Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan merupakan salah satu hal terpenting untuk menunjang aktifitas
harian dan sebagai asupan terpenting bagi tubuh yang aman, sehat, bernutisi serta
higienis. Seiring dengan berkembangnya zaman, manusia dituntut untuk menjadi
lebih praktis dan lebih efisien dalam menjalankan kehidupannya. Salah satu
akibatnya adalah terjadinya perubahan pola konsumsi pangan. Perubahan gaya
konsumsi menjadikan makanan siap masak (ready to cook) dan siap makan (ready
to eat) menjadi alternatif pilihan masyarakat. Melihat fenomena tersebut berbagai
inovasi di bidang pangan sangat marak sperti sosis, nugget, burger, cornet, mie
instan dan lain lain. Produk semakin di kalangan masyarakat umum,
ketersediaannya di minimarket atau supermarket selalu kontinyu dan menjadi
favorit bagi anak-anak dan remaja.
Nugget, seperti juga sosis, burger, dan corned, telah menjadi salah satu
pilihan masyarakat sebagai produk pangan yang praktis. Nugget terbuat dari
daging cincang yang telah dibumbui dan biasanya dibentuk menjadi bulat, stik
atau bentuk lain. Bahan pengisi dalam pembuatan nugget biasanya digunakan pati,
karena mempunyai sifat sebagai bahan pengisi maupun sebagai pengikat. Pada
penambahan bahan tambahan dalam proses pengolahan sebagaimana pati, bahan
tambahan tersebut diusahakan dapat meningkatkan nilai gizi bagi konsumen yang
mengkonsumsi. Guna mengetahui tahap pengolahan dan formulasi terbaik dalam
pembuatan nugget sehingga dilakukan praktikum pembuatan nugget dengan berbagai
formulasi bahan pengisi. nugget ummnya terdiri dari daging, bumbu, bahan pengisi,
pelapisan dan lain lain, maka untuk mempelajari hal tersebut dan menyimpulkannya
menjadi sebuah laporan diperlukan adanya praktkum sehingga kedepannya mampu
mengembangkan produk nugget sebagai salah satu produk turunan daging.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum naugget yaitu
1. Mengetahui bagaimana proses pembuatan nugget ayam
2. Mengetahui peranan bahan pengisi dalam pembuatan nugget
Kriteria uji
Satuan
Persyaratan
Keadaan
Aroma
Rasa
Tekstur
Benda asing
Air
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium (Ca)
Bahan tambahan makanan
%, b/b
%, b/b
%, b/b
%, b/b
mg/100g
2.3.1
Penggilingan
Penggilingan bertujuan untuk mengecilkan ukuran daging yang
Pengukusan
Pengukusan menyebabkan terjadinya pengembangan granula granula
Penggorengan
Penggorengan awal (pre-frying) adalah langkah yang terpenting dalam
proses aplikasi batter dan breading. Tujuan penggorengan awal adalah untuk
menempelkan perekat tepung pada produk sehingga dapat diproses lebih lanjut
dengan pembekuan selanjutnya didistribusikan kepada konsumen. Penggorengan
awal akan memberikan warna pada produk, membentuk kerak pada produk
setelah
digoreng,
memberikan
penampakan
goreng
pada
produk
serta
Jika suhu terlalu tinggi, pelapis produk akan berwarna gelap dan gosong. Waktu
untuk penggorengan awal adalah sekitar 30 detik. Penggorengan awal dilakukan
karena penggorengan pada produk akhir hanya berlangsung sekitar 4 menit, atau
tergantung pada ketebalan dan ukuran produk. Menurut Jamaludin., et al (2008)
selama proses penggorengan terjadi secara simultan perpindahan panas dan
massa.
2.4 Fungsi Bahan Tambahan
2.4.1 Garam
Garam memiliki dua fungsi pada produksi nugget yaitu untuk
memperbaiki rasa dan untuk membantu mengekstrak protein (Owens, 2001).
Selain sebagai pemberi rasa dan untuk mengekstrak protein, garam juga berfungsi
sebagai pengawet karena dapat mencegah pertumbuhan mikroba sehingga
memperlambat kebusukan. Garam juga dapat meningkatkan daya ikat air (water
holding capacity / WHC) protein otot (Wilson et al., 2008).
2.4.2 Phospat
Phospat ditambahkan dalam pembuatan chicken nugget untuk membantu
ekstraksi protein. Phospat dapat meningkatkan daya ikat air (WHC) oleh daging
dengan cara meningkatkan pH dan membuka protein otot dan membiarkan terjadi
pengikatan air. Selain itu phospat juga dapat mencegah terjadinya ketengikan
oksidatif (Owens, 2001).
2.4.3 Air
Air berfungsi untuk meningkatkan kelembaban dan memudahkan
pencampuran bahan. Sedangkan pati ditambahkan sebagai bahan pengikat, dan
pengisi (Owens, 2001).
2.4.5 Bumbu
Bumbu ditambahkan untuk memberi rasa yang enak pada produk
chicken nugget. (Owens, 2001). Bumbu merupakan bahan campuran terdiri atas
satu atau lebih rempah-rempah yang ditambahkan kedalam makanan selama
pengolahan atau dalam persiapan, sebelum disajikan untuk memperbaiki flavor
alami makanan sehingga lebih disukai oleh konsumen. Umumnya bumbu tidak
mempengaruhi kualitas nutrisi dari produk panganBumbu-bumbu adalah bahan
yang sengaja ditambahkan dan berguna untuk meningkatkan konsistensi, nilai
gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan
penambahan
merica
adalah
sebagai
penyedap
masakan
dan
memperpanjang daya awet makanan. Merica sangat digemari karena memiliki dua
sifat penting yaitu rasa pedas dan aroma khas. Rasa pedas merica disebabkan oleh
adanya zat piperin dan piperanin, serta chavicia yang merupakan persenyawaan
dari piperin dengan alkaloida (Rismunandar, 2003).
2.4.9 Bahan Pengisi
Bahan pengisi merupakan sumber pati yang ditambahkan dalam produk
restrukturisasi untuk menambah bobot produk dengan mensubstitusi sebagian
daging sehingga biaya dapat ditekan (Rahayu, 2007). Fungsi lain dari bahan
pengisi adalah membantu meningkatkan volume produk.
BAB 3. METODOLOGI
2.5 Alat dan Bahan
2.5.1 Alat :
1. pisau
2. timbangan
3. grinder
4. cutter
5. freezer
Daging ayam 100 gram
6. baskkom
7. loyang
8. Penggorengan
9. kompor
Penghalusan
10. kulkas
11. panci
12. sendok
Bumbu
Pencampuran
13. pirinhalus
14. penetro meter
15. cobek
2.5.2 Bahan :
Adonan 2 taiopka 10%
Adonan
tapioka
5%
1.
Daging1ikan
ayam 200g
2. Terigu 2,5;5
3. Tapioka 5;10
4. Margarin 3
Pencetakan
5. Garam 1
6. Bawang putih 5
7. Pala 0,2
Pengukusan 1 jam
8. Lada 0,2
9. Sttp 0,5
10. Telur
Pendinginan
11. Terigu
12. Panir
Pemotongan
Terigu
Telur kocok
3.2 Skema Kerja
T. panir
Pelapisan 1
Pelapisan 2
Pelapisan 3
Pendinginan 1 jam
Penggorengan
Pengamatan
Ulangan
Ulangan 1
Ulangan 2
Ulangan 3
Nugget Tapioka 5%
Sebelum
Sesudah
(mm/s)
(mm/s)
242
264
199
210
215
244
Nugget Tapioka 5%
Sebelum
Sesudah
(mm/s)
(mm/s)
209
300
225
310
225
315
Nugget
10%
Tapioka
Nugget Tapioka 5%
2,2
1,1
2,9
2,067
Ulangan 2
Ulangan 3
Rata-Rata (mm/s)
8,5
9,0
8,867
8,0
9,0
8,267
BAB 5. PEMBAHASAN
5.1 Skema kerja dan Fungsi Perlakuan
Daging ayam yang telah melalui tahap pembekuan digiling menggunakan
grinder hingga halus, hal ini dilakukan untuk memperkecil ukuran daging agar
mudah diproses selain itu untuk mgnhasilkan tekstur nugget. sementara menunggu
daging dihaluskan, terigu, tapioka, garam, lada, pala, dan margarin diuleni.
Setelah ikan digrinder kemudian ditimbang 200 gram yang dibagi masing masing
100 gram, setelah itu ikan dan bumbu dicampur hingga rata menjadi adonan
nugget. Adonan nugget kemudian diletakkan ke dalam loyang yang sebelumnya
telah diolesi margarin. Setelah diletakkan ke dalam loyang kemudian dikukus
selama 1 jam, pengukusan, pengukusan akan berdampak pada gelatinisasi pati dan
membentuk kekompakan adonan. Tahap selanjutnya yaitu didinginkan ke dalam
freezer selama 1 jam untuk mengompakkan adonan nugget. apabila tahap
pendinginan selesai nugget dipotong untuk selanjutnya dilakukan buttering dan
breading. Adonan battering dan breading terdiri dari telur, terigu, dan panir. Tahap
pertama yaitu potong adonan nugget yang telah didinginkan berbentuk persegi
panjang, setelah itu lumuri terigu hingga merata kemudian masukkan ke dalam
telur kemudian lumuri dengan panir secukupnya. Proses untuk menghasilkan
tekstur nugget dan menghasilkan cita rasa khas nugget. Setelah nugget dilumuri
panr kemudian dimasukkan kedalam freezer untuk membentuk kekompakkan
pada nugget.
2.07
Column1
8.87
8.83
1.2
5.2
Analisa Data
5.2.1 Tekstur
Berdasarkan hasil praktikum nuget ayam dilakukan pengujian tekstur
menggunakan penetrometer. Hasil praktikum menunjukan bahwa nuget dengan
penambahan tapioka 5% memiliki tektur lebih lunak dari pada nuget tapioka 10%.
Hal ini disebabkan karena tapioka yang ditambahkan, karena tapioka mengandung
kadar pati yang cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian Gumilar (2011),
yang menyatakan persentase penambahan tapioka yang paling baik pada nugget
ayam adalah 10% dari berat daging. Tapioka befungsi sebagai penstabil,
meningkatkan berat produk, mampu memperkecil penyusutan, dan mengikat air.
Kemampuan dalam mengikat air dan membentuk tekstur pada tapioka
dipengaruhi kadar pati yang tinggi terdiri dari amilosa dan amilopektin
(Aristawati, dkk., 2013).
besar menyebabkan tekstur menjadi lebih padat dan cenderung keras. Tekstur
pada pembuatan nugget dapat disebabkan karena terjadi gelatinisasi. Menurut
Potter dalam Rospiati (2007), tekstur akan berubah dengan berubahnya
kandungan air. Menurut Bennion dalam Rohayati (2003), pada pembuatan nugget
gelatinisasi terjadi pada saat pengukusan. Gelatinisasi pati merupakan proses
pembengkakan yang terjadi pada granula-granula pati karena adanya air dan
pemanasan, dan merupakan peristiwa pembentukan gel yang dimulai dengan
hidrasi pati, yaitu penyerapan molekul-molekul air oleh molekul pati.
Molekul-molekul pati secara fisik hanya dipertahankan oleh ikatan
hidrogen yang lemah. Naiknya suhu akan memutuskan ikatan tersebut dan dipihak
lain akan menaikkan energi kinetik molekul-molekul pati sehingga ukuran
partikell menjadi lebih besar dan terjadi penggelembungan. Kemudian molekulmolekul pati yang berdekatan akan tarik menarik membentuk jaringan tiga
dimensi dan air terkurung didalam jaringan. Terbentuknya jaringan tiga dimensi
ini menyebabkan viskositas sistem dispersi air pati menjadi meningkat dan
membentuk gel yang viskus. Peristiwa ini disebut gelatinisasi (Maryati, 2000).
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
1. Nugget dengan komposisi tapioka 10% memiliki tekstur lebih kenyal dari
pada 5% dan kenampakan lebih rata.
2. Proses pembuatan nugget yaitu penghalusan daging, pengukusan,
pendinginan, breading dan penggoran.
3. Bahan pengisi menyebabkan terjadinya perubahan tekstur, sedangkn reaksi
yang terjadi pada pembuatan nugget yaitu gelatinisasi.
6.2 Saran
Saran untuk praktikum nugget selanjutnya dapat menggunakan bahan
formulasi menggunakan tepung mocaf bukan terigu.
DAFTAR PUSTAKA