Anda di halaman 1dari 25

TRAKTUS PIRAMIDALIS

= traktus yg lewat di piramida medulla


oblongata
Menyalurkan impuls langsung ke
medulla spinalis atau batang otak
kontrol gerakan cepat di bawah
kemauan
Bekerja pada motoneuron alpha
terutama neuron intercalatus
Pengaruh fasilitasi Lesi flacid
Contoh: tr.corticobulbar dan
tr.corticospinal (UMN)

TRAKTUS EXTRAPIRAMIDALIS
Traktus yang diluar piramida medulla
oblongata
Jalur saraf descenden multisinaptik
Kendali gerakan pelan, sikap tubuh,
tonus otot, gerakan asosiasi, dan
integrasi otonom
Bekerja pada motoneuron
gamma(gamma loop)
Pengaruh bersifat inhibisi Lesi spastik
Contoh: tr.reticospinalis,
tr.rubrospinalis,tr. Vestibulospinalis, tr.
tectospinalis

f
yp
lsin
R
eA
atrd
oca
ieb
s.A
k
ad
n
sS
cvtrep
n
m
2
txorp
b
iescu
sd
ou
ctrin
e
vslp
iocrad
u
g
ev-rtn
cm
ap
su
lib
ar
etch
iosd
lp
u
f
sratield
on
p
fou
ilvc-b
rsap
ke,rh
au
b
n
lim
op
rc
salu
in
p
sru
iald
lisrb
(iscevaklLp
e,(rai
tsn
its
vg
n
rd
sa
.etorm
sratekcl
in
s
tlraiu
tir
esaln
reklais)
/f
n
su
,
G
en
op
d
m
g
erl
/o
n
p
ts&
ai
o
lstcu
s
en
ep
s)m
rat
i
eu
tsf
i/,
B
cu
lrki
n
ed
rae
s
ach
s)t
ce
ti
en
k
d
e
n
s
m
u
l
ti
s
i
a
n
p
s

STROKE
WHO (1986);
Clinical symptoms of ACUTE developing FOCAL or GLOBAL cerebral dysfunction
lasting 24 hours or longer,or lasting to death, without any apparent cause other
than vascular origin
(gangguan fungsi otak FOKAL atau GLOBAL timbul MENDADAK, berlangsung
lebih dari 24 jam (atau kadang2 berakhir dengan kematiansebelum 24 jam), yg
disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.
Klasifikasi Stroke:
A. J.Marshall (1976)
1. Lokasi:
a. Sistem Karotis
b. System vertebra-basiler
2. Taraf perkembangan:
a. TIA (Transient Ischemic Attack): gejala dan deficit hilang/sembuh
<24jam
b. Stroke in evolution: deficit muncul berangsur-angsur.
c. Completed stroke: deficit neurologis maksimal saat serangan.
3. Kelainan pembuluh darah:
a. Ateroma
b. Hipertensif
c. Emboli
d. Lain2: arteriritis,dsb
4. Lesi cerebral:
a. perdarahan otak
b. infark otak
c. ischemic otak
B. Nuartha (1992):
1. Stroke ischemic/non-hemorhagik
a. Reversible ischemic attack:
- TIA (Transient Ischemic Attack)
- RIND(Reversible Ischemic Neurological Deficit)
b. Stroke in evolution
c. Stroke in resolution
d. Completed stroke
2. Stroke hemorhagik
a. intracerebral hemorrhage
b. Subarachnoid hemorrhage

Gambara
n
Klinis
Permulaa

Stroke ischemic
Trombotik
Embolik
Subakut

Subakut

ICH

Stroke hemorrhagik
SAH
Akut

Hiperakut

n
serangan
Waktu
Serangan
Defisit
neurologi
s
TIK
Iritasi
meninge
n
Tensi

Istirahat

aktivitas

aktivitas

aktivitas

Fokal +/- global

Fokal

Fokal

Jarang

+
-

+
+

Hipertensi

Hipertensi kronis

hipertensi

PJK, HT, retinopathy


HT,

Perdarahan
subhialoid/prereti
nal, bloody likuor

Hiperdens
intracerebral/intraventr
icular
++

Hiperdens
sisterna basalis

Penyakit
khusus

Cardiovascular,
DM,
arteriosklerotik

CT scan

Hipodense

Normote
nsi
Aritmia,
AF, bruit,
tanda
emboli
lainnya
Hipodens

Sakit
kepala

+++

Skor diagnosis Stroke SIRIRAJ:


(2,5 x DK)+ (2 X MT)+ (2 X NK) + (0,1XTD) (3 XTA)- 12
DK: derajat kesadaran: sadar = 0, mengantuk/sopor = 1, semikoma/ koma= 2
MT:muntah; tidak muntah = 0,muntah =1
NK:nyeri kepala

; tidak nyeri kepala = 0, nyeri kepala= 1

TD: tanda ateroma; tidak ada=0, tanda ateroma (DM,Angina,vascular problem) =


1
Skor total > 1 = stroke hemorrhagik
Skor total <-1 = stroke ischemic
PENUNJANG Dx:
1. Lab:
a. DL: Hb,HCT, eritrositpeningkatan viskositas darah, polisitemia vera?
b. BS: DM?
c. Elektrolit
d. Faal hemostasis
e. Lipid profil
f. Fungsi ginjal
g. Fungsi hati

2.
3.
4.
5.
6.

h. Toksikologi: kokain,drug abuse


Ro/thorax: HHD,
EKG
CT scan
MRI
LPbleeding = SAH (bedakan dgn perdarahan artificial akibat traumatic
LP)
SAH
Ketiganya tetap merah

Likuor
dlm
3
tabung
Hasil sentrifuse
Sel eritrosit

Xantokrom
Mengkerut,
(krenasi)

star-like

Artificial
Tabung 1s/d 3 semakin
jernih
Merah
normal

PENATALAKSANAAN:
1. Breathing:
a. Bersihkan jalan napas
b. Jika perlu, pasang pipa orofaring (gudel)
c. Letakkan os terlentang atau miring bergantian dengan posisi kepala
LEBIH TINGGI 20-30, tujuannya: memperlancar pengosongan vena
otak, menurunkan TIK, mencegah edema otak. HINDARI: posis
telungkup, fleksi kepala/rotasi, fleksi sendi panggul.
d. Suction dilakukan SESUDAH pemberian anti-edema otak (manitol), ok.
dpt meningkatkan TIK
e. Pertahankan Pa O2 60-100 mmHg dan Pa CO2 25-30 mmHg
2. Blood:
a. Tekanan Darah

Ossonp
sAtaeoi
otoHOgsa
rko
ioag
1io
>p<8>khto
2a102eki
3r821f
0e3
amn0
kmmt
mHu
HeHg
tgar
g
la
l

i be
sr
n ts t i r ,
llt A i a
H
k lr a a n
k
ra g r
e7
0

d e
a

av
c

h
r

n
r

u
l g

ai

n
-

Pertahankan MAP 120-140 mmHg atau turunkan TD jangan


melebihi 20% pada os dgn TD > 200 mmHg.
- Turunkan sedini mungkin pada ICB dengan MAP>145mmHg
untuk mencegah rebleeding, penurunan TIK, odem otak,dan
kerusakan end organ.
- Obat :
OBAT PARENTERAL
OBAT

DOSIS

MULA
KERJA
5-10
menit

LAMA
KERJA
3-6jam

labetolo
l

20-80
mg
(iv),bolus
@
10menit
atau
2mg/menit,
kontinyu

Nicardip
in

5-15mg/jam,
drip

515menit

Sepanja
ng
infuse
berjalan

Diltiaze
m

5-40
mg/kg/menit,
drip

510menit

4jam

Esmolol

200500ug/kg/menit
untuk 4 mnit.
Selanjutnya 50300 ug/kg/menit
(IV)

1-2
menit

10-20
menit

EFEK
SAMPING
Nausea,
vomiting,
hipotensi,
heart failure,
AV
block,
liver
failure,
bronkospasm
Takikardi

Blok AV node,
denyut
Prematur
atrium
usia
lanjut, wanita
hamil
Hipotensi,
mual

KETERANGAN
Hipertensi
emergency,kec
uali pd gagal
jantung akut

Larut dlm air,


tidak
sensitif
thd
cahaya,
vasodilatasi
perifer
tanpa
menurunkan
aktivitas
pompa jantung
Krisis
hipertensi

OBAT HT ORAL (SINGLE)


JENIS
OBAT
Nifedipi
n

CARA
PEMBERIA
N
Oral
Bucchal

MULA
KERJA

LAMA
KERJA

DOSI
S

FREKUEN
SI

EFEK SAMPING

1520menit
5-10

3-6
jam
3-6

10
mg
10

6 jam

Hipotensi,
nyerikepala,
takikardi,
pusing,

20-30

SL

menit
1530menit
5 menit

Clonidi
ne

Oral

30menit

Prazosi
n

Oral

1530menit

8 jam

Minoxid
il
Labetol
ol

Oral

2 menit

Oral

2 menit

12
jam
12
jam

Captop
ril

Oral

jam
4-6
jam
2-3
jam
8-12
jam

mg
6,2525mg

menit
30 menit

muka merah
Hiperkalemia,insuff.
ginjal, hipotensi pd
dosis awal

0,10,2
mg
12mg

12 jam

sedasi

8 jam

510mg
20-80
mg

12 jam

Sakit
kepala,
fatigue,
drowsy,weakness
Hirsuitisme, effuse
perikardium
Hipotensi ortosratik,
gg.ejakulasi,
bronkospasme,
gg.fungsi hati

12 jam

b. GULA DARAH
Indikasi dan syarat2 pemberian insulin:
-

Stroke hemorrhagic dan ischemik dengan IDDM atau NIDDM


Bukan stroke lakunar dengan DM.
INSULIN REGULER PD FASE AKUT STROKE

Glukosa
insulin@
(mg/dL)
6jam SC
150-200
2 unit
201-250
4 unit
251-300
6 unit
301-350
8 unit
351-400
10 unit
>400
12 unit
Setelah pasien stabil, makan biasa, motorik pulih:
NPH(insulin basal) @12jam, dosis awal 0,2-0,3unit/kgBB/hari.
Insulin regular tambahan sebelum makan disesuaikan dgn BS.
Bila tercapai BS < 200 mg/dLganti dgn oral.
c. REBLEEDING
Khususnya pada kasus SAH, dapat diberikan asam tranexamat 4-14
gram/hari dlm dosis terbagi @ 6 jam. masih kontraversial
3. Brain
a. Penurunan Kesadaran
b. Kejang:
Lebih sering terjadi pada lesi kortikal >> subkortikal,stroke embolik >>
trombotik.
- Phenytoin:
IV: 750-1000 mg (10 mg/kgBB), IV pelan,(kecepatan
50mg/menit) Dilanjutkan 5-10mg/kgbb/hari
Oral: 100 mg,3-4x/hari

Pemberian cepat: bradikardia, memanjangnya interval PR atau


QRS, hipotensi
Diazepam:
IV:
5-10 mg,kecepatan 2-5 mg/menit, diulangi @ 515menit,max. 50-60mg.
Efek samping: depresinapas, hipotensi, dan gangguan
kesadaran.
Phenobarbital:
Iv: 90-120 mg, kecepatan 25-50 mg/menit
IM:30-60 mg sampai dosis max. 500 mg,dpt diulangi @ 1020menit

c. TIK:
Hiperventilasi dgn ventilator sehinggaPaCO@ 30-35 mmHg
Osmoterapi :
Infusgliserol 10% 250ml dlm 1 jam,4x/hari
Larutan gliserol 50% 50 perenteral (NGT), 4X/hari
Infus manitol 20% 100 ml, atau 0,25-0,5 gram/kgBB/kali dlm waktu 1530 mnit, 4-6x/hari
4. Bowel
a. Konstipasienema
b. Puasa 24-48 jam pertama untuk mencegah aspirasi
c. Kalori pada fase akut (ebb phase) 25 kkal/kgBB/hari dgn lemak 30-35%,
protein 1,2-1,5gr/kgBB/hari
d. Berikan antasida atau H2 antagonis reseptor sebagai perlindungan dari
perdarahan GIT akibat efek samping pemberian obat2 asetosal,
antikoagulan, fibrinolitik, atau NSAIDs.
5. Bone and body skin
Pasien stroke bed rest lama sehingga beresiko:
- Dekubitus
- Stasis vena
- Penurunan kapasitas vital
- Penurunan aktivitas GIT
- Pneumonia
- DVT
6. Bladder
Penggunaan Dower catheter dianjurkan intermitten.

INTERVENSI BEDAH pada STROKE


I N

I K A S I B E D

A H

T I D

I C B d g n a n e u r is m a , A V M , d g n le s i y g t e r ja n g k a u
p a s ie n u s ia m u d a d g n p e r d a r a h a n lo b a r >
5 0 c m
P e r d a r a h a n s e r e b e la r >
3 c m , p e r b u r u k a n k lin is ( +

A K

I N

I K A S I B E D

A H

d e fi s i t n e u r o l o g i s m i n i m a l
p e r d a r a h a n m in im a l ( < 1 0 c m
) , k o Gm C pS r e s i b a t a n g o t a k , h id r o s e f a lu s

Rekomendasi terapi bedah atau non bedah


ICB
Putamen

Kaudatus

Thalamus
Lobar

Pons,
midbrain,
medulla
serebellum

Klinis atau CT scan


Sadar, ICB kecil(<30ml)
Koma, ICB besar(> 60ml)
Mengantuk, ICB sedang (30-60ml)
Sadar
atau
mengantuk
dgn
perdarahan
ventrikel
dan
hidrosefalus
Mengantuk atau letargi dgn darah di
ventrikel 3 dan hidrosefalus
Mengantuk atau letargi dgn ICB
sedang (20-60ml) dgn penurunan
kesadaran progresif
-

terapi
Non bedah
Non bedah
Evakuasi
Pertimbangan
ventrikulostomi

ICB
>3cm,
hidrosefalus(+/-),
effacement quadrigeminal

Evakuasi,
ventrikulostomi bila
memburuk

Pertimbangan
ventrikulostomi
Evakuasi

Non bedah

PEDOMAN ANTIKOAGULAN PADA STROKE ISKEMIC


A. Indikasi:
1. Prevensi:
a.
Post TIA atau post stroke ischemic yg berisiko emboli berulang
bersumber dari jantung:
- fibrilasi atrium non valvuler
- thrombus mural dlm ventrikel kiri
- infark miokard baru
- katup jantung buatan
- trombus lumen arteri karotis
- diseksi karotis
- hiperkoagulasi
- sindrom fosfolipid
b. Penderita stroke ischemic dgn tombus vena dalam, emboli paru,
bed rest
2. Terapi:
a. Thrombosis vena serebral
b. Thrombosis vena post stroke
c. Stroke trombo emboli
B. Kontra Indikasi
1. Kontraindikasi mutlak
- Perdarahan intracranial
- Gangguan hemostasis
- Ulkus peptikum aktif
- Gangguan fungsi ginjal dan hati
2. Kontra indikasi relative
- Infark luas dgn pergeseran garis tengah
- Hipertensi berat tidak terkontrol, sistolik > 200 mmHg, diastolic >
120 mmHg
- Ulkus peptikum tidak aktif

C.

Riwayat perdarahan karena pemberian antikoagulan


Riwayat idiosinkrasi dan hipersensitif thd antikoagulan
Varises esophagus
Baru dilakukan tindakan operasi/biopsy

Pemeriksaan Penunjang
1. DL, APTT, PT/INR, Fibrinogen, D dimer
2. Atas indikasi: AT III,Protein C & S, homosistein
3. EKG: fibrilasi atrium, tanda2 insufisiensi koroner,dan infarkmiokard
4. Echocardiography
5. Ct Scan

iusp7haC
fngrleaT
afCrkpt
rashenid
kr4muagc

n t lea a o ri
k ie T
c eg
n 8l

af 1
gl
a

k7hoanuir
ejrd6Cna
mlaoTgh
ouiena
ra-mgsln(
hsbca)
aon(
gin-

r 2gl a
a h i m
a g gi
k g (
) r+ u

n 0
i
r

a k
a t-

l
k

k)
D. Tata Cara Terapi
1. Prevensi stroke berulang
a. Heparin

i
n a

i
n
i

r
b

n
k

1><c d
5,k
a
2Aakak
5Tkiki
(nk
kn
eon
aonedo
idohs
ksd6
osa
nm
r
l

s
2

e o,
w
aa ll , P
oo T
o t 0
o t
u tl t
ll to
i lo
i jo
i
t

21

s
l

ii

ll

sm
s
s

r
r
r
r

,
,a

/
j

o
b. Heparin berat molekul rendah (LMWH)
- 2X0,4CC subkutan selama 5-7 hari
- Monitoring trombosit hari ke1 dan 3 (jika < 100.000, tidak
diberikan)
c. Kumarin

Idtdhws i t a d a o r r i p f k a e a r i n3 n t i k o
a
Nopa(moa d e k i o r b i n ek i s r t i a o k a r
I N R
RsIrnpsa N d a m R s a i ( e j l a a n m m k n
t r o
i01 97 . 0 0 ia
432s1k 19 . 0 0 )
sp,hek e r
hu01a4e b
a-r2 i h
ra53k1 n
id,e o s
ki0934 s
e
3

u l a n
s a m
p
l t i a p

,
a

i
h

3
a

, 0
r i .

Dikumarol
- Hari ke 1 : 1mg
- Hari ke 2: 1mg dst
- Cara pemberian sama dengan warfarin ( 1mg dikumarol = 2 mg
warfarin)
2. Untuk prevensi thrombosis vena dalam
- Heparin 2 x 5000 unit subkutan atau LMWH 2 x 0,3
selama 7-10hari (tidak perlu pemantauan APTT)

cc subkutan

E. Pemantauan
1. efek terapetik
Penyakit

Target terapi

APTT

1,5-2,5
control
INR 2-3
2,5)
INR 2-3
2,5)
INR 2-3
2,5)
INR 3-4
3,5)

Fibrilasi atrium non


valvuler
Trombus ventrikel kiri
Infark miokard baru
Katup jantung buatan

l .

2. Efek samping
h

r i n

i d i o s i n k r a s
p e r d a r a h a
t r o m
b o s i t o
o s t e o p o r o s

i
n
p

e
i s

i a

t i k

l a

r a

n e k r o s i s
k u l i t
d i a r e
i p b e a r t d i an r d a u h k a s n i h e e k p i m a
r u a m
k u i t

Lama
pemberian
5-10 hari

kali
(target

Seumur hidup

(target

6 bulan

(target

6 bulan

(target

Seumur hidup

r o i ns i s

t o

i s

t a

i s

E. Penatalaksanaan Komplikasi
1. Golongan heparin:
a. Stop heparin
b. Perdarahan berat: protamin sufat 10-20 mg
2. Golongan Kumarin:
a. Perdarahan minor: local, dosis diturunkan
b. Perdarahan mayor:
- Stop warfarin,

r d

r a

r e

r a

Vit.K 5-10 mg subkutan


FFP bila trombositopenia (< 100.000)

F. Interaksi obat
1. Gangguan absropsi: kolestiramin
2. Potensiasi:
- Fenilbutason
- Metronidazol
- Sulfa
- Eritromisin
- Steroid anabolic
- Klorfibrat
- Cimetidin
- Fluconazol
- NSAIDS
3. Inhibisi:
- Barbiturate
- Rifampisin
- Penisilin
- Griseofulvin

PEDOMAN TROMBOLISIS rt-PA INTRAVENA pada STROKE ISKEMIK


K

C
1
i
s

8
n
t

t
f
r

h
m

a
r

u
e

n
d
i

>
c
k

I
o
m

m
u
n
i

e
s
s
k

i
e

<
n
a

g
h

t
k

r
4
o
s
h
o
d
r
d
t
o
k
i
p
T

y
t
k

e
r
n

s
j
f

L
i

b
e
s
e

H
d

i
n
n
o

s
t

>
a
t

u
a

r
e
u

s
r

t
o

u
(

<
n

l
t

i
i

g
l

>

s
a

>

>

k
a
i

m
r
s

p
0
l

r
a
e

m
m

t
0

a
a

a
t

c
<

(
a

1
k

m
o

g
n

l
i

a
o

a
g

o
p

l
k

r
o

o
o

u
i

i
c

0
r

n
i

t
i

h
k

i
a

h
o

k
a

a
n

G
>

b
I

T
8

a
5

u
a

u
m

U
H

T
g

d
,

l
d

m
i

r
d
s

S
/
b

b
t

a
a
r

i
s
t
a

e
e
D

i
y

fi
o

r
a

s
a

<

a
r

g
n

o
p
e
fi

a
r
e

b
t

2
t

1
o

r
>

.
1

pkCD raL i st, eak rni i mg i a


tr it m- P bA a: n0 g, 9 m g / k g B B
IamOdT V a Borl iSann hie t, o 2 r
b( me ra a x t . 9 0 m g ) , I V , 1 0 % b o l u s ,
jipEP an TRelk uTrVl ur,d A sa Pi r T a T h , Ua n ,
bs9 ca0 d% a nd r i p h a b i s d l m 1 j a m
pLS eI r b u r u k a n

an

KI C U U

DP u n
Oi n v a
N2 4
j
'p T e n
d a n
d l m
p e m
h i n d
p e r t

a
g

p
2
a

i a r
i f , s u
m
p e
u k u r
u n g
4
j a
s a n
r i d a
m
a .

t e

r i ,
t i k
r t a m
a n
v
s i a r
m
p
g a n
l a m
n

p
a

r o

s e
I M

l a

e n a
s e n t r a l i s
t e r i d i b a t a s i
e r t a m
a
d o w
e r
k a t e t e
2 4
j a m

Tatalaksana penyulit
1. Hipertensi

npL*S@ La i a b t b re e t o t o l o l o l l 1 1 0 0 m m g g ( I ( V I V ) ) 1 1 - 2 - 2 m m e e n n i t i . t . u u l a l a n n g g @ @ 1 1 0 0 m - 2 e 0 n m i t e s na mi t ps a m i t p o a t a i l t o 1 t 5 a 0 l 1 m 5 g 0 , m a t g a , u a b t ao u l u bs o l u s
aidpS1ns u t ei5ti s ma r t a m a , d i l a n j u t k a n 2 - 8 m g / m e n i t d r i p
natmuo o lsi etl r
toinTi kk o Dip t r
1s e 8 l
aul> i k s i d
0a mue>22a 3 2
@(130j2 a 0 4 , 5
-40mj a 1 0
10mm
5mH g
mH
eHg
ng
it

*Alternative labetolol:
- Nicardipine drip
- Diltiazem drip
- Nimodipin drip

Perdarahan paska trombolisis

cPTkFs
RHCut
PHfi@o
P42jp
Ps
Aumt
Tn2r
Rijo
tm
b

e rF

i Pk o
: p 2
n B
i , t
,
b C
r6 T i
n ,
L0 m T 0
,
m

e T

lT
P

,4
a

a
I

l
o

s
a

n
g

i
g

i
n

t
b

5
i

PERANAN NEUROPROTEKTAN PADA

<

T
N

o
t
i
k

STROKE AKUT
Variable
Piracetam(2-oxo-1-pyrrolidine acetamide)
Citicholine (cytidine-5-diphosphocholine)
Mekanisme
Level - Berkaitan dgn kepala polar fosfolipid membrane - Meningkatkan pembentukan cholin dan menghambat
kerja
neuron - Memperbaiki fluiditas membrane sel
pengrusakan
phosphatidilcholine
(menghambat
Memperbaiki
neurotransmisi
al
phospholipase),
- Menstimulasi adenilat siklase yang mengkatalisa - Meningkatkan glikolisis, menurunkan pembentukan
konversi ADP menjadi ATP
asam laktat, mempercepat pembentukan asetilcholin,
dan menghambat radikalisasi asam lemak.
- Meningkatkan biosintesa dan mencegah hidrolisis
kardiolipin.
- Memelihara
asam
arakhinodat
terikat
dengan
fosfatidilcholin
- Merangsang pembentukan glutathione (antioksidan
endogen otak)
- Mengurangi peroksidasi lipid.
- Mengembalikan aktivitas NA+/K+ ATPase
Level - Meningkatkan deformabilitas eritrosit
- Meningkatkan aliran darah otak
Mengurangi
hiperagregasi
platelet
- Meningkatkan konsumsi O2
vaskula
- Memperbaiki mikrosirkulasi
- Menurunkan resistensi vascular

farmakokine
tik

Indikasi
Kontraindikasi

Efek samping

Dosis

r
Absorp
si
T.max
t.half
elimina
si
Ekskres
i

100% (oral dan IV)

100%

30-40 menit
5-6 jam

6 jam

Ginjal >98%
Stroke iskemik akut dlm 7 pertama

Stroke ischemic <24 jam pertama


SNH (ICB)
- Hipersensitivitas
Hipersensitivitas
- Creatinin clearance <20 ml/menit
Peringatan: citicholin diberikan bersama-sama dgn
- PERINGATAN: Stroke hemorrhagic dan gangguan
hemostatik dan obat yg menurunkan TIK,suhu badan
imunitas
dijaga agar tetap rendah.
- Pada SH (ICB):jangan diberikan dosis > 500mg
sekaligus, harus dlm dosis kecil 100-200 mg,2-3x/hari
Gelisah,iritabilitas, insomnia, anxietas, tremor, Ruam, insomnia,sakitkepala, pusing, kejang, mual,
agitasi
anorexia, diplopia, malaise, hipotensi, fungsi hati
abnormal
Hari 1-4: 12 gram drip habis dlm 20 menit, SNH : 250-1000 mg/hari, IV, terbagi dlm 2-3x/hari
lanjutkan 3 gram BOLUS IV @ 6jam atau 12 selama 2-14 hari
gram/24 jam drip
SH : 150-200 mg/hari, IV, terbagi dlm 2-3x/hari, selama
Hari ke 5- minggu 4: 4,8 gram 3x1 PO
2-14 hari
Minggu ke 5-12: 2,4 gram 2x1 PO

GAYA HIDUP SEHAT UNTUK PREVENSI STROKE


D

t
k
i
O
B
s
M

' S

i t

l
t

h
e

,
u

b
n

j a
i j i

'

u
k
(

e
a

n
y

n
a

g
-

e
E

A
&

n
A

o
G

n
a

A
a

d
A

R
2

H
h
u

g
s

A
a
s

L
u
u

s
k

a
:

a
l

i
a

u
u

m
k

Karakteristik

a d l ku
om
m
e
r
S
t r e
j a
n
g
m
a
k
n
a
r
k
t i n
g
m
a
k

, o
k
s

h
o
s

j l a
o

a
i

l
e

h
a

a
n

a
b

i
a

n
o

g
k

a
a

t
n

i
m

m
o

Rekomendasi

Fibrilasi
atrium

TIA
atau
stroke
sebelumnya

Dislipidemia

Usia
<65
th,
factor
resiko*(-)
usia <65 th, factor resiko
(+)
Usia 65-75 th, faktorresiko
(-)
Usia 65-75 th, factor
resiko(+)
Usia >75 th, factor resiko
(+/-)
Tanpa
antiplatelet sebelumnya
Dengan
aspirin sebelumnya
Dengan
antiplatelet monoterapi sebelumnya Evaluasi awal (tidak ada
PJK)

Evaluasi LDL

Aspirin
Warfarin (INR 2,5,range 2,0-3,0)
Aspirin atau warfarin
Warfarin (INR 2,5,range 2,0-3,0)
Warfarin (INR 2,5,range 2,0-3,0)
Aspirin 75-150 mg/hari
Dipiridamol SR 200mg+aspirin 25mg, 2x1
Ticlopidin 250 mg, 2x1
Clopidogrel 75mg/hari
Dipiridamol SR 200mg+aspirin 25mg, 2x1
Ticlopidin 250 mg, 2x1
Clopidogrel 75mg/hari
Warfarin (INR 2,5,range 2,0-3,0)
Ticlopidine atau clopidogrel dikombinasi
dengan aspirin
Chol < 200mg%
Ulangi pemeriksaan
HDL 35 mg%
dlm 6 bulan-1tahun
Chol < 200mg%
Analisis lipoprotein
HDL <35 mg%
Chol 200-239 mg%
Modifikasi
diet,
HDL 35mg%
evaluasi ulang 3-6
< 2 faktor resiko
bulan
PJK**
Chol 200-239 mg%
Analisis lipoprotein
HDL< 35mg%
< 2 faktor resiko PJK
Chol 240mg%
Analisis lipoprotein
PJK (-)&< 2 faktor
Turunkan
LDL
resiko PJK
<160mg%,
modifikasi diet 6
bulan, terapi bila
LDL >190 mg%
PJK(-), 2 faktor
Turunkan LDL < 130
resiko PJK
mg%, modifikasi
diet 6 bulan, terapi
bila LDL > 160 mg%
PJK(+), atau
Diet selama 6-12
peny.aterosklerotik
minggu, terapi bila
lainnya
LDL >130 mg%

*factor resiko AF: HT, DM, LVH, Rheumatoid Mitral Valve ,riw.TIA/stroke, emboli, katup jantung
buatan
** PJK: laki2 45 th, wanita 55 th atau menopause dini tanpa terapi hormonal, riw.keluarga PJK,
merokok, HT, DM, HDL < 35 mg%

OBAT2AN ANTI-TROMBOTIK UNTUK PREVENSI SEKUNDER STROKE


ANTIPLATELE

Aspirin

dosis
50-325
1x1

Clopidogrel

75 mg,1x1

Ticlopidin

250mg, 2x1

Antiplatelet,
inhibisi
reseptor ADP

Aspirin+dipirid
amol

Aspirin
25
mg+
dipiridamol SR
200mg, 2x1

Aspirin+clopido
grel/ticlopidin

Aspirin
80325mg+
clopidogrel
75mg
/ticlopidin
250mg 2x1
100 mg, 2x1

Antiplatelet,
menghambat
COX,
fosfodiesteras
e, dan ambilan
kembali
adenosin
Antiplatelet,
inhibisi COX &
reseptor ADP

Cilostazol

ANTIKOAGUL
AN
LAIN2

Warfarin
Dikumarol
Statin
ACE-Inhibitor

mg,

Antiplatelet,
menghambat
jalur COX
Antiplatelet,
inhibisi
reseptor ADP

Antiplatelet,
meningkatkan
c-AMPdgn
menghambat
fosfodiesteras
e III

Iritasi,GIT bleeding

Rash,diare,
neutropenia, iritasi
GIT, GIT bleeding,
ITP
Rash,diare,
neutropenia, iritasi
GIT, GIT bleeding,
ITP
Sakit
kepala,
diare,iritasi GIT

Bleeding >>

Palpitasi, IMA, UAP,


sakit
kepala,
dizziness, nausea,
gangguan
hati,
rash

NIH STROKE SCALE (NIHSS)


Varian

Nilai

Derajat kesadaran

Menjawab pertanyaan

Mengikuti perintah

Gerakan mata
horizontal

konjugat

Lapang pandang pada tes


konfrontasi

Paresis wajah

Motorik lengan kanan

Motorik lengan kiri

Motorik tungkai kanan

Motorik tungkai kiri

Ataxia anggota badan

Sensorik

Bahasa

0 = sadar penuh
1 = somnolen
2 = stupor
3 = koma
0 = dpt menjawab 2 pertanyaan dgn benar
1 = hny menjawab 1 pertanyaan benar, tdk dpt berbicara krna terpasang
pipa endotrakea
2 = tidak dapat menjawab pertanyaan/afasia/stupor
0 = dapat melakukan 2 perintah dgn benar
1 = hanya dapat melakukan 1 perintah dgn benar
2 = tidak dapat melakukan kedua perintah
0 = normal
1 = gerakan abnormal pada satu mata
2 = deviasi konjugat yg kuat atau paresis konjugat total pada kedua mata
0 = tidak ada gangguan
1 = kuadranopsia
2 = hemianopsia total
3 = hemianopsia bilateral/buta kortikal
0 = normal
1 = paresis ringan
2=paresis parsial
3 = paresis total
0 = tidak ada simpangan bila pasien disuruh mengangkat kedua
lengannya selama 10 detik
1 = lengan menyimpang ke bawah sebelum 10 detik
2 = lengan terjatuh kekasur ataubadan atau tidak dapat diluruskan secara
penuh
3 = tidak dapat melawan gravitasi
4 = tidakada gerakan
X= tidak dapat diperiksa
0 = tidak ada simpangan bila pasien disuruh mengangkat kedua
lengannya selama 10 detik
1 = lengan menyimpang ke bawah sebelum 10 detik
2 = lengan terjatuh kekasur ataubadan atau tidak dapat diluruskan secara
penuh
3 = tidak dapat melawan gravitasi
4 = tidakada gerakan
X= tidak dapat diperiksa
0 = tidak ada simpangan bila pasien disuruh mengangkat kedua kaki
selama 10 detik
1 = kaki menyimpang ke bawah sebelum 10 detik
2 = kaki terjatuh kekasur atau badan atau tidak dapat diluruskan secara
penuh
3 = tidak dapat melawan gravitasi
4 = tidak ada gerakan
X= tidak dapat diperiksa
0 = tidak ada simpangan bila pasien disuruh mengangkat kedua kaki
selama 10 detik
1 = kaki menyimpang ke bawah sebelum 10 detik
2 = kaki terjatuh kekasur atau badan atau tidak dapat diluruskan secara
penuh
3 = tidak dapat melawan gravitasi
4 = tidakada gerakan
X= tidak dapat diperiksa
0 = tidak ada
1 = pada 1 extremitas
2 = pada 2 atau lebih extremitas
X = tidak dapat diperiksa
0 = normal
1 = deficit parsial
2 = deficit berat
0 = tidak ada afasia

Disartria

Neglect

SKOR TOTAL (0-42)

1 = afasia ringan-sedang
2 = afasia berat
X = tidak dapat diperiksa
0 = artikulasi normal
1 = disartria ringan-sedang
2 = disartria berat
X = tidak dapat diperiksa
0 = tidak ada
1 = parsial
2 = total

Anda mungkin juga menyukai