Elisabeth
Elisabeth
Sec A
Samokari, Elisabeth
Sec A
Pendahuluan
Semakin berkembangnya zaman dan semakin tingginya tekhnologi manusia. Membuat
manusia selalu disibukkan setiap harinya, bahkan banyak diantara mereka yang sampai
melupakan salah satu kebutuhan pokok mereka yang sangat penting dalam kehidupan mereka.
Makan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat pokok dalam kehidupan manusia. Namun,
dengan kesibukkan yang mereka lakukan mereka selalu berupaya dalam melakukan sesuatu
dengan serba instan atau cepat.
Begitupun dengan makannya, manusia cenderung memakan makanan yang serba instan.
Salah satunya adalah mi instan. Bahkan ada sebagian dari mereka yang menjadikan mi sebagai
makanan pokok mereka sehari-hari ataupun sebagai pengganti makanan jika mereka berada di
suatu daerah yang mana mereka tidak menyukai makanan di daerah tersebut, sehingga mereka
menggantinya dengan mi instan.
Bahkan ada juga beberapa diantara mereka yang sudah menjadikan mi instan sebagai
makanan sehari-hari dari kecil dan ada juga yang menjadikan sebagai makanan utama dalam
keluarga mereka.
Mi instan yang beredar saat ini, ternyata cukup membahayakan telah diketahui bahwa permukaan mi
instan dilapisi oleh lilin inilah kenapa mi tidak pernah lengket satu sama lain. Lilin ini sangat
membahayakan kesehatan tubuh,karena tubuh kita butuh waktu lama untuk mencerna lilin ini, yakni
sekitar dua kali, jika zat ini terus menumpuk dalam tubuh, kemungkinan kita untuk terkena penyakit
kanker sangatlah tinggi misalnya: kanker hati, usus atau leukemia. Tak hanya lilin mi instan. Bumbunya
pun yang mengandung banyak zat aditif seperti MSG yang bisa menjadi pemicu kanker dalam tubuh
banyak kasus nyata tentang orang yang sakit dan diduga disebabkan karena terlalu banyak
mengkomsumsi mi instan. Karena itu, sebaiknya anda pun mulai mengurangi mengkomsumsi makanan
ini.
Mengkomsumsi mi instan terus menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia berbahaya dalam
tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sel jaringan otak. Akibatnya, akan terjadi penurunan transmisi
sinyal dalam otak. Selain itu, kerusakan jaringan sel otak ini. Juga akan memicu penyakit-penyakit lain.
Seperti Stroke atau kelumpuhan.