran bahan bakar dengan udara.


Aetelah itu menghitung bilangan reynold untuk menetukan jenis aliran. Diketahui =
5000 kg/m3 dan = 1,005x10-6 N.s/m2

VD 500 0 x 0,0 01256 x 0,04


=
=24995,02

1,005 x 106

Sehinga faktor gesekan (f) dapat dicari dalam diagram Moody atau dengan rumus :

f =

64
64
=
24995,02

= 0,00256
Lalu menghitung minor losses pada pipa sebagai berikut :

P=f

L
1,1 x 0,001256 2
V 2=0,00256
= 5,0 x 10-8 psi
2D
2 x 0,04

( )

Headloss yang terjadi adalah sebesar 5,0 x 10 -8 psi. Dan nilai tersebut sangatlah
kecil, sehingga sangat menguntungkan bagi motor untuk efektifitas penggunaan bahan
bakarnya.

3. Kesimpulan
Dari pembahasan berdasarkan pengamatan data pengujian maka diketahui
pengaruh desain intake manifold terhadap efisiensi volumetris dan karakteristik
kerja mesin. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa desain intake
manifold model elbow mampu menghasilkan campuran udara-bahan bakar yang
cukup homogen. Ini membuktikan bahwa desain intake manifold tersebut sangat
baik dari segi pencampuran udarabahan bakar. Desain intake manifold ini,
menghasilkan efisiensi volumetris yang cukup baik. Namun masih perlu
dikembangkan bentuk geometri manifold dan perletakkan injektor yang lebih
optimal agar dapat semakin efektif lagi penggunaan bahan bakar.

Anda mungkin juga menyukai