Anda di halaman 1dari 22

Nurhalim Wildan N

131364021
D4 T Otomasi Industri

1. Fuse
a. Sebutkan kode warna dan arus nominal

6A =warna Hijau
10A =warna Merah
15A =warna Kelabu
20 A =warna Biru
25A= warna Kuning
35A= warna Hitam
50A= warna Tembaga
Rumah sekring
Gambar 2 memperlihatkan sebuah rumah sekring untuk memasang
dalam kotak pengaman lebur. Jenis ini dilengkapi denganterminal
netral (terminal nol). Menurut ayat 630 B17 hantaran suplainya harus
dihubungkan dengan kontak alas rumah sekring. Kalau hantaran suplai ini
juga harus dihuungkan dengan rumah sekring lain, harus digunakan rumah
sekring dengan dua terminal pada kontak alasnya. Sebab menurut ayat 741
A5 sub a satu terminal hanya boleh digunakan untuk satu kawat saja.

Gambar 2 rumah sekring

Tudung sekring

Tudung sekring memiliki sebuah bumbung berulir jenis E 33, E27


atau E 16. tudung sekring juga memiliki sebuah jendela kaca kecil
(lihat gambar).
Kaca ini dapat dilepas untuk keperluan pengukuran. Setelah
pengukurannya selesai kacanya harus dipasang kembali. Sebab kaca
ini dimaksudkan untuk menutupi patron leburnya yang bertegangan.
Selain itu, kalau patronnya tidak diberi tutup kaca, dan terjadi
hubungan singkat, dapat timbul lidah api yang menjilat keluar.
Diameter luar dari bumbung berulir jenis E33, E27 dan E16 masing
masing sama dengan 33, 27 dan 16 mm. tudung sekring dengan ulir
jenis jenis tersebut masing masing disebut jenis K III, K II dan K I.
Tudung sekring jenis K III digunakan untuk patron dari 25 A sampai
dengan 63 A. jenis K II digunakan untuk patron 2 A sampai dengan 25
A. jenis K I juga digunakan untuk 2 A sampai dengan 25 A, tetapi
jarang dipakai.

Gambar 3 tudung sekring

Pengepas patron
Pengepas patron memiliki lubang pas dengan diameter yang
berbeda beda tergantung pada arus nominalnya. Setiap pengepas
patron diberi kode warna untuk menandai arus nominalnya.
Juga patron leburnya diberi kode warna yang sama. Jadi patron lebur
dan pengepas patron dengan arus nominal yang sama memiliki warna
kode yang sama.

Gambar 4 pengepas patron

A. Karakteristik Fuse
Karakteristik Pelebur
Karakteristik waktu pemutusan yang bergantung dari perbandingan
antara arus yang melalui elemen lebur dan arus nominal pelebur.
arus yang melalui elemen lebur
arus nominal pelebur
waktu pemutusan
Pada grafik ditunjukan hubungan antara besarnya arus dan lamanya
pemutusan makin besar harga arus yang mengalir makin cepat pula
pemutusannya. Ada harga-harga tertentu diatas harga nominalnya belum
dapat mengakibatkan putusnya pelebur, sehingga pelebur tersebut akan

sesuai bila hanya digunakan sebagai pengaman terhadap gangguan hubung


singkat.

Karakteristik waktu pemutusan yang bergantung dari perbandingan antara


arus yang melalui elemen lebur dan arus nominal pelebur.
I : arus yang melalui elemen lebur
In : arus nominal pelebur
t : waktu pemutusan

2. MCB
a. Jelaskan kode huruf dan angka pada proteksi tersebut

Gambar 1 : MCB

Gambar 2 : Bagian bagian MCB


1. Simbol dengan angka 1 dan 2
Dari gambar tersebut, hal ini juga menjelaskan bahwa MCB ini adalah 1 pole (karena
hanya ada 1 simbol saja). Bila ada dua simbol berdampingan, maka MCB-nya adalah
2 poles. Yang umum dipakai di perumahan adalah tipe MCB 1 pole, yaitu hanya
kabel phase saja yang diproteksi.
2. NC45a
Merupakan MCB model number yang ditentukan dari produsen MCB. Lain produsen
berarti lain model number. Sebagai tambahan informasi, model NC45a ini adalah
MCB yang diproduksi untuk keperluan perumahan secara umum.
3. C16
Kode ini menjelaskan tripping curve MCB yaitu tipe C, dengan proteksi magnetic
trip sebesar 5-10In (In : arus nominal atau rating arus dari MCB) dan angka 16
adalah rating arus dari MCB sebesar 16A. Rating arus ini adalah kode paling penting
dalam MCB dan berguna saat pembelian MCB. Penjelasan selanjutnya mengenai
rating arus ada di bagian berikutnya.
4. 230/400V
Menjelaskan rating tegangan dalam operasi MCB yaitu 230V atau 400V sesuai
dengan tegangan listrik PLN 220V.
5. 4500 dan 3
4500 menunjukkan rated breaking capacity MCB, yaitu kemampuan kerja MCB
masih baik sampai arus maksimal 4500A, yang biasanya terjadi saat hubung singkat
arus listrik. Dimana diatas angka ini MCB akan berpotensi rusak. Dan angka 3
adalah I2t classification, yaitu karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang
dapat melalui MCB.
6. 12002
Catalog Number dariprodusen MCB yang tujuannya sebagai nomor kode saat
pembelian.

7. LMK; SPLN 108; SLI 175 dan IEC 898


Menandakan bahwa MCB ini sudah lolos uji di LMK PLN (LMK : Lembaga
Masalah Kelistrikan). Sedangkan tiga kode selanjutnya menyatakan bahwa MCB
dibuat dengan mengacu kepada standard-standard teknis yang ditetapkan baik
nasional maupun internasional.
8. I-ON pada toggle switch
Menandakan bahwa MCB pada posisi ON. Untuk posisi OFF maka simbolnya
adalah O-OFF.
9. SNI
MCB ini sudah mendapatkan sertifikat SNI (Standard Nasional Indonesia).
Bagi anda yang merasa awam mengenai listrik, apalagi soal MCB ini, tidak perlu
pusing-pusing untuk mengerti nameplate MCB. Hal yang paling penting dalam
memilih MCB yang hendak dibeli adalah kode rating arus MCB yang sesuai
kebutuhan, seperti contoh diatas yaitu kode C16, yaitu rating arus MCB sebesar
16A dengan tripping curve tipe C. Kode lain yang perlu diperhatikan adalah kode
LMK serta SNI yang berarti produk ini sudah memenuhi standard tersebut.
Cara Kerja :
Prinsip kerja MCB sangat sederhana, ketika ada arus lebih maka arus lebih
tersebut akan menghasilkan panas pada bimetal, saat terkena panas bimetal akan
melengkung sehingga memutuskan kontak MCB (Trip). Selain bimetal, pada MCB
biasanya juga terdapat solenoid yang akan mengtripkan MCB ketika terjadi
grounding (ground fault) atau hubung singkat (short circuit).
Karakteristik :
Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B, tipe C,
dan tipe D yang didefinisikan dalam IEC 60898.
1. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3
sampai 5 kali dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B
merupakan karateristik trip tipe standar yang biasa digunakan pada bangunan
domestik.

2. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5
sampai 10 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan
menguntungkan bila digunakan pada peralatan listrik dengan arus yang lebih
tinggi, seperti lampu, motor dan lain sebagainya.

3. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8
sampai 12 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan
karakteristik trip yang biasa digunakan pada peralatan listrik yang dapat
menghasilkan lonjakan arus kuat seperti, transformator, dan kapasitor.

MCCB
a. Jelaskan kode huruf dan angka pada proteksi tersebut
b. Gambar dan cara kerjanya

No Fused Breaker (NFB)


No Fused Breaker adalah breaker/pemutus dengan sensor arus, apabila ada arus
yang melewati peralatan tersebut melebihi kapasitas breaker, maka sistem magnetik
dan bimetalic pada peralatan tersebut akan bekerja dan memerintahkan breaker
melepas beban.
Prinsip kerja dari No Fuse Breaker adalah sebagai berikut, apabila kumparan
magnet masih dapat mengatasi gaya rentang pegas hingga palang a dan palang b tetap
berhubungan.
Jika arus listrik yang mengalir pada kumparan magnet melampaui batas penguatan
maka palang akan tertarik ke bawah dan melepas dari kaitan palang b, Selanjutnya
palang b akan ditarik ke kiri oleh pegas sebelah kiri, hingga kontak lepas dan

rangkaian terputus. Tarikan palang a ke bawah akan mendapat perlawanan tekanan


udara yang ada di dalam tabung (T) sehingga bekerja NFB ini mengalami sedikit
perlambatan.
Seperti diketahui bahwa arus mula jalan / arus start motor itu dapat mencapai 4-6
kali arus nominalnya. Apabila motor memiliki arus 5 ampere maka pada saat motor
itu mulai jalan, dia akan mengambil arus 20-30 ampere Fungsi tabung udara yang
terdapat pada NFB tersebut adalah untuk menjaga agar NFB tidak putus/lepas sebagai
akibat dari adanya arus start waktu motor mulai di jalankan.
Pemilihan sebuah NFB tentu harus disesuaikan dengan arus nominal motornya.
Besarnya arus NFB dapat ditentukan dengan rumus pendekatan yang besarnya sama
dengan 1,25 kali arus nominal ampere adalah 1,25 x 5A = 6,26 A atau disesuikan
dengan arus nominal NFB yang terdapat dipasaran.
Pemutusan hubungan singkat NFB maupun dengan sekring ditinjau dari
fungsinya sama, tetapi NFB mempunyai kebaikan dalam sistem koordinasinya
apabila dibandingkan dengan sekring. Setiap kali trip(lepas) cukup meRISET kembali
tombolnya
ARTI KODE :

NF250-SS
NF Memiliki arti nama/model seri dari CB yaitu No fused Breaker
dan tingkat kemampuan pemutusan yaitu hingga 225 A.

Ui 660V
Memiliki arti bahwa NFB memiliki kemampuan tegangan isolasi
hingga 660V.

Ue (V) 230, 400, 440


Memiliki arti yaitu, NFB dapat melayani tegangan pada range 230 V,
400 V hingga 440 V.

Icu (kA) 25, 30, 50

Memiliki arti yaitu, NFB memiliki rating pemutusan hubung singkat


ketika awal pengoperasian sebesar 25 kA pada rating tegangan 230 V,
30 kA pada rating tegangan 400 V, dan 50 kA pada rating tegangan
440 V.

Ics (kA) 13, 15, 25


Memiliki arti yaitu, NFB memiliki rating pemutusan hubung singkat
ketika dalam keadaan beroperasi sebesar 13 kA pada rating tegangan
230 V, 15 kA pada rating tegangan 400 V dan 25 kA pada rating
tegangan 440 V.

50/60 Hz
Memiliki arti bahwa NFB bekerja pada frekuensi 50/60 Hz.

IEC/EN 60947-2
Memiliki arti bahwa MCCB mendapat serifikasi standar IEC dengan
nomor 947-2 yang berkaitan dengan standar proteksi arus.

Gambar NFB

3 . ELCB

Gambar ELCB
ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker) atau alat pengaman arus bocor tanah atau
disebut juga Saklar Pengaman Arus Sisa (SPAS) bekerja dengan sistem differential
dan berlaku untuk semua sambungan satu-phasa, sambungan tiga-phasa tanpa netral
maupun sambungan tiga-phasa dengan netral.
Pada saat terjadi gangguan, arus yang mengalir di penghantar phasa tidak sama
lagi dengan arus yang mengalir pada penghantar netral atau sistem dikatakan dalam
keadaan tidak seimbang. Ketidakseimbangan antara arus phasa dengan arus netral
menandakan adanya arus bocor ketanah akibat kegagalan isolasi. Ketidakseimbangan
arus ini akan menyebabkan fluks magnet pada toroida sehingga pada bilitan sekunder
toroida akan dibangkitkan suatu tegangan yang berfungsi untuk menggerakan relai
pemutus mekanisme kontak dan selanjutnya kontak utama ELCB akan memutuskan
hubungan dengan beban.
Cara kerja ELCB ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia, maka
arus akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau bumi maka akan terjadi
perbedaan total arus yang melawati ELCB sehingga akan memicu alat tersebut
memutuskan arus listrik seketika.

NAME PLATE

GYL1-63

Memiliki arti yaitu, model atau nomor seri dari ELCB/RCCB merk GEYA

In 25 A

ELCB atau RCCB memiliki rating arus nominal sebesar 25 A, dengan kata lain
RCCB/MCCB dapat memutuskan supply jika arus yang mengalir pada
ELCB/RCCB lebih dari 25 A

I n 30 mA

Artinya ELCB atau RCCB akan memutuskan supply daya jika terjadi perbedaan
antara phasa dengan netral sebesar 30 mA. Ketika terjadi kebocoran sebesar 30
mA, maka otomatis relay elektromagnetik pada ELCB/RCCB akan menarik
kontak dan memutus daya

Un 240 V

Artinya ELC/RCCB bekerja pada rating tegangan 220-240 V, relay tidak akan
menarik kontak terus menerus jika tegangan yang didapat sebesar lebih dari 240V

KARAKTERISTIK KERJA

Gambar . Karakteristik ELCB


ELCB bekerja pada setingan arus bocor yang diset, batas aman arus
ketika manusia menyentuh langsung instalasi listrik yang sedang
bertegangan adalah pada no 2 pada gambar karakteristik diatas,.
Dimana ketika manusia menyentuh dengan tahanannya dengan asumsi
2000 Ohm dan tegangan 220 V, maka arus yang mengalir 110 mA,
dengan adanya ELCB maka akan memutus supply daya seketika,

karena set ELCB/RCCB ialah 30 mA. Pada grafik terlihat, ketika


I DN

melebihi 30 mA, maka pemutusan akan berada pada < 100 ms.

4. TOLR
a. Untuk melakukan setting TOLR, kita merujuk pada formula ini
1) IB In IZ
IB = Perkiraan arus yang melalui rangkaian
IZ = Arus yang mampu di bebankan ke konduktor atau kabel atau motor
In = Arus nominal dari TOLR
2) I2 1,45 x IZ
catatan:
IZ = Arus yang mampu di bebankan ke konduktor atau kabel atau motor
Untuk perangkat pelindung disesuaikan, In sesuai dengan nilai set.
I2 = Arus yang menyebabkan alat proteksi menjadi trip pada kondisi yang
ditentukan dalam peraturan peralatan (uji arus tinggi).
Biasanya untuk pengaturan TOLR tergantung pada arus ketika motor beban penuh.
Kita dapat melihat pada nameplate dari motor. Biasanya setting TOLR untuk toleransi
beban adalah 5% sampai 10% dari FLA.
b. TOLR pada prinsipnya terdiri dari 2 buah macam logam yang berbeda serta tingkat
pemuaian juga berbeda pula. Kedua logam tersebut dilekatkan menjadi satu yang
disebut bimetal. Apabila bimetal tersebut dipanasi maka akan membengkak karena
perbedaan tingkat pemuaian kedua logamnya. Bimetal tersebut diletakan didekat
sebuah elemen pemanas yang dilalui oleh arus menuju beban ujung yang satu
dipasang tetap sedangkan yang lainnya dipasang bebas bergerak dan membengkok
dan dapat membukakan kontak-kontaknya, dengan demikian rangkaian beban atau
motor akan terputus. Besarnya arus yang diperlukan untuk mengerjakan bimetal

sebanding dengan besarnya arus yang diperlukan untuk membuat alat pengaman
terputus.
c. Aplikasi TOLR pada stater motor
Berikut ini adalah contoh aplikasi overload untuk stater motor dengan data seperti
berikut :
Motor : 40 kW Voltage : 3 phase 380 VAC FLA : 79 Amp Freq : 50 Hz
Penyelesaian :
Pada saat terjadi phase loss ( salah satu fasa putus ) arus akan naik + 1,73 dari
arus nominal. Sebagai contoh adalah seperti berikut: Jika setting overload pada 85
Amp, motor runing In dengan arus 60 Amp kemudian terjadi phaseloss maka :
Arus naik sehingga = 60 X 1,73 = 103 Amp
Multiple of current setting = 103 A / 85A = 1.22

Dari titik pertemuan di grafik (garis merah), maka overload akan trip dalam waktu
maksimal 90 detik jika pada kondisi hot start, dan jika motor dalam kondisi cold start
maka overload akan trip setelah 400 detik atau lebih dari 6 menit.

1.1 MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker )


A. CARA KERJA

MCCB harus benar-benar sesuai dengan Standard IEC atau B.S 4752: Bagian
1dan kotaknya harus terbuat dari bahan moulded berinsulasi yang kuat
secaramekanis dan tidak mudah tergores. Mekanisme tripnya harus dikalibrasi
berdasarkan Standar IEC atau British Standard di pabrik tersebut dan breaker
tersebut

harus

disegel

untuk

mencegahgesekan/kerusakan

sebelum

dipakai.MCCB harus dapat mentrip secara otomatis maupun manual


sepertiyang dipersyaratkan. Jenis alat otomatisnya masing-masing harus
berhubungan dengan suatuunit trip untuk memberikan perlindungan terhadap
beban lebih (overload) dan hubungsingkat. Unit trip ini untuk tiap pole harus
memberi invers time delay dalam kondisi bebanlebih dan trip magnetik
seketika (instantaneous magnetic tripping) untuk perlindunganterhadap
peristiwa hubung singkat. Unit-unit trip ini dalam semua circuit breaker
harusdapat ditukar-tukar. Perlindungan terhadap earth fault harus diberikan
bilamana diperlukan dantertera dalam spesifikasi dan gambar.MCCB harus
didisain sedemikian rupa sehingga ketika padakondisi trip, circuit breaker
tidak dapat dihidupkan lagi jika breaker tersebut belum diresetdengan
memindahkan saklar ke posisi OFF dahulu. Kondisi pengoperasian (seperti
ON,OFF atau TRIP) circuit breaker tersebut harus terlihat dengan jelas.
MCCB harus berupa SinglePole (SP), Double Pole (DP) atau Triple Pole (TP)
atau four pole (4P) seperti ditentukandalam gamabar spesifikasi. Kontruksi
dan pengoperasian circuit breaker harus sedemikian rupa sehingga jika fault
muncul, semua pole-pole circuit breaker harus beroperasi serentak untuk
mengisolasi dan menghilangkan fault tersebut secara efisiendan aman tanpa
resiko terhadap operator atau instalasi tersebut.

MCCB memiliki 3 type pemutusan , yakni:

Thermal Magnetic Release


Electronic Release
Microprocessor Release

a) Pemutusan secara Thermal Magnetic MCCB


Thermal-magnetik pemutus sirkuit menggunakan bimetals dan
elektromagnetik untuk memberikan proteksi arus lebih. waktu
terbalik karakteristik mereka dalam kondisi kelebihan cocok untuk
diaplikasikan secara bervariasi dari mulai perumahan hingga beban
industri berat. Untuk tingkat yang lebih tinggi (hubungan pendek)
arus, karakteristik pemutusan akan cepat tanpa adanya delay.
Perlindungan terhadap beban lebih dapat dimulai dari 70% sampai
100% dari arus nominal dan pengaturan hubung pendek dari 5 sampai
10 kali dari nilai arus nominal. Kerugian dari pemutusan ini yaitu
karakteristik pemutusan dapat terpengaruh pada suhu lingkungan.
b) Pemutusan secara Elektronik MCCB
Electronic
or
Static
Release Moulded

Case

circuit

breakersmenggunakan sirkuit elektronik daya sebagai proteksi arus.


Perlindungan terhadap beban berlebih yang berkelanjutan dari 60%
sampai 100% dari arus nominal dan pengaturan hubung singkat dari 2
sampai 10 kali dari nilai arus nominal. Keuntungan dari pemutusan
elektronik ini adalah bahwa karakteristik operasi dari pemutus adalah
independen atau tidak terpengaruh oleh suhu lingkungan. fleksibilitas
yang luas ini akan meningkat di masa depan seiring kapasitas beban
instalasi dan dipastikan adanya perencanaan yang lebih baik dengan
biaya yang optimal.
c) Pemutusan oleh Mikroprosesor MCCB

Pemutusan oleh mikroprosesor ini menggunakan mikropresesor untuk


memproteksi arus lebih. Mikroprosesor bekerja pada pemantauan
nilai arus R.M.S yang ada. Ini disimulasikan dan dihitung dari nilai
puncak, yang dipasang pada mikroprosesor yang dapat dideteksi. Ada
Fleksibilitas tinggi melalui beberapa penyesuaian pengaturan
perlindungan, akurasi ulang Tinggi dan kehandalan tinggi. penundaan
waktu dapat diberikan untuk pemutusan Short Circuit yang lebih baik
dan koordinasi menggunakan layar LCD. Sistem Diagnosis
memungkinkan karena mikroprosesor menyimpan sejarah perjalanan
dalam memori internal. Perjalanan indikasi saat ini juga tersedia
untuk memahami jenis kesalahan dan set-up pemrograman di
dalamnya.
Name Plate MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker )

Gambar 7 Name Plate MCCB


Berikut name plate MCCB :

CVS100F
Memiliki arti nama/model seri dari CB dan tingkat kemampuan pemutusan
yaitu hingga 100 A namun dapat mengamankan arus IM hingga 800 A

Ui 690V
Memiliki arti bahwa MCCB memiliki kemampuan tegangan isolasi hingga
690V

Uimp 8kV

Memiliki arti yaitu, rating atau nilai tegangan pada MCCB yang mampu ditahan
tanpa kegagalan do bawah kondisi pengujuan, pada MCCB ini didapat bahwa
rating tegangan puncak yang mampu ditahan yaitu 8kV

Ue (V) 220/240, 380/415, 440


Memiliki arti yaitu, MCCB dapat melayani tegangan pada range 220/240 V,
380/415 V hingga 440 V

Icu (kA) 70, 36, 36


Memiliki arti yaitu, MCCB memiliki rating pemutusan hubung singkat ketika
awal pengoperasian sebesar 70 kA pada rating tegangan 220/240 V, 36 kA pada
rating tegangan 380/415 V, dan 36 kA pada rating tegangan 440 V

Ics (kA) 70, 36, 18


Memiliki arti yaitu, MCCB memiliki rating breaking capacity pemutusan
hubung singkat ketika dalam keadaan beroperasi sebesar 70 kA pada rating
tegangan 220/240V, 36 kA pada rating tegangan 380/415V dan 18 kA pada
rating tegangan 440V

50/60 Hz
Memiliki arti bahwa MCCB bekerja pada frekuensi 50/60 Hz

Cat. A
MCCB yang digunakan adalah MCCB dengan pengelompokan jenis A yaitu
pemutusan menggunakan thermal release

IEC/EN 60947-2

Memiliki arti bahwa MCCB mendapat serifikasi standar IEC dengan nomor
60947-2 yang berkaitan dengan standar proteksi
Karakteristik Kerja MCCB ( Moulded Case Circuit Breaker )

Ga
mbar 8 Karakterisik MCCB
Dari kurva tersebut dapat dijelaskan bahwa MCCB akan memutuskan supply daya
atau TRIP jika arus yang mengalir lebih dari 5-10 x In tergantung tipe MCCB, karena
kurva diatas adalah MCCB tipe UCBL250 merk Hyundai, maka pemutusan berada
pada 3-6 x In.

Anda mungkin juga menyukai