Oleh:
YOSEFIN MARGARETTA
13030654036
Nama
NIM
Prodi
Fakultas
:
:
:
:
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga proposal Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Proposal PTK ini
diajukan sebagai salah satu lampiran pada laporan akhir Mata Kuliah Program
Pengeloaan Pembelajaran (PPP) di SMP Negeri 1 Kota Mojokerto.
Proposal PTK ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa
partisipasi dari berbagai pihak yang telah membantu dan memberi masukan dalam
penyusunannya. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan doa, bantuan moril, dan finansial
sehingga penulis dapat dengan lancar menyelesaikan program Mata Kuliah
Program Pengeloaan Pembelajaran (PPP) di SMP Negeri 1 Kota Mojokerto.
2. Bapak Mulib, S.Pd., M.Pd selaku kepala SMP Negeri 1 Kota Mojokerto yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan Kegiatan Praktik
Pembelajaran selama 2 bulan.
3. Ibu Renny Dwijayanti, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang
telah memberikan bimbingan pembekalan sebelum penulis melaksanakan
Kegiatan Praktik Pembelajaran di SMP Negeri 1 Kota Mojokerto.
4. Ibu Lilis Firmayani, M.Pd selaku guru pamong mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam yang telah memberikan bimbingan ilmu, pengalaman, dan
semangat menjadi guru selama penulis melaksanakan Kegiatan Praktik
Pembelajaran di SMP Negeri 1 Kota Mojokerto.
5. Ibu Fifin Misfasiroh, S.Pd selaku laboran IPA yang telah membantu dalam
mempersiapkan alat dan bahan untuk praktikum IPA.
6. Semua tenaga pendidik dan kependidikan SMP Negeri 1 Kota Mojokerto yang
telah memberikan bantuan dengan baik ketika Kegiatan Praktik Pembelajaran
di SMP Negeri 1 Kota Mojokerto.
7. Rekan-rekan seperjuangan yang melaksanakan Kegiatan Praktik Pembelajaran
di SMP Negeri 1 Kota Mojokerto atas segala dukungan, saran, dan nasehat
yang membangun dalam membuat laporan Kegiatan Praktik Pembelajaran.
8. Siswa-siswi kelas VIII-E SMP Negeri 1 Kota Mojokerto atas partisipasinya
dan semangatnya dalam melaksanakan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam.
9. Siswa-siswi SMP Negeri 1 Kota Mojokerto yang telah bersedia membantu
demi kelancaran ketika Kegiatan Praktik Pembelajaran di SMP Negeri 1 Kota
Mojokerto.
Penulis sebagai manusia biasa, banyak memiliki kesalahan dalam
penyusunan proposal PTK ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan,
saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun guna memperbaiki
penyusunan laporan ini.
Penulis berharap semoga proposal PTK ini dapat memberikan kontribusi
yang positif bagi pembaca demi memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia.
Mojokerto, 8 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang................................................................................................1
Rumusan Masalah..........................................................................................3
Tujuan Penelitian............................................................................................3
Manfaat Penelitian..........................................................................................3
Profil Sekolah.................................................................................................4
Pembelajaran IPA...........................................................................................5
Pendekatan Kontekstual.................................................................................6
Hasil Belajar Siswa.........................................................................................7
Hubungan Pendekatan Kontekstual dengan Hasil Belajar.............................8
Hasil Penelitian Relevan.................................................................................9
Materi Pesawat Sederhana..............................................................................9
Kerangka Berpikir........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus dilakukan oleh pemerintah,
salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan adalah melalui perbaikan
kurikulum. Tugas dan peran guru sesuai dengan Kurikulum 2013 adalah
menjadi fasilitator yang memberi kemudahan belajar kepada seluruh
siswa untuk dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Guru harus
menciptakan kondisi dan lingkungan
belajar
yang
kondusif
dan
dengan
menggunakan
metode
demonstrasi
dan
oleh
dengan menggunakan
model pembelajaran
Contextual
Teaching and Learning (CTL) akan membantu siswa mengaitkan materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata di sekitar siswa dan mampu
mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Daryanto, Muljo
Rahardjo 2012 : 153).
Materi pelajaran
IPA
seperti diungkapkan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Profil Sekolah
SMP Negeri 1 Kota Mojokerto ini menggunakan Kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar;
dengan
pengukuran.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematika, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan
pengetahuan
yang
berupa
penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkannyaa di dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan teori pembelajaran IPA di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran IPA merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh guru untuk
membekali siswa dalam mempelajari sifat -sifat dan gejala-gejala
melalui proses penemuan.
C. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual
(Contextual
Teaching
and
alam
Learning)
sehari-hari,
dengan
menggunakan
tujuh
komponen
utama
(Inquiry),
masyarakat
belajar
(Learning Community),
Pembelajaran kontekstual
adalah
pembelajaran
yang menekankan
agar
siswa
dapat
menemukan
sendiri pengetahuan
yang
7) Authentic Assessmen
Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dan informasi yang
bisa memberikan gambaran atau petunjuk terhadap pengalaman belajar
siswa. (Masitoh dan Laksmi, 2009: 281)
D. Hasil Belajar Siswa
Didalam menyelenggarakan proses belajar mengajar dapat dilhat dari
terjadinya perubahan yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan. Tujuan yang dimaksud tersebut berupa hasil belajar siswa. Hasil
belajar merupakan segala perilaku yang dimiliki siswa sebagai akibat proses
belajar yang di tempuh. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang
dilakukan seseorang secara sadar untuk mendapatkan suatu perubahan tingkah
laku yang menyangkut segi-segi pengetahuan, keterampilan, kecakapan, dan
sebagainya.
Indikator hasil belajar yang dapat dijadikan tolak ukur dalam keberhasilan
dalam proses belajar mengajar adalah daya serap terhadap materi pelajaran
yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun
kelompok. Dalam sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional
baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan hasil belajar
dari Benyamin Bloom ataulebih dkenal dengan Taksonomi Bloom yang secara
garis besar dibedakan menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif
dan ranah psikomotorik.
Hasil belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi yang diadakan. Evaluasi
atau penilaian hasil belajar merupakan usaha guru untuk mendapatkan
informasi tentang siswa baik kemampuan penguasaan konsep, sikap maupun
keterampilan. Hal ini dapat digunakan sebagai umpan balik yang sangat
diperlukan dalam menentukan strategi belajar siswa. Hasil belajar juga
dipengaruhi oleh intelegensi dan penguasaan awal anak tentang materi yang
akan dipelajari. Ini berarti bahwa guru perlu menetapkan tujuan belajar sesuai
dengan kapasitas intelegensi anak dan pencapaian tujuan belajar perlu
menggunakan apersepsi, yaitu bahan yang dikuasai anak sebagai batu loncatan
untuk menguasai pelajaran baru.
E. Hubungan Pendekatan Kontekstual (CTL) dengan Hasil Belajar
Pendekatan Kontekstual meminta siswa untuk bertindak dengan cara alami
bagi manusia cara itu berfungsi sesuai dengan fungsi otak, dengan psikologi
dasar manusia, saling bergantungan, memperhatikan keberagaman individu,
8
Hasil
menunjukkan
bahwa
penerapan
CTL
dapat
bahwa
pembelajaran
Gambar
2.1
merupakan
Gambar 2.1
tuas yang
digunakan
orang
untuk
memindahkan sebuah batu yang berat. Berat beban yang diangkat disebut
gaya beban (Fb) dan gaya yang digunakan untuk mengangkat batu atau
beban disebut gaya kuasa (Fk). Jarak antara penumpu dan beban disebut
lengan beban (lb) dan jarak antara penumpu dengan kuasa disebut lengan
kuasa (lk). Hubungan antara gaya beban (Fb), gaya kuasa (Fk), lengan
beban (lb), dan lengan kuasa (lk) menunjukkan bahwa perkalian gaya kuasa
dan lengan kuasa (Fklk) sama dengan gaya beban dikalikan dengan lengan
beban (Fblb), artinya besar usaha yang dilakukan kuasa sama dengan besar
usaha yang dilakukan oleh beban. Hubungan antara gaya beban dan gaya
kuasa pada tuas dapat ditulis seperti pada Persamaan 2.1
Keuntungan pada pesawat sederhana disebut Keuntungan Mekanis
(KM).
Secara
umum
keuntungan
mekanis
didefinisikan
sebagai
10
Berdasarkan letak titik tumpu pada tuas, maka tuas atau pengungkit
diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu sebagai berikut:
a. Tuas Golongan Pertama
Tuas golongan pertama adalah tuas yang memiliki titik tumpu di
antara titik beban dan titik kuasa, seperti terlihat pada Gambar 2.2.
Contoh tuas golongan pertama seperti gunting, tang pemotong, gunting
kuku, dan linggis.
benda. Katrol
merupakan
pesawat sederhana
yang dapat
11
....(2.4)
c. Sistem Katrol
12
Gambar 2.5
Sisem katrol merupakan gabungan dari beberapa katrol sehingga
kerja yang dilakukan semakin mudah. Keuntungan mekanis dari katrol
majemuk bergantung pada banyaknya tali yang dipergunakan untuk
mengangkat beban. Pada Gambar 2.5. dapat dilihat empat tali
digunakan untuk mengangkat beban. Jadi, keuntungan mekanis katrol
majmuk adalah sama dengan 4.
3. Bidang Miring
Bidang miring merupakan bidang datar yang diletakkan miring atau
membentuk sudut terhadap lantai.
4. Roda Berporos
Roda merupakan pesawat sederhana, manusia dapat memindahkan
benda berat dengan menggunakan roda. Misalnya : Mobil, sepeda,
gerobak, dan kereta api.
H. Kerangka Berpikir
13
Pembelajaran IPA masih ditekankan pada hafalan fakta dan konsep yang
disampaikan guru, bukan upaya membangun pengetahuan siswa berdasarkan
pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan.
Penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat oleh guru menyebabkan
siswa tidak tertarik terhadap pelajaran IPA. Pembelajaran menjadi
membosankan bagi siswa dan membuat siswa tidak antusias dalam belajar. Di
samping itu, siswa menjadi sulit memahami materi pelajaran IPA. Hal
ini menyebabkan prestasi belajar IPA pun menjadi rendah.
Pada pembelajaran IPA dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang tidak
hanya
berupa
transfer
pengetahuan
dari
guru
ke
siswa
tetapi
pengetahuan
yang
didapat
siswa
adalah
hasil
temuannya sendiri sehingga akan bertahan lebih lama dalam ingatannya, lebih
mudah dipahami, dan lebih bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang
bermakna akan meningkatkan antusias siswa dalam belajar. Berdasarkan hal
tersebut, maka pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa.
14
KENYATA
Pembelajaran IPA masih ditekankan pada hafalan
Hasil belajar siswa pada materi Pesa
Has
PENELITIAN YA
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaranPenerapan
yang menekankan
keterkaitan
antara
materi
pembelajaran
dengan
CTL untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswakehidupan
SMP/MTs
Penerapan Jigsaw Puzzle Competition dalam Pembelajaran Kontekstual untuk Men
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian
ini
dimaksudkan
untuk
memperbaiki
proses
15
16
F. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan beberapa siklus. Setiap siklus
dilakukan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Masing-masing siklus
dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari perencanaan, tindakan dan
observasi, serta refleksi. Tahapan-tahapan akan dijabarkan sebagai berikut.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Tahap pertama dalam melakukan penelitian tindakan kelas yaitu
mengindentifikasi masalah yang diteliti. Kegiatan dimulai dengan
melakukan penelitian pada kelas yang diteliti dengan observasi
langsung saat proses belajar mengajar berlangsung. Beberapa kegiatan
yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi:
1) Menentukan materi pelajaran.
2) Membuat skenario pembelajaran (RPP) dengan pendekatan
kontekstual (CTL).
3) Menyusun evaluasi (soal) untuk mengevaluasi hasil belajar siswa.
4) Menyusun lembar pengamatan prosedur pendekatan kontekstual
untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan komponen
pendekatan kontekstual (CTL).
5) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran.
6) Menentukan kriteria keberhasilan pembelajaran.
b. Tindakan
Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran yang telah
direncanakan berdasarkan skenario pembelajaran (RPP) yang telah
disusun menggunakan pendekatan kontekstual (CTL) yang berorientasi
17
data
merupakan
bagian
yang
sangat
penting
untuk
yang
mengkaji dan
terjadi.
Tahap
merenungkan
refleksi
kembali
dilakukan
kekurangan
untuk
proses
pengamatan
prosedur pendekatan
kegiatan
yang
dilakukan
selama
proses
pembelajaran
2. Tes Tertulis
Tes tertulis digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA pada
materi Pesawat Sederhana siswa
setelah
menggunakan
pendekatan
kontekstual.
I. Teknik Analisis Data
Penelitian tindakan kelas juga dapat disebut penelitian deskriptif. Analisis
data dilakukan secara deskriptif karena dilakukan dalam satu kelas yaitu kelas
VIII-E SMP Negeri 1 Kota Mojokerto. Data dalam penelitian ini di dapat
dari dua kelompok data, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angkaangka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam simbol-simbol.
Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa yang
berupa nilai rerata, sedangkan analisis data kualitatif digunakan untuk
menganalisis hasil pengamatan siswa. Untuk menganalisis skor rerata hasil
belajar IPA digunakan rumus:
Keterangan :
x
= nilai rata-rata (mean)
x
= jumlah dari nilai-nilai yang ada
N
= banyaknya subjek
J. Kriteria Keberhasilan
Keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah terdapatnya
perubahan-perubahan ke arah perbaikan, baik dengan siswa satu dengan yang
lainnya, guru hingga proses pembelajaran di kelas. Penelitian dikatakan
berhasil jika, terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII-E dilihat
dari nilai rata-rata siswa di atas KKM dan terdapat 80 % siswa tuntas
mengikuti proses pembelajaran, maka sudah dikatakan berhasil.
19
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Daryanto dan Mulyo Rahardjo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta: Gala Media.
Hamruni. (2012). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Masitoh dan Laksmi Dewi,2009. Strategi Pembelajaran. (Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemen Agama RI 2009)
Nana Djumhana dan Muslim. 2007. Pendidikan IPA. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdiknas. A
Nurhadi. 2002. Contextual Teaching and Learning. Bandung: Knife.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT. Indeks.
Yatim Riyanto. (2009). Paradigma baru Pembelajaran: Sebagai Referensi
bagi guru
dalam
implementasi
Pembelajaran
yang
Efektif
dan
20