monokultur.
Penerapan
teknologi
SIPALAPA
dapat
meningkatkan
Ekstak tanaman tembakau dan akar tuba dapat digunakan sebagai pestisida
nabati. Tanaman lain yang dapat digunakan sebagai insektisida nabati adalah
nimba dan sambilata (Mariappan et al., 1983; Widiarta dkk, 1997). Bahan
nabati yang dapt digunakan untuk emngendalikan keong (molukisida nabati)
adalah retak, ekstrak biji teh.
c) Fungisida
Fungisida digunakan untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh
jamur. Penggunaan fungsida untuk mengendalikan penyakit tanaman padi
lebih berkembang dibandingkan dengan bekterisidida untuk mengendalikan
penyakit padi yang disebabkan oleh bakteri (Sudir dan Suparyono, 1999).
d) Pestisida Sintesis
Insektisida sintesis paling terkenal dan digunkan secara luas untuk
mengendalikan hama serangga. Insektisida diandalkan untuk menekan populasi
dalam waktu yang relati singkat, petani sangat menyukainya sehingga penggunaan
pestisida tidak rasional.
Penggunaan insektisida yang tidak rasional dapat menyebabkan hhama
lebih tahahn (resisten) terhadap insektisida, bahkan populasinya bertambah setelah
aplikasi (resurjen) (Chelliah et al., 1980). Untuk membunu serangga yang lebih
tahan, diperlukan dosis yang lebih tinggi. Resurjen terjadi karena perubahan
fisiologis serangga sehingga keperidiannya meningkat, atau secara ekologis
karena musuh alaminya berkurang.
e) Rodentisida
Rodentisida digunakan untuk meracuni tikus, diformulasi dalam bentuk
yang tela dicampur dengan umpan atau terpisah (Sudarmaji, 2007). Daya racun
rodentisida ada yang dapat perlu waktu beberapa ari untuk mematikan tikus
(antikuagulan).
f) Fumigan
Bahan kimia dalam bentuk uap atau asap digunakan untuk membunu hama atau
serangga di gudang penyimpanan atau tikus dalam lubang. Untuk mengembuskan
asap ke dalam lubang tikus digunakan alat yang disebut emposan (Sudarmaji,
2007)