Anda di halaman 1dari 4

Sistem Konstitusi

A. Gagasan Tentang Konstitusi


Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang terdiri atas unsur rakyat
(penduduk), wilayah dan pemerintah. Pemerintahlah yang menyelenggarakan dan
melaksanakan tugas-tugas demi terwujudnya tujuan negara.

Di Negara demokrasi, pemerintah yang baik adalah pemerintah yang menjamin


sepenuhnya kepentingan rakyat serta hak-hak dasar rakyat. Upaya mewujudkan
pemerintahan yang menjamin hak dasar rakyat serta kekuasaan yang terbatas itu
dituangkan dalam suatu aturan bernegara yang umumnya disebut kostitusi(hukum
dasar atau undang-undang dasar negara). Konstitusi atau undang-undang dasar
negara mengatur dan menetapkan kekuasaan negara sedemikian rupa sehingga
kekuasaan pemerintahan negara efektif untuk kepentingan rakyat serta tercegah
dari penyalahgunaan kekuasaan.

Gagasan bahwa kekuasaan Negara harus dibatasi serta hak-hak dasar rakyat
dijamin dalam suatu konstitusi segera dinamakan konstitusionalisme. Carl J.
Friedrich berpendapat Konstitusionalisme adalah gagasan bahwa pemerintah
merupakan suatu kumpulan aktivitas yang diselenggarakan atas nama rakyat, tetapi
yang tunduk pada beberapa pembatasan yang dimaksud untuk memberi jaminan
bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan tidak disalahgunakan oleh
mereka yang mendapat tugas untuk memerintah. Pembatasan yang dimaksud
termaktub

dalam

konstitusi.

(Taufiqurrohman

Syahuri,2004)

Di dalam gagasan konstitusionalisme, isi daripada konstitusi negara bercirikan dua


hal pokok, yaitu sebagai berikut :
1. Konstitusi itu membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa agar tidak
bertindak sewenang-wenang terhadap warganya.
2. Konstitusi itu menjamin hak-hak dasar dan kebebasan warga Negara.

Unsur-unsur yang Terdapat dalam Konstitusi


Undang-undang dasar atau konstitusi negara tidak hanya berfungsi membatasi
kekuasaan pemerintah, akan tetapi juga menggambarkan struktur pemerintahan
suatu negara.
Menurut Savornin Lohman ada 3 (tiga) unsur yang terdapat dalam konstitusi yaitu:
a. Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak sosial),
sehingga menurut pengertian ini, konstitusikonstitusi yang ada merupakan hasil atau
konklusi dari persepakatan masyarakat untuk membina negara dan pemerintahan
yang akan mengatur mereka.
b. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia,berarti
perlindungan dan jaminan atas hak-hak manusia dan warga negara yang sekaligus
penentuan batas-batas hak dan kewajiban baik warganya maupun alat-alat
pemerintahannya.
c. Konstitusi sebagai forma regimenis, yaitu kerangka bangunan pemerintahan.
(Lubis, 1982:48)
Pendapat lain dikemukakan oleh Sri Sumantri, yang menyatakan bahwa materi
muatan konstitusi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Pengaturan tentang perlindungan hak asasi manusia dan warga negara,
b. Pengaturan tentang susunan ketatanegaraan suatu negara yang mendasar,
c. Pembatasan dan pembagian tugas-tugas ketatanegaraan yang juga mendasar.
(Chaidir, 2007:38).
Menurut CF. Strong, konstitusi memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Cara pengaturan berbagai jenis institusi;
b. Jenis kekuasaan yang diberikan kepada institusi-institusi tersebut;
c. Dengan cara bagaimana kekuasaan tersebut dilaksanakan. (Stong, 2008:16).
Dari beberapa pendapat sebagaimana di atas, dapat dekemukakan bahwa unsurunsur yang terdapat dalam konstitusi modern meliputi ketentuan tentang:

a. Struktur organisasi negara dengan lembaga-lembaga negara di dalamnya;


b. Tugas/wewenang masing-masing lembaga negara dan hubungan tatakerja antara
satu lembaga dengan lembaga lainnya;
c. Jaminan hak asasi manusia dan warga negara.
B. Negara Konstitusional

Setiap Negara memiliki konstitusi sebagai hukum dasar. Namun tidak setiap Negara
memiliki undang-undang dasar. Negara konstitusional tidak cukup hanya memiliki
konstitusi, tetapi Negara tersebut juga harus menganut gagasan tentang
konstitusionalisme. Konstitusionalisme merupakan gagasan bahwa konstitusi suatu
Negara harus mampu memberi batasan kekuasaan pemerintahan serta memberi
perlindungan

pada

hak-hak

dasar

warga

Negara.

Negara konstitusional bukan sekedar konsep formal. Negara yang menganut gagasan
konstitusionalisme inilah yang disebut Negara konstitusional (Constitutional state).
Jadi dapat di simpulkan bahwa negara konstitusional adalah negara yang memiliki
hukum dasar yang mengatur dan mengendalikan seluruh tatanan dari setiap tindakan
pemerintah serta masyarakat yang diperintah, hal ini dalam tatanan hukum
tatanegara disebut sebagai konstitualisme.
Adapaun

karakteristik

pokok

Negara

konstitusional

antara

lain:

a. Demokrasi
b. adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negaranya
c. ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental
d.

adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat

fundamental.
Indonesia sebagai negara konstitusional juga memiliki ciri sendiri, antara lain :
a.

Bentuk Negara kesatuan

b.

Bentuk pemerintahan republic

c.

Kedaulatan ada di tangan rakyat

d.

Sistem pemerintahan presidensiil

e.

Adanya pembagian kekuasaan antara legislative, eksekutif dan yudikatif

f.

Negara hokum

g.

Desentralisasi

h.

Multi partai (terdiri dari banyak partai).

Dari ciri-ciri diatas terpampang jelas bahwa kekuasaan berada di tangan rakyat, hal
ini jg berlaku di Indonesia dimana pemilihan presiden (pemilu) di lakukan oleh rakyat
dari rakyat dan untuk rakyat.

Anda mungkin juga menyukai