Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kata kunci
Daftar Pustaka
34
LATAR BELAKANG
Angka kematian ibu dan bayi
Target
negara.
Millenium
yang
penurunan
kematian
tersebut
75%
sangat
rasio
sensitif
terhadap
meliputi
perubahan
sistem
fisiologis
(Adriaansz,
Indonesia
2007).
setelah
partus
yang
dimulai
Menurut
persalinan
yaitu
(2007)
terjadi
melakukan
pada
Adriaansz
sebelum
trimester
ketiga
senam
nifas
setelah
bentuk
saat
ambulasi
sebelum
Perawatan
mempunyai
paling
periode
dini
untuk
hamil
masa
banyak
dan
postpartum
manfaat
yang
sering
terjadi.
Pengenalan
kritis
dalam
kehamilan,
ibu
postpartum.
Manfaat
tersebut
kemungkinan
adanya
35
komplikasi,
mengalami
di
2005).
BPS
pasca
pendarahan
Sri
Jumiati.
Perdarahan
salah
proses
otot-otot
proses
diantaranya
subinvolusiuteri
mengakibatkan
itu
peneliti
Gangguan
satunya
yang
masa
adalah
nifas
gangguan
perut).
Gangguan
adalah
dapat
perdarahan,selain
adalah
otot-otot
proses
involusi
akan
yang
tertarik
pengaruh
senam
untuk
meneliti
nifas
terhadap
TUJUAN
Tujuan umum
nifas
diperlukan
dalam
proses
involusi
terhadap
involusi
Tujuan khusus
dideteksi
dengan
proses
kecepatan
a. Mengetahui
kecepatan
melakukan senam
36
sampling
yang
merupakan
cara
METODELOGI
Metode penelitian Penelitian ini
group
pada
hipertensi, perdarahan)
design.
kontrol tidak
Responden
dilakukan
perlakuan
Analisa
Data
pada
analisis
(Hidayat, 2008).
tabel
distribusi
frekuensi.
Tujuan
orang
37
HASIL
1. Karakteristik Responden
a. Umur Responden
Pengelompokan responden berdasarkan umur, dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 4.1Distribusi Responden Menurut Umur (N=42)
Umur
Frekuensi
Eksperimen
Kontrol
< 20 tahun
1
3
(2,38%)
(7,14%)
20 tahun - 35 tahun
16
16
(38,10%)
(38,10%)
> 35 tahun
4
2
(9,52%)
(4,76%)
Jumlah
21
21
(50,00%)
(50,00%)
Sumber: Data primer, 2010.
Jumlah
4
(9,52%)
32
(76,19%)
6
(14,28%)
42
(100,00%)
kontrol.
b. Paritas
Pengelompokan responden berdasarkan paritas, dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Paritas (N=42)
Paritas
Frekuensi
Eksperimen
Kontrol
Primipara
7
7
(16,67%)
(16,67%)
Multipara
14
14
(33,33%)
(33,33%)
Jumlah
21
21
(50,00%)
(50,00%)
Sumber: Data primer, 2010.
Jumlah
14
(33,33%)
28
(66,67%)
42
(100,00%)
38
Frekuensi
Eksperimen
Dasar (SD/SMP)
8
(19,05%)
Menengah (SMA)
11
(26,19%)
Tinggi (Perguruan
2
Tinggi)
(4,76%)
Jumlah
21
(50,00%)
Sumber: Data primer, 2010.
Jumlah
Kontrol
9
(21,43%)
11
(26,19%)
1
(2,38%)
21
(50,00%)
17
(40,48%)
22
(52,38%)
3
(7,14%)
42
(100,00%)
kontrol.
d. Pekerjaan Responden
Pengelompokan responden berdasarkan pekerjaannya, dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 4.4. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan (N=42)
Pekerjaan
Frekuensi
Jumlah
Eksperimen
Kontrol
Ibu rumah tangga
8
9
17
(19,05%)
(21,43%)
(40,48%)
Pedagang
5
6
11
(11,91%)
(14,28%)
(26,19%)
Petani
3
3
6
(7,14%)
(7,14%)
(14,28%)
PNS
2
1
3
(4,76%)
(2,38%)
(7,14%)
Swasta
3
2
5
(7,14%)
(4,76%)
(11,91%)
Jumlah
21
21
42
(50,00%)
(50,00%)
(100,00%)
Sumber: Data primer, 2010.
39
Rp.1.500.000,-
> Rp.1.500.000,Jumlah
Frekuensi
Eksperimen
Kontrol
1
2
(2,38%)
(4,76%)
12
15
(28,57%)
(35,71%)
8
4
(19,09%)
(9,52%)
21
21
(50,00%)
(50,00%)
Jumlah
3
(7,14%)
27
(64,29%)
12
(28,57%)
42
(100,00%)
eksperimen
dan
15
2.
orang
(35,71%)
Involusi
eksperimen)
Uterus
BPS
Sri
Jumiati
kontrol.
Tabel 4.6
Kecepatan
Involusi
Uterus pada Kelompok Eksperimen
(N=21)
Kecepatan Frekuensi Persentase
responden
(%)
Lambat
0,00
Normal
23,81
Cepat
16
76,19
Jumlah
21
100,00
40
dapat
eksperimen)
Jumiati
Kebumen
Berdasarkan
di
Tabrl
BPS
4.6,
Sri
mayoritas
berada
pada
orang
(14,29%),
(76,19%).
berada
kategori
Sisanya
berada
pada
(9,52%).
(23,81%),
3.
sedangkan
yang
berada
sedangkan
lambat
yang
orang
b. Kelompok Kontrol
Berdasarkan hasil pengukuran tinggi
tidak
melakukan
senam
nifas
berikut ini.
Tabel 4.8
Ringkasan Hasil Uji
Mann-Whitney
4.7, dapat
Kelom
pok
Respo
nden
Ce
pat
Nor
mal
Lam
bat
Mann
Whit
ney
U
Eksperi
men
16
66.0
00
0,0
00
1
Kontrol
16
PEMBAHASAN
1. Kecepatan Involusi Uterus pada
Kelompok Eksperimen
Postpartum atau masa nifas adalah
keadaan yang dimulai setelah dua jam
setelah
persalinan
sampai
enam
masa
nifas
salah
satunya
adalah
membantu
involusi
proses
41
yang
diperlukan
subinvolusiuteri
(Saunder, 2002).
yang
dapat
dalam
Kaitannya
involusi
proses
dengan
proses
senam
mempercepat
involusiuterus
eksperimen
(Ambarwati, 2008).
nifas
diharapkan
involusiuteri
proses
pada
(ibu
dapat
kelompok
postpartum
yang
proses
postpartum
nifas
khususnya
diantaranya
dalam
sangat
nifas.
sehingga
proses
setelah
manfaat
pemulihan
melalui
diperlukan,
dapat
senam
membantu
organ
tubuh
senam
nifas
dalam
yang
melahirkan
penelitian
Inayati
(2004)
pengaruh
senam
nifas
pemulihan
fisik
persalinan.
Senam
dilakukan
setelah
nifas
ibu
tentang
terhadap
postpartum
42
menyatakan,
2.
proses
Kelompok Kontrol
sempurna
Berdasarkan tabel
kecepatan
4.7 tentang
involusiuterus
pada
Ambarwati (2008)
bahwa
tanpa
involusiuteri
yang
diantaranya
subinvolusiuteri
3.
diketahui
bahwa
dapat
dapat
tidak
adalah
yang
nifas),
adanya
kecepatan
involusi
uterus
untuk
Ibu Nifas
kelompok
kontrol
relatif
dalam
mayoritas
keadaan
standar,
yaitu
pengaruh
kecepatan
treatment
senam
nifas
involusi
terhadap
uterus
ibu
nifas,
dengan
adanya
termasuk
dalam
senam
hal
kehamilan
kecepatan
proses
responden
yang
treatment
senam
alami,
kontrol).
involusiuterus
tidak
nifas
diberikan
(responden
43
involusiuterus
kecepatan
signifikan
antara
yang
responden
postpartum
eksperimen
(ibu
diberikan
treatmentsenam
dengan
kelompok
postpartum
treatment
yang
nifas).
memang
dalam
mempercepat
(ibu
diberikan
bahwa
Diterimanya
tentang
adanya
hipotesis
kerja
pengaruh
yang
Dengan
satu
saat
nifas.
Dengan
senam
nifas)
kontrol
tidak
yang
menunjukkan
melihat
tabel
4.8
bentuk
ambulasi
sebelum
dini
hamil
untuk
dan
membantu
proses
involusi
yang
kelompok
44
fisiknya
lebih
cepat
meningkat,
semakin
ibu
cepat
dibandingkan
ibu
nifas
di BPS
Sri Jumiati
Kebumen.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pada
ibu
positif
postpartum
terhadap
berpengaruh
kecepatan
ibu
semakin
melakukan
mobilisasi
cepat
ibu
makin
melakukan
cepat
proses
senam
nifas
guna
involusiuterus,
mempercepat
involusiuterusnya.
mengencangkan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
mengencangkan
liang
mengencangkan
otot-otot
vagina
1.
BPS
Sri
Jumiati
Kecamatan
otot
maupun
perut,
senggama,
otot-otot
sekitar
dasar
darah.
2. Bidan
Para
bidan
disarankan
untuk
terhadap
2.
ibu
postpartum,
dengan
3. Bagi
BPS
Kecamatan
Sri
Jumiati
Buluspesantren
Kabupaten Kebumen
BPS
Sri
Jumiati
Kecamatan
bagi
ibu
postpartum
yang
kebijakan
program
45
46