Sehubungan dengan fungsi baku mutu lingkungan maka dalam hal menentukan apakah
telah terjadi pencemaran dari kegiatan industri atau pabrik dipergunakan dua buah sistem
baku mutu lingkungan, yaitu:
1.
2.
limbah cair, baku mutu udara ambien, baku mutu udara emisi, dan baku mutu air laut.
a. Baku Mutu Air
Baku mutu Baku mutu air pada sumber air, disingkat baku mutuair. Baku mutu air
adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar terdapat dalam air,
namun air tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya.Air dikatakan tercemar jika tidak
dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung
meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi
merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat
disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah
industri, perumahan, pertanian, rumah tangga,
menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan
anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli
merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah.
melestarikan lingkungan hidup agar tetap bermanfaat bagi manusia serta makhluk hidup
lainnya perlu dilakukan pengendalian terhadap pembuangan limbah cair ke media lingkungan
KADAR MAKSIMUM
BOD5
COD
TSS
pH
(mg/liter)
50
100
200
6.0 - 9.0
MAKSIMUM
(kg/hari.Hari)
4.3
8.6
17.2
TABEL 1. DEBIT LIMBAH CAIR MAKSIMUM: 1 L per detik per HA lahan kawasan yang
terpakai.
c. Baku Mutu Udara Ambien
Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang
berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi
kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur Lingkungan hidup lainnya.
Baku mutu udara ambien adalah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan
pencemar terdapat di udara, namun tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup,
tumbuh-tumbuhan dan atau benda.
Baku mutu udara ambien terdiri dari 9 jenis:
1. Sulfur dioksida;
2. Karbon monoksida;
3. Oksida nitrogen;
4. Oksida;
5. Hidrogen sulfida;
6. Hidrokarbon;
7. Amoniak;
8. Timah hitam/timbal;
9. Debu.
- .
DAFTAR PUSTAKA
http://pinterdw.blogspot.com/2012/06/daya-dukung-lingkungan.html
http://ceritabiologi.wordpress.com/2012/06/19/daya-dukung-lingkungan/
http://www.slideshare.net/IkoMatussuniah/hukum-lingkungan-13527718
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbah-industri/daya-dukunglingkungan/
http://www.scribd.com/doc/55457372/69/Daya-dukung-lingkungan
http://werdhapura.penataanruang.net/index.php?
option=com_jfusion&jfile=doku.php&id=isu_strategis
%3Bdaya_dukung_lahan&Itemid=10&jfile=doku.php&id=isu_strategis;daya_dukung_lahan&do
=backlink
OLEH :
NAMA GILANG ANDHIKA SEPBIANTO
NIM 1610.13251.246
PROGAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN
STIKES WIDYAGAMA HUSADA
MALANG