1. Pendahuluan
Kajian ini dilatarbelakangi oleh adanya
Permasalahan
mendasar
dibidang
energi.
Ketergantungan penggunaan energi fosil yang tidak
terbarukan yang masih cukup tinggi hampir 50 persen
dari kebutuhan, terutama energi minyak dan gas bumi.
Secara keseluruhan kebutuhan energi dalam
negeri 95 persen masih dipenuhi oleh energi fosil yang
tidak terbarukan, sementara cadangan energi fosil
dalam negeri terbatas sedangkan disisi lain laju
pertumbuhan konsumsi energi cukup tinggi yaitu 7
persen
pertahun
(ESDM,
2012).
Semakin
berkurangnya sumber energi, penelitian untuk
menemukan
sumber
energi
baru
maupun
pengembangan energi-energi alternatif semakin
meningkat. Penggunaan energi minyak bumi yang
merupakan sumber energi utama saat ini.
Pemanasan global yang sedang terjadi saat ini
dan akan memasuki tahap yang mengkhawatirkan
diyakini juga merupakan dampak dari penggunaan
energi minyak bumi. Alternatif sumber energi
terbarukan saat ini adalah Pembangkit listrik Tenaga
Nuklir. Uranium merupakan bahan bakar utama untuk
pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Uranium
adalah mineral yang memancarkan radiasi nuklir atau
bersifat radioaktif, uranium merupakan suatu unsur
kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang U
dan nomor atom 92. Sebuah logam berat, beracun,
berwarna putih keperakan dan radioaktif alami.
Uranium termasuk seri aktinida, biasanya terdapat
dalam jumlah kecil di bebatuan, tanah , air, tumbuhan,
dan hewan (termasuk manusia).
Dari hasil penambangan uranium terdapat tiga
jenis uranium berdasarkan isotopnya, yaitu U-238
dengan kadar 99.285%, U-235 dengan kadar 0.715%
dan U-234 dengan kadar yang sangat kecil. Uranium
yang di peroleh tersebut tidak dapat langsung
2. Metode Penelitian
Karya tulis ilmiah dengan judul Pemanfaatan
Uranium Sebagai sumber bahan bakar Nuklir adalah
karya tulis ilmiah yang menerapkan metode penelitian
studi literatur (library research) dari jurnal literatur
dan web-web resmi tentang Energi Terbarukan dan
Uranium sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Karya ilmiah ini berisikan Penelitian dari salah
satu jurnal mencakup metode yang digunakan pada
proses pengayaan uranium yaitu metode difusi dan
metode sentrifugal Gas.
Pada percobaan ini Uranium yang digunakan
adalah Uranium-235 yang persen komposisi
uraniumnya telah ditingkatkan melalui pemisahan
isotop.
Tujuan dari proses pengayaan ini yaitu untuk
meningkatkan kadar U-235 dalam Uranium hasil
penambangan agar dapat digunakan sebagai bahan
bakar (dari 0,715 % menjadi 2-4 %) seperti lazimnya
2.
1. Metode Difusi
Gas uranium hexaflorida ditekan untuk melewati
beberapa membran semi-permeabel (membran yang
hanya bisa dilewati oleh atom yang berukuran lebih
kecil dibanding lobang membran). Setiap kali
melewati membran, isotop uranium terpisah menjadi
dua. Namun diperlukan ribuan kali metode difusi guna
mendapatkan uranium-235 dengan persentase 3-5%.
Hasil proses pengayaan uranium kemudian akan
4.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Jurnal
[1] Forsberg, C. W.; Hopper, C. M.; Richter,
J. L.; Vantine, H. C. (March 1998).
"Definition
of
Weapons-Usable
Uranium-233"
Web
[1] Akhadi, Mukhlis. 2000. Daur Bahan
Bakar
Nuklir.
http://www.elektroindonesia.com/elektr
o/ener33.html diakses pada 29 Mei
2015.
Prosiding
[3] Soedyartomo
Soentono.
1996.
Penelitian Perbandingan Analisa Bijih
Uranium dengan Metoda-Metoda
Kimia, Fluoresensi dan Spektrometri
Sinar Gamma. Jakarta.