Saya yang bertanda tangan dibawah ini dengan benar menyatakan bahwa tugas
review jurnal ini saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah Swamedikasi pada
Program Studi S1 Farmasi Universitas Pakuan Bogor seluruhnya hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan review jurnal yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian review jurnal ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sanksi.
RIVIEW JURNAL
Latar Belakang
Jurnal ini menjelaskan tentang
Jurnal ini menjelaskan tentang
dasar pengetahuan dan persepsi termasuk pengaruh pengetahuan dan sikap orang tua
diskusi untuk membeli dan menggunakan terhadap swamedikasi obat demam pada
obat bebas yang dapat meringankan rasa anak-anak.
Swamedikasi
adalah
sakit di negara Amerika dan Jerman.
pengobatan sendiri dalam pengertian
Dalam jurnal ini penulis umumnya adalah upaya yang dilakukan
menemukan secara signifikan bahwa untuk
mengobati
disir
sendiri
orang
Amerika
lebih
banyak menggunakan obat, atau cara lain tanpa
menggunakan
obat
bebas
yang nasihat
tenaga
kesehatan.
Dalam
meringankan rasa sakit dibandingkan melakukan suatu swamedikasi dipengaruhi
orang Jerman. Sehingga beberpa dosen pengetahuan dan sikap.
pembimbing mencoba menyelidiki untuk
Sehingga dilakukan penilitian
mengidentifikasi
persamaan
dan pengetahuan tentang swamedikasi oleh
perbedaan di dalam pengetahuan, orang tua terhadap penyakit demam pada
persepsi
dan
kebiasaan
diantara anak-anak, dan sikap orang tua tentang
konsumen Jerman dan Amerika.
swamedikasi
sebagai
variabel
independennya, serta swamedikasi atau
pemilihan obat sendiri terhadap obat
demam pada anak-anak tanpa bantuan
tenaga farmasi atau bantuan medis sebagai
variabel dependennya.
Penelitian ini dilaksanakan di desa
Dusun Cepor, Sendangtirto, Berbah,
Sleman yang memiliki anak 1 sampai 12
yang berjumlah 172 KK.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah
Tujuan penelitian ini adalah untuk
untuk lebih memahami tentang dasar mengetahui pengaruh pengetahuan dan
pengetahuan dan persepsi termasuk sikap orang tua terhadap swamedikasi obat
diskusi untuk membeli dan menggunakan demam pada anak-anak.
obat bebas yang dapat meringankan rasa
sakit dengan mengambil ke arah
lingkungan yang sesuai.
Analis Situasi
Permasalahan yang terjadi adalah
Permasalahan yang terjadi adalah
di luar negri yaitu di Jerman dan di di Indonesia tepatnya di desa yang
Amerika tentang swamedikasi terdapat dilakukan penelitian apakah pengetahuan
kebiasaan atau perbedaan presepsi atau dan sikap sangat berpengaruh terhadap
pengetahuan yang signifikan. Pada orang swamedikasi obat.
0
11
(33,3%)
21
(95,5%)
32
(51,6%)
7
(100%)
33
(100%)
22
(100%)
62
(100%)
0,0
11
0,222
Cukup
(90,9%)
20
(47,6%)
Baik
Total
30
(48,4%)
(9,1%)
22
(52,4%)
9
(100%)
32
(51,6%)
(100%)
42
(100%)
9
(100%)
62
(100%)
3,087
262,467
0,003
3,049
0,320
29,021
0,332
62
49,176
Nagelkerke
R Square
0,596
9, 207-213
Simon, H, A 1956. Rational choice and the
stricture of the enviroment.
Psychological Review, 63, 129138.
Roumie, C, L., & Griffin, M, R 2004.
Over-the-counter analgesics in
older adults Drugs and Aging 21,
485-498.
Notoatmodjo,
Soekidjo.
2002.,
Pendidikan
Dan
Perilaku
Kesehatan, Jakarta ; Rineka Cipta.
Depatemen
Kesehatan
RI,
2006,
Pedoman
Penggunaan
Obat
Bebas Dan Obat Terbatas.
Direktorat
Bina
farmasi
Komunitas Dan Klinik Ditjen bina
Kefarmasian Dan Alat Kesehatan,
Jakarta.
Hermawati, D, 2012, Pengaruh Edukasi
Terhadap Tingkat Pengetahuan
dan Rasionalitas Penggunaan
Obat Swamedikasi pengunjungan
di dua Apotek Kecamatan
Cimanggis Depok, Skripsi FMIPA
UI.
Notosiswoyo,
M.
Supardi.
2005,
Pengobatan Sendiri Sakit Kepala,
Demam, Batuk dan Pilek pada
Masyarakat di Desa Ciwalen
Kecamatan
Warungkondang
Kabupaten Cianjur Jawa Barat,
Jakarta, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehtan Depkes
RI.
Safrina, Miranti LU, 2008, kajian
Swamedikasi Pada Penyakit Kulit
Di
Masyarakat
Kecamatan
Mentawa Baru Ketapang Propinsi
Kalimantan
Tengah.
Thesis,
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
WHO, 1998, The Role of The Pharmacist
in Self-Care and Self-Medication.
The Hague, The Netherlands:
WHO, p.1-11.
WHO, 1998, The Role of The Pharmacist
in Self-Care and Self-Medication,
The Hague, The Netherlands.
FIP, 1999. Joint Statement By The
international
Pharmaceutical
Federation and The World selfMedication Industry: Responsible