Kota
Tanggal
1.
Yogyakarta
10 May 2006
11 May 2006
Lokasi
- Bangsal Kepatihan
Propinsi DIY
2.
Jakarta
- Jakarta
Hall
Centre (JHCC)
3.
Denpasar
7 Juli 2006
4.
Surabaya
8 Juli 2006
5.
6.
Balikpapan
Makassar
Pemda
Jumlah
kendaraan
215 kendaraan
9 Juli 2006
200 kendaraan
12 Juli 2006
156 kendaraan
- Halaman Kantor Walikota
Jl. Jend. Sudirman No.1
Balikpapan
13 Juli 2006
2 Agustus 2006
3 Agustus 2006
M ere k K endaraan
So lar
To tal
Bensin
Pass
Fail
Pass
Fail
T O YO T A
7 01
98
337
259
SU ZU K I
498
171
327
M ITSU BISH I
363
261
44
52
ISU ZU
305
303
D A IH AT SU
257
42
127
87
HONDA
91
71
20
H YU N D A I
35
30
K IA
30
20
N ISSA N
24
19
FO R D
19
11
C H E V R O LE T
16
M A ZD A
11
PE U G E O T
BM W
M E R CE D E S B E N Z
O PE L
D A T SU N
JE E P
H IN O
V O LV O
W ILLIS
FIA T
M O R R IS
VW
2396
16
737
Jum lah
859
1
784
Dari hasil pengujian yang dilakukan pada 6 kota tahun 2006, dapat digambarkan dalam bentuk grafik/bagan
berdasarkan jumlah kendaraan yang terjaring berdasarkan data per merek dari 10 merek dalam jumlah
terbanyak dan Jenis bahan Bakar (Bensin/Diesel), dapat dilihat pada :
Gambar grafik 1a. Hasil Uji Petik Kendaraan pada 6 kota berdasarakan Jenis
Bahan bakar dan 10 merk dalam jumlah terbesar
100
0
TOYOTA
Total
SUZUKI
MITSUBISHI
ISUZU
DAIHATSU
Bensin
HONDA
HYUNDAI
KIA
NISSAN
Diesel
FORD
11
19
8
22
24
24
30
35
43
34
91
96
200
91
257
105
300
214
400
305
363
267
500
305
498
600
498
700
596
800
701
HC
HC; 330
HC; 197
HC; 231
HC; 192
Ops; 92
W
IL
LI
S
VW
CO; 0,1
Ops; 43
CO; 1,5
CO; 3,1
CO; 3,1
CO; 2,7
CO; 1,5
Ops; 45
CO; 0,1
Ops; 30
CO; 3,8
HC; 117
HC; 164
CO; 2,3
M
M
ER
AZ
DA
CE
DE
S
BE
NZ
M
IT
SU
BI
SH
I
M
O
RR
IS
NI
SS
AN
CO; 2,3
Ops; 73
Ops; 92
CO; 2,4
KI
A
JE
EP
Ops; 14
CO; HC; Ops; 43
CO; 2,7
HC; 126
Ops; CO; 0,7
Ops; 59
CO; 2,7
HO
ND
A
HY
UN
DA
I
IS
UZ
U
CO; 2,2
CO
HC; 256
HC; 256
HC; 246
HI
NO
FO
RD
CO; HC; -
Ops; 89
HC; 223
BM
CH
W
EV
RO
LE
T
DA
IH
AT
SU
DA
TS
UN
CO; 10,3
CO; 7,6
50,00
CO; 1,7
100,00
FI
AT
150,00
Ops; 53
CO; 1,5
HC; 175
Ops; 87
200,00
CO; 2,5
250,00
HC; 252
350,00
300,00
HC; 394
HC; 352
400,00
OP
EL
PE
UG
EO
T
SU
ZU
KI
TO
YO
TA
VO
LV
O
450,00
HC; 457
HC; 428
HC; 416
500,00
HC; 475
Ops
24.83%
44.48%
51.00%
92.48%
100.00%
7.52%
0.00%
88.73%
82.61%
11.27%
17.39%
100.00%
96.40%
0.00%
3.60%
75.17%
Ba
lik
pa
pa
n
M
ak
as
sa
r
49.00%
Ja
ka
rta
55.52%
Yo
gy
ak
ar
ta
D
en
pa
sa
r
Su
ra
ba
ya
71.77%
Ba
lik
pa
pa
n
M
ak
as
sa
r
ar
Yo
gy
ak
60.66%
28.23%
en
pa
sa
r
Su
ra
ba
ya
61.73%
39.34%
Ja
ka
rta
43.43%
ta
% kendaraan uji
Kota
Compliance emission Standard
2.1.3
Fail
4. Pendapat terhadap uji emisi sebagai persyaratan pembayaran pajak/STNK, kesediaan untuk membayar
uji emisi.
A. Methodology
Survey persepsi masyarakat dilaksanakan di tiga kota yaitu Yogyakarta, Surabaya dan Makassar dengan jumlah
responden bervariasi antara 60 156 orang, dimana setiap responden wajib paling sedikit memiliki satu motor
atau mobil.
Survey dilakukan dengan metode kuantitative yaitu metode purposive dengan kuota menggunakan kuesioner
yang terstruktur dan wawancara secara personal. Responden dibagi menjadi tiga grup yang terdiri dari (1)
pressure/pembuat kebijakan, (2) Pelaksana/pengawas kebijakan dan (3) target group.
Tabel 1. Jumlah responden di setiap kota berdasarkan grup
Jumlah Responden
Yogyakarta Surabaya
Pressure/Pembuat
1.
DPRD
10
12
kebijakan
2.
Profesional/Akademisi
10
11
3.
NGO
10
10
Pelaksana/
4.
Stakeholder
terkait 15
16
Pengawas kebijakan
(Dinas perhubungan, Dispenda,
BPLHD/Bapedalda)
5.
Polisi
15
16
Target
6.
Sepeda motor
30
30
(Pemilik kendaraan) 7.
Kendaraan pribadi
30
30
8.
Pemilik kendaraan umum 30
31
TOTAL Respondent
156
150
Grup
Kriteria
Kuesi
oner
terdiri
dari 3
bagia
18
n
yaitu
(1)
identi
tas
36
respo
nden
68
demo
grafi, usia-penghasilan, pendidikan, dll (2) pendapat responden terhadap pencemaran udara status kualitas
udara, sumber pencemar, dampak dan prediksi 10 tahun ke depan, (3) persiapan penerapan program I/M
(Inspection & Maintenance Program) opini terhadap pemberlakukan uji emisi sebagai persyaratan pembayaran
pajak/STNK, uji petik sebagai tools unutk mengevaluasi penaatan ambang batas, pelaksanaan uji emisi, serta
biaya uji emisi yang optimal, berikut hasil survey:
Responden (%)
Surabaya
Makassar
City
Dinas Perhubungan
Dapat dilakukan di keduanya
Makassar
14
80%
60%
40%
20%
ge
t
Ta
r
al
To
t
Pr
es
su
re
Pe
la
ks
an
a
ge
t
Ta
r
al
To
t
Pr
es
su
re
Pe
la
ks
an
a
ge
t
Ta
r
al
To
t
Pr
es
su
re
Pe
la
ks
an
a
0%
Respondent
Surabaya
Makassar
Makassar
Surabaya
Surabaya
Yogyakarta
Yogyakarta
20000
Biaya (Rp)
40000
To
Pr tal
e
Pe su
la re
ks
an
Ta a
rg
et
Tidak setuju.
Setuju.
Makassar
T
Pr ota
es l
Pe su
re
l
Ta aks
rg a n
et
a
gr
ou
p
Yogyakarta
T
Pr ota
es l
Pe su
re
l
Ta aks
rg an
et
a
gr
ou
p
120
100
80
60
40
20
0
60000
5000
10000
Biaya (Rp)
15000
Basis bagi program kampanye I/M untuk meningkatkan kualitas udara sudah cukup kondusif mengingat
responden di tiga kota menyatakan pencemaran udara merupakan suatu permasalahan. Sebanyak 42.4%
responden di Surabaya menyatakan pencemaran udara mengkhawatirkan, 38% responden di Makassar
berpendapat cukup mengkhawatirkan serta 55% responden di Yogyakarta menyatakan pencemaran udara cukup
bermasalah dan perlu segera ditanggulangi. Sumber pencemar udara yang dominant adalah kendaraan bermotor
diikuti oleh industri.
Awareness to air pollution impact is sufficient, although most of respondents more concern to health impact,
which affect themselves not to environment.
Dukungan terhadap pelaksanaan program I/M cukup tinggi, di Yogyakarta 57%, Surabaya 56.4% dan Makassar
60.81% setuju uji emisi menjadi persyaratan dalam pembayaran pajak/STNK. Berkaitan dengan tempat
pelaksanaan uji emisi maka responden lebih memilih melaksanakan uji emisi di bengkel dan dinas perhubungan
(53-78.48%), hanya boleh dilakukan di Dinas perhubungan (10.13-37%), dan bengkel yang ditunjuk (10-12.8%).
Biaya uji emisi yang dapat diterima oleh responden untuk motor berkisar antara Rp. 8.000 12.500 sedangkan
untuk mobil berkisar antara Rp. 18.000 50.000.
Pendidikan dan komunikasi berkaitan dengan dampak pencemaran udara perlu ditingkatkan. Hal tersebut efektif
unutk meningkatkan penerapan program udara bersih.