Anda di halaman 1dari 31

4/20/2012

Civil Engineering Diploma Program


Vocational School Gadjah Mada University

Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

Analisa jaringan jalan dibagi atas beberapa


komponen:

Segmen jalan
Simpang bersinyal
Simpang tidak bersinyal
Bagian jalinan

4/20/2012

Jalan Perkotaan :

Mempunyai perkembangan secara permanen dan


menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh
jalan, minimum pada satu sisi jalan

Jalan Luar Kota :

Tidak ada perkembangan yang menerus pada setiap


sisi jalan, walaupun mungkin terdapat beberapa
perkembangan permanen seperti rumah makan,
pabrik, atau perkampungan.

Karakteristik Geometri

Tipe jalan: Berbagai tipe jalan akan menunjukkan kinerja


berbeda pada pembebanan lalu-lintas tertentu; misalnya
jalan terbagi dan tak-terbagi; jalan satu-arah
Lebar jalur lalulintas: Kecepatan arus bebas dan kapasitas
meningkat dengan pertambahan lebar jalur lalu-lintas.
Kereb: Kereb sebagai batas antara jalur lalu-lintas dan
trotoar berpengaruh terhadap dampak hambatan
samping pada kapasitas dan kecepatan. Kapasitas jalan
dengan kereb lebih kecil dari jalan dengan bahu.
Selanjutnya kapasitas berkurang jika terdapat
penghalang tetap dekat tepi jalur lalu-lintas, tergantung
apakah jalan mempunyai kereb atau bahu.

4/20/2012

Karakteristik Geometri

Bahu: Jalan perkotaan tanpa kereb pada umumnya


mempunyai bahu pada kedua sisi jalur lalulintasnya.
Median: Median yang direncanakan dengan baik
meningkatkan kapasitas
Alinyemen jalan: Lengkung horisontal dengan jari
jari kecil mengurangi kecepatan arus bebas.
Tanjakan yang curam juga mengurangi kecepatan
arus bebas. Karena secara umum kecepatan arus
bebas di daerah perkotaan adalah rendah maka
pengaruh ini diabaikan
5

Karakteristik Komposisi arus dan pemisahan arah

Pemisahan arah lalulintas: kapasitas jalan dua arah paling


tinggi pada pemisahan arah 50 - 50, yaitu jika arus pada
kedua arah adalah sama pada periode waktu yang
dianalisa
Komposisi lalulintas: Komposisi lalu-lintas
mempengaruhi hubungan kecepatan-arus jika arus dan
kapasitas dinyatakan dalam kend/jam, yaitu tergantung
pada rasio sepeda motor atau kendaraan berat dalam
arus lalu-lintas. Jika arus dan kepasitas dinyatakan dalam
satuan mobil penumpang (smp), maka kecepatan
kendaraan ringan dan kapasitas (smp/jam) tidak
dipengaruhi oleh komposisi lalu-lintas.
6

4/20/2012

Karakteristik Pengaturan lalulintas

Batas kecepatan
Pembatasan parkir/berhenti di sisi jalan
Pembatasan akses tipe kendaraan tertentu
Pembatasan akses dari lahan samping, dll

Karakteristik aktifitas samping jalan

Pejalan kaki;
Angkutan umum dan kendaraan lain berhenti;
Kendaraan lambat (misalnya becak, kereta kuda);
Kendaraan masuk dan keluar dari lahan di samping
jalan
7

Karakteristik Perilaku pengemudi dan


populasi kendaraan

Diwujudkan dalam ukuran kota. Kota yang lebih


kecil menunjukkan perilaku pengemudi yang
kurang gesit dan kendaraan yang kurang modern,
menyebabkan kapasitas dan kecepatan lebih rendah
pada arus tertentu, jika dibandingkan dengan kota
yang lebih besar.

4/20/2012

Ukuran Kinerja
C

Kapasitas (smp/jam)

Arus lalu-lintas (stabil) maksimum yang dapat


dipertahankan pada kondisi tertentu (geometri,
distribusi arah dan komposisi lalu-lintas, faktor
lingku ngan).

DS

Derajat kejenuhan

Rasio arus lalu-lintas (smp/jam) terhadap kapasitas


(smp/jam) pada bagian jalan tertentu.

Kecepatan Tempuh

Kecepatan rata-rata (km/jam) arus lalu-lintas


dihitung dari panjang jalan dibagi waktu tempuh
rata-rata kendaraan yang melalui segmen jalan

FV

Kecept. Arus Bebas

(1) Kecepatan rata-rata teoritis (km/jam) lalu-lintas


pada kerapatan = 0
(2) Kecepatan (km/jam) kendaraan yang tidak
dipengaruhi oleh kendaraan lain

TT

Waktu Tempuh

Waktu rata-rata yang digunakan kendaraan


menempuh segmen jalan dengan panjang tertentu,
termasuk semua tundaan waktu berhenti (detik) atau
jam.
9

Kondisi Geometrik
Jalur Gerak

Bagian jalan yang direncanakan khusus untuk


kendaraan bermotor lewat, berhenti dan parkir
(termasuk bahu).

Jalur Jalan

Semua bagian dari jalur gerak, median dan pemisah


luar.

Median

Daerah yang memisahkan arah lalu-lintas pada


segmen jalan.

Wc

Lebar jalur lalulintas


(m)

Lebar jalur gerak tanpa bahu

W CE

Lebar Jalur Efektif


(m)

Lebar rata-rata yang tersedia untuk pergerakan lalu


lintas setelah pengurangan akibat parkir tepi jalan,
atau penghalang sementara lain yang menutup jalur
lalu-lintas.

Kereb

Batas yang ditinggikan berupa bahan kaku antara


tepi jalur lalu-lintas dan trotoar
10

4/20/2012

Kondisi Geometrik
Trotoar

Bagian jalan disediakan untuk pejalan kaki yang


biasanya sejajar dengan jalan dan dipisahkan dari
jalur jalan oleh kereb.

WK

Jarak Penghalang
Kereb (m)

Jarak dari kereb ke penghalang di trotoar (misalnya


pohon, tiang lampu).

WS

Lebar Bahu (m)

Lebar bahu (m) di sisi jalur lalu-lintas yang


direncanakan untuk kendaraan berhenti, pejalan kaki
dan kendaraan lambat.

W SE

Lebar Bahu Efektif


(m)

Lebar bahu (m) yang sesungguhnya tersedia untuk


digunakan, setelah pengurangan akibat penghalang
seperti pohon, kios sisi jalan dan sebagainya.

Panjang Jalan

Panjang segmen jalan yang diamati (termasuk


persimpangan kecil).

11

Kondisi Geometrik
Tipe Jalan

- 2-lajur 1-arah (2/1)


- 2-lajur 2-arah tak-terbagi (2/2 UD)
- 4-lajur 2-arah tak-terbagi (4/2 UD)
- 4-lajur 2-arah terbagi (4/2 D)
- 6-lajur 2-arah terbagi (6/2 D)

Jumlah lajur

Jumlah lajur ditentukan dari marka lajur atau lebar


jalur efektif (WCE)

12

4/20/2012

Kondisi Lingkungan
CS

Ukuran Kota

Ukuran kota adalah jumlah penduduk di dalam kota

13

SF

Hambatan Samping

Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja


lalu-lintas dari aktivitas samping segmen jalan, seperti
pejalan kaki (bobot=0,5) kendaraan umum/kendaraan
lain berhenti (bobot=1,0), kendaraan masuk/keluar sisi
jalan (bobot=0,7) dan kendaraan lambat (bobot=0,4)

14

4/20/2012

Komposisi dan Arus Lalulintas


LV

Kend. Ringan

Kendaraan bermotor dua as beroda 4 dengan jarak as


2,0 - 3,0 m

HV

Kend. Berat

Kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari 3,50


m, biasanya beroda lebih dari 4

MC

Sepeda Motor

Kendaraan bermotor beroda dua atau tiga

UM

Kend. Tak Bermotor

Kendaraan beroda yang menggunakan tenaga


manusia atau hewan

Arus Lalulintas

Jumlah kendaraan bermotor yang melalui titik pada


jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kend/jam
(Qkend) smp/jam (Qsmp) atau LHRT (QLHRT Lalulintas Harian Rata-rata Tahunan)

SP

Pemisahan Arah

Distribusi arah lalu-lintas pada jalan dua-arah (biasa


nya dinyatakan sebagai persentase dari arus total
pada masing-masing arah, misalnya 60/40)
15

Faktor Perhitungan
P

Rasio

Rasio sub-populasi terhadap populasi total, misalnya


PMC = rasio sepeda motor dalam arus lalu-lintas

Co

Kapasitas Dasar
(smp/jam)

Kapasitas segmen jalan pada kondisi geometri, pola


arus lalu-lintas, dan faktor lingkungan yang ditentukan
sebelumnya (ideal)

FCW

Faktor penyesuaian
Faktor penyesuaian untuk kapasitas dasar akibat
kapasitas untuk lebar lebar jalur lalu-lintas
jalur lalulintas

FCSP Faktor penyesuaian


kapasitas untuk
penyesuaian arah

Faktor penyesuaian untuk kapasitas dasar


akibat pemisahan arah lalu-lintas (hanya jalan dua
arah tak terbagi)

FCSF Faktor penyesuaian


kapasitas untuk
hambatan samping

Faktor penyesuaian untuk kapasitas dasar akibat


hambatan samping sebagai fungsi lebar bahu atau
jarakkereb penghalang

FCCS Faktor penyesuaian


kapasitas untuk
ukuran kota

Faktor penyesuaian untuk kapasitas dasar akibat


ukuran kota.

16

4/20/2012

Faktor Perhitungan
emp

Ekivalen mobil
penumpang

Faktor yang menunjukkan berbagai tipe kendaraan


dibandingkan kendaraan ringan sehubungan dengan
pengaruhnya terhadap kecepatan kendaraan ringan
dalam arus lalu-lintas

smp

Satuan mobil
penumpang

Satuan untuk arus lalu-lintas dimana arus berbagai


tipe kendaraan diubah menjadi arus kendaraan ringan
(termasuk mobil penumpang) dengan menggunakan
Emp

Fsmp

Faktor smp

Faktor untuk mengubah arus kendaraan lalu-lintas


menjadi arus ekivalen dalam smp untuk tujuan analisa
kapasitas.

LHRT (kend/hari)

Lalu-lintas harian rata-rata tahunan.

Faktor LHRT

Faktor untuk mengubah arus LHRT menjadi arus jam


puncak.

QDH

Arus Jam Rencana

Arus lalu-lintas yang digunakan untuk perancangan:


QDH = k LHRT

17

Faktor Perhitungan
FVO

Kecept. Arus bebas Kecepatan arus bebas segmen jalan pada kondisi
dasar (km/jam)
ideal
tertentu

FVW

Faktor penyesuaian Penyesuaian untuk kecepatan arus bebas dasar


kecept. Untuk lebar akibat
jalur lalin (km/jam)
lebar jalur lalu-lintas

FFVSF Faktor penyesuaian Faktor penyesuaian untuk kecepatan arus bebas


kecept. Untuk
dasar
hambatan samping akibat hambatan samping sebagai fungsi lebar bahu
atau jarak kereb - penghalang
FFVCS Faktor penyesuaian Faktor penyesuaian untuk kecepatan arus bebas
kecept. Untuk
dasar
ukuran kota
akibat ukuran kota

18

4/20/2012

Analisa operasional dan perencanaan

Penentuan kinerja segmen jalan akibat arus


lalulintas yang ada atau yang diramalkan..

Analisa perancangan:

Sebagaimana untuk perencanaan, tujuannya adalah


untuk memperkirakan jumlah lajur yang diperlukan
untuk jalan rencana, tetapi nilai arus diberikan
hanya berupa perkiraan LHRT. Rincian geometri
serta masukan lainnya dapat diperkirakan atau
didasarkan pada nilai normal yang
direkomendasikan
19

Analisa kapasitas jalan dilakukan untuk


periode satu jam puncak: arus dan kecepatan
rata-rata
Penggunaan periode analisa satu hari penuh
(LHRT) terlalu kasar untuk analisa operasional
dan perencanaan.
Penggunaan 15 menit puncak dari jam puncak
terlalu rinci.
Arus dinyatakan dalam satuan per jam
(smp/jam), kecuali dinyatakan lain
20

10

4/20/2012

Untuk jalan tak-terbagi, analisa dilakukan pada


kedua arah lalu-lintas.
Untuk jalan terbagi, analisa dilakukan terpisah
pada masing-masing arah lalu-lintas, seolaholah masing-masing arah merupakan jalan satu
arah yang terpisah.

21

Arus lalulintas (Q) dinyatakan dengan satuan


smp
Kecepatan arus bebas (FV)

FV = (FVO + FVW) x FFVSF x FFVCS

Kapasitas (C) :

Yaitu arus maksimum melalui suatu titik di jalan


yang dapat dipertahankan per satuan jam pada
kondisi tertentu.
Untuk jalan dua-lajur dua-arah, kapasitas ditentukan
untuk arus dua arah (kombinasi dua arah), tetapi
untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan
per arah dan kapasitas ditentukan per lajur.
C = CO x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

22

11

4/20/2012

Derajat Kejenuhan(DS) :

rasio arus terhadap kapasitas,


digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan
tingkat kinerja simpang dan segmen jalan
DS = Q/C

Kecepatan

Digunakan kecepatan tempuhyaitu kecepatan


rata-rata ruang dari kendaraan ringan (LV)
sepanjang segmen jalan
V = L/TT
23

Perilaku lalu lintas


Menurut MKJI: perilaku lalulintas
diindikasikan dalam kecepatan dan derajat
kejenuhan
Menurut US HCM: perilaku lalulintas
dinyatakan dalam Level of Service (LOS)

24

12

4/20/2012

Analisa operasional:

Menentukan kapasitas
Menentukan derajat kejenuhan
Menentukan kecepatan

Analisa perencanaan

Menentukan lebar jalan

25

26

13

4/20/2012

Data Umum (A-1)

Penentuan segmen
Data identifikasi segmen

Kondisi Geometrik (A-2)

Rencana situasi
Penampang melintang jalan
Kondisi pengaturan lalulintas

27

Kondisi Lalulintas (A-3)

Arus dan komposisi lalulintas


Menentukan arus jam rencana (kend/jam)
Data tersedia hanya LHRT
QDH = k x LHRT x SP/100
Data tersedia adalah arus lalin per jenis per arah

Menentukan emp
Menghitung parameter arus lalulintas yang
diperlukan untuk analisa

28

14

4/20/2012

Nilai emp jalan perkotaan tak terbagi

Tabel A-3:1

Nilai emp jalan perkotaan terbagi dan satu arah

Tabel A-3:2

29

Hambatan Samping (A-4)

Jumlah pejalan kaki/penyeberang


Jumlah kend. Berhenti/parkir
Jumlah kend. Bermotor masuk/keluar dari/ke lahan
samping jalan
Arus kendaraan yang bergerak lambat
Semua dihitung per-jam per-200 m

30

15

4/20/2012

Hambatan
Tabel A-4

samping

31

ANALISA KECEPATAN ARUS BEBAS

FV = (FV + FV ) x FFV x FFV


O

CS

Kecepatan arus bebas dasar (B-1)

Tabel B-1:1

32

16

4/20/2012

Penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar


jalur lalulintas (B-2)

Tabel B-2:1

33

Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas


untuk hambatan samping (B-3)

Jalan dengan BAHU

Tabel B-3:1

34

17

4/20/2012

Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas


untuk hambatan samping (B-3)

Jalan dengan KERB

Tabel B-3:2

35

Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas


untuk ukuran kota (B-4)

Tabel B-4:1

36

18

4/20/2012

ANALISA KAPASITAS

C = CO x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

Kapasitas dasar (C-1)

Tabel C-1:1

37

Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur


lalulintas (C-2)

Tabel C-2:1

38

19

4/20/2012

Faktor penyesuaian kapasitas untuk


pemisahan arah (C-3)

Tabel C-3:1
Pemisahan arah SP % - %
FCSP

50-50

55-45

60-40

65-35

70-30

Dua-lajur 2/2

1.00

0.97

0.94

0.91

0.88

Empat lajur 4/2

1.00

0.985

0.97

0.955

0.94

39

Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan


samping (C-4)

Tabel C-4:1

40

20

4/20/2012

Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan


samping (C-4)

Tabel C-4:1

41

Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran


kota (C-5)

Tabel C-5:1
Ukuran kota
(juta penduduk)

Faktor penyesuaian untuk


ukuran kota

< 0.1

0.86

0.1 0.5

0.90

0.5 1.0

0.94

1.0 3.0

1.00

> 3.0

1.04

42

21

4/20/2012

PERILAKU LALULINTAS
Derajat kejenuhan (D-1)

Untuk jalan tak terbagi analisa dilakukan pada


kedua arah
Untuk jalan terbagi, analisa dilakukan terpisah pada
masing-masing arah lalulintas
DS = Q/C

43

Kecepatan dan Waktu Tempuh (D-2)

Tentukan kecepatan pada kondisi lalulintas,


hambatan samping dan kondisi geometrik
sesungguhnya dengan gambar D-2:1 atau D-2:2
Untuk mencari waktu tempuh, dapat dilakukan bila
panjang segmen L (km) telah diketahui

44

22

4/20/2012

Gambar D-2:1

Kecepatan sebagai fungsi dari DS untuk jalan 2/2 UD

45

Gambar D-2:2

Kecepatan sebagai fungsi dari DS untuk jalan banyak


lajur dan satu arah

46

23

4/20/2012

Data-data
Geometri

Lalulintas

Pemisahan arah 70-30

Lingkungan

Jalan 2 lajur 2 arah


Lebar jalur lalulintas efektif: 6.0 m
Lebar bahu efektif pada kedua sisi 1.0 m

Ukuran kota 700.000 penduduk


Banyak angkutan kota, banyak pejalan kaki
Beberapa kendaraan menggunakan akses sisi jalan

Pertanyaan:

Berapa kapasitas segmen jalan (smp/jam)


Berapa arus maksimum lalulintas (smp/jam) yang dapat dilalui
pada kecepatan 30 km/jam
47

Kecepatan arus bebas:

Kecept. Arus bebas dasar (FVo) = 44 km/jam (tabel


B-1:1)
Faktor penyesuaian lebar jalur (FVW)= -3 km/jam
(tabel B-2:1)
Faktor penyesuaian hambatan samping (FVSF)= 0.86
(tabel B-3:1-2)
Faktor penyesuaian ukuran kota (FVCS) = 0.95 (tabel
B-4:1)
Kecepatan arus bebas;
FV = (FV + FV ) x FFV x FFV
FV = 33.5 km/jam
O

CS

48

24

4/20/2012

Kapasitas:

Kapasitas dasar (Co) = 2900 smp/jam (tabel C-1:1)


Faktor penyesuaian lebar jalur (FCW)= 0.87 (tabel C-2:1)
Faktor penyesuaian pemisahan arah (FCSP)= 0.88 (tabel C3:1)
Faktor penyesuaian hambatan samping (FCSF) = 0.86
(tabel C-4:1-2)
Faktor penyesuaian ukuran kota (FCCS) = 0.94 (tabel C-5:1)
Kapasitas;
C = CO x FCW x FCSV x FCSF x FCCS
C = 1795 smp/jam

49

Arus maks pada kecept. 30 km/jam?

Gambar D-2:1
Kecept rata-rata LV = 30 km/jam (sumbu Y)
Tarik garis horisontal kira-kira sampai titik FVLV =
33.5 km/jam
Tarik garis vertikal ke bawah, check hasil DS = 0.31
So, volume lalulintas (Q) = 0.31 * 1795 = 556
smp/jam

50

25

4/20/2012

Data-data
Geometri

Lalulintas

Ukuran kota 700.000 penduduk


Banyak angkutan kota, banyak pejalan kaki
Beberapa kendaraan menggunakan akses sisi jalan

Pertanyaan:

Pemisahan arah 70-30


Arus jam puncak diperkirakan sbb: QLV = 610; QHV = 80; dan QMC =
1200 kend/jam

Lingkungan

Jalan 2 lajur 2 arah


Lebar jalur lalulintas efektif: 6.0 m
Lebar bahu efektif pada kedua sisi 1.0 m

Berapa kecepatan jam puncak jalan tersebut akan beroperasi?


Berapa derajat kejenuhan?

51

Perhitungan arus
Kend/jam

emp

Smp/jam

LV

Type kend.

610

1.00

610

HV

80

1.20

96

MC

1200

0.35

420
1126

52

26

4/20/2012

Kecepatan arus bebas:

Kecept. Arus bebas dasar (FVo) = 44 km/jam (tabel


B-1:1)
Faktor penyesuaian lebar jalur (FVW)= -3 km/jam
(tabel B-2:1)
Faktor penyesuaian hambatan samping (FVSF)= 0.86
(tabel B-3:1-2)
Faktor penyesuaian ukuran kota (FVCS) = 0.95 (tabel
B-4:1)
Kecepatan arus bebas;
FV = (FV + FV ) x FFV x FFV
FV = 33.5 km/jam
O

CS

53

Kapasitas:

Kapasitas dasar (Co) = 2900 smp/jam (tabel C-1:1)


Faktor penyesuaian lebar jalur (FCW)= 0.87 (tabel C-2:1)
Faktor penyesuaian pemisahan arah (FCSP)= 0.88 (tabel C3:1)
Faktor penyesuaian hambatan samping (FCSF) = 0.86
(tabel C-4:1-2)
Faktor penyesuaian ukuran kota (FCCS) = 0.94 (tabel C-5:1)
Kapasitas;
C = CO x FCW x FCSV x FCSF x FCCS
C = 1795 smp/jam

54

27

4/20/2012

Kecepatan kendaraan

Arus lalulintas : 1126 smp/jam


Derajat kejenuhan
= Q/C
= 1126/1795 = 0.63

Kecepatan kendaraan ringan pada DS 0.63 dan


kecepatan arus bebas 33.5 km/jam = 26.4 km/jam
(gambar D-2:1)

55

Data-data
Geometri

Lalulintas

Pemisahan arah 70-30


Arus jam puncak diperkirakan sbb: QLV = 1000; QHV = 100; dan QMC
= 1500 kend/jam

Lingkungan

Jalan 2 lajur 2 arah


Lebar jalur lalulintas efektif: 6.0 m
Lebar bahu efektif pada kedua sisi 1.0 m

Ukuran kota 700.000 penduduk


Banyak angkutan kota, banyak pejalan kaki
Beberapa kendaraan menggunakan akses sisi jalan

Pertanyaan:

Berapa kecepatan jam puncak jalan tersebut akan beroperasi?


Berapa derajat kejenuhan?

56

28

4/20/2012

Perhitungan arus
Type kend.

Kend/jam

emp

Smp/jam

1000

1.00

1000

HV

100

1.20

120

MC

1500

0.35

525

LV

2600

1645

57

Kecepatan arus bebas:

Kecept. Arus bebas dasar (FVo) = 44 km/jam (tabel


B-1:1)
Faktor penyesuaian lebar jalur (FVW)= -3 km/jam
(tabel B-2:1)
Faktor penyesuaian hambatan samping (FVSF)= 0.86
(tabel B-3:1-2)
Faktor penyesuaian ukuran kota (FVCS) = 0.95 (tabel
B-4:1)
Kecepatan arus bebas;
FV = (FV + FV ) x FFV x FFV
FV = 33.5 km/jam
O

CS

58

29

4/20/2012

Kapasitas:

Kapasitas dasar (Co) = 2900 smp/jam (tabel C-1:1)


Faktor penyesuaian lebar jalur (FCW)= 0.87 (tabel C-2:1)
Faktor penyesuaian pemisahan arah (FCSP)= 0.88 (tabel C3:1)
Faktor penyesuaian hambatan samping (FCSF) = 0.86
(tabel C-4:1-2)
Faktor penyesuaian ukuran kota (FCCS) = 0.94 (tabel C-5:1)
Kapasitas;
C = CO x FCW x FCSV x FCSF x FCCS
C = 1795 smp/jam

59

Kecepatan kendaraan

Arus lalulintas : 1645 smp/jam


Derajat kejenuhan
= Q/C
= 1645/1795 = 0.92

Kecepatan kendaraan ringan pada DS 0.92 dan


kecepatan arus bebas 33.5 km/jam = 21.9 km/jam
(gambar D-2:1)

60

30

4/20/2012

DS maksimum diharapkan 0.75, sedangkan DS


real = 0.92
Tindakan apa yang bisa dilakukan?
Hitung kembali DS dan Kecepatan !!
Diharapkan DS tidak melebihi 0.75

61

Direktorat BINKOT, 1997. Manual Kapasitas


Jalan Indonesia (MKJI)

62

31

Anda mungkin juga menyukai