Makalah Bela Negara
Makalah Bela Negara
BELA NEGARA
DI SUSUN OLEH :
IMANUEL
34107628
X TJA 1
KATA PENGANTAR
puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang masih memberikan nafas kehidupan,
sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul Bela
Negara .
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian bela, pengetian
kewajiban, apa itu bela negara, asas bela negara dan apa apa saja bela negara
berdasarkan UUD 1945.
Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan
khususnya pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya
makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang
lain dan pada waktu mendatang.
PENGERTIAN
Apakah bela negara itu? Bela Negara adalah kewajiban dasar manusia.Juga
kehormatan bagi tiap warga negara yang penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela
berkorban kepada Negara dan bangsa. Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro,
pernah mengatakan, karakter bangsa adalah watak atau sifat hakiki suatu
bangsa.Sedangkan jatidiri bangsa merupakan cirri khas yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang membedakan dengan bangsa lain.
Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan nyata, yakni siskamling,
menjaga kebersihan, mencegah bahaya narkoba, mencegah perkelahian antar
perorangan sampai dengan antar kelompok, meningkatkan hasil pertanian sehingga
dapat mencukupi ketersediaan pangan daerah dan nasional, cinta produksi dalam
negeri agar dapat meningkatkan hasil eksport, melestarikan budaya Indonesia dan
tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik nasional maupun internasional.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari
yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga
negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.Tercakup
di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara
Bela Negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme,seolaholah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela negara hanya terletak pada
Tentara Nasional Indonesia. Padahal berdasarkan Pasal 30 UUD 1945, bela negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia. Bela negara
adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Republik Indonesia
terhadap ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.
Bab 1
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.Bangsa Indonesia
bertekad bulat untuk membela, mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan, serta kedaulatan negara
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Sebagai anak bangsa dan warga negara kalian perlu memiliki
kemampuan partisipasi dalam usaha pembelaan negara.Kemampuan ini sangat penting agar Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) tercinta dapat melakukan fungsinya yakni mewujudkan tujuan bernegara. Tujuan
NKRI sangat mulia, yaitu: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan berpartisipasi dalam usaha pembelaan negara sesuai dengan
kemampuan kalian masingmasing, berarti kalian telah melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga
negara.Partisipasi kalian ini dapat menunjang usaha NKRI dalam mewujudkan tujuan bernegara dan menjaga
kelangsungan hidupnya.
B.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah:
Bab II
Pembahasan
A.
bahwa pertahanan keamanan negara Republik Indonesia bertitik tolak pada falsafah dan pandangan
hidup bangsa Indonesia untuk menjamin tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasar
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, karena ternyata seluruh rakyat Indonesia telah rela berjuang
dengan penuh pengorbanan;
bahwa pertahanan keamanan negara Republik Indonesia merupakan upaya untuk mewujudkan satu
kesatuan pertahanan keamanan negara, dalam rangka Wawasan Nusantara guna mencapai tujuan nasional,
yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial;
bahwa pertahanan keamanan negara Republik Indonesia merupakan bagian tidak terpisah dari
ketahanan nasional yang perlu ditingkatkan dengan menghimpun dan mengerahkan kemampuan nasional, yang
berintikan salah satu modal dasar pembangunan nasional yang oleh negara, rakyat dan bangsa Indonesia,
ialah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia;
bahwa pertahanan keamanan negara Republik Indonesia yang mencakup upaya dalam bidang
pertahanan dan upaya dalam bidang keamanan adalah salah satu fungsi pemerintahan negara;
bahwa dalam penyelenggaraan pertahanan keamanan negara Republik Indonesia setiap warga negara
mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan dan dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 untuk ikut
serta dalam upaya pembelaan negara yang merupakan kehormatan dan dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara;
bahwa upaya pertahanan keamanan negara Republik Indonesia mencakup pembentukan dan
penggunaan sumber daya manusia, pengamanan serta pendayagunaan sumber daya alam, sumber daya buatan
dan segenap prasarana fisik dan prasarana psikis bangsa dan negara;
bahwa Undang-undang Nomor 29 Tahun 1954 tentang Pertahanan Negara Republik Indonesia
(Lembaran Negara Tahun 1954 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 646) yang didasarkan pada
Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia Tahun 1950 tidak sesuai lagi dengan perkembangan
ketatanegaraan Republik Indonesia serta pertumbuhan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, sehingga
undang-undang tersebut perlu dicabut dan diganti;
bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan dalam rangka pembangunan pertahanan keamanan
negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Garis-garis Besar Haluan Negara perlu ditetapkan
Undang-undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia.
Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia memutuskan
Dengan mencabut: Undang-undang Nomor 29 Tahun 1954 tentang Pertahanan Negara Republik Indonesia
(Lembaran Negara Tahun 1954 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 646);
Dan Menetapkan: Undang-undang tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara
Republik Indonesia.
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara. Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta
yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara
dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
Penyelenggaraan pertahanan negara adalah segala kegiatan untuk melaksanakan kebijakan pertahanan
negara. Pengelolaan pertahanan negara adalah segala kegiatan pada tingkat strategis dan kebijakan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian pertahanan negara.
B.
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara sebagai bagian tidak terpisah dalam sistem pendidikan nasional;
keanggotaan Cadangan Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib;
C.
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan mengangkat
senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya
untuk mempertahankan Negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa
dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa
dan negara.
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer.Bela negara adalah pelayanan oleh seorang individu
atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat
dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah
tertentu dinas militer dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus
seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya
militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis
perekrutan selama masa perang.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat
tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela
negara.Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras.Mulai dari
hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh
bersenjata.Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Unsur Dasar Bela Negara
Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
2.
3.
Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh UndangUndang Nomor 1 Tahun 1988.
4.
Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5.
Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6.
7.
Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan aktif
dalam melaksanakan bela negara.
Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan mewaspadai
dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan pada NKRI / Negara
Kesatuan Republik Indonesia seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan
NKRI. Sikap warga yang harus dimiliki apabila NKRI terancam adalah waspada dan berusaha keras untuk
mengatasi berbagai ancaman dan gangguan terhadap berdirinya NKRI.
Contoh upaya bela negara yang dilakukan oleh rakyat, juga oleh TNI antara lain mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman pihak Belanda. Menumpas PRRI/PERMESTA, APRA, Gerakan Separatis Aceh
(GSA), Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan contoh lainya.
D.
Beberapa jenis / macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara :
1. Terorisme Internasional dan Nasional.
2. Aksi kekerasan yang berbau SARA.
3. Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara dan luar angkasa.
4. Gerakan separatis pemisahan diri membuat negara baru.
5. Kejahatan dan gangguan lintas negara.
6. Pengrusakan lingkungan.
Setiap warga negara wajib mempertahankan negaranya supaya kelangsungan hidup bangsanya tetap
terpelihara.Untuk mempertahankan negara sangat ditentukan oleh sikap dan perilaku setiap warga
negaranya.
Jika warga negara bersifat aktif dan peduli terhadap kemajuan bangsanya maka kelangsungan hidup bangsa
akan tetap terpelihara. Sebaliknya jika warga negara tidak peduli terhadap persoalan yang dihadapi
bangsanya kelangsungan hidup bangsa akan terancam dan cepat atau lambat negara akan bubar.
Perjuangan penduduk Nusantara untuk mendirikan negara Republik Indonesia yang merdeka berhasil pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan yang diperoleh bukan sebagai hadiah atau pemberian dari negara lain, tetapi hasil perjuangan
yang panjang dan banyak mengorbankan harta dan jiwa. Oleh karena itu setiap warga negara wajib ikut
serta membela negaranya jika negara membutuhkan.
E.
Sebelum Kemerdekaan
Tindakan bela negara sebelum kemerdekaan yang paling nampak di perankan oleh TNI sejak perang
kemerdekaan sampai masa reformasi ini. Contohnya yang dilakukan TNI :
Kelaskaran yang kemudian dikembangkan menjadi barisan cadangan pada periode perang kemerdekaan
ke-I
Pada periode perang kemerdekaan ke-II ada organisasi Pasukan Gerilya Desa (Pager Desa) termasuk
mobilisasi pelajar (Mobpel)sebagai bentuk perkembangan dari barisan cadangan
Pada saat masa penjajahan warga membantu perang dengan bambu runcing
Setelah kemerdekaan
Dalam contoh tindakan bela negara pada saat setelah kemerdekaan ini sebenarnya sangat banyak kami akan
menjelaskan hanya sebagiannya,yaitu :
Contoh pada polri: Menjaga keamanan Negara, Mencegah ancaman dari negara lain, Menjaga ketertiban
masyarakat seperti :kerusuhan,penyalahgunaan narkoba,konflik komunal,dan yang menganggu keselamatan
bangsa dan negara
Tim SAR untuk mencari dan menolong korban bencana alam,PMI dan Para Medis
Sekolah
Masyarakat
Mengikuti kegiatan Siskamling
Mengadakan organisasi LIMNAS yaitu berfungsi untuk menanggulangi akibat bencana alam dan
bencana pada saat perang
Mengadakan organisasi Keamanan Rakyat (KAMRA) yaitu partisipasi rakyat langsung dalam bidang
keamanan
Pertahanan sipil (Hansip),yaitu kekuatan rakyat yang merupakan unsur unsur perlindungan masyarakat
pada saat menghadapi bencana saat perang
Adapun di Bali yang di sebut Pecalang (orang yang sangat berperan dalam menjaga keamanan di
lingkungan setempat)
d. Negara
Menjaga ancaman dari negara lain karena negaran Indonesia termasuk negara yang
sedang berkembang
Bab III
Penutup
A.
KESIMPULAN
Usaha pembelaan negara dan pertahanan keamanan negara sebenarnya bertumpu pada kesadaran
setiap warganegara akan hak dan kewajibannya. Kesadaran demikian perlu ditumbuhkan melalui proses
motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam membela pertahanan dan keamanan negara.
Proses motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika setiap warga memahami keunggulan
dan kelebihan negara dan bangsanya. Disamping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami
kemungkinan segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
B.
SARAN
untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara serta persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara dan yaridiksi nasional, serta nilai nilai pancasila dan UUD
1945.
DAFTAR PUSTAKA
Rohmadi,Muhammad.2005.Bahasa dan Sastra Indonesia3.Surakarta:PT Grahadi
Permata.2006.Sejarah.Solo:CV Cahaya Pustaka
www.google.com