Interim - Pimpinan Kompleks
Interim - Pimpinan Kompleks
KATA PENGANTAR
Salah satu tahap kegiatan yang perlu dilakukan sebagai realisasi dari Kontrak Kerja
antara PPK Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai
Kalimantan I dengan PT. Geodinamik Konsultan untuk pekerjaan DETAIL
DESAIN PENINGKATAN JARINGAN REKLAMASI RAWA D.R. PIMPINAN
KOMPLEK 4.409 HA adalah menyusun Laporan Draft Antara sesuai Kontrak
Kerja Nomor : 04/HK.02.03/SATKER-BWSK.I/PPK.02/2012, tanggal 16 Mei 2012,
dengan waktu pelaksanaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender,
terhitung mulai dari 16 Mei 2012 sampai dengan 11 November 2012.
Laporan Daft Interim ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, lokasi,
lingkup kegiatan, gambaran umum lokasi pekerjaan, Analisis Hasil Survey, dan
Rencana Pengembangan.
Demikian laporan ini kami dibuat dengan maksud agar Direksi Pekerjaan dapat
mengetahui gambaran umum mengenai pekerjaan yang dilaksanakan, sehingga
dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan
pekerjaan ini, dengan harapan akan dapat memperlancara jalannya pekerjaan dan
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara teknis dan administrasi.
Atas kepercayaan, kerja sama dan pengarahan serta petunjuk yang telah diberikan
Direksi Pekerjaan kepada kami, diucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................I-1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................ I-1
1.2. Maksud dan Tujuan..................................................................................I-1
1.3. Sasaran................................................................................................... I-2
1.4. Lingkup Kegiatan..................................................................................... I-2
1.5. Lokasi Pekerjaan...................................................................................... I-5
BAB II. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN............................................II-1
2.1. Kondisi Lokasi Pekerjaan........................................................................II-1
2.1.1. Geografis........................................................................................ II-1
2.1.2. Klimatologi..................................................................................... II-1
2.1.3. Topografi........................................................................................ II-1
2.1.4. Tata Guna Lahan............................................................................ II-2
2.1.5. Struktur Geologi dan Kondisi Tanah................................................II-3
2.1.6. Geomorfologi.................................................................................. II-3
2.1.7. Sosial Ekonomi............................................................................... II-4
2.1.8. Demografi...................................................................................... II-4
2.2. Identifikasi Permasalahan.......................................................................II-6
BAB III. METODOLOGI PELAKSANAAN...................................................III-1
3.1. Umum.................................................................................................... III-1
3.2. Standart Teknis...................................................................................... III-2
3.3. Kerangka Pikir........................................................................................ III-3
3.4. Tahapan Kegiatan.................................................................................. III-4
3.4.1. Kegiatan Pendahuluan...................................................................III-4
3.4.2. Kegiatan Survey Lapangan............................................................III-5
3.4.3. Pengolahan dan Analisis Data.....................................................III-24
3.4.4. Penyusunan Desain Rinci............................................................III-41
3.4.5. Penyusunan Laporan-Laporan.....................................................III-46
3.4.6. Diskusi-Diskusi............................................................................III-49
ii
DAFTAR TABEL
iii
Halaman
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel
2.1.
2.2.
3.1.
3.2.
3.3.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
3.9.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Halaman
1.1. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan......................................................I-4
1.2. Peta Lokasi Pekerjaan..........................................................................I-5
3.1. Kerangka Pikir Pelaksanaan Pekerjaan..............................................III-4
3.2. Penentuan Posisi Horisontal Echosounder.........................................III-9
3.3. Penentuan Kedalaman Pada Kertas Echosounder............................III-10
3.4. Bentuk dan Ukuran BM, CP..............................................................III-12
3.5. Siklus Hidrologi................................................................................III-13
3.6. Pengikatan (levelling) Peilschaal.....................................................III-16
3.7. Prosedur Perencanaan Pengembangan Rawa Pasang Surut............III-35
3.8. Bagan Alir Penyusunan Model Matematis........................................III-43
4.1. Struktur Organisasi Personil Konsultan..............................................IV-3
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Daerah rawa di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sambas yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut telah cukup lama direklamasi/diusahakan
oleh sebagian penduduk setempat untuk lahan pertanian.
Peruntukan lahan adalah untuk tanaman pangan, utamanya padi, buah-buahan
duku / langsat, jeruk dan tanaman keras seperti : kelapa dan karet, dengan
pengaturan air dengan cara sederhana, yaitu mengatur genangan air drainase
dikaitkan dengan luas tata guna lahan yang terbatas dan proses pencucian lahan
sesuai dengan jenis tanaman padi yang diusahakan.
Permasalahan yang terjadi di Daerah Rawa Pimpinan Komplek saat ini adalah
diperlukan pengaturan tata air agar pengaruh air pasang surut tidak
mempengaruhi produksi tanaman pertanian dan perkebunan di daerah rawa ini,
sehingga pengaturan tata air dengan pengoperasian pintu sangat diperlukan.
Kegiatan Rehabilitasi terakhir dilakukan pada tahun 2010.
Oleh karena itu sebelum dilakukan rehabilitasi dan peningkatan jaringan reklamasi
rawa Pimpinan Komplek maka Kementerian Pekerjaan Umum melalui Satker Balai
Wilayah Sungai Kalimantan I akan melaksanakan Detail Desain Peningkatan
Jaringan Reklamasi Rawa Pimpinan Komplek.
I.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pekerjaan ini adalah:
1. Mengidentifikasi, meneliti dan mengkaji potensi pendayagunaan lahan rawa
reklamasi.
2. Merencanakan jaringan reklamasi rawa sesuai dengan kondisi yang ada
untukmenunjang pengembangan budidaya pertanian yang berkelanjutan
3. Mengidentifikasi kepemilikan lahan, guna mendukung program yang
dicanangkan oleh pemerintah
4. Meneliti, mengkaji kondisi dan fungsi jaringan tata air yang ada beserta
bangunan airnya yang hubungannya dengan kesesuaian lahan.
5. Membuat rekomendasi kesesuaian lahan terkini dengan pola tanam sesuai
dengan konsep zona pengelolaan air.
6. Mengetahui tingkat kematangan tanah saat ini.
7. Mengetahui optimalisasi pendayagunaan lahan.
Geografis
Wilayah kecamatan Teluk Keramat terletak diantara 057' Lintang Utara serta 106'
Lintang Utara dan 10856' Bujur Barat serta 10914' Bujur Timur. secara
administratif, batas wilayah Kecamatan Teluk Keramat adalah :
- Sebelah utara
: Laut Natuna, Kecamatan Tangaran.
- Sebelah Selatan
: Kecamatan Sambas
- Sebelah Barat
: Kecamatan Jawai & laut natuna
- Sebelah Timur : Kecamatan sejangkung
Luas luas kecamatan Teluk Keramat adalah 525,38 km2 . Kecamatan Teluk Keramat
pada tahun 2008 terbagi menjadi 24 desa atau berkurang 7 desa dari tahun 2005
karena pada tahun 2006, tujuh desa di Teluk Keramat membentuk kecamatan baru
yaitu Kecamatan Tangaran. Desa terluas adalah desa Sekura dengan luas 46,58
km2 atau 8,87 persen sedangkan yang terkecil adalah desa Pedada dengan luas
4,00 km2 atau 0,76 persen dari luas wilayah kecamatan Teluk Keramat.
II.1.2.
Administratif
Lokasi Pekerjaan
direkomendasikan pada pola ini dapat ditanami 2 kali padi gogo berumur pendek dan sekali
II.2.1.
Kependudukan
Daerah Rawa Pimpinan Kompleks meliputi 4 wilayah desa yaitu : Desa Sayang
Sedayu; Desa Samustida, Desa Pipit Teja dan Desa Matang Segantar.
3
Desa / kelurahan
[2]
Sayang Sedayu
Samustida
Pipit Teja
Matang Segantar
perempua
n
[4]
1108
2147
1691
888
laki-laki
[3]
1039
1968
1502
799
jumlah
[5]
2147
4115
3193
1687
Iklim
Kabupaten Sambas termasuk daerah beriklim tropis dengan curah hujan bulanan
rata-rata 187.348 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 11 hari /bulan. Curah hujan
yang tertinggi terjadi pada bulan September sampai dengan Januari dan curah
hujan terendah antara bulan Juni sampai dengan bulan Agustus. Temperatur udara
rata-rata berkisar antara 22,9C. Sampai 31,05C. Suhu udara terendah 21,2C
terjadi pada bulan Agustus dan yang tertinggi 33,0C pada bulan Juli. Kelembaban
udara relatif 81-90%, tekanan udara 1,001- 1,01/ Hm Bar, kecepatan angin 155
173 Km/ hari, elipasi sinar matahari 50.73%, penguapan (evaporasi) harian antara
4,2-5,9 Hm dan evapotranspirasi bulanan 134,7 171,4 mm.
II.3.2.
Curah Hujan
Untuk melihat kondisi curah hujan dan iklim di wilayah pekerjaan datanya dirujuk
dari stasiun yang ada di lapangan meliputi Sta Sambas. Hal ini mengingat lokasi
pekerjaan sangat dekat dengan lokasi stasiun pengamatan tersebut.
C u r a h H u ja n B u la n a n R a t a R a t a
Berdasarkan data
4 5 0 stasiun tersebut Curah hujan harian maksimum dari tahun
400
pengamatan tersebut
seperti yang terlihat pada tabel dan grafik berikut :
350
300
250
200
150
100
50
0.
Jan
Feb
M ar
A pr
M ay
Jun
Ju l
Aug
Sep
O ct
Nov
D ec
B u lan
50
0
2009
2008
2007
2006
2005
2004
Ta h un
2003
2002
2001
2000
1999
1 0
1
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 9 8 7 6 5 4 3 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 8 9 0 1 2 3 4 5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3
Jam
Tata Guna lahan di lokasi pekerjaan terdiri bangunan dan pekarangan, semak
belukar serta lahan sawah. Tipe penggunaan lahan yang ada saat ini (Existing)
PS
KK
KS
KC
Uraian
Ha
Luas
Prosentas
e
Pemukiman dan Pekarangan, adanya bangunan bangunan sebagai tempat tinggal serta adanya
bangunan sarana umum.
Padi Sawah, tanaman padi sawah tadah hujan karena
sawah di daerah ini system pengairannya masih
mengandalkan air hujan
Kebun Jeruk, usaha kebun rakyat Sebagian besar
Kebun jeruk menenempati hamparan yang sama
dengan areal persawahan
Kebun Kelapa adalah areal pertanian dengan vegetasi
dominan kelapa
Kebun campuran adalah suatu usaha pertanian berupa
campuran tanaman tahunan.
Total Luas
Ketinggian Lahan
0.00
0.25
0.50
0.75
1.00
Ha
Luas
Prosentase
0.25
0.50
0.75
1.00
1.25
Total Luas
Data curah huan merupakan salah satu dari survey hidrologi untuk dianalisa guna
mendukung perencanaan. Data curah hujan berupa hujan harian maksimum
(1,2,3,4,5 dan 6 hari). Curah hujan diperlukan untuk analisa banjir (modulus
drainase). Data tersebut diperoleh dari stasiun Sambas yang mewakili untuk lokasi
pekerjaan.
III.2.2.
A. Metode Gumble
Persamaan empiris untuk distribusi Gumbel Tipe I sebagai berikut :
X = X S K
Keterangan :
X =
X =
K =
=
YT Yn
Sn
Tr x 1
Tr x
= Ln Ln
= Simpangan baku
n
i 1
n 1
n = Jumlah data
CS = koefisien kepencengan
= 1,1396
CK = koefisien kurtosis
= 5,4002
B. Metode Log Pearson Tipe III
Distribusi Log Pearson Tipe III merupakan hasil transformasi dari distribusi
Pearson Tipe III dengan menggantikan data menjadi nilai logaritmik. Persamaan
distribusi Log Pearson Tipe III dapat ditulis sebagai berikut :
= Log X G S
Log Xt
Keterangan :
Xt
Log X
Log X
t 1
Log X
n 1
CS
= koefisien kepencengan
=
CK
n. logX logX
n 1 . n 2 . SlogX 3
= koefisien kurtosis
=
n 1 n 2 n 3 S log X
n 2 logX logX
Tabel 3.4. Hasil Perhitungan Metode Log Pearson Tipe III Periode Ulang 2
Tahun
III.2.3.
Uji Kesesuaian
Dari hasil analisa frekwensi ternyata besar curah hujan harian maksimum dari
ketiga metode tidak terlalu jauh berbeda. Untuk menentukan analisa frekuensi
mana yang dipakai maka dilakukan uji kesesuaian dengan metode SmirnovKolmogorov. Metode ini digunakan untuk menguji simpangan secara mendatar. Uji
ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
Data curah hujan harian diurutkan dari kecil ke besar. Menghitung besarnya
harga probabilitas dengan persamaan Weibull.
untuk suatu derajat tertentu (), dimana untuk bangunan-bangunan air harga
diambil 5%.
Bila harga hit < cr, maka dapat disimpulkan bahwa penyimpangan yang
terjadi masih dalam batas-batas yang diijinkan.
Uji kesesuaian Smirnov-Kolmogorof dapat dilihat pada Tabel 3.9 sampai dengan
Tabel 3.11.
Tabel 3.8. Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal untuk Menghitung P(x)
Tabel 3.9. Perhitungan uji distribusi Gumbel dengan Metoda Smirnov Kolmogorof
10
Tabel 3.10. Perhitungan uji distribusi Log Person III dengan Metoda Smirnov
Kolmogorof
Untuk jumlah data sebanyak data sebanyak 11 buah, didapat harga cr = 0.42,
sementara dari hasil pengeplotan grafik distribusi didapat harga hit untuk
distribusi Gumbell sebesar 0.3248, untuk distribusi Log Pearson III sebesar 0.3137,
dan untuk distribusi Log Normal 2 Parameter sebesar 0.3215. Terlihat bahwa untuk
stasiun tersebut di atas memiliki harga hit yang lebih kecil daripada harga cr.
Untuk perhitungan selanjutnya, curah hujan yang dipergunakan adalah dari hasil
perhitungan yang memiliki harga hit paling kecil yaitu Metoda Log Pearson III.
III.2.4.
Evapotranspirasi
11
12
13
14
surut laut.
Dari Elevasi Acuan pasang surut yang ada maka ditetapkan nilai LLWL sebagai
elevasi nol acuan. Disamping itu dari peramalan untuk masa 20 tahun ke depan
akan didapatkan nilai probabilitas dari masing-masing Elevasi Acuan di atas.
15
III.4.1.
Hasil analisa data pengamatan pasang surut di Sungai tersebut dilakukan dengan
metoda Least Square. Analisa Pasang Surut dilakukan di Lokasi yang dari hasil
pengamatan lapangan (Orientasi Lapangan) awal pada daerah terdekat dengan
pekerjaan Rawa tersebut. Konstituen menghasilkan harga 9 komponent harmonic
pasang surut seperti ditunjukan pada Tabel 3.14..
Tabel 3.14. Tidal Konstiuen Sungai Sambas
III.4.2.
Macam tipe pasang surut berdasarkan angka formzall dapat dilihat pada Tabel
3.15. berikut. Berdasarkan harga-harga tidal konstituent untuk Way seputih
diperoleh harga bilangan Fromzal F = 0.646 sehingga karakteristik pasang surut di
Sungai Sambas adalah semi diurnal.
16
Peramalan elevasi muka air dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah metode
yang disebut dengan Metode Analisa Harmonik. Selanjutnya dengan meramalkan
pasang surut selama 20 tahun kedepan didapat karaktersistik elevasi pasang surut
di Sungai Sambas seperti ditunjukan pada Tabel 3.16.
Tabel 3.16. Karakteristik Elevasi Pasang Surut
III.4.3.
17
Kategori A
Merupakan areal lahan rawa yang dapat terluapi air pasang, baik di
musim hujan maupun di musim kemarau.
Permukaan lahan
umumnya masih lebih rendah jika dibandingkan elevasi air pasang
tinggi rata-rata.
Kategori B
Merupakan areal lahan rawa yang hanya dapat terluapi air pasang
di musim hujan. Permukaan lahan umumnya masih lebih tinggi
dari elevasi air pasang tinggi rata-rata di musim kemarau, namun
masih lebih rendah jika dibandingkan elevasi air pasang tinggi ratarata di musim hujan.
Kategori C
Merupakan lahan rawa yang tidak dapat terluapi oleh air pasang
sepanjang waktu (atau hanya kadang-kadang saja). Permukaan
lahan umumnya relatif lebih tinggi jika dibandingkan kategori A dan
B, sehingga air pasang hanya berpengaruh pada muka air tanah
dengan kedalaman kurang dari 50 cm dari permukaan lahan.
Kategori D
18
19