Anda di halaman 1dari 4

Kuliah 9 September 2004 oleh Ibu Dra. Indria L. Gamayanti Msi.

Mengapa perlu mempelajari emosi pasien?


1. Emosi mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia
Contoh:denyut jantung dan tekanan darah meningkat akibat perubahan emosi, misalnya marah.
2. Kita dapat merasakan emosi pada tubuh kita.
muka kita memerah karena terbakar oleh rasa marah
kita gemetar karena takut akan suatu hal
kita merasa tercekat oleh kesedihan sebenarnya menangis adalah proses fisiologis. Hal ini berawal saat
kita merasa sedih. Perasaan sedih ini akan diteruskan ke hypothalamus, yang selanjutnya akan diteruskan ke
amigdala. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya akan keluarlah air mata alias nangis. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pusat emosi kita ada di amigdala.

Semua orang cenderung untuk mempunyai pengalaman yang sama : emosi yang tidak menyenangkan, dirasakan
sebagai simptom fisik yang tidak menyenangkan, sehingga orang akan mengalami stres fisik ketika secara psikis
mengalami stres.
Apa relevansinya untuk dokter ?

Emosi
Sebagai kontributor / fasilitator terjadinya suatu penyakit ( reaksi emosi dan pengaruhnya terhadap kesehatan ).
Contohnya : - adanya hubungan timbal-balik antara hipertensi dan kebiasaan marah.
1. orang yang biasa marah bisa terkena hipertensi.
2. orang hipertensi, biasanya suka marah-marah.
- orang yang sefalgia, biasanya mengalami ketegangan secara psikologis sehingga otot menjadi
kaku dan tekanan darah meningkat.
Reaksi emosi dan pengaruhnya terhadap proses pengobatan dan penyembuhan :
- proses pengobatan
- suasana yang menyertai proses pengobatan
- hasil interaksi dengan petugas kesehatan dan keluarga /interaksi sosial lainnya
contoh : orang yang merasa ada yang tidak beres dengan dirinya akan cemas dan takut ke dokter karena takut
diketahui penyakitnya.
Membantu pasien mencapai status emosi yang positif.
dokter tidak hanya harus menegakkan diagnosis yang tepat tetapi juga harus memberikan support emosi
kepada pasien agar patuh berobat (treatment compliance) terhadap terapi yang diberikan.

Reaksi Emosi
Emosi mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia.
Respon motorik, mis : berbicara, berlari, menendang, berteriak atau tertawa
Respon fisiologis, mis : aktivitas sistem syaraf otonom, reaksi hormonal
contoh : saat cemas, bisa sakit perut atau pusing.
Respon kognitif, mis : imajinasi, pendapat, persepsi
Respon afektif mis : rasa senang, marah, benci, kecewa
90 % masalah fisik berakar pada masalah emosional ???
Terlalu mensimplifikasi masalah apabila dikatakan bahwa stres emosional menyebabkan penyakit.
Merupakan faktor penting yang mempengaruhi kerentanan pada mekanisme pertahanan tubuh. Sistem
homeostasis, keseimbangan hormon, imunitas dan fungsi sistem saraf melindungi seseorang dari berbagai
masalah kesehatan. Respon emosional yang negatif, perasaan yang tidak terkontrol akan menganggu sistem
homeostasis ini.
Emosi dapat mengakibatkan perubahan hormon dalam tubuh
Contoh kasus :
Seseorang yang agresif, pencemas, dan ambisius (orang-orang tipe kepribadian A) akan banyak mensekresi
norepineprin dan epineprin sekalipun sedang beristirahat. Arteri menebal dan hormon yang berlebihan tadi akan
menjadikan pembuluh darah menegang. Peningkatan tekanan darah secara rutin dan bertahap akan mengakibatkan
hipertensi, stroke atau kegagalan jantung.
Perasaan yang tak terekspresikan akan menekan imunitas tubuh ??
Merasakan emosi tertentu hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit.
Ketidak-mampuan untuk mengekspresikan emosi bahkan merupakan penyebab yang lebih besar akan
berkembangnya suatu penyakit.
( Hafen, Karren, Frandsen & Smith, 1996)Orang-orang yang mudah mengalami tekanan biasanya mengalami
accidental prone (sering terjadi kecelakaan kecil, seperti tersandung).
Hubungan emosi dengan berbagai kondisi ???
Kecelakaan

Diabetes

Alergi dan Asma

Ulcer

Angina dan Penyakit Jantung

Problem rambut dan kulit kepala

Artritis

Hipertensi

Nyeri punggung

Insomnia

Kanker

Irritable bowel syndrome

Caries Caries, diabetes dan ulcer biasanya lebih disebabkan oleh perilaku seseorang. Perilaku tersebut juga
dipengaruhi oleh emosinya. Contohnya : ada orang tertentu yang jika dia sedang marah, dia melampiaskan
kemarahannya itu melalui makan makanan yang manis-manis dan terkadang juga malas mengurus dirinya
(seperti malas sikat gigi, malas olah raga)
Peran Emosi pada Asma
Mempunyai sejarah panjang dan Kadang kontroversial
Asma :
Penyakit fisik yang dapat dicetuskan dan / atau diperburuk oleh adanya
alergi, infeksi dan faktor psikologis
Aspek Emosi
Individual dan Unik
Tidak dapat digeneralisir pada setiap orang dan setiap kesempatanPenderita asma dengan pernapasan
hiperaktif lebih mudah tersugesti
lebih rentan terhadap timbulnya gejolak emosi. (McFadden et al., Horton et
al dalam Prokop et al., 1991)
Bisa mempengaruhi tercetusnya suatu penyakit
Dapat mempengaruhi perjalanan perkembangan penyakit atau gangguan setelah penyakit terdiagnosa.

Sikap seseorang terhadap penyakit & proses pengobatan


Reaksi psikologis dan sikap terhadap penyakit, rasa sakit dan program pengobatan dipengaruhi oleh persepsi
Persepsi dipengaruhi oleh kemampuan pikir dan tingkat perkembangan kognitif
Reaksi seseorang terhadap keadaan dan penyakit dipengaruhi oleh :Status kognitif dan emosi
Sikap keluarga
Sikap tenaga kesehatan
Suasana rumah sakit
Sumber Stres selama di RS
Rasa sakit / nyeri dan ketidaknyamanan, misalnya nyeri paska operasi.
Prosedur / tindakan medis, misalnya sakit karena proses hemodialisa, kemoterapi.
Sikap tenaga kesehatan & keluarga jika orang-orangnya tidak mendukung untuk sembuh, ya mana mungkin
pasiennya sembuh..
Immobilitas & terisolasi misalnya anak-anak yang biasa lari-lari dan saat sakit dipaksa harus bedrest, maka
akan merasa tersiksa.
Ketidakpastian perasaan tidak menentu akan penyakit.
Hilang / berkurangnya produktivitas
Biaya
Suasana RS
suasana di bangsal kelas 3 atau 4, bisa bikin tambah stress karena saking penuhnya pasien
dan pengunjung. Memikirkan keluarga, kerabat
Pengertian Anak tentang penyakit
Kemampuan pikir dan tingkat perkembangan kognitif anak akan
mempengaruhi reaksi psikologis dan tingkah lakunya terhadap
penyakit, rasa sakit dan program pengobatan
Reaksi psikologis terhadap sakit
Mengingkari / menolak
Cemas
Depresi
Disequilibrium fisik, emosi & sosial :
disintegrasi perasaan
kecemasan
ketakutan
emosi lain yang tidak menyenangkan.
Konflik pada diri pasien :
Peran sebagai pasien yang baik ???
Yang perlu dipahami dokter ttg pasiennya
Keluhan
rasa tidak nyaman
rasa cemas
gangguan pad aktivitas sehari-hari
problem psikologis dan sosial
Significant others
The power of one word or gesture
memfasilitasi dan menguatkan upaya coping seseorang
Merusak kepercayaan diri, kemampuan dan identitas
( indirectly ) menarik diri, menghindar, melarikan diri
membutuhkan waktu lama untuk kembali normal seperti semula
Significant others: orang tua, guru, pimpinan, dokter, dll
Pendekatan terhadap reaksi emosional
Usahakan memahami emosi yang muncul dan menerima luapan emosi negatif
Tandai kapan emosi tersebut muncul
Menandai faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya emosi

Beri sugesti bahwa mengembangkan emosi positif dapat membantu proses penyembuhan
Bantu pasien berperilaku coping positif & menyesuaikan diri dengan kondisi dan akibat sakit yang diderita.
Social
Support

Emotional
support

Emotion & Cognition


Appraisal

Coping
Behavior
Perception &
Attitude

Coping
Is the ability to manage and overcome the problems and difficulties associated with stressor.
( Hafen, et.al. 1996 )
Constantly changing cognitive and behavioral effort to manage specific external and/or internal demands that
are appraised as taxing or exceeding the resources of the person Coping is a process
Have the function of problem solving to change the situation for the better, or to eliminate the source of stress
and of regulation of emotion.
( Lazarus and Folkman, 1984 )
Coping thoughts and actions differ according to which situational demands are being attended to at any one
time.
Life threatening illnesses such as cancer present patients with markedly different demands from one point in the
illness to another ( managing pain, the side effect of treatment, uncertain prognosis, the threat of death or
troubled interpersonal relationship )
Pengambilan keputusan, perilaku coping dan compliance akan sangat mempengaruhi proses pengobatan
Coping yang positif
Mengakibatkan :
kooperatif
Motivasi untuk sembuh
Melancarkan proses pengobatan
Regulasi emosi
Perilaku yang sesuai
Emotional State

Shock
Denial
Helpless
Conflict role
Difficult situation
Want to run

Behavior Manifestation

Be Angry
Complaint
Rejection
Irritable
Need information
Difficult to believe
Demanding

Manifestation of Support Needed


Letting the feeling out
Hearing without any judgment
Making him/her relieved
Understanding
Helping to cope
Giving information
Discussing

Feeling to be understood
Faster Acceptance process
Faster adjustment process
Better coping

Anda mungkin juga menyukai