Anda di halaman 1dari 8

Dalam perkuliahan mata kuliah Hambatan Kapal ini, hanya dipelajari 6 jenis atau

macam hambatan kapal, diantaranya anatara lain :


Hambatan Gesek Kapal ( RF )
Hambatan Tekanan Viskositas ( Rvis )
Hambatan Gelombang Kapal ( RW )
Pengaruh Bulb pada Hambatan Kapal
Hambatan Angin dan Udara ( Ra )
Hambatan pada Kapal-Kapal Kecil berkecepatan Tinggi
Berikut penjelasan secara ringkas dari hambatan gesek yang dipelajari pada mata
kuliah Hambatan Kapal :
HAMBATAN GESEK (Rf)
Hambatan gesek adalah tahanan yang diterima kapal pada saat melaju yang
dihasilkan akibat gesekan antara kulit lambung kapal (ship shell) dengan air. Partikel
air yang terdapat pada lapisan batas (boundary layer) mengalami percepatan karena
adanya kecepatan lambung kapal, sehingga menyebabkan drag karena friksi partikel
air tersebut. Boundary layer ini akan semakin menebal, apalagi jika lambung kapal
tidaklah streamline, seperti tumbuhnya tritip & fouling.
Hambatan gesek kapal yang terkecil adalah pada saat kapal dalam kondisi baru
dan kemudian akan bertambah seiring dengan semakin kasarnya permukaan lambung
karena aplikasi cat yg berlapis-lapis, kerusakan lambung (deformasi, dll), korosi
(pitting, dll). Hal-hal ini menyebabkan turunnya kecepatan kapal dan effisiensi
secara gradual.
Hal- hal yang mempengaruhi hambatan gesek kapal, yaitu:
WSA atau luas permukaan basah lambung kapal
Kecepatan kapal
Massa jenis fluida
Koefisien hambatan gesek
Bentuk badan kapal, sifat serta keadaan permukaan lambung kapal
Hal- hal yang mempengaruhi hambatan gesek kapal, yaitu : WSA atau luas
permukaan basah lambung kapal, kecepatan kapal, massa jenis fluida, koefisien
hambatan gesek, bentuk badan kapal, sifat serta keadaan permukaan lambung kapal.

Cara mengatasi hambatan gesek yang terjadi pada kapal yaitu : merancang bentuk
badan kapal yang streamline dan aerodinamis, serta melakukan pengecatan lambung
kapal agar permukaannya halus.

2.1. PENGERTIAN HAMBATAN GELOMBANG (Rw)


Hambatan (resistance) kapal pada suatu kecepatan adalah gaya fluida yang
bekerja pada kapal demikian rupa sehingga melawan gerakan kapal tersebut. Melihat
bahwa kapal bergerak di bidang fluida cair yang nilai kerapatan massanya lebih besar dari
udara sehingga semakin besar kecepatan dan dimensi suatu kapal maka semakin besar
pula energi yang dibuang untuk menghasilkan energi berupa gelombang (wave),
gelombang inilah yang kemudian bergesekan dengan lambung kapal dan arahnya
melawan arah kapal sehingga menimbulkan gaya berlawanan.
Hambatan gelombang (RW) adalah hambatan yang diakibatkan oleh adanya
gerakan kapal pada air sehingga dapat menimbulkan gelombang baik pada saat air
tersebut dalam keadaan tenang maupun pada saat air tersbut sedang bergelombang.
Hambatan gelombang merupakan hambatan gelombang yang di sebabkan oleh
gerakan pola gerakan kapal. Bagi kapal-kapal yang berkecepatan rendah dan sedang
hambatan akibat timbulnya ombak hanya sekitar 25% dari hambatan total kapal.
Sedangkan untuk kapal yang berkacepatan tinggi hambatan gelombang bisa mencapai
50% dari hambatan total kapal.
Ombak sisi kapal yang sedang berlayar terdiri dari ombak haluan, ombak bahu
muka, ombak bahu belakang dan ombak buritan. Ombak haluan dan buritan terdiri dari :
Seri ombak yang memancar
Ombak ini memancar menjauhi kapal, yang mana garis-garis puncak ombak
condong ke belakang terhadap garis tengah kapal.
Seri ombak yang melintang
Ombak ini berjalan ke arah membelakangi kapal, dan garis-garis puncak ombak
tegak lurus terhadap garis tengah kapal.
JENIS GELOMBANG

Berdasarkan pengamatan pada sebuah titik tunggal yang bergerak sepanjang garis lurus
pada permukaan air, terdiri dari 2 jenis gelombang :

Gelombang melintang (Transverse wave) yang tegak lurus terhadap arah gerak
dan gelombang ini bererak bersama benda/ kapal.

Gelombang divergen (diverging wave) yang bergerak menyebar ke samping dari


benda/ kapal yang bergerak sepanjang garis lurus pada permukaan air.

Gelombang dapat menimbulkan masalah untuk kapal, diantaranya:


Menyebabkan getaran pada kapal sebagai akibat dari turbulensi.
Tidak memaksimalkan kinerja propeller secara optimal.
Houging dan Shaging dan puntiran pada kapal.
Menyebabkan stabilitas kapal kurang baik
Meningkatkan kemungkinan terjadingya korisi pada lambung yang terkena
turbulen
Untuk mecegahnya yaitu dengan :
Menghindari adanya bentuk lambung yang menghasilkan turbulen.
Menentukan sudut masuk yang sesuai pada kapal.
Dengan memberikan spray strip pada haluan untuk mencegah spray resistance
Memberikan boulbous pada haluan
2.3 PENYEBAB TERJADINYA HAMBATAN GELOMBANG
Kapal yang bergerak dalam air akan mengalami hambatan sehingga menyebabkan
terbentuknya suatu system gelombang. Sistem gelombang ini terbentuk akibat terjadinya
variasi tekanan air terhadap lambung kapal pada saat kapal bergerak dengan kecepatan
tertentu. Ada tiga jenis gelombang yang biasanya akan terbentuk pada saat kapal bergerak
yaitu gelombang haluan, gelombang melintang pada sisi lambung dan gelombang buritan.
Energi yang dibutuhkan untuk membentuk system gelombang ini diperoleh dari gerakan
kapal ini sendiri. Pemindahan energi ini dianggap menggambarkan adanya suatu gaya
yang menghambat gerak maju dari kapal dan dianggap sebagai hambatan gelombang.

2.4. RUMUS HAMBATAN GELOMBANG

Hambatan gelombang Rw timbul karena adanya gelombang yang berpengaruh


pada gerakan kapal pada permukaan cairan, sedangkan kecepatan energi
gelombang (u) lebih kecil dari kecepatan perlambatan gelombang (c).
Kecepatan energi bergantung dari dalamnya (H) cairan, dan berubah dalam
interval :
Untuk cairan dengan kedalaman H =`
u =
C
Hambatan gelombang Rw dapat dihitung dengan tekanan hidrodinamic (Pd) pada
permukaan benda.

Rw =

Pd. Cos (P,X) . ds

Dari formula energi balance :

Rw . Vo + W = Vo . Eo
Dimana :Eo = Energi penuh gelombang
Vo = Kecepatan gelombang
W = Besaran yang berhubungan dengan kecepatan energi u
W = U .Eo
Sehingga diperoleh : Rw =
. Eo
Dalam keadaan sesungguhnya bila ditulis formula untuk hambatan gelombang : Rw
2
=
Dimana :

a = amplitudo gelombang
K=2
= panjang gelombang
Untuk keadaan cairan tak terhingga ( H = `), didapat :
2
Rw =
Perhitungan Dasar Bulbous Bow
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam desain bulbous bow:
perhitungan hambatan kapal dan Kapankah suatu kapal sebaiknya
memakai bulbous bow?
Membuat linggi haluan dengan bulb lebih mahal dari pada
membuat linggi haluan biasa, jadi bulb hanya dipilih jika memang
mengurangi hambatan.

Watson (1998)
Untuk daerah pemakaian bulb, lihat section 8.2.1 dan Fig. 8.1
hal. 232 - 233. Pada gambar, garis terbawah adalah garis yang
menyatakan bahwa pemakaian bulb tidak memberikan keuntungan. Jadi
di bagian bawah gambar sampai garis tersebut kapal tidak usah
memakai bulbous bow. Garis yang di tengah menunjukkan bahwa
pemakaian bulbous bow memberikan keuntungan 5 % (dari hambatan).
Garis paling atas menunjukkan keuntungan 10 %. Jadi kalau keuntungan
5 % atau lebih, sebaiknya memakai bulbous bow.
Lewis PNA II (1988)
Section 8.11 membahas bulbous bow yang diuji di MARIN oleh Muntjewerf
(1970). Bentuk haluan adalah cylindrical bow, lihat Fig. 77. Luas bulb
dibandingkan luas gading besar sebagai fungsi Fn dan C B diberikan dalam Fig.
78 dan pengurangan hambatannya dalam Fig. 79. Untuk letak LCB yang baik
pada kapal dengan bulbous bow, lihat Fig. 8.8.

Hambatan Angin Dan Udara ( Raa )


Defenisi Hambatan Angin Dan Udara

Hambatan udara dan angin pada kapal yaitu tahanan yang dialami oleh bagian dari
badan utama kapal yang berada diatas permukaan air dan bangunan atas (
superstructure) karena gerakan kapal yang juga menyusuri udara dan adanya
hembusan angin.
Kapal yang bergerak pada lautan yang tenang, akan mengalami tahanan udara akibat
gerakan bagian badan atas air kapal melalui udara.
Hembusan angin akan menimbulkan tahanan angin yang besarnya bergantung pada
kecepatan hembus angin dan arah datangnya.
Rumus Perhitungan
Tahanan udara dan angin pada kapal yang bergerak di air tenang dapat dituliskan
sebagai berikut :
RAA = koefisien AT V2
Dimana : AT = luas proyeksi tranversal bagian atas air kapal
V = kecepatan kapal
= massa jenis udara ( 0,00238 )

Besar koefisien bergantung pada bentuk bagian atas air kapal.


Seorang ilmuwan bernama Taylor memberikan formula luas tranversal untuk
tahanan udara dan angin pada kapal yang bergerak berlawanan dengan arah angin
sebagai :
AT = B B/2 = B2 /2
Berdasarkan hasil percobaan, Taylor mendapatkan besar koefisien tahanan udara
dan angin sebesar 1,28. Maka :
RAA =1,28 AT (VR )2
= 1,28 x x 0,00238 x B2 /2 x (VR )2
= 0,00152 x x B2 /2 x (VR )2
(lbs)
Dimana : VR = kecepatan hembus angin relatif terhadap kapal (fps)
B = lebar kapal (ft)
Apabila kapal bergerak di air yang tenang, maka VR = V = kecepatan kapal
Apabila VR dalam satuan knots, maka :
RAA = 0,00435 x x B2 /2 x (VR )2
; ( 1 fps = 1,689 knots )
atau :
RAA = 0,00435 x AT x (VR )2
Taylor membulatkan besar koefisien menjadi 0,004. Maka rumus manjadi :
RAA = 0,004 x AT x (VR )2
Seorang peneliti lain yang bernama Hughes melakukan banyak percobaan dengan
menggunakan model dimana bagian atas air kapal yang diletakkan pada air dalam posisi
terbalik dan di tarik dengan kecepatan dan sudut yang berbeda untuk simulasi kecepatan
relatif dan arah angin yang berbeda. Gambar berikut adalah sketsa dari tahanan angin
tersebut.

Definisi atau Pengertian Hambatan Kapal


Tahanan kapal laut atau sering disebut hambatan kapal harus di perhatikan Dalam
merancang kapal, bentuk badan kapal diusahakan mempunyai tahanan kapal yang rendah
bila kapal bergerak diatas air. Sistim propulsor kapal /pendorong, mesin penggerak dan
lambung kapal harus dirancang yang paling efisien, yaitu jumlah energi yang diperlukan
untuk propulsi kapal harus sekecil mungkin tapi harus mampu memenuhi kecepatan
kapal rancang.
Hambatan kapal adalah gaya yang menahan kapal ketika melaju dengan

kecepatan dinasnya. Gaya hambat ini harus dilawan oleh gaya dorong yang dihasilkan
oleh mesin kapal agar tercapai kecepatan yang dikehendaki.
Dalam melakukan perancangan suatu kapal, salah aspek yang perlu diperhatikan
adalah besarnya daya penggerak kapal rancangan tersebut. Untuk melakukan perhitungan
daya penggerak tersebut, terlebih dahulu perancang harus mengkalkulasikan besarnya
hambatan total yang akan diperoleh kapal tersebut dalam melakukan kegiatan
operasionalnya.
Dalam melakukan perancangan kapal, diperlukan adanya estimasi besarnya daya
penggerak berdasarkan besarnya nilai hambatan kapal tersebut. Kemudian hasil estimasi
tersebut akan dikoreksikan dengan metode-metode perhitungan hambatan.
2.2 Hambatan pada Kapal Kapal Kecil Berkecepatan Tinggi
Beberapa contoh dari kapal-kapal kecil berkecepatan tinggi yang akan dibahas
pafa makalah ini adalah:
Kapal Planing Hull
Kapal Hydrofoil
Kapal Hovercraft
Round Bottom Boat
Hard Chine Planning Craft
Kapal Speed Boat

2.2.1 Kapal Planing Hull


Gaya angkat (lift force) pada displacement hull didukung oleh gaya apung Gaya
angkat (lift force) pada displacement hull didukung oleh gaya apung
Gambar 1.Planing Hull

Gambar 2.Displacement Hull


Kapal cepat (planing hull) terdiri dari gaya gesek (friction) dan gaya vertikal
(induced drag), dimana hambatan geseknya lebih dominan dari total hambatan.
Fenomena ini membuat para ahli kapal terinspirasi untuk menciptakan disain kapal yang
memiliki hambatan gesek lebih rendah. Oleh karena itu belakangan ini banyak dijumpai
tipe kapal cepat yang disebut: air cushion vehicles (ACV), seaplanes, wing-in-ground

effect (WIG) craft, planning hydrofoil ships, surface effect ships (SES) dan kapal
Stolkraft. Jenis kapal cepat tersebut memiliki karakteristik operasional dan keunggulan
tertentu serta banyak diaplikasikan sebagai kapal patroli, kapal penyelamat, kapal
penumpang, kapal riset dan kapal pesiar.

Rumus atau Parameter Parameter Perhitungan Hambatan pada Kapal Kapal


Kecil Berkecepatan Tinggi
Menurut J. Lawrence [1985], karakteristik high speed craft dipengaruhi froude
numbernya. Froude number yang besar menyebabkan kapal dapat mencapai kecepatan
tinggi. Untuk planning craft, luas bidang basah efektif berkurang seiring dengan
meningkatnya kecepatan kapal. Oleh karena itu, beam froude number (FB) sering
digunakan sebagai parameternya. (FB) didefenisikan sebagai berikut :

Menghitung besarnya hambatan yang dihasilkan oleh hydrofoil adalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai