Sebelum ke masalah konfigurasi, mungkin ada baiknya kita perlu mengetahui apa itu
repository? Hehe..
akhirnya, setelah baca-baca jadi bisa tahu juga secara umum
repository itu apa. Setelah kita melakukan instalasi Ubuntu (biasanya cukup dengan 1 CD
installer), secara umum kita telah dapat menggunakannya untuk keperluan dasar dalam
pekerjaan sehari-hari seperti mengetik, bekerja dengan file/folder (create folder, copy,
paste, delete), dsb. Namun apabila kita ingin menggunakan untuk hal lainnya seperti
memutar berbagai file berformat audio ataupun video dan juga menginstall aplikasi lainnya
maka kita perlu menginstall berbagai library ataupun package terkait, dimana biasanya
secara lengkap dapat kita temukan pada repository. Sebenarnya tidak harus repository, kita
juga dapat mencari sendiri library ataupun package yang diperlukan melalui internet tetapi
akan menjadi sulit karena biasanya suatu package dalam instalasi ber-dependency dengan
library atau package lainnya.
Seperti kita ketahui, tersedia ratusan aplikasi atau program untuk dapat di-install pada
Ubuntu. Repository merupakan tempat penyimpanan ratusan aplikasi atau program yang
telah diatur sedemikian rupa dan tersedia untuk dapat diakses melalui internet. Namun,
repository tidak hanya dapat diakses melalui internet saja tetapi kita juga dapat
menggunakan alternatif repository lewat distribusi pada media lain seperti DVD yang
tentunya sangat membantu sekali buat kita yang tidak memliki koneksi internet yang cepat.
DVD-DVD repository ini dapat kita peroleh dengan memesannya melalui toko linux online
yang ada seperti Baliwae, GudangLinux, Juragan Kambing ataupun lainnya (tentunya harus
membayar, tetapi gpp.. itung2 usaha). Ada lagi satu cara yang lebih efisien, kalau ada
teman yang punya lebih baik pinjam lewat teman saja, kan gratis hehe..
seperti
saya yang pinjam punya teman, lumayan 5 DVD. Ingat meminjam adalah salah satu usaha
dalam proses belajar! hehe..
Selain itu, terdapat pula kekurangan dalam
penggunaan DVD repository yakni masalah update. Biasanya file-file pada repository akan
di-update secara berkala, sehingga untuk memastikan sistem tetap up-to-date maka kita
perlu
terkoneksi
ke
internet
dalam
hal
ini
server
repository.
Repository Ubuntu terdiri atas 4 komponen, yakni main (kumpulan aplikasi/software yang
secara penuh didukung oleh tim Ubuntu), restricted (kumpulan aplikasi/software yang
didukung oleh tim Ubuntu tetapi tidak tersedia dibawah lisensi bebas secara
penuh), universe (kumpulan aplikasi/software yang dikelola oleh komunitas Ubuntu),
dan multiverse (kumpulan aplikasi/software yang not free). CD untuk Instalasi Ubuntu
yang sering digunakan biasanya berisi aplikasi-aplikasi/software yang merupakan bagian
dari komponen main dan restricted.
-Konfigurasi?
Terlepas dari penggunaan media DVD sebagai alternatif, menurut saya media internet masih
memiliki peran yang sangat penting. Apabila teman-teman terkoneksi ke internet dan
menggunakan proxy, tentunya akan pernah mengalami kendala untuk terkoneksi ke server
repository. Untuk mengatasinya ada beberapa konfigurasi yang perlu dilakukan, seperti
berikut ini.
1.
Konfigurasi
source
list
lokal
Sebelum melakukan koneksi ke server repository ada baiknya untuk mengubah daftar
source list repository ke source list lokal terlebih dahulu, tentunya hal ini untuk
mempercepat akses koneksi ke server repository tersebut. Ada banyak repository lokal yang
dapat kita gunakan dimana untuk lebih jelas bisa dilihat di sini. Untuk repository lokal saya
menggunakan repository kambing UI atau repository UGM. Dalam hal ini saya mengaktifkan
source list untuk repository kambing UI saja. Berikut langkah-langkah untuk mengubah
daftar source list tersebut.
#1
:
ubah daftar source list di /etc/apt/source.list melalui terminal, dimana masuk ke
directory /etc/apt terlebih dahulu :
arsa@arsa-desktop:~$ cd /etc/apt
arsa@arsa-desktop:/etc/apt$
#2 :
backup file konfigurasi source.list sebelum kita mengubahnya :
arsa@arsa-desktop:/etc/apt$sudo cp sources.list sources.list.backup
arsa@arsa-desktop:/etc/apt$
#3 :
pastikan bahwa backup telah kita buat dengan melihat daftar file yang ada :
arsa@arsa-desktop:/etc/apt$ ls -al
total 58
drwxr-xr-x 4 root root 424 2008-11-05 17:00 .
drwxr-xr-x 124 root root 6400 2008-11-05 17:11 ..
drwxr-xr-x 2 root root 400 2008-09-02 12:23 apt.conf.d
-rw- 1 root root 0 2008-07-02 17:16 secring.gpg
-rw-rr 1 root root 4616 2008-09-02 12:02 sources.list
-rw-rr 1 root root 4619 2008-09-02 12:01 sources.list~
-rw-rr 1 root root 4616 2008-09-02 11:55 sources.list.backup
drwxr-xr-x 2 root root 48 2008-09-02 12:14 sources.list.d
-rw-rr 1 root root 3539 2008-08-31 13:28 sources.list.save
-rw- 1 root root 1200 2008-07-02 17:16 trustdb.gpg
-rw-rr 1 root root 6713 2008-07-02 17:16 trusted.gpg
-rw-rr 1 root root 6713 2008-07-02 17:16 trusted.gpg~
#4 :
ubah file source.list menggunakan gedit :
arsa@arsa-desktop:/etc/apt$sudo gedit sources.list
dalam hal ini kita akan menemukan file source.list telah berisi list seperti berikut ini (ini
sebagian saja) :
# deb cdrom:[Ubuntu 8.04.1 _Hardy Heron_ - Release i386 (20080702.1)]/ hardy main restricted
# See http://help.ubuntu.com/community/UpgradeNotes for how to upgrade to
# newer versions of the distribution.
deb http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ hardy main restricted
deb-src http://id.archive.ubuntu.com/ubuntu/ hardy main restricted
berikut penjelasan untuk format yang ada pada file source.list tersebut
deb : repository ini berisi file-file binaries atau precompiled packages. repository ini
dibutuhkan oleh sebagian besar pengguna.
deb-src : repository ini berisi source code dari package yang ada dan ini berguna
bagi developer.
hardy : release name dan versi dari distribusi ubuntu yang kita gunakan.
#6 :
terakhir simpan file source.list yang telah diubah tersebut.
2.
Konfigurasi
proxy
jika
menggunakan
Terminal
(Command
Line)
Karena kita terkoneksi ke internet melalui proxy maka kita harus membuat sebuah file
konfigurasi yang berisi detail mengenai proxy yang digunakan. Berikut langkah-langkah
yang dapat dilakukan.
#1
membuat sebuah file bernama proxy di direktory /etc/apt/apt.conf.d :
arsa@arsa-desktop:/etc/apt$ sudo gedit apt.conf.d/proxy
#2 :
masukkan konfigurasi berikut ini :
-jika koneksi melalui proxy tidak menggunakan username dan password
Acquire::http::Proxy http://yourproxyaddress:proxyport;
#3 :
simpan konfigurasi yang telah dimasukkan tersebut.
3. Konfigurasi
proxy
jika
menggunakan
Synaptics
GUI
Apabila kita mengakses server repository melalui Synaptic Package Manager (GUI) maka
pengaturan juga perlu dilakukan. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan.
#1
:
buka Synaptic Package Manager melalui System | Administration | Synaptic Package
Manager.
#2
:
setelah synaptic terbuka, pilih pada menu bagian atas : Setting | Preferences, kemudian
pada Preferences pindah ke tab Network.
#3:
pada bagian Network tersebut, masukkan konfigurasi mengenai proxy server yang
digunakan. Apabila untuk terkoneksi melalui proxy menggunakan autentifikasi (username
dan password) maka isikan konfigurasi itu melalui bagian Authentication. Terakhir untuk
menyimpan perubahan konfigurasi tersebut klik button OK.
apt-get remove : untuk meng-uninstall package, namun file konfigurasi tidak ikut
dihapus.
dsb.. (lebih lengkap dapat dilihat di sini)
#2:
jika kita menggunakan Synaptic Package Manager, maka hal ini dapat dilakukan dengan
mengklik button Reload maka list package akan di-update berdasarkan server repository
yang digunakan. Untuk pencarian package dapat menggunakan fasilitas Search, kemudian
untuk melakukan instalasi ataupun uninstall dilakukan dengan meng-klik (memberi tanda)
package yang dimaksud dan pilih aksi/perintah yang ingin dilakukan.
Sumber : http://dearsa.site88.net/?p=35