Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.
2.
Misalnya jumlah cairan 500 cc, dengan menggunakan ukuran macro drips (1
cc = 15 tetes) maka berapa waktu absorbsi (jam) jika jumlah tetesan :
8 tetes/menit
15 jam 6 menit
9 tetes/menit
14 jam
10 tetes/menit
12 jam 5 menit
11 tetes/menit
11 jam 36 menit
12 tetes/menit
10 jam 41 menit
13 tetes/menit
10 jam
14 tetes/menit
9 jam
15 tetes/menit
8 jam 33 menit
16 tetes/menit
8 jam
17 tetes/meint
7 jam 35 menit
18 tetes/menit
7 jam
19 tetes/menit
6 jam 57 menit
20 tetes/menit
6 jam 25 menit
21 tetes/menit
6 jam
22 tetes/menit
23 tetes/menit
5 jam 43 menit
24 tetes/menit
5 jam 20 menit
25 tetes/menit
5 jam
26 tetes/menit
4 jam 80 menit
27 tetes/menit
4 jam 62 menit
28 tetes/menit
4 jam 46 menit
29 tetes/menit
4 jam 31 menit
30 tetes/menit
4 jam 16 menit
Memasang infus merupakan salah satu cara pemberian terapi cairan dan terapi pengobatan
melalui Intra vena dengan menggunakan prosedur infasif yang dilaksanakan dengan
menggunakan tehnik aseptic.
2. Tujuan Memasang Infus
Mempertahankan atau menganti cairan tubuh yang hilang
Memperbaiki keseimbangan asam basa
Memperbaiki komponen darah
Tempat memasukkan obat atau terapi intra vena
Rehidrasi cairan pada pasien shock
3. Persiapan Pemasangan Infus
a) Persiapan Klien
Cek perencanaan Keperawatan klien
Klien diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan
b) Persiapan Alat
Alkohol Spry
Infus Set
IV catheter sesuai ukuran
Pengalas
Infus sesuai pesanan
Toniquet
Sarung tangan bersih
Kapas steril
Plester
Bengkok
4. Prosedur Kerja:
1) Melakukan verifikasi program pengobatan
2) Mencuci tangan
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3
10) Lepas torniquet dan masukan catheter secara perlahan, sambil menarik jarum keluar
11) Alirkan infus, selanjutnya lakukan fiksasi antara sayap dan lokasi insersi tanpa menutup
lokasi insersi
12) Letakkan kapas/gaas steril di atas area insersi.
13) Lepaskan sarung tangan
14) Lakukan fiksasi (plaster ukuran 5x8cm sampai menutup kapas steril.
15) Atur tetesan infus sesuai program dan tulis tanggal pemasangan, kolf, tetesan, jam
habis,dan k/p obat
16) Observasi respon pasien.
17) Bereskan alat dan kembalikan pada tempatnya dalam keadaan bersih
18) Cuci tangan
5. Evaluasi
a) Observasi terhadap kondisi umumvital sign, keluhan nyeri, alergi
b) Observasi kelancaran tetesan dan jumlah tetesan
c) Observasi area insersi (warna kulit / pembengkakan/ sakit)
d) Berikan KIE pada pasien/keluarga bila terjadi ketidaknyamanan
6. Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi / respon
klien terhadap pemasangan infus, cairan dan tetesan yang diberikan, nomor abocath, vena
yang dipasang, dan perawat yang melakukan ) pada catatan keperawatan
dimasukkan (PICCs). Salah satu perubahan untuk tahun 2006 Standar adalah
bahwa Kriteria Praktek sekarang merekomendasikan penggunaan perangkat
stabilisasi kateter diproduksi sebagai disukai daripada metode lain, seperti
kaset steril dan strip bedah. INS tidak mendukung perangkat tertentu.
Kedua masalah kesehatan keselamatan pekerja dan penelitian klinis telah
mendorong perubahan ini. Penjahitan tidak lagi dianjurkan karena risiko
untuk jarum kesehatan penyedia injuries.2 jahitan juga terkait dengan
peningkatan risiko infeksi. Dalam sebuah penelitian acak prospektif, 3 170
pasien dengan PICCs secara acak ditunjuk untuk jahitan atau untuk
penempatan perangkat securement diproduksi. Temuan signifikan termasuk
waktu securement lebih pendek dan infeksi aliran darah lebih sedikit PICC
terkait dalam kelompok menggunakan perangkat securement dipabrikasi;
ada 1 jarum cedera pada kelompok jahitan. Dua studi prospektif dikutip
dalam Standards4, 5 dibandingkan penggunaan tape untuk perangkat
securement dalam stabilisasi kateter IV perifer dan menemukan tingkat
signifikan menurun untuk restart IV dijadwalkan, serta pengurangan secara
keseluruhan dalam komplikasi. Sejak publikasi Standar, Schears6 diringkas
data evaluasi produk dikumpulkan pada penggunaan 1 perangkat
securement tersedia (StatLok,.
PEMASANGAN INFUS
Pengertian
Tujuan
a. Memenuhi cairan dan elektrolit bagi pasien yang tidak bisa mengambil
secara oral
b. Memenuhi cairan dan elektrolit tubuh setelah banyak kehilangan cairan,
contohnya : Melalui perdarahan, dehidrasi yang serius.
c. Memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tisu untuk proses metabolisme
d. Menyediakan suatu medium untuk p[emberian obat secara intravena
Indikasi
Dehidrasi
Syok
Intoksikasi berat
Pra & Pasca bedah sesuai dengan program pengobatan
Pasien yang puasa (NBM/Nil by Mouth) atau tidak boleh mengambil makanan
atau minuman secara oral
Sebelum transfusi darah
Perlu pengobatan dengan cara infus
Pasien yang memerlukan obat yang dimusnahkan oleh acid hidroklorik atau
obat yang mudah diserap oleh gastrousus
Vena
Vena
Vena
Vena
Vena
Vena
Vena
Vena
palmar digitalis
sefalika
basalika
antebrakhial medialis
kubitis medialis
temporalis
dorsalis
jugularis
2. Keperluan pasien
Pasien yang mengalami syok hipolemik memerlukan cairan dengan segera
oleh itu cairan perlu diberi dengan tepat
4.
7.
Potensi jarum
Darah beku yang terdapat pada ujung jarum / bevel akan menyekat aliran
infus
8. Penyempitan vena
Penggunaan balutan (bandage) yang erat / cuff tekanan darah
9. Pembukaan udara.
Tertutup = udara tidak dapat masuk ke dalam botol mengakibatkan tidak ada
tekanan di dalam botol untuk membuat cairan menetes
10
Tetesan dasar
Mikro : 60 tts/mnt
Makro : 20 tts/mnt
Persiapan Alat:
1. Cairan infus
2. Infuset
3. IV Khateter Jarum infus, Abocath, Wing needle/Butterfly
4. Kapas alkohol
5. Standar infus
6. Turniquit, plaster, gunting,
7. Larutan antiseptic (Bethadine)
8. Papan Spalk (bila perlu)
9. Sarung tangan
10.Perlak kecil/pengalas, nierbekken.
Prosedur
Langkah-langkah
Rasional
11
3. Cuci tangan
4. Atur
peralatan
dalam
bak
instrumen
dan
letakkan
di
samping tempat tidur pasien
5. Periksa
cairan
yang
akan
digunakan
Tanggal kadaluarsa
Kandungan
cairan
Kejernihan,
ada
endapan,
benda asing
Kebocoran
plastik/keretakan
kaca pada botol infus
Mengurangi
mikroorganisme
transmisi
Agar
prosedur
dapat
dilakukan secara sistematis
botol
infus
11.Pencet
drip/penampung
pada
slang infus sehingga cairan masuk
ke drip sampai tanda batas, lalu
buka klem dan alirkan sampai
memenuhi selang. Klem roll ke
posisi off.
12.Hilangkan udara pada slang
dengan cara meluruskan slang
tegak
lurus
dan
menjentik2
dengan ujung jari. Pastikan bahwa
dalam
selang
bersih
dari
gelembung udara.
13.Atur posisi pasien rileks dengan
tangan lurus, letakkan perlak kecil
di bawah tangan.
Memudahkan
pengaturan
kecepatan aliran dan posisi off
cegah penetesan.
Mempertahankan
larutan
Memudahkan
cairan
kesterilan
pengaliran
Efek
peghisapan
cairan
berpindah masuk ke ruang
drip untuk mencegah udara
masuk ke selang.
Udara
dapat
masuk
ke
pembuluh
darah
dan
menyebabkan emboli
13
kain/seprei
14
22.Tahan
abocath
dengan
satu
tangan, lepaskan turniket dengan
cepat hubungkan dengan selang
infus/ three way/stopper.
Membawa
mikroorganisme
menjauhi pusat penusukan
tetesan
infus
26.Lepaskan
sarung
tangan,
bereskan alat dan cuci tangan
27.Catat tindakan perawat secara
singkat dan jelas seperti tanggal
pemasangan, jenis dan jumlah
cairan yang digunakan
15
Mengurangi
mikroorganisme
transmisi
Mendokumentasikan
semua
tindakan sebagai tanggung
jawab dan tanggung gugat
perawat.
16
Kewaspadaan
Ganti lokasi tusukan setiap 48-72 jam dan gunakan set infus yang baru
Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam dan evaluasi tanda infeksi
Observasi tanda/reaksi alergi terhadap infus atau komplikasi lain
Evaluasi
Defenisi:
18
Memasukkan darah yang berasal dari donor ke dalam tubuh klien melalui
vena.
Tujuan :
1. Untuk menggantikan kehilamgam darah yang banyak sewaktu pembedahan
dalam kasus perdarahan
2. Menggantikan kekurangan komponen darah yang spesifik contohnya, Platelet,
RBC, faktor2 pembekuan darah
3. Umtuk memepertahankan dan meningkatkan volume darah dalam sirkulsasi
pada kasus2 syok akibat perdarahan
4. Untuk meningkatkan kandungan oksigen dalam darah pada kasus anemia
Di lakukan pada:
1. Klien yang kehilangan darah
2. Klien yang penyakit kelainan darah tertentu (misalnya anemia, leukemia)
Komponen-Komponen darah:
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Peralatan
1. Selain alat-alat yang diberika dalam pemeberian infus
2. Larutan normal saline 0,9%/ Nacl 0,9%
3. Set infus dengan filter
4. IV khateter (Diemeter 18 G/19G)
5. produk darah yang benar
6. Sarung tangan
7. Kapas alkohol
8. plester
9. Nierbekken
10.Format persetujuan pemberian transfusi yang ditandatangani
11.Penghangat darah
1. Dokter
Memberika instruksi
Berapa unit darah tergantung pada keadaan anemia pasien
Tanda tangan format golongan darah (Group cross match)
2. Pasien
Pengambilan darah krg lebih 3 ml untuk tes golongan darah ini bertujuan
untuk tes kesesuaian dara untuk menghindari kejadian aglutinasi dan
hemolisis
3. Perawat
Mengambil sampel darah pasien
Mengisi format pengambila darah dengan lengkap
Mengantar sampel darah ke bank darah/PMI
Komfirmasi darah telah disediakan oleh bank darah/PMI sesuai instruksi
dokter di dalam format.
Prosedur
Langkah Langkah
Rasional
7. Cuci tangan
Pemeriksa kompatibilatas
yang tertera pada kantung
darah dan informasi pada
kantung itu sendiri.
21
darah
Membantu mempercepat hubungan
dari selang infus yang telah disiapkan
ke kateter IV.
Mengisi slang
23
24
25