tali pusat yang terjadi intra uterin, yaitu pada bayi mati intra uterine menunjukkan paru
yang belum pernah bernafas.
Perdarahan dari tali pusat, karena setelah bayi lahir tali pusat tidak diikat dengan baik.
Suffocation, misalnya terjadi kelahiran di bawah selimut
Lalai membuat hangat (tidak dapat dibuktikan post mortem) atau tidak memberi
feeding. Dalam hal ini kematian bayi terjadi secara pasif (kedinginan dan starvation)
2. Karena kekerasan
Jenis-jenis kekerasan :
a. Kekerasan dalam uterus
Dinding perut tertumbuk sesuatu (jatuh, ditendang)
Pemasukan alat ke dalam vagina
b. Kekerasan selama proses kelahiran
Kemungkinan terjadinya trauma kelahiran yang wajar harus selalu dipikirkan
sebelum menduga adanya tindak kekerasan (misalnya ada kaput suksadenum).
Retak tulang tengkorak karena trauma kelahiran (biasanya pada os temporale)
pada umumnya hanya sedikit dan tidak disertai luka lecet.
Kekerasan pada kepala yang disengaja menimbulkan retak yang lebih besar, ada
luka lecet, mungkin ditemukan contusion/laceratio cerebri.
c. Kekerasan yang terjadi setelah kelahiran lengkap :
Kekerasan benda tumpul
Suffocation dan gagging
Jeratan atau cekikan
Luka iris atau luka tusuk
Tenggelam
Untuk memastikan bahwa sebab kematian bayi adalah suffocation, selain ditemukan
tanda-tanda asfiksia harus ditemukan juga bahan-bahan yang menyebabkan obstruksi
jalan nafas. Bila hanya ditemukan tanda-tanda asphyxia saja tanpa menemukan bahanbahan yang menyebabkan obstruksi jalan nafas atau tanda-tanda kekerasan seperti bekas
jerat/cekikan, maka kita hanya dapat memberi keterangan ada gangguan pada
pernafasan, sedang jenis gangguan tidak dapat dibuktikan.
Gagging
Pembuktian : ditemukan bahan yang dipakai untuk menyumbat di dalam mulut korban dekat
batang tenggorokan.
Strangulation
Terdapat bekas kuku/tangan sekitar leher dan mulut, dapat terjadi karena tindak
kejahatan, dapat pula karena bekas tangan si ibu waktu berusaha menarik keluar dari
rahim dengan mencekam bagian kepala/leher bayi.
Terdapat jerat oleh tali pusat. Bila setelah bayi mati jerat segera dilepaskan, tidak akan
meninggalkan bekas.
Terdapat jerat oleh kain, ikat pinggang, tali/sepatu, kawat.
Bila jerat oleh tali pusat tidak bersimpul atau bersimpul hanya 1 kali belum dapat dibuktikan
adanya suatu kesengajaan. Bila pada jerat oleh tali pusat terdapat simpul beberapa kali, dapat
dipastikan ada unsur kesengajaan.
Untuk memastikan bayi mati akibat jerat yang ditemukan pada lehernya haruslah dibuktikan :
a. Bayi pernah bernafas.
b. Jerat dilakukan pada waktu bayi masih hidup.
c. Jerat tersebut menyebabkan kematian.
Bila pada jenazah bayi ditemukan luka tusuk atau luka iris, harus dibuktikan :
a. Bayi pernah bernafas/hidup
b. Pada luka-luka terdapat tanda intravital.
c. Luka tersebut dapat menyebabkan kematian.
Untuk membuktikan kematian karena tenggelam (drowning), perlu dilaksanakan pemeriksaan
laboratorium terhadap cairan dalam bronchus dengan harapan dapat menemukan cairan Lysol, air
sabun, air ketuban, darah, dsb.
Banyak kesulitan untuk menjatuhkan pidana Pembunuhan Anak, kecuali bila si Ibu mengakui
sendiri atau bila tindakan dilakukan di hadapan saksi.