Semua orang cenderung untuk mempunyai pengalaman yang sama : emosi yang tidak menyenangkan, dirasakan
sebagai simptom fisik yang tidak menyenangkan, sehingga orang akan mengalami stres fisik ketika secara psikis
mengalami stres.
Apa relevansinya untuk dokter ?
Emosi
Sebagai kontributor / fasilitator terjadinya suatu penyakit ( reaksi emosi dan pengaruhnya terhadap kesehatan ).
Contohnya : - adanya hubungan timbal-balik antara hipertensi dan kebiasaan marah.
1. orang yang biasa marah bisa terkena hipertensi.
2. orang hipertensi, biasanya suka marah-marah.
- orang yang sefalgia, biasanya mengalami ketegangan secara psikologis sehingga otot menjadi
kaku dan tekanan darah meningkat.
Reaksi emosi dan pengaruhnya terhadap proses pengobatan dan penyembuhan :
- proses pengobatan
- suasana yang menyertai proses pengobatan
- hasil interaksi dengan petugas kesehatan dan keluarga /interaksi sosial lainnya
contoh : orang yang merasa ada yang tidak beres dengan dirinya akan cemas dan takut ke dokter karena takut
diketahui penyakitnya.
Membantu pasien mencapai status emosi yang positif.
dokter tidak hanya harus menegakkan diagnosis yang tepat tetapi juga harus memberikan support emosi
kepada pasien agar patuh berobat (treatment compliance) terhadap terapi yang diberikan.
Reaksi Emosi
Emosi mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia.
Respon motorik, mis : berbicara, berlari, menendang, berteriak atau tertawa
Respon fisiologis, mis : aktivitas sistem syaraf otonom, reaksi hormonal
contoh : saat cemas, bisa sakit perut atau pusing.
Respon kognitif, mis : imajinasi, pendapat, persepsi
Respon afektif mis : rasa senang, marah, benci, kecewa
90 % masalah fisik berakar pada masalah emosional ???
Terlalu mensimplifikasi masalah apabila dikatakan bahwa stres emosional menyebabkan penyakit.
Merupakan faktor penting yang mempengaruhi kerentanan pada mekanisme pertahanan tubuh. Sistem
homeostasis, keseimbangan hormon, imunitas dan fungsi sistem saraf melindungi seseorang dari berbagai
masalah kesehatan. Respon emosional yang negatif, perasaan yang tidak terkontrol akan menganggu sistem
homeostasis ini.
Emosi dapat mengakibatkan perubahan hormon dalam tubuh
Contoh kasus :
Seseorang yang agresif, pencemas, dan ambisius (orang-orang tipe kepribadian A) akan banyak mensekresi
norepineprin dan epineprin sekalipun sedang beristirahat. Arteri menebal dan hormon yang berlebihan tadi akan
menjadikan pembuluh darah menegang. Peningkatan tekanan darah secara rutin dan bertahap akan mengakibatkan
hipertensi, stroke atau kegagalan jantung.
Perasaan yang tak terekspresikan akan menekan imunitas tubuh ??
Merasakan emosi tertentu hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit.
Ketidak-mampuan untuk mengekspresikan emosi bahkan merupakan penyebab yang lebih besar akan
berkembangnya suatu penyakit.
( Hafen, Karren, Frandsen & Smith, 1996)Orang-orang yang mudah mengalami tekanan biasanya mengalami
accidental prone (sering terjadi kecelakaan kecil, seperti tersandung).
Hubungan emosi dengan berbagai kondisi ???
Kecelakaan
Diabetes
Ulcer
Artritis
Hipertensi
Nyeri punggung
Insomnia
Kanker
Caries Caries, diabetes dan ulcer biasanya lebih disebabkan oleh perilaku seseorang. Perilaku tersebut juga
dipengaruhi oleh emosinya. Contohnya : ada orang tertentu yang jika dia sedang marah, dia melampiaskan
kemarahannya itu melalui makan makanan yang manis-manis dan terkadang juga malas mengurus dirinya
(seperti malas sikat gigi, malas olah raga)
Peran Emosi pada Asma
Mempunyai sejarah panjang dan Kadang kontroversial
Asma :
Penyakit fisik yang dapat dicetuskan dan / atau diperburuk oleh adanya
alergi, infeksi dan faktor psikologis
Aspek Emosi
Individual dan Unik
Tidak dapat digeneralisir pada setiap orang dan setiap kesempatanPenderita asma dengan pernapasan
hiperaktif lebih mudah tersugesti
lebih rentan terhadap timbulnya gejolak emosi. (McFadden et al., Horton et
al dalam Prokop et al., 1991)
Bisa mempengaruhi tercetusnya suatu penyakit
Dapat mempengaruhi perjalanan perkembangan penyakit atau gangguan setelah penyakit terdiagnosa.
Beri sugesti bahwa mengembangkan emosi positif dapat membantu proses penyembuhan
Bantu pasien berperilaku coping positif & menyesuaikan diri dengan kondisi dan akibat sakit yang diderita.
Social
Support
Emotional
support
Coping
Behavior
Perception &
Attitude
Coping
Is the ability to manage and overcome the problems and difficulties associated with stressor.
( Hafen, et.al. 1996 )
Constantly changing cognitive and behavioral effort to manage specific external and/or internal demands that
are appraised as taxing or exceeding the resources of the person Coping is a process
Have the function of problem solving to change the situation for the better, or to eliminate the source of stress
and of regulation of emotion.
( Lazarus and Folkman, 1984 )
Coping thoughts and actions differ according to which situational demands are being attended to at any one
time.
Life threatening illnesses such as cancer present patients with markedly different demands from one point in the
illness to another ( managing pain, the side effect of treatment, uncertain prognosis, the threat of death or
troubled interpersonal relationship )
Pengambilan keputusan, perilaku coping dan compliance akan sangat mempengaruhi proses pengobatan
Coping yang positif
Mengakibatkan :
kooperatif
Motivasi untuk sembuh
Melancarkan proses pengobatan
Regulasi emosi
Perilaku yang sesuai
Emotional State
Shock
Denial
Helpless
Conflict role
Difficult situation
Want to run
Behavior Manifestation
Be Angry
Complaint
Rejection
Irritable
Need information
Difficult to believe
Demanding
Feeling to be understood
Faster Acceptance process
Faster adjustment process
Better coping