Oleh:
dr. Diana Mustika Ayu
dr. Nora Ramkita
dr. Rizki Putra Sanjaya
Pendamping:
dr. Hj. Evi Mutia Afriyeti
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh
dr. Diana Mustika Ayu
dr. Nora Ramkita
dr. Rizki Putra Sanjaya
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
petunjuk, kekuatan, dan hidayah-Nya, sehingga Mini Project yang berjudul Analisis
Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Bagian Rawat Jalan Puskesmas
SIMPUR ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik.
Mini Project ini disusun sebagai tugas persyaratan dalam menempuh Program
Dokter Internship Indonesia. Penulisan mini project ini dapat terwujud dari
bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada :
1. dr. Hj. Evi Mutia Afriyeti selaku Kepala Puskesmas SIMPUR dan
Pendamping atas kesabarannya membimbing penulis dan memberikan
ilmu serta meluangkan waktu selama penyusunan mini project ini.
2. Seluruh karyawan Puskemas SIMPUR yang telah membantu memberikan
informasi sehingga memudahkan penulis dalam menyelesaikan mini
project ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam menyelesaikan mini project ini.
Penulis menyadari bahwa mini project ini masih banyak kekurangannya,
sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk
mendukung penyempurnaan mini project ini. Akhir kata, penulis mengharapkan mini
project ini dapat bermanfaat bagi pembaca semuanya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................3
DAFTAR ISI..................................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................6
1.1 Latar Belakang......................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................8
1.3 Tujuan...................................................................................................................9
1.4 Manfaat.................................................................................................................9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................10
2.1 Pengertian Mutu.................................................................................................10
2.2 Dimensi Mutu.....................................................................................................10
2.3 Kepuasan Pelanggan (Masyarakat)....................................................................13
2.4 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)..................................................................16
2.5 Akreditasi............................................................................................................19
2.6 Standar Akreditasi..............................................................................................19
BAB 3 METODE KEGIATAN....................................................................................23
3.1
SASARAN KEGIATAN................................................................................23
3.2
BENTUK KEGIATAN..................................................................................23
3.3
3.4
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN.........................................................23
3.5
JADWAL KEGIATAN..................................................................................24
BAB 4 HASIL..............................................................................................................25
BAB 5 PEMBAHASAN..............................................................................................42
BAB 6 PENUTUP........................................................................................................45
6.1 Kesimpulan.........................................................................................................45
4
6.2 Saran...................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................48
BAB 1
PENDAHULUAN
dalam
menangani
transaksi
dan
penanganan
keluhan
pelanggan/pasien.
c. Assurance (jaminan), meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan
terhadap produk/jasa secara tepat, kualitas keramah tamahan, perhatian dan
kesopanan dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan
informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan
jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan
d. Emphaty (Empati), yaitu perhatian secara individual yang diberikan
perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi
perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan
dan
usaha
perusahaan
untuk
memahami
keinginan
dan
kebutuhan
pelanggannya.
e. Tangibles (Bukti Langsung), meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung
dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan
kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan
karyawan.
7
Tujuan Umum
Mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan
Untuk Puskesmas :
Mengetahui gambaran kepuasan pasien ditinjau dari mutu pelayanan yang
disediakan oleh tenaga medis dan paramedis dibagian rawat jalan
1.4.2
puskesmas Simpur.
Memperbaiki mutu pelayanan Puskesmas sesuai kriteria akreditasi untuk
Puskesmas Simpur
Untuk masyarakat :
Masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai
harapan, sehingga masyarakat puas saat mendapatkan pelayanan kesehatan di
1.4.3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mutu
Pengertian mutu menurut DEPKES RI adalah sebagai berikut: Mutu pelayanan
kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai
dengan tingkat kepuasan rata- rata penduduk, serta dipihak lain tata cara
9
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan.
Philip Crosby memberi pengertian mutu sebagai berikut: mutu adalah kepatuhan
terhadap suatu spesifikasi dan keadaan tanpa cacat (confroming to requirement and
zero defect), sedangkan Juran menyampaikan pengertian bahwa mutu adalah cocok
atau sesuai dengan yang ditentukan atau diminta oleh konsumen Berkait dengan
pengertian mutu, Donabedian
Pelanggan suatu rumah sakit/organisasi kesehatan tidak hanya pasien yang datang,
tetapi meliputi:
1. Pelanggan eksternal: pasien, keluarga pasien, pengunjung, pemerintah,
asuransi kesehatan, dokter, masyarakat umum, rekanan, dsb.
2. Pelanggan internal: tenaga profesi yang ada di rumah sakit, karyawan rumah
sakit, maupun pihak manajemen.
2.2 Dimensi Mutu
Pelanggan baik eksternal maupun internal mempunyai keinginan-keinginan
ataupun harapan terhadap produk yang disediakan oleh rumah sakit/organisasi
penyedia pelayanan kesehatan. Mereka mempunyai persyaratan-persyaratan yang
diharapkan dapat dipenuhi oleh rumah sakit/organisasi penyedia pelayanan kesehatan
terhadap produk-produk pelayanan yang disediakan. Pelanggan eksternal sebagai
pengguna jasa pelayanan mengharapkan apa yang diinginkan dapat dipuaskan
(customer satisfaction), sedangkan tenaga profesi mengajukan persyaratan agar
pelayanan yang disediakan memenuhi standar profesi, sedangkan pihak manajemen
menghendaki pelayanan yang efektif dan efisien. Jadi mutu dapat dipandang dari
berbagai sudut pandang. Dari pendapat beberapa pakar mutu yang memperhatikan
berbagai sudut pandang tersebut, dapat dirangkum disebutkan ada delapan dimensi
mutu (Brown et al.):
1. Akses terhadap pelayanan (Access): apakah akses terhadap pelayanan
mudah? Bagaimana akses masyarakat/pasien terhadap pelayanan gizi?
10
berfokus pada persyaratan yang diajukan oleh pelanggan maupun input dari
rekanan, pelanggan internal. Seluruh jajaran karyawan dalam organisasi
harus mampu mengatasi masalah yang ada dalam sistem, oleh karena itu
perlu bersama-sama menyusun rencana perbaikan.
2. Do: Ketika inisiatif untuk melakukan perbaikan telah direncanakan, maka
inilah saatnya untuk melakukan uji coba dalam skala kecil, segala perubahan
yang terjadi diamati, dicatat, dan dianalisis dengan alat-alat perbaikan mutu
seperti flow chart, fishbone, pareto, analisis trend, histogram, diagram
pencar, diagram kendali, dan sebagainya.
3. Chek/Study: Hasil uji coba dianalisis dan didiskusikan bersama, sehingga
dapat dipahami keterkaitan antara masalah yang satu dengan yang lain dan
dapat memberikan rekomendasi yang perlu dilakukan untuk perbaikan.
11
4. Act: Berdasarkan hasil uji coba dapat diambil keputusan untuk melakukan
proses
untuk
memproduksi
merupakan
faktor
yang
sangat
penting
dan menentukan
keberhasilan suatu badan usaha karena masyarakat adalah konsumen dari produk yang
dihasilkannya. Pada instansi publik, kepuasan masyarakat dapat dilihat dari kualitas
pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat.
2.3.1
kemampuan
dalam
13
memberikan
keamanan
di
dalam
Konfirmasi harapan
Kepuasan tidak diukur langsung namun disimpulkann berdasarkan
Ketidakpuasan pelanggan
Beberapa aspek yang sering ditelaah guna mengetahui ketidakpuasan
pelanggan yaitu :
a) komplain
b) retur atau pengembalian produk
c) biaya garansi
d) penarikan kembali produk dari pasar, dan
e) konsumen beralih ke pesaing
b) Bagaimana cara mengukur?
Empat metode yang banyak digunakan dalam mengukur kepuasan
pelanggan (Fandy, 2005:336), yaitu :
1. Sistem keluhan dan saran
Setiap organisasi jasa yang berorientasi pada pelanggan wajib
memberikan
kesempatan
seluas-luasnya
bagi
pelanggan
untuk
15
hal
itu
dapat
mengambil
kbijakan
perbaikan
atau
penyempurnaan selanjutnya.
4. Survey kepuasan pelanggan
Metode survey, baik via pos, telepon, maupun wawancara langsung.
Melalui survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan atau umpan balik
langsung dari pelanggan.
2.4 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
2.4.1 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
Kep/25/M.PAN/2004. Indeks Kepuasan Masyarakat adalah data dan informasi tentang
tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kualitatif
dan kuantitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur
penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapannya dan
kebutuhannya.
Tujuan penyusunan Indeks Kepuasan Maysarakat (IKM) ini untuk mengetahui
tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan
kebijakan dalam rangka peningkatan pelayanan publik selanjutnya. Bagi masyarakat,
Indeks Kepuasan Masyarakat dapat digunakan sebagai gambaran tentang kinerja unit
yang bersangkutan.
2.4.2 Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagiamana telah ditetapkan dalam Keputusan
Menteri PAN Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003, yang kemudian dikembangkan
menjadi 14 unsur yang relevan, valid dan reliabel, sebagai unsur minimal yang
harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai
berikut:
1.
2.
16
3.
pelayanan
(nama,
jabatan
serta
kewenangan
dan
tanggungjawabnya);
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta
saling menghargai dan menghormati :
10.
11.
12.
13.
14.
17
dalam
pemberian
pelayanan
untuk
memudahkan
2.
3.
4.
5.
pendaftaran.
6.
7.
Terdapat
prosedur
pengkajian
awal
yang
paripurna
(meliputi
3.
4.
2.6.4 Gizi
Kriteria penilaian sebagai berikut :
1. Pasien yang pada kajian awal berada pada risiko nutrisi, mendapat
terapi gizi.
2. Suatu proses kerjasama dilakukan untuk merencanakan, memberikan
dan memonitor pemberian asuhan gizi
3. Respon pasien terhadap asuhan gizi dimonitor
4. Respon pasien terhadap asuhan gizi dicatat dalam rekam medis
2.6.5
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompeten dan
20
1.
2.
3.
4.
2.6.6
Pelayanan obat
1.
2.
3.
Pemberian obat kepada pasien disertai dengan label obat yang jelas
(mencakup nama, dosis, cara pemakaian obat dan frekuensi
penggunaannya).
4.
5.
6.
7.
Tersedia
kebijakan
dan
prosedur
penanganan
obat
yang
kadaluwarsa/rusak.
8.
DAFTAR PUSTAKA
2010.
World
Health
Statistics
2010.
Geneva.
whosis/whostat/ EN_WHS10_Full.pdf
Depkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia 2009. Jakarta.
22
http://www.who.int/