PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Insiden penyakit jantung congenital (tetralogy of fallot) terjadi pada
sekitar 8 dari 1000 kelahiran hidup. Insiden lebih tinggi pada yang lahir mati
(2%), abortus (10-35%), dan bayi premature (sekitar 2% termasuk ventrikel
septum defek (VSD), tetapi tidak termasuk duktus arteriosus paten sementara
(PDA) ). Insiden menyeluruh ini tidak termasuk prolaps katup mitral.
Tetralogy of fallot merupakan salah satu penyakit yang umum pada
penyakit jantung kongenital. Kondisi ini diklasifikasikan sebagai penyakit
jantung cyanotic, karena tetralogy of fallot terjadi akibat inadekuat aliran darah
ke jaringan paru untuk oksigenasi. Pasien dengan tetralogy of fallot ditandai
dengan sianosis seketika setelah lahir. (Shabir Bhimji, 2013)
Untuk menghindari atau mencegah penyebab dari penyakit ini
semaksimal mungkin perawat harus berusa memberikan nasehat terutama
pada ibu yang sedang hamil untuk tidak mengkonsumsi alkohol ataupun obat
obatan sembarang.
1.2 BATASAN TOPIK
1.2.1 Definisi Tetralogy of Fallot
1.2.2 Etiologi Tetralogy of Fallot
1.2.3 Faktor Risiko Tetralogy of Fallot
1.2.4 Epidemiologi Tetralogy of Fallot
1.2.5 Patofisologi Tetralogy of Fallot
1.2.6 Manifestasi Klinis Tetralogy of Fallot
1.2.7 Pemeriksaan Diagnostik Tetralogy of Fallot
1.2.8 Penatalaksanaan Medis Tetralogy of Fallot
1.2.9 Komplikasi Tetralogy of Fallot
1.2.10 Pencegahan Tetralogy of Fallot
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
2.
3.
2.
3.
4.
5.
Diabetes
Ibu yang berusia lebih dari 40 tahun
Kurang gizi selama kehamilan
Rubella atau penyakit virus lainnya selama kehamilan
Anak dengan ToF lebih cenderung memiliki gangguan kromosom,
minum
obat-obatan
tanpa
resep
dokter
(thalidomide,
4.
5.
Alkohol.
6.
2.4 EPIDEMIOLOGI
Insiden penyakit jantung congenital (tetralogy of fallot) terjadi pada
sekitar 8 dari 1000 kelahiran hidup. Insiden lebih tinggi pada yang lahir mati
(2%), abortus (10-35%), dan bayi premature (sekitar 2% termasuk ventrikel
septum defek (VSD), tetapi tidak termasuk duktus arteriosus paten sementara
(PDA) ). Insiden menyeluruh ini tidak termasuk prolaps katup mitral. PDA
pada bayi preterm, dan katup aorta bikuspid (ada sekitar 0,9% seri dewasa).
Pada bayi-bayi dengan defek jantung congenital, ada spectrum keparahan
yang lebar: sekitar 2-3 dari 1000 bayi neonates total akan bergejala penyakit
2.5 PATOFISIOLOGI
Tetralogi fallot adalah kelainan jantung sianotik kongenital yang terdiri
atas empat defek struktural: 1) defek septum ventrikular; 2) stenosis
pulmonal, yang dapat berupa infundibular, valvular, supravalvular, atau
kombinasi, yang menyebabkan obstruktif
1. Darah dari aorta berasal dari ventrikel kanan bukan dari kiri, atau dari
sebuah lubang pada septum, sehingga menerima darah dari kedua
ventrikel.
2. Arteri pulmonal mengalami stenosis, sehingga darah yang mengalir dari
ventrikel kanan ke paru-paru jauh lebih sedikit dari normal; malah darah
masuk aorta
3. Darah dari ventrikel kiri mengalir ke ventrikel kanan melalui lubang
septum ventrikel dan kemudian ke aorta atau langsung ke aorta
4. Karena jantung bagian kanan harus memompa sejumlah besar darah
dalam
aorta
yang
bertekanan
tinggi,
otot-ototnya
akan
sangat
Ke otot
2.6 MANIFESTASI KLINIS
Tetralogi Fallot gejala
bervariasi,
tergantung pada tingkat obstruksi
Mudah
lelah
Clubbing Fingers
aliran darah dari ventrikel kanan dan ke paru-paru. Tanda dan gejalanya
seperti:
-
Sebuah warna kebiruan pada kulit yang disebabkan oleh darah rendah
oksigen (sianosis)
Sesak napas dan napas cepat, terutama selama makan
Kehilangan kesadaran (pingsan)
Clubbing jari tangan dan kaki , kuku yang abnormal
Mudah lelah saat bermain
menangis yang berkepanjangan
terdengar murmur jantung
resistensi
vaskuler
perifer
dan
mengakibatkan
Saturasi O2
dll).
3. Pemeriksaan fisik
Pasien dengan TOF memiliki sejumlah tanda-tanda pembeda dan gejala
yang dapat ditemukan pada pemeriksaan fisik head to toe, diantaranya:
- TTV (Tinggi badan/panjang badan, berat badan, lingkar kepala, nadi,
-
adalah
65%-85%,
adanya
peningkatan
doubly committed)
- Overriding aorta
- Deviasi spetum infundibular ke anterior
Darah yang keluar dri ventrikel kanan mu
- Dimensi dan fungsi ventrikal kiri
- Tentukan konfluensi dan diameter cabang-cabang arteri pulmonalis
5. Ekokardiografi berwarna dan doppler
- Aliran dari ventrikel kanan ke aorta melalui VSD
- Hitung perbedaan tekanan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
-
(beratnya PS)
Temuan pada echocardiogram merupakan andalan diagnosis TOF.
Echocardiogram akan menunjukkan defek septum ventrikel dengan
overriding aorta, stenosis pulmonal dan hipertrofi ventrikel kanan.
Temuan kelainan ini berfungsi untuk menentukan diagnosis TOF.
Pada 25% dari kasus, pasien juga akan memiliki right aortic arch.
Seperti yang terlihat pada echocardiogram bawah, darah (biru) dari
kedua ventrikel kanan dan ventrikel kiri memasuki overriding aorta
melalui VSD.
6. Sadap jantung
- Pemeriksaan sadap jantung dilakukan
- Menilai konfluensi dan ukuran arteri pulmonalis serta cabang-
cabang nya
Mencari anomali arteri koroner
Melihat ada tidaknya VSD tambahan
Melihat ada tidaknya kolateral dari aorta langsung ke paru (anak
besar/dewasa)
7. Angiografi ventrikel kanan atau arteri pulmonalis
- Menilai konfluensi dan diameter kedua arteri pulmonalis
perifer
8. Angiografi aorta
- Dilakukan bila diperlukan untuk melihat kelainan arteri koronaria
atau bila diduga ada kolateral.
2.8 PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan medis penderita dengan tetralogi fallot dapat sebagai
berikut :
1. Profilaksis endokarditis
2. Propanolol oral atau intravena
3. Eritroferesis
4. Pemberian Prostaglandin
1.
Overriding
(Prof. Dr. dr. A. Samik Wahab,
2002) aorta
Propranolol (inderal), suatu penyekat
hipersianosis.
Morfin, suatu analgesic meningkatkan ambang rasa sakit,
juga
3.
dipakai
untuk
mengobati
serangan
hipersianosis
dengan
mengangkatnya
selama
perbaikan
definitive.
Anastomosis
Dara
PENCEGAHAN
Langkah pencegahan untuk penyakit jantung kongenital ini sebenarnya
asam amino penting yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan terdapat
pada makanan. Jika jumlah ini berlebihan dalam tubuh dan tidak ada
enzim yang mengubahnya maka akan menjadi toksik yang akan
menyebabkan gangguan intelektual), epilepsi dan kecacatan jantung
perlu mengunjungi dokter sebelum hamil.
4. Pemenuhan nutrisi yang baik pada ibu hamil.
5. usia maksimal ibu prenatal tidak lebih 40 tahun.
6. Menghindari pajanan sinar x.
Seberapa efektif pencegahan terhadap penyakit jantung bawaan:
a. Pencegahan tahap I: Pencegahan faktor teratogenik Pada kehamilan
dan awal kehamilan untuk mencegah masuk angin,mengurangin akses ke
komputer, memilih gizi yang lebih baik, mengurangi kemungkinan
penyakit jantung bawaan.
b. Pencegahan tahap II: kehamilan 5 bulan ekokardiografi janin Malformasi
jantung 98% -99% bisa mendapatkan diagnosis intervensi, yang jelas
awal untuk anak-anak dengan kompleks
c. Pencegahan tahap III: pengobatan dini yang tepat setelah kelahiran
anak-anak dengan jantung bawaan Penyakit jantung kongenital baik
pengobatan medis atau operasi, tingkat diagnosis secara keseluruhan
relatif jelas, dapat menyembuhkan angka kesembuhan yang tinggi, efek
jangka panjang, sebagian besar anak setelah operasi, jantung dan hampir
normal, tidak mempengaruhi tinggal dan bekerja.
BAB III
PENUTUP
Tetralogy of Fallot merupakan kondisi yang jarang terjadi Dimana
diakibatkan oleh kombinasi 4 defek jantung yang muncul ketika lahir. Defek
inilah yang mempengaruhi perubahan struktur jantung sehingga oksigen dan
aliran darah yang rendah keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Infant dan
anak-anak dengan Tetralogi of Fallot biasanya ditandai dengan cianosis
karena darah mereka tidak mengangkut cukup oksigen.
Penyebab terjadinya ToF karena adanya faktor endogen dan eksogen.
Tanda klinis tetralogi fallot adalah bukti adanya shunt dari kanan ke kiri:
sianosis, jari tabuh, dan polisitemia. Penatalaksanaan medis bisa dilakukan
dengan terapi medis dan terapi bedah (operasi paliatif dan operasi korektif).
Komplikasi
yang
dapat
terjadi
berupa
Chronic
heart
failure,
DAFTAR PUSTAKA
American
Heart
Association.
2009.
Tetralogy
of
Fallot.
[online].
(https://www.heart.org/idc/groups/heart-public/.../ucm_307672.,
diakses tanggal 22 April 2014)
Bailliard, Frederique. 2009. Orphanet Journal of Rare Disease: Tetralogy of
Fallot. BioMed Central.
Betz Lynn., dkk. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Ed. 5. Jakarta :
Bhimji,
[online]
Tersedia:
www.emedicine.medscape.com/article/2035949-overview/
Mayo
22 April 2014)
Clinic.
2012.
Tetralogy
of
Fallot.
[online].
(diakses
Tersedia:
www.mayoclinic.org/disease-conditions/tetralogy-of-fallot/basics/defi
nition/con-20043262 (diakses 22 April 2014)
Nasution, Akhyar. 2010. Tinjauan Pustaka Tetralogy
repository.usu.ac.id/.../mkn-mar2008-41%20(6).pdf.
of
Fallot.
diakses
pada
of
Fallot?.
[online]
Tersedia:
Bawaan
Sianotik
dan
Non-Sianotik.
Tetralogy
Fallot.
[online].
Tersedia:
SY Chan. 2006. Patient with Tetralogy of Fllot at Older Age. Vol.18. Journal
[Online]. (www.tzuchi.com.tw/file/tcmj/.../18-2-121-124.pdf. diakses
tangal 27 April 2014.)
Wahab, A. Samik. 2002. Pembahasan Masalah Penyakit Jantung Anak Ed.2.
Jakarta: EGC. Diakses pada tanggal 22 April 2014.
Wisconsin Departement of Health Services. Tetralogy of Fallot. [online].
(www.dhs.wisconsin.gov/epht/Birthdefects/InfoTabFinal_Tetra.,
diakses tanggal 22 April 2014)