ABSTRAK
Nugget adalah jenis makanan lauk pauk berkadar protein tinggi yang terbuat dari
bahan dasar hewani dan dicampur dari bahan lain melalui proses pemaniran dan
penggorengan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jumlah penambahan tepung
ampas tahu dalam pembuatan nugget daging sapi serta untuk mengetahui sifat organoleptik
(warna, aroma, rasa, tekstur) ph dan kadar air dari nugget daging sapi dengan penggunaan
ampas tahu sebagai bahan pengikat dan lama simpan nugget daging sapi. Rancangan yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan faktor (A) adalah
taraf penggunaan tepung ampas tahuyaitu : A1= 15%, A2 = 30%, A3= 35%. Faktor (B)
adalah lama simpan yaitu : A1 = 5 hari, A2 = 10 hari dan A3 = 15 hari. Hasil penelitian
menunjukkan tidak terdapat interaksi terhadap organoleptik (warna, aroma, rasa, dan
tekstur) nugget daging sapi. Hasil dari penilaian panelis menujukkan bahwa sifat
organoleptik, pH dan kadar air tebaik pada penelitian ini terdapat pada pemberian tepung
ampas tahu 35%, dengan lama penyimpanan 15 hari.
Kata kunci : Ampas Tahu, Daging Sapi, Mutu Nugget
ABSTRACT
Nugget is one of food which has high protein, made from animal and mixed with
another material through breading and frying. The purpose of research is to find out the
number of added tofu flour in making beef nugget, also to know the organoleptic properties
(colour, flavor, taste, texture) ph and water level of beef nugget. The methodology of
research is Random Completed Design (RCD) factorial pattern through (A) factor is the
standard of using tofu flour is A1 = 15%, A2 = 30 %, A3 = 35 %. B factor is old storage is :
A1 = 5 days, A2 = 10 days, A3 = 15 days. The result of research shows if there is no
interacted towar organoleptic (colour, flavor, taste, texture) of beef nugget. The result of
panelists valued shows if the best organoleptic, pH and level water is 35% of tofu flour by
15 days old storage.
Key words: Tofu, Beef and Quality of Nugget
PENDAHULUAN
Lama Penyimpanan
B1 (5 hari)
B2 (10 hari)
B3 (15hari)
A1 (25%)
2,50
2,50
3,00
A2 (30%)
2,50
3,00
2,25
A3(35%)
2,50
2,50
2,50
Lama Penyimpanan
B1 (5 hari)
A1 (25%)
1,00
A2 (30%)
1,75
A3(35%)
1,00
3
B2 (10 hari)
B3 (15hari)
1,75
1,00
1,25
1,25
1,25
1,25
Perlakuan
antara
pemberian
tepung ampas tahu dengan lama
penyimpanan
dari
masing-masing
perlakuan belum terdapat interaksi
terhadap aroma nuggetdaging sapi.
Aroma nugget daging sapi pada
penelitian ini masih tercium bau khas
nugget, hal ini terlihat pada penilaian
panelis dalam memberikan skor, panelis
lebih memberikan penilaian pada nugget
dengan skor 1 (harum khas nugget).
Aroma harum pada nugget daging sapi
disebabkan oleh adanya senyawa volatil
serta uap air terlepas saat proses
pemasakan. Aroma pada penelitian tidak
dibedakan antara pemakaian tepung
ampas tahu dan lama penyimpanan,
namun aroma akan timbul karna adanya
penambahan bumbu halus seperti bawang
merah, bawang putih dan lain-lain. Hal
ini sesuai dengan pendapat Nurmalia
(2011) yang menyatakan bahwa nugget
yang memiliki aroma yang harum
dipengaruhi karena adanya senyawa
volatil serta uap air terlepas saat proses
pemasakan,
kemudian
dengan
penambahan bawang, bawang merah
memiliki rasa agak
pedas
dan
mengeluarkan aroma harum, terutama
bila digoreng. Bawang putih mulai
Lama Penyimpanan
B1 (5 hari)
B2 (10 hari)
B3 (15hari)
A1 (25%)
1,00
1,50
1,00
A2 (30%)
1,50
1,50
1,66
A3(35%)
1,00
1,00
1,50
Semua
perlakuan
diatas
menunjukkan pengaruh yang sama pada
masing-masing perlakuan, terlihat bahwa
semua perlakuan mempunyai nilai rasa
Lama Penyimpanan
B1 (5 hari)
B2 (10 hari)
B3 (15 hari)
A1 (25%)
1.00
1.00
1.50
A2 (30%)
1.25
1.50
1.25
A3(35%)
1.25
1.75
1.50
Hasil
penilai
panelis
membuktikan bahwa nugget daging sapi
mempunyai tekstur yang baik pada
masing-masing
perlakuan.
Dimana
nugget daging sapi pada penelitian ini
mempunyai tekstur yang padat, dan tidak
dalam keadaan lembek.Hal ini disebakan
tidak adanya keberadaan air dalam
produk,
nugget
setelah
digoreng
menghasilkan nugget yang kering dan
tidak lunak. Sesuai dengan pendapat
Apriliyani (2010), keberadaan air dalam
suatu produk akan memengaruhi tekstur,
karena air yang terdapat di dalamnya
akan memengaruhi lunak atau kerasnya
A2 (30%)
6.50
6.20
6.10
A3(35%)
6.10
6.30
6.10
Tidak
terdapat
interaksi
disebabkan oleh sulitnnya bakteri
pembusuk masuk kedalam nugget selama
penyimpanan sehingga nilai pH pada
nugget relatif sama. Semakin lama waktu
penyimpanan nugget daging, tidak
menyebabkan keadaan nugget membusuk
namun keadaan menjadi sebaliknya yaitu
kedaan nugget masih segar dan utuh.
Sesuai dengan pendapat Hakim, et al.,
(2012) mnenyatakan bahwa besar
persentase penambahan tepung ampas
tahu berbanding terbalik dengan besarnya
nilai pH, semakin besar persentase
penambahan tepung ampas tahu maka
nilai pH akan semakin turun karena
tepung ampas tahu bersifat menyerap air
lebih kuat.
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan
bahwa nilai pH nugget daging sapi yang
tertinggi terdapat pada perlakuan
Tabel 6. Nilai Rata-Rata Kadar Air Nugget Daging Sapi Masing-Masing Perlakuan
Tepung Ampas Tahu
Lama Penyimpanan
B1 (5 hari)
B2 (10 hari)
B3 (15 hari)
A1 (25%)
18.00
32.00
26.00
20.00
32.00
20.00
A1 (25%)
24.00
32.00
24.00
Seminar
Nasional
Teknik
Pertanian. Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Kartikasari, L. R. 2005. Pengaruh Ekstrak
Hipofisis Sapid dan Level Protein
Konsentrat Terhadap Kualitas Fisik
Daging Kambing Kacang Jantan.J.
Sain Vet. 23 (2). Jurusan
Peternakan. Fakultas Pertanian.
Universitas Sebelas Maret.
Maulida, R. 2011. Pengembangan produk
makanan jajanan anak sekolah di
kota malang berbasis tepung garut.
Skripsi Program Studi Tata
Boga.Fakultas Teknik Universitas
Negeri Malang. Malang.
Melisa, N. 2011.Pengaruh pencampuran
tepung ampas tahu dan tepung
terigu sebagai bahan pengikat
terhadap mutu nugget wortel
(Daucus carota L).Skripsi.Fakultas
Teknologi Pertanian. Universitas
Andalas. Padang
Nurmalia. 2011. Nugget jamur tiram
(Pleurotus
ostreatus)
sebagai
alternatif makanan siap saji rendah
lemak dan protein serta tinggi serat.
Artikel Penelitian. Universitas
Diponegoro. Semarang
Raharjo, S. 2010. Aplikasi madu sebagai
pengawet daging sapi giling segar
selama
proses
penyimpanan.
Skripsi.Fakultas
Pertanian
Universitas
Sebelas
Maret
Surakarta.
Steel, R. G. D. Dan J. H. Torrie. 1995.
Prinsip dan Prosedur Statistika:
Suatu
Pendekatan
Biometrik.
Terjemahan: B. Sumantri. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winiar, P.B. 2004. Sifat Fisik Kimia dan
Palatabilitas
Nugget
Daging
Kelinci dengan Substitusi Otak
Sapi.Skripsi.
Progam
Studi
Teknologi Hasil Ternak. Fakultas
Peternakan.
Institut
Pertanian
Bogor. Bogor.
8
Teknologi
Jasadan
Produksi
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang