Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BANGUNAN IRIGASI
OLEH :
ZULIS ERWANTO, ST., MT
1.1
Q=0,278.C.I.A
dengan :
Q
=
0,278 =
C
=
I
=
A
=
(1)
Debit (m3/detik)
Konstanta, digunakan jika satuan luas daerah menggunakan km2
Koefisien aliran
Intensitas curah hujan selama waktu konsentrasi (mm/jam)
Luas daerah aliran (km2)
(2)
Debit (m3/detik)
Koefisien aliran subarea
Intensitas curah hujan selama waktu konsentrasi (mm/jam)
Luas daerah subarea (km2)
1.2
1.3
URAIAN
SATUAN
Agustus
1
September
1
2
Oktober
1
November
1
2
LP
1 Pola Tanam
2 Koefisien Tanaman (k)
k1
k2
k3
0.820
1.000
1.000
mm/hr
mm/hr
mm/hr
7
8
9
10
0.450
0.820
1.000
LP
0.450
0.820
LP
LP
0.450
1.080
LP
LP
1.070
1.080
LP
1.020
1.070
1.080
0.670
1.020
1.070
l/dt/ha
l/dt/ha
Maret
2
April
2
Mei
2
Juni
2
LP
PADI II
2
PALA -
0.320
0.670
1.020
0.000
0.320
0.670
LP
0.000
0.320
LP
LP
1.080
LP
LP
1.070
1.080
LP
1.020
1.070
1.080
0.670
1.020
1.070
0.320
0.670
1.020
0.000
0.320
0.670
0.000
0.320
0.500
0.000
0.750
0.500
1.000
0.750
0.500
1.000
1.000
0.750
0.940
4.694
0.757
4.694
0.635
4.601
0.450
4.601
1.080
4.406
1.075
4.406
1.057
4.273
0.920
4.273
0.670
3.349
0.495
3.349
0.320
3.665
LP
3.665
LP
3.850
1.080
3.850
1.075
3.775
1.057
3.775
0.920
3.544
0.670
3.544
0.495
3.663
0.320
3.663
0.500
3.924
0.625
3.924
0.750
3.856
0.917
3.856
3.552
2.922
10.478
2.071
10.478
4.759
10.138
4.737
10.138
4.516
3.932
2.244
1.658
1.173
0.000
9.689
0.000
10.585
4.158
10.585
4.058
9.744
3.989
3.261
2.375
1.813
1.172
1.962
2.453
2.892
3.535
0.250
2.619
0.250
2.619
0.250
2.535
1.500
0.250
2.535
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
0.250
2.422
1.500
0.250
2.646
1.500
0.250
2.646
1.500
0.250
2.436
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
3.300
3.300
3.300
3.300
3.300
1.100
1.000
7.116
3.300
2.200
1.000
7.632
1.100
1.000
4.844
3.300
1.100
1.000
4.258
0.750
2.005
0.250
0.375
0.000
0.000
3.300
0.250
1.414
1.100
0.750
4.994
1.100
1.000
6.589
3.300
2.200
1.000
6.961
1.100
1.000
4.975
3.300
1.100
1.000
4.413
1.000
4.413
1.000
3.552
0.750
2.191
0.250
0.518
0.250
1.565
1.100
0.750
5.503
0.750
2.004
0.500
1.731
0.750
1.840
1.000
2.892
1.000
3.535
5.507
1.000
5.507
0.000
0.000
1.000
0.000
3.552
1.307
1.000
1.307
3.504
0.747
0.500
0.373
2.764
1.073
0.500
0.537
3.563
0.219
1.000
0.219
7.818
0.700
1.000
0.700
6.416
1.540
1.000
1.540
6.092
0.700
1.000
0.700
4.144
0.263
1.000
0.263
3.995
5.180
0.750
3.885
0.000
4.988
0.500
2.494
0.303
4.650
0.250
1.163
1.484
3.750
0.500
1.875
2.186
7.793
1.000
7.793
0.000
2.756
1.000
2.756
3.833
1.587
1.000
1.587
5.374
1.353
1.000
1.353
3.621
2.053
1.000
2.053
2.360
0.613
0.750
0.459
1.545
0.000
0.500
0.000
1.731
0.000
0.750
0.000
1.840
2.707
1.000
2.707
0.186
2.100
1.000
2.100
1.435
0.000
0.650
0.000
0.411
0.650
0.632
0.405
0.650
0.624
0.320
0.650
0.492
0.412
0.650
0.634
0.905
0.650
1.392
0.742
0.650
1.142
0.705
0.650
1.084
0.479
0.650
0.738
0.462
0.650
0.711
0.000
0.650
0.000
0.035
0.650
0.054
0.172
0.650
0.264
0.253
0.650
0.389
0.000
0.650
0.000
0.443
0.650
0.682
0.622
0.650
0.957
0.419
0.650
0.645
0.273
0.650
0.420
0.179
0.650
0.275
0.200
0.650
0.308
0.213
0.650
0.327
0.021
0.650
0.033
0.166
0.650
0.255
Juli
2
4.413
3.300
mm/hr
mm/hr
1
LP
LP
3.300
mm/hr
Pebruari
2
LP
mm/hr
mm/hr
mm/hr
mm/hr
Januari
1
PADI I
LP
WIJA
Desember
1
2
FAO
PIADP
PROSIDA
Padi
1.08
1.07
1.02
0.67
0.32
0.00
0.00
0.00
Jagung
0.40
0.48
0.85
1.09
1.05
0.80
0.00
1.20
1.27
1.33
1.30
1.30
0.00
0.00
0.00
Kc. Tanah
0.40
0.48
0.70
0.91
0.95
0.91
0.69
Varietas
Biasa
Padi
1.10
1.10
1.10
1.10
1.10
1.05
0.95
0.00
Varietas
Unggul
1.10
1.10
1.05
1.05
0.95
0.00
0.00
0.00
Baris ke 3 :
Koefisien tanaman k rata-rata adalah : harga rata-rata dari k1, k2 dan k3.
Baris ke 4 :
Evapotranspirasi potensial (ETo) adalah hasil perhitungan dari tabel
sebelumnya (tabel evapotranspirasi metode Penman Modifikasi) yaitu hasil
perkalian antara faktor koreksi c dengan evapotranspirasi sebenarnya ETo*.
Baris ke 5 :
Kebutuhan Air tanaman ET adalah hasil perkalian antara koefisien tanaman
rata-rata k pada baris ke 3 dengan Evapotranspirtasi potensial Eto pada baris ke
4.
Baris ke 6 :
Kebutuhan air untuk penyiapan lahan (Pd) adalah hasil perhitungan harga Pd
berdasarkan rumus Van de Goor Zijlstra.
Baris ke 7 :
Ratio penyiapan lahan adalah perbandingan antara total penyiapan lahan (2
bulan) dengan angka 4 (yang merupakan periode 15 harian).
Baris ke 8 :
Kebutuhan air untuk penyiapan lahan dengan ratio merupakan perkalian antara
kebutuhan air untuk penyiapan lahan (baris ke 6) dengan ratio penyiapan lahan
(baris ke 7).
Baris ke 9 :
Perkolasi adalah air yang hilang akibat proses perkolasi, besarnya 1,5 mm/hari.
Baris ke 10 :
Penggantian lapisan air WLR1, WLR2 dan WLR3 adalah sejumlah air yang
diperlukan untuk mengganti lapisan air di sawah sesudah 1.5 bulan dan 2 bulan
dari penyiapan lahan, besarannya adalah 50 mm per 15 hari atau 3.3 mm per
hari. Sedangkan harga rata-rata WLR adalah rata-rata dari WLR1, WLR2 dan
WLR3.
Baris ke 11 :
Ratio luas tanaman adalah perbandingan antara luas lahan yang sudah ditanami
dengan luas total. Untuk warna hijau yang penuh, nilainya adalah 1, yang tidak
penuh mungkin 0.75, atau 0.25.
Baris ke 12 :
Kebutuhan air untuk ET + P + WLR, merupakan perkalian antara ratio luas
tanaman (baris ke 11) dengan penjumlahan baris ke 5, baris ke 9 dan baris ke
10.
Baris ke 13 :
Curah Hujan Efektif adalah curah hujan yang dimanfaatkan oleh tanaman untuk
memenuhi kebutuhannya. Dihitung dengan rumus Re = 0,7 x R80 .
N
Baris ke 14 :
Total ratio adalah penjumlahan antara ratio penyiapan lahan (baris ke 7) dengan
ratio luas tanaman (baris ke 11).
Baris ke 15 :
Curah hujan efektif dengan ratio adalah perkalian antara ratio total (baris ke 14)
dengan curah hujan efektif (baris ke 13).
Baris ke 16 :
Kebutuhan air di sawah netto NFR (Net Field Requirement) adalah :
- Jika besar curah hujan efektif dengan ratio (baris ke 15) lebih besar dari
penjumlahan kebutuhan air untuk pengolahan lahan dengan ratio (baris ke
8) dengan kebutuhan air untuk (ET+P+WLR) pada baris ke 12, maka
Keterangan tambahan :
a) Penyiapan lahan
Penyiapan lahan adalah merupakan pekerjaan pengolahan tanah secara
basah mulai dari pemberian air yang pertama, membersihkan jerami dan akarakar sisa tanaman padi yang lalu sampai siap ditanami. Tanah permukaan
dibajak atau dicangkul sedalam 20 30 cm agar tanah menjadi lunak dan
membalikkan permukaan, kemudian digemburkan lalu dibuat rata dan siap
untuk ditanami bibit padi yang diambil dari tempat persemaian.
Lama pekerjaan penyiapan lahan tergantung jumlah tenaga kerja, hewan
dan peralatan yang digunakan serta faktor-faktor sosial setempat. Biasanya
Pengolahan lahan dilakukan sebelum masa tanam padi dan berlangsung selama
30 45 hari.
Untuk penyiapan lahan digunakan rumus empiris Van de Goor dan
Zijlstra.
Pd =
M .e k
ek 1
(4)
Dengan
:
Pd = Kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan pada saat pengolahan
lahan (mm/hari)
M = Kebutuhan air untuk mengganti/mengkompensasi air yang hilang
akibat evaporasi air terbuka selama penyiapan lahan (1.1 x ETo) dan
akibat perkolasi, atau M = (1.1 x ETo) + P, dalam mm/hari.
K
= MT/S
T
= Jangka waktu penyiapan lahan (hari)
S
= Kebutuhan air untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air 50 mm
1
2
3
4
5
6
7
Hitungan
ETo
1,1 . Eo
P
M
T
S
k
ek
9
10
ek - 1
Pd
1.1. ETo + P
M.T
S
M . ek
ek - 1
Satuan
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
3.67
4.03
1.50
5.53
31.00
200.00
0.86
3.85
4.23
1.50
5.73
28.00
200.00
0.80
3.78
4.15
1.50
5.65
31.00
200.00
0.88
3.54
3.90
1.50
5.40
30.00
200.00
0.81
3.66
4.03
1.50
5.53
31.00
200.00
0.86
3.92
4.32
1.50
5.82
30.00
200.00
0.87
3.86
4.24
1.50
5.74
31.00
200.00
0.89
4.69
5.16
1.50
6.66
31.00
200.00
1.03
4.60
5.06
1.50
6.56
30.00
200.00
0.98
4.41
4.85
1.50
6.35
31.00
200.00
0.98
4.27
4.70
1.50
6.20
30.00
200.00
0.93
2.33
2.18
2.38
2.20
2.33
2.37
2.42
2.81
2.68
2.67
2.53
mm/hari
1.33
9.69
1.18
10.58
1.38
9.74
1.20
9.89
1.33
9.69
1.37
10.06
1.42
9.79
1.81
10.35
1.68
10.48
1.67
10.14
1.53
10.26
mm/hari
mm/hari
mm/hari
mm/hari
hari
mm/hari
-
Nop
Des
Keterangan :
-
ETo
=
1.1. ETo =
P
M
=
=
Perkolasi
Kebutuhan air sebagai pengganti akibat evaporasi dan perkolasi
T
S
=
=
b) Perkolasi
Kehilangan air di sawah diperhitungkan karena adanya rembesan air
dari daerah tidak jenuh ke daerah jenuh air (perkolasi). Besarnya perkolasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1. Tekstur tanah
Makin besar tektur tanah makin besar angka perkolasinya dan sebaliknya.
2. Permeabilitas tanah, makin besar permeabilitasnya, makin kecil perkolasi
yang terjadi.
3. Tebal lapisan tanah bagian atas
Makin tipis lapisan tanah bagian atas makin kecil angka perkolasinya.
4. Letak permukaan air tanah
Makin dangkal air tanah makin kecil angka perkolasinya. Perkolasi dapat
mencapai 13 mm per hari.
c) Penggantian Lapisan Air
Penggantian lapisan air dilakukan setelah kegiatan pemupukan yang
telah dijadwalkan. Jika tidak ada penjadwalan semacam itu, maka penggantian
lapisan air tersebut dilakukan sebanyak 2 kali, masing-masing 50 mm per 15
hari (3,33 mm/hari selama setengah bulan). Selama 1 dan 2 bulan setelah awal
tanam.
d) Efisiensi Irigasi
Efisiensi irigasi (e) adalah angka perbandingan jumlah debit air irigasi
terpakai dengan debit yang dialirkan; dan dinyatakan dalam prosen (%). Untuk
tujuan perencanaan, dianggap seperempat atau sepertiga dari jumlah air yang
Keterangan
diambil akan hilang sebelum air itu sampai di sawah. Kehilangan ini
disebabkan oleh kegiatan eksploitasi, evaporasi dan rembesan. Efisiensi irigasi
keseluruhan rata-rata berkisar antara 59% - 73%. Oleh karena itu kebutuhan
bersih air di sawah (NFR) harus dibagi efisiensi irigasi untuk memperoleh
jumlah air yang dibutuhkan di intake.
1. Saluran tersier, kehilangan air 20%, sehingga efisiensi 80 %
2. Saluran sekunder, kehilangan air 10 %, sehingga efisiensi 90 %
3. Saluran utama, kehilangan air 10 %, sehingga efiseiensi 90 %
Efisiensi secara keseluruhan dihitung sebagai berikut = efisiensi
jaringan tersier (60%) x efisiensi jaringan sekunder (90%) x efisiensi jaringan
primer (90%), sehingga efisiensi irigasi secara keseluruhan 65 %.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
BANGUNAN
IRIGASI
By :
Zulis Erwanto,
Erwanto, ST., MT.
Referensi :
Pokok Bahasan :
zTeknik Irigasi
zSistem Jaringan Irigasi
zBangunan Utama :
{
{
{
{
{
Bendung
Bendung Pelimpah
Bangunan Intake
Bangunan Pembilas
Bangunan Peredam Energi
Pengertian
z Bangunan bendung @> bangunan air yang dibangun
melintang sungai atau sudetan sungai untuk meninggikan
taraf muka air sehingga air sungai dapat disadap dan
dialirkan secara gravitasi ke daerah yang membutuhkan.
z Irigasi (PP 77/2001) @> usaha penyediaan dan pengaturan
air untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi
permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan
irigasi tambak.
z Irigasi secara umum @> penyaluran air secara teknis
melalui saluran-saluran pembawa ke daerah pertanian dan
setelah air tersebut diambil manfaatnya air tersebut
disalurkan ke saluran pembunag selanjutnya dibuang
kembali ke sungai.
z Irigasi Teknis @> jaringan air yang mendapatkan pasokan
air terpisah dengan jaringan air pembuang dan pemberian
airnya dapat diukur, diatur, dan terkontrol pada beberapa
titik tertentu. Semua bangunannya bersifat permanen. Luas
daerah irigasinya diatas 500 hektar.
Teknik Irigasi
zKlasifikasi tipe irigasi :
{Irigasi Sistem Gravitasi
{Irigasi Sistem Pompa
{Irigasi Pasang Surut
z
z
z
z
z
Penyiapan lahan
Penggunaan konsumtif
Perkolasi dan rembesan
Pergantian lapisan air
Curah hujan efektif
Kebutuhan air disawah dinyatakan dalam mm/hari
atau lt/dt/ha
SALURAN IRIGASI
URAIAN
SATUAN
Agustus
1
September
1
2
Oktober
1
November
1
2
LP
1 Pola Tanam
Desember
1
2
Januari
1
Pebruari
2
Maret
2
April
2
Mei
2
Juni
2
Juli
2
LP
PADI I
LP
WIJA
LP
LP
PADI II
PALA -
LP
0.820
1.000
1.000
0.450
0.820
1.000
LP
0.450
0.820
LP
LP
0.450
1.080
LP
LP
1.070
1.080
LP
1.020
1.070
1.080
0.670
1.020
1.070
0.320
0.670
1.020
0.000
0.320
0.670
LP
0.000
0.320
LP
LP
1.080
LP
LP
1.070
1.080
LP
1.020
1.070
1.080
0.670
1.020
1.070
0.320
0.670
1.020
0.000
0.320
0.670
0.000
0.320
0.750
0.500
0.000
1.000
0.750
0.500
mm/hr
0.940
4.694
0.757
4.694
0.635
4.601
0.450
4.601
1.080
4.406
1.075
4.406
1.057
4.273
0.920
4.273
0.670
3.349
0.495
3.349
0.320
3.665
LP
3.665
LP
3.850
1.080
3.850
1.075
3.775
1.057
3.775
0.920
3.544
0.670
3.544
0.495
3.663
0.320
3.663
0.500
3.924
0.625
3.924
0.750
3.856
0.917
3.856
mm/hr
mm/hr
4.413
3.552
2.922
10.478
2.071
10.478
4.759
10.138
4.737
10.138
4.516
3.932
2.244
1.658
1.173
0.000
9.689
0.000
10.585
4.158
10.585
4.058
9.744
3.989
3.261
2.375
1.813
1.172
1.962
2.453
2.892
3.535
0.250
2.619
0.250
2.619
0.250
2.535
1.500
0.250
2.535
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
0.250
2.422
1.500
0.250
2.646
1.500
0.250
2.646
1.500
0.250
2.436
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
1.500
mm/hr
mm/hr
mm/hr
3.300
3.300
3.300
mm/hr
mm/hr
mm/hr
mm/hr
l/dt/ha
l/dt/ha
3.300
3.300
0.500
1.000
1.000
0.750
3.300
3.300
3.300
1.000
4.413
1.000
3.552
0.750
2.191
0.250
0.518
0.250
1.565
1.100
0.750
5.503
1.100
1.000
7.116
3.300
2.200
1.000
7.632
1.100
1.000
4.844
3.300
1.100
1.000
4.258
0.750
2.005
0.250
0.375
0.000
0.000
0.250
1.414
1.100
0.750
4.994
1.100
1.000
6.589
3.300
2.200
1.000
6.961
1.100
1.000
4.975
3.300
1.100
1.000
4.413
0.750
2.004
0.500
1.731
0.750
1.840
1.000
2.892
1.000
3.535
5.507
1.000
5.507
0.000
0.000
1.000
0.000
3.552
1.307
1.000
1.307
3.504
0.747
0.500
0.373
2.764
1.073
0.500
0.537
3.563
0.219
1.000
0.219
7.818
0.700
1.000
0.700
6.416
1.540
1.000
1.540
6.092
0.700
1.000
0.700
4.144
0.263
1.000
0.263
3.995
5.180
0.750
3.885
0.000
4.988
0.500
2.494
0.303
4.650
0.250
1.163
1.484
3.750
0.500
1.875
2.186
7.793
1.000
7.793
0.000
2.756
1.000
2.756
3.833
1.587
1.000
1.587
5.374
1.353
1.000
1.353
3.621
2.053
1.000
2.053
2.360
0.613
0.750
0.459
1.545
0.000
0.500
0.000
1.731
0.000
0.750
0.000
1.840
2.707
1.000
2.707
0.186
2.100
1.000
2.100
1.435
0.000
0.650
0.000
0.411
0.650
0.632
0.405
0.650
0.624
0.320
0.650
0.492
0.412
0.650
0.634
0.905
0.650
1.392
0.742
0.650
1.142
0.705
0.650
1.084
0.479
0.650
0.738
0.462
0.650
0.711
0.000
0.650
0.000
0.035
0.650
0.054
0.172
0.650
0.264
0.253
0.650
0.389
0.000
0.650
0.000
0.443
0.650
0.682
0.622
0.650
0.957
0.419
0.650
0.645
0.273
0.650
0.420
0.179
0.650
0.275
0.200
0.650
0.308
0.213
0.650
0.327
0.021
0.650
0.033
0.166
0.650
0.255
Jaringan Irigasi
z Jaringan irigasi dibuat berdasarkan peta topografi skala
1:25000, dilanjutkan dalam peta ikhtisar detail skala
1:5000 atau 1:2000 yang disebut menjadi Peta Petak
yang tergambar petak tersier, petak sekunder, dan petak
primer.
z Layout jaringan irigasi adalah suatu cara yang
membeda-bedakan bagian-bagian yang terdapat dalam
irigasi, bentuknya serupa layout map.
z Layout Map berisi skema jaringan irigasi. Tujuan
pembuatan skema jaringan irigasi adalah mengetahui
jaringan irigasi, bangunan irigasi, serta daerah-daerah
yang diairi meliputi luas, nama, dan debit.
Parameter
Bangunan
permanen
Bangunan
permanen atau
semi permanen
Bangunan
sementara
Baik
Sedang
Jelek
Jaringan saluran
Petak tersier
Dikembangkan
sepenuhnya
Belum
dikembangkan
atau densitas
bangunan
tersier jarang
Belum ada
jaringan
terpisah yang di
kembangkan
50 60%
40 50%
< 40%
Ukuran
Tak ada
batasan
Sampai 2000
ha
< 500 ha
z Petak Primer
z Memperlihatkan :
z Petak Tersier
{ Petak yang menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada
bangunan sadap (off take) tersier.
Sederhana
Bangunan utama
z Petak Sekunder
Semi Teknis
Petak Irigasi
{ Petak yang dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil
airnya langsung dari sumber air, biasanya sungai. Terdiri dari
beberapa petak sekunder yang mengambil air langsung dari
saluran primer.
{
{
{
{
{
{
{
{
Tugas Kelompok
zBuat Skema Jaringan Irigasi dan Skema
Bangunan Air Pada Layout Map berikut.
zLengkapi dengan standarisasi tata nama
sesuai pedoman KP.01 s/d 07.
Bangunan Utama
BANGUNAN UTAMA IRIGASI
By :
Zulis Erwanto, ST., MT.
Bangunan Utama
Bangunan Pengelak
Bangunan Pengambilan (Intake)
Bangunan Pembilas / Penguras
Kantong Lumpur
Pekerjaan Pengaturan Sungai (Jika
Diperlukan)
Bangunan Pengelak
Q (m3/dt)
800
685
450
275
150
Bangunan Pengambilan
Kantong Lumpur
Kantong Lumpur
Bangunan Pelindung
Bangunan Pelengkap
Fungsi Bendung
Klasifikasi Bendung
Bendung tetap
Bendung gerak
Bendung kombinasi
Bendung kembang kempis / bendung
karet
Bendung bottom intake
Bendung
Bottom Intake
Mercu Bendung
Jalur Rembesan
10
11
Pangkal Bendung
Bangunan Intake
12
Komponen Intake
13
Jenis Intake
Lantai Intake
14
Lubang Intake
Dua intake
di satu sisi
15
Bangunan Pembilas
16
Jenis Bangunan
Pembilas/Penggelontor
Pintu pembilas.
{
Pembilas
17
Pilar Pembilas
Bentuk Pilar
Pembilas
18
Tinggi pembendungan
Keadaan geoteknik tanah dasar, misal jenis
batuan, lapisan, kekerasan tekan, diameter
butir, dan sebagainya.
Jenis angkutan sedimen yang terbawa
aliran sungai
Kemungkinan degradasi dasar sungai yang
akan terjadi di hilir bendung
Keadaan aliran yang terjadi di bangunan
peredam energi
Vlughter
USBR
SAF
Schooklitch
MDO, MDS, dan MDL
19
20
21
22
Bangunan Pelengkap
Macam pelimpah :
{
23
Bangunan Pelengkap
Bangunan Jembatan
{
Jalan inspeksi
{
24
Penggambaran Desain
Hidraulik
Ketentuan Desain
25
BANGUNAN DISTRIBUSI
BANGUNAN DISTRIBUSI
IRIGASI
By :
Zulis Erwanto, ST., MT.
BANGUNAN BAGI
BANGUNAN BAGI-SADAP
BANGUNAN SADAP
BOX TERSIER DAN KWARTER
BANGUNAN PENGONTROL TARAF MUKA
AIR DAN PENGUKUR DEBIT YANG
DILETAKKAN PADA BANGUNAN BAGI,
SADAP DAN BAGI-SADAP.
Bangunan Bagi
Bangunan Bagi-Sadap
Contoh
Desain
Bangunan
Sadap
Bangunan Pengatur
Bangunan pengatur akan mengatur
debit dan tinggi muka air saluran di
tempat-tempat di mana terletak
bangunan sadap dan bagi.
Bangunan Gorong
-
BANGUNAN AIR
By :
Zulis Erwanto,
Erwanto, ST., MT.
Gorong
Bangunan GorongGorong-Gorong
Bangunan Sipon
Bangunan Sipon
Bangunan silang untuk melintaskan saluran
irigasi di bawah dasar sungai atau jalan. Dibuat
apabila muka air saluran irigasi hanya sedikit
lebih tinggi daripada muka air banjir sungai yang
dilewati.
Kecepatan air dalam pipa sipon sebesar 1,5 s/d
2,5 m/dt.
Untuk kepentingan inspeksi dan pembersihan,
ukuran pipa sipon diambil minimum 0,7 m.
Agar sipon berfungsi dengan baik, bangunan ini
tidak boleh dimasuki udara. Mulut sipon
sebaiknya di bawah permukaan air udik.
Bangunan Talang
Bangunan Talang
Bangunan persilangan yang dibuat
untuk melintaskan saluran irigasi
dengan saluran pembuangan alam,
sungai, cekungan, jalan, dan lainlain.
Bangunan Terjun
Bangunan yang digunakan di tempattempat dimana kemiringan medan lebih
besar dari kemiringan saluran irigasi dan
diperlukan penurunan elevasi muka air.
Bangunan terjun dapat dibuat :
Terjunan miring, dibuat bila perbedaan dasar
saluran 1,5 m; biasanya digunakan pada
saluran sekunder.
Terjunan tegak, dibuat bila perbedaan dasar
saluran 1,5 m; biasanya digunakan pada
saluran tersier.
Bangunan terjunan
miring di saluran
irigasi Way Meten
P. Buru Maluku.
Terjunan aliran 4,0
m Yang dapat
dimanfaatkan untuk
PLTM.
Bangunan terjunan
tegak di saluran irigasi
Way Samal P. Seram
Maluku. Teriunan aliran
2,0 m yang dapat
dimanfaatkan untuk
PLTM.
1.
.
.
o
.
o
o
r
.
.
.
.
o
r
berikut: i
Data awal seperti debit banjir desain sungai, debit penyadapan ke inrake,
keadaan hidraulik sungai, tinggi muka air sungai saat banjir, elevasi lahan
yang akan diairi telah diketahui.
Perhitungan untuk penentuan elevasi mercu bendung.
Penentuan panjang mercu bendung.
Penetapan ukuran lebar pembilas dan lebar pilar pembilas
Perhitungan penentuan ketinggian elevasi muka air banjir di udik bendung.
Penetapan ukuran mercu bendung dan tubuh bendung.
Perhitungan dimensi hidraulik bangunan intake.
Penetapan dimensi hidraulik bangunan pembilas.
Penetapan tipe, bentuk, dan ukuran bangunan peredam energi.
Perhitungan panjang lantai udik bendung.
Penetapan dimensi bangunan tembok pangkal, tembok sayap udik dan
tembok sayap hilir, dan sebagainya.
Tinggi mercu bendung ke dasar sungai di hilir harus lebih rendah atau
sama dengan sepuluh meter.
o
e
2. Data
Data yang diperlukan sehubungan dengan desain ini dan telah tersedia,
yaitu:
Peta topografi.
l-
r31
-.-..-
Qi,,,= + 85,56
Debit desain intake = 7.70 m3/dt
3.
1)
2)
.
Tinggi sawah yang akan diairi berelevast
Tinggi air di sawah di ambil
Kehilangan tekanan dari sawah ke saluratt tet'siet'
Kehilangan tekanan dari salurau tersier ke saiuran sekunder:
Kehilangan tekanan dari saluran sekunder ke salttratl induk
Kelrilangan tekanan akibat kemilingan saluran indr,rk ke
sedimen trap
Kehilangan tekanan akibat bangunan ukur
Kehilangan tekanan dari sedimen trap ke intake
Kehilangan tekanan pada intake
Kehilangan tekanan akibat eksploitasi
:
:
+84.80
0.10 m
0.10 m
0.10 m
0.10 rn
0,15 rn
0,40 m
0,2-5 rn
0,20 m
0,10 m
'
+83,78
hilir
+86.
IB
hilir intake
t\.r,dKL trF,i.91 16
--&'I
e/.
lr'i
\7
-*
*iYljg*
B{\GT-\ {N
[:KTrR
T\'IAI(E S.{LIi
SAWAII
u\.'qCY
Gbr.
J.L
pilar 1.,i0 m.
3.4 Perhitungan panjang mercu bendung
efektif
B"=Bb-2(nk,,+k,,)Ho
dimana:
B" = panjang mercu bendung efektif, m
Bn = panjang mercu bendung bruto = 62m
k - jurnlah pilar pembilas. m
H = tinggi energi
cee
B" = Bb-2(nkp+ka)He
B" = 62-2(2x0,01 +0,1)He
B" = 62 - 0,24 He
3.5 Perhitungan tinggi muka air banjir di udik
bendung
\
menghitung \
Qu = C.B".H"t"
dimana:
Q.r = debit banjir sungai rencana = 700 m3/s
C = koefisien debit pelimpah
Bu = panjang mercu bendung efektif, 62,0m
H" = tinggi energi, m.
O.=C.B.H3/2
\d
(
(
dimana:
Qa = 700 m3/s
B" = 62-0,24H"
C = 2,19
.
g. = 1
Oo_)23
(c.8")
g =1 700
)2^,
(2,19 x 61,50 )
H. =
3'oo m
I '3d
H" =
L !.-J*
c-B.
\;
H-=(
7fi) )m
( 2.19 x 6l2E )
H. = 3.07m-3.fi)m
Nilai H. diambil 3,fi) m- selringga B. dapat dihitung:
B. = 62-024H.
B. = 62-O24 -3
.8. = 6128m
H. =
vt2g
Ht
Il._v"rzg
O
(diabaitan)
= 3,tlh
Kesimpulan:
Tingr rilrka air banjir di udik bendung Elevasi muta air banjir = +86,50 + 3,0 =
Ho = 3,00m
+89,50
r,
+86,50
62,0m
5,0 m
3,0 m
70m
3,0 m
+89,50
3,0m'
1:l
I ',s-l
*t'
,.,
MERCU BENDUNG
Flq
Hd:Ha:3.00'
>{rt
+ 93,50
r:
2,50
(.
:/
//t
4.
hilir
E_
ps = (Ds)
C)
V --l
; #
(*)
; #
[-'3b I
Bendung Tetap untuk Irigasi
.
.
b=2xa
Keterangan:
E =
q =
z =
-g =
Ds =
a =
b =
D, =
pranretereffigi
dtit.lFsrin perstruan lebar pelimpah bendung mr/dt/m'
pe*eCaan tinggi muka air udik dan hilir, m
peGpmgravitasi m/dt2
kedalanrur lantai peledam energi, m
tiqgi ambang akhir' m
lebiledarg alihir. m
bddaman air di hilir' m
4.3. Ileseh
fuf
pcrsAan energi
496m
9=9,81n/dd
Kedelm eirdi hilic D2 = Y
Q=c-L-Yat
Q = 7tI) d/d
C= l-7(diperkirakan)
L = beurng sun-qai rata-rata di hilir = 70 m
y = (__e_Pt
(C-L1
= nX) :3-26 m
1"7 x 70
Fa-arrxle.effigi
ll-42
E= o =
19.81
x 4,963
rgd
=0,33
=125X7 =8,28 -
8,00 m
a =0Jx316=O.97-1,0m
l',-
b = 2a = 2xl,O
=2,0m
+89,50
5.
Q,=$b.aWgz
dimana:
Qi =
p
b
a
g
z
=
=
=
Perhitunean:
."
Q,= pi
'7,70=0,85.b.1,20 \1,
\B rz
I ',8 I
b -- 7,7 = 3,81 m
LVz
b diambil4,Om; dibuat 2 bukaan sehingga lebar pintu 2
x2,00 m.
Kesimpulan:
Lebar bukaan 1inm intake: 2 x 2,00 m
Tingr bukaan luban-e intake: 1,20 m
tl.
G},,.3l Pryg
5.3
Pemskf,ncner
yang akan
masuk ke
l)dl*
diman
v =teccfletudiran, a/dt
q = bffni:nfu Putikel =2,65
d = diaffi
partikel = m
=A-v =d/&
v =Q/A=mfti
dimaw
Q = detit inrake =
7,7O msldt
y = Q/A
; A=(2x2)x 1,20m=4,80m2
= 1.60 m/dt
= 7,7O I 4.ffi
I ',r-l
Diameter partikel:
=
1,60 =
d -
9,8mm
Diameter partikel sedimen yang akan masuk ke intake diperkirakan
9,8mm.
tinggi lubang
1,25
MERCU BENDUNG
PEMBILAS
UNDERSLUICE
PILAR
\\)a9
-J2,50
!
o
c)
1,50
2,50
co
il
tr
INTAKE
Q = co.B'Y' Jzg@:fl
K = Y/H atau Y=0,63H
Keterangan
14o_-l
Q = debit intake
Q=o,94Bx0,63H@
Q,,*. =l594BHn
R- Q-, :
159+ Hlc
,-,0
|
===4.g3m=4.g0m
59,1 x l-vr
Ang;e4an
Qo _.,_,
e_ -t -'
& =0-495 +
Y*'-0.1{o +
Jadi Ah =O.4!15
minimum: (Ymin)
Ymin = 0-140 x l-20 = 0.17 m
Bukaan fiffil nnksimum: (Ymax)
Bukaan
flm
Yrnax =O-63
xI
?0 = 0.756 m
0,76 m
6.
pagg).
I '41
"
TETAP
L=Lu
+ %Ln
dimana:
L
AH
=Q
dimana:
| = panjang rayapan
AH = kehilangan tekanan
Perhitungan:
Perhitungan dilakukan dengan kondisi tidak ada aliran dari udik sehingga
Q = 0 jadi:
AH = 86,50 - 79,50 = 7,00 m
Panjang rayapan seharusnya:
La>4x7,00m=28,00m
Berdasarkan gambar 4.7 diperoleh:
L,=2,5 + 6x1,5 + 3,80 + 1,5 + 2x2,00+4,25
L' = 28,57
Ls = 35,42 m
Lp=Lv=l/3Lu
Lp =28,57 + l/3 35,42
Lp = 40,38 m
Jadi : Lu yang dibutuhkan = 28,0 m
Lp, hasil perhitungan = 40,38 m
Lp = 40,38 > Lr - 28,00 OK
Panjang lantai udik cukup memadai.
@
Bendung Tetap untuk
1,98
Elevasi
d)
lrgcflrrhg+Ile+iegaan=+86,50+
7.2 TemhdSr5l?
a)
Panjamg
Lsi =
b) ElevasiilFhatrr$otsry4hilir
: + 87,51
- lo5'
-
Gh.{7
I 'o,-l
3 EA\CUN..\N
L'TA}I.-\
Gantbar
3J Bangwan Utann
-'\.1 L:rrrtnl
:.-d',a1...-.r'lr't'
rr_<uir-.
u.r
I-)rirgunlnpenganibilan
l)rngunr.:
'--.nr,1.,r
i..:"rb,ii3s
!,'rtr:
i.l
iikul:
!ckasi benCun: (S:Eb:::2)
be
Krlr.ktr.rislik sun-qri
pu
r-)-
Paca
circrlukrn<1:s:b.-lrhhultlL.rngunsnpcnqsrnbilal(iinalB::3.1).
llr-,-r'rrr-hr-.'i:rri
\'anq suCah. Ld:1 at3u vang s:daag Ci:::cana di
L'-..r^r"r(i
u:3::13'
si.::rg3i i..s:iu: ir s.lbcian huiu den hiiir iokasi ba:.l:';rar
.6r
\J,
f^.)
.,o-
Z'-^r/'
--'.1
u
g
'J
Ell\\
il
w\/t
ll
\\".a?
xi
V)i
%>
i':\-<'
YA,I
(
I
I
Q [ms/dtl
1C0
600
2i
68i
4i0
275
1t
I
;
Lci:asi BenCung
Ii4uka air normal 1'ang diperiukan (+ 1557) untuk irigasi pada banguna
sadap didapat dari perhitungan saluran pendahuluan (Bab 4). Kerniringa
saluran primer adalah 0,00013. Antara bangunan sadap dan pengambila
kehilangan tinggi energi i'ang ciiperkirakan pada alar ukur (% 0,40 ni) da
1_50
-)
3J2
ini, gambar 3.
! _l_
AS Btll D0.\.rZ+
( (oiasi.
H-
1<
5c(
Jd
<r
"uaL)
,'l
EA
lo
IJ
4A
ZG
<o/
!rl
rI +.
pa
,z
s4d
og;
+i3
.:{
=L
*1..o.399i3
I
I
.t''
1y{
i 6/1
- o\c
Q,
|
.'
'''-t
n
f----=--.-_*____!::r7r
--------------Gambar
Gitnbcr
-?
33
tsendung haius c{ibuai pada bagian sungai yang iurus karena banjir
mengangkut sedimen berat oan batu-batu Longkahuntuk memilih iokasi awal diadakan penyelidikan di sepanjang as sungai
berupa
f
I
I
I
1<O?
0,40 m
sa-
0J0 m
0J8 (V =
0,10 m
Keamanan
3.1-3 Pernilihan tipe bendung
Kemiringan saluran
T.-!-r:
L.u.1. F...1,,-ucrr_:i^-{ ailrara
^^r-
-37-5
32
32-1 Langkah-lanqkah
luinpur,
15,70
r.r.n.rrrrt
jaringan irigasL
Z
3.
LB
alr
Kantung Lumpur
0,05 m
0,00013
ijO nl/at
o
w
di mana:
L = panjang kolam, m
B = lebar rata-rata profil pembawa. m
Q = kebutuhan pengambilan rencana, m3/dt
sur.,Jai
4.
i"-6r"^^
w!rrsur.-i
.krp;;;
uo=\Ro:/slor/:
1*
Qo:voAo
T::luk:ii i::i:jir
Ci
Q. dr seii:r pciJn3:a
7.
s::i:1
:t r::lin i::.:g
(p:kai runus 5fi.:kl:r C:ngr:r K =
6.
di mana:
Vo = kecepatan rata-rata selama eksploitasi
normal,
35)
uiliui.:
.4o
lrh..
l!9.1
5.
h5^
L!l:-J|::
Pi
P2
Pi
P.l
Pi
Po
66.C0 m
69,C0 n
62,C0 m
69,C0 nr
Ar'=
7i,..lC nr
31,C3
81,-iJ
nr
l: = \R2/!isr/2
q:
cii mana
Clt:::n:
P5
m_/dt
u 1..
vrA
A, = Iuas
R,
7.
t-l
Da
r,<e,.Lla-nglilujui:i
i_
!.
Kecepatan endap r'"' dapat dibaca dari Gambar 35. Di Indonesia dipaki
suhu air seksar 2ffC Dengan diaiaeter 70 pm atau 0,07 mm, kccepati
9\ qo
endap w menjadi 0,0O1 m/dr
oo
o*'
.1
oo
loto
8.00
P, =
6.O0
3.2,3
pi =
2650
kt/*t
10OO 19,/ht
1.00
Kariong l'-inPui
Qo k'&
(k
10
F.B
0.7
6t'*
c k.cll ; o bsor :
Ll \'
rr
i-r
b te dong
o tigc sufllbu yc.E rcling
legck lu.ct
Im
D::,idrikan b:;:sa pr:rik'l \ang ukuian:ira i:u:ang-d:ri
jarirgen
i;iqa-'i'
rn) i:rangkui s:o:rgai scdincn ialang::rclalui
70
(70
Re6
1.00
iq:
0.80
= butir bilongcn
Reynctds= w.d6/U
0.60
0./.0
8l
ll:
qt
menga::C""-* 0i:1::
Asuinsi lrinn.''a a.dalah bahrr.a air vang dielakkan
sciintcn 1'ang harus diendapkan dalan kantong lurnpui'
kantcn3 lun,lur (v) hanla berglniung kepada Jtttl-
Voluntc
(i
llii:11
elcrr :ri)
Pernbi
lrsan'
e
o
o
0-20
-x
0.08
!
.go
ir
ol0
d
L
o,
o,
\':0,COl5xQnxT
Cr mrna
.i
\' :
0.CC05
1C.9
x 7 x 2-i x
36i10
sebagai
berikut:
o.02
\",
\o' .
:d
Ganbar
3-5
02
c.r
os
1 68!
?a tooo.^i
c.2
0.1
--!/.-^.-//t
os i
l.H
o^
\.\,
10.9
!/!J r,-
0.c0+
R,
rn-
Ciar:il
rn n
/ i .'\
A.
oD
22J3
r, a?
"JLL'
in = vn2(R2isxks)2
= 0,4f/(12-32ts x 45)2
= 0,6 x 10-{
Sebenarnl'a io ini tidak sahih untuk seluruh panjang kantung lump'
karen-a iuasnl'a akan bertambah ke arah hilirPerbeciaan eievasi yang dihasilkan sangar kecii cian boleh ciiabaikan.
m'
nin
-vn
h.
11 1<
ts
1Sj0
r-.,.r{elrmar
: ),4t-
:i- L,
q:i
r!Il rt1!.r/Jur
-.-^:-r;
l;L.
Sedimen di dalam kantung berupa pasir kasar. Untuk asumsi a\Yal dala
menentukan io kecepatan aliran untuk pembilasan diambil u m/dl Det
untuk pembilasan diambil Q, :1,2 x Qn :13J m2ldr
O.
As:T:t't
Lebar dasar b = 15J6 m
As :
rS 5.-
O- = i-j*:5 -i
b.hs
= 15J6 \
hs :0J6n
8,13
Gcinbar 3.6 Pctcr'3tt ncl:n:ang kettcng lurnpur cician keaicct per.tk pcdc Qr,
i,eliling
2725
lJJ
=8'73m'
o.6
o5
o..
iii
4/l
'. It/lt-
OJ
lf
t5 a6
//
-i
r,3
l<'""'i'l
'lil;
O.lo
c.c6
03
Gcrr:bar -1.7 Patcr.lan tnelinrang kar:.tun3 lun:pur CcJinz keade.n kcscn3 pclc Q,
'
032
A.
o,
s,7-l
e'
15,5o+2xo;6
i-J :
\''
n ?/3
NS
c.cl
:
I<tts
l-i
n
u.-i?:,'3
-
14
33.5::10-i
0.001.
O01
Fr
v1j
1.
=-=0,5-1
r'Ch v4,S x O.t'
oK
I irroax
w.w.
o.o,
o.Ccd
- c.G
'tJo c.ccs
Lo oor
r 0.m.3
: I { 56 !Ol
d o* -.,,*-
Gantbar
38
t:
pg
h,
Partikel-partikel
d:ri
2C
mm akan terbilas.
Paniane Kantung-
EI
-l
rl
"j
L=2tc
rencana
].ll
21
= 0j0.\bxL+0J(ir-in)L:b
3i00 :1'13L+0,m5L2
L = 2-i0 ro
Gan'-bcr
3Jl
di
Bcrd:rsarkan Potongao memaniang dan melioiatrg seria Pengukuran
tempat, dapa'i ciigainbar hubungan antara Q-h Pada lokasi \oaPieks
^ - - l-..i I r
gl/5.
Pencekan efisiensi.
un1
L
147 x 0,40
240
Diamete
penbilat'
Kriteriany'aadalahbahrvapembilasanharusbisadilakukanPada
datam ssiahun)
Q1r5 (ccbit banjir dengan Periode ulang 5 kali
waktu
r vang
Fraksi reacana
sesuai d0 :0.055
0,07
0,0025
m/dt
35.
wo
vo
= O,CGi r-r/it
= 0,CO25 n/dt
= 0,40 m/dt
0,cc-1
crl";
1l
o (x'J
=*-:c,01
Vo
o. pengoruh
0,.1
isiensi 0'V'
cii
ron turbul
en s
t er ho
dcp_$g_OgdSg
oliron mosuk
oliron
keluor
dceroh sedimenlosi
b. efisiensi sedimeitcsr pglA4:portikel
tn
0.9
dilakukan.oi:hsebabituaiiranpadapintupem'oil:sharustidak
ini selalu
Da:i uraian 3'23 dapat Cisinpulltan bahrva keadaan
0.8
tenggelarn.
inCividucl
llqletsi
ii
Oleh
bcrarti rncnuiunn)'a kapasitas angkutan sedimen'
karena itu
dasar
tu ng.
Q' =
'6
=o,
a.t
0.r
lItit i I
iirii
Gcntbar 3J2 Craltk penbilasan seCitrrcn Catrtp untuk aliren turbulen (Cctrtp. i9
$0
+ 4 x 1,00) = 690
n'
pilar l'00
6?"10 m-
Q = ca 2n.,ffiib"F.rt,'
di mana:
Gatnbar
3J7 Dersh
^i
Hl
<?o
:322m
..
:t
.
l5
6-
Duit
I C:!!tjLi4
1.(
tl
cl.o
tohih jiko
,.
?h.oE
c.99_>--i:
ll
50 1'o
x
o
+
.
r r . (ta15.. I r. S^tones
.0
u
o
i<
-l
8'o
c
o
perbondingOn Hi{
Gatttbttr
3.0 4.0 so
tt
1.0
.X
lg59
C_
bula
bendung ntercu
sebagci Jungsi
dari
plUr.
P/H'
o*
vl
;c 'o
O
:
i,E4
-->
co:1j
--?
WJvC.Ci.l
perbsrdiilccn
lj
0,46
o n
1''75
= 0-45 <
o.8
C
CJL
/r
:1sn./i??Pt r rr -
^/Hi
3'22
i1
a
o
nilai
Ht
.9.
1.0
20
P/U,
1.
Ct:0'91
..'iz-j----l----I>i
.9
0
Ganbcr
---*^^r,^^^^
uul rur' rVvll
P<'
P,05
r1
USBR. l96U).
r.0
15
Ca
p/Hr:0,46 -+
x C, x
Co
dari ru;nus
Cr:lj
(2.1) harus
0,91
C,:1,CO6
1,CO6
dikoreksi.
berikui:
' H'
tela,i mencek
tr'rlalu banyak.
Se
= 3'40 rn
.harga-harga
C, jangan
Co,
mengadakan peruba
debit saruan (Q166) , q = O,,U.
kedalaman kritis (e19d: hc :
Dcnga:i H, :3,40 rn dan radius 1,75 m, tekanan negatii yang bekerja pad
nercu Capat dicek. Unruk ini dapat dipakai Gambar 3?L
tinggi energi
muka air
hilir
m.
Dcngan H1/r =
3,4011,75
(pirg)/H1
-0,2
: {J9
> -1.0 OK
Lebar dasar
: +16a5
: +16,55 (diandaikan v2lZg :
g1g1
/.>, \
L:t:///\
ltt/,//zX\
(/.2///x'
L/,/,/,/,/././,/./,\
I////////../x
-t--_].
r.56
oerCCiCriSCn Y,rft
Ca'tbar
3)l
cl
l;
FI
^H
H-
5 7 I910
AH/'hc
-355n55=1;E .>'
R,oinftr"
R.oio
ellh" = 1"38
= 1j5
: iJ5xh"
= g5xzJs
= 395 m anbil R :
4"50
Lo.'' 3
___g_
o J tinqqi lecepoton
...#a\-
I a_--\--f^^
_16.1.
l\
J"c
r////////z
elevcsi'///z
Grznbar
324
Eie'vasi rentana-
*'16-
.J;i;
,:j:;.:
.: -
air tanah
Untuk muka air hulu +16,70 sama dengan elevasi mercu bendung
dan
muka air hilir +11,60 dengan bak yang dipocrpa sarnpai kering,
rembesan
di bawah bendung dicek dengan teori Lane guna meayelidiki
adanya
ti
ol-
9l
.:l
ol
_l
-,I
2.25).
I
I
Tabel
325 dan
ini(L*)
(g$! 12
ll
Hv
Hw
o1
5j0
ol
"l
-t
33:.S
: K(2
5J0
ri
il
+
Rl
!1
;l
+
3i-
!l
Harga aman untuk cw adalah 6 untuk campura' pasir, kerikil cian batu.
ol
"l
"i
-.1
3t
.i
oi
nt
.ot
"i
sl
L* =
Hw
3l
gN
^t
:i
ol
24,40 +
c
b
ci
L*
!n T
ei
9i
ol
adarah 3i,28 m
oi
-5
4l
=-----:---=7,6
5J0
dl
LJ.
k\<
P. = H*-AH = Hx-lxHw./L
<
trr\set.\\.\i
f-*il.
7
t\
"l
:t
ta)
C!
..;
-:J
rr
Tabel
32 Jalur Rcnbesan
TITIK I
GAEIS
PoriT
LrH.
di rnana
PANJAFJG R.EHE,E5AN
P.H-all
kNl-r l kH/-'I
A
,Lc
r,7
A:
inl
A7
^\e
Ac
Ato
Att
A11
Ao-Ar
olo
1.80
Ar-Ar
0.50
At-41
Ar-Al
7.75
A+A5
1.4
0.50
3.oo
o5o
Atl-At2
Ar2-Ar3
1.40
A7.A8
c
o
As-Aro
t_40 I
Aro-Art
E
F
G
l{
I
j
K
L
H
l'1
o
P
1a'
2.70
roo
r.eo
L;
t.80
lc0
v.
)5
460
a&
r.80
h-t
zlo
_ I
K-L
t ca
L-M
t\ -L/
c0
l.3o | :
I-J
I.K
FrN
l.
I -
r'{
l-- H
3.oo
r.4 0
Ar5-A
o-E
tr-s
0.16
0.50
At+At5
c-D
I,CO
t.40 I -
A&A9
A-b
i.4c I -
Ai-aa
Aa-AA
Ar5
o.92
4.5-A6
.5C
l.Bo
9-OU
l.0o
0.3i
u-'
l.oo
r Fr
01)
o-?
)oi} I 266t
310
!1.C
2a
5t9
48.7
,t9
1.S.q
\.\7
!.r4
t7p
t7,6..
129 I
s.a
J7p
Ji-t
7.4
5tp
41,6
5.56 I 7.6
7.26 I 95
e.26 I ta.8
9.66 | 12.6
5to
t1,o
4t,t1
aa <
)7,0
26,2
5.t9
33.{r
4,Q
I |,
i'9 I
t7.8
s19
ll.?') I
lrt..5
t79
?2,t<
r2.12
|
I
1179 I
t19
2l,l
tt.62
r7.3
srp
e2-
,?'!1
t519 l
id.{,
t92L
I
I
|
'u.t2 I
70.57
1)a1
zrsz
lu
stp
33,0
le8
2l l
3'rp
It
i;.e '
2t1.6
37p
649
25.1
t&9
26.3
5rp
2q.7'
.11.6
5.ro
21.4
69p
79.t
6+3
ao
I bl
39.5
33a
67,o
353
,q.c
1<a1 I
11Q
R1.
(a
t2 |
36.7
zE
!7.1
r0 9p
1ta
2395 |
3e,i
qt.c
)1"
5\9
A1^
Jly
r' ,.s
r?.et
I
3irs I
43,c
l0 qc
66a
u)l<
i0 qc
656
\5tob
tr.c
5lP
(1ihat
gambar 3..26)
muka air
hilir
2B.qs
'
dan
2s1?
l6.c
aro
kN/m!
re5 |
t:s7
1.40
:
:
:
:
Px
Lx
L
Hw
o'
W20)
+11,60