memahami
hal
apa
saja
yang
menyangkut
keprofesional
dan
2. Kelebihan artikel
Setelah membaca artikel tersebut, didapat banyak kelebihan dari artikel. Dimana
penyusunan artikel sudah baik dan sistematis sehingga memudahkan pembaca dalam memehami
isi artikel serta menyerap informasi yang disajikan di dalamnya. Isi artikel sudah sesuai dengan
tujuan dari dibuatnya artikel tersebut. Isi artikel sangat bagus dimana dalam isi disajikan faktafakta yang dapat memberikan ilmu dan memperluas wawasan bagi kami seorang calon pendidik.
Pembuatan artikel bukan semata-mata hanya mengungkap pendapat penulis saja, melainkan di
ambil dari berbagai sumber yang relevan sehingga artikel tersebut dapat digunakan sebagai
sumber bacaan bagi pembaca.
3.
Kekurangan artikel
Penbuatan artikel sudah baik, adapun kekurangan dari artikel tersebut tidak terlalu
mendasar, yaitu yang dapat saya amati adalah penyusunan antar paragraph dan pengaturan antar
kata. Selain itu terdapat beberapa kata yang hurufnya tidak lengkap. Untuk penyajian isi sudah
sistematis dan sesuai dengan tujuan pembuatan artikel.
guru
yang
professional
harus
mampu
membuat
perangkat
Kunandiar. Guru Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam
sertifikasi guru. Rajawali Press. Devisisi buku Perguruan Tinggi. Raja Grapindo
Persada. 2007: Jakarta.
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, interaksi antara guru (pendidik) dengan peserta
didik pada dasarnya untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ada. Untuk
memajukan suatu pandidikan yang diharapkan oleh masyarakat, pendidik, peserta
didik, dan tujuan pendidikan merupakan suatu komponen yang sangat erat
hubungannya, karena ketiga komponen ini secara kualitatif maupun kuantitatif.
Pendidik merupakan tenaga yang profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
di perguruan tinggi. Keterampilan dan pengimplementasian dalam profesi sangat
didukung oleh teori yang telah dipelajari khususnya dalam pengembangan
kurikulum yang telah ditetapkan disekolah masing-masing.
Jadi yang dikatakan seorang yang profesional dituntut banyak belajar dalam
mengimplementasikan pengalaman materi yang digelutinya untuk pengembangan
kurikulum
yang
ada
disekolahnya
masing-masing.
Hal
ini
bertujuan
untuk
mengembangkan Imu kepada siswa dan merupakan suatu usaha untuk pencapaian
tujuan pembelajaran, secara kualitatif maupun kuantitatif.
Dengan adanya keterangan diatas, maka penulis akan mengangakat judul
makalah
ini
dengan
tema
Profesionalisasi
Guru
dan
Implementasi
dalam
B.
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis merumuskan permasalahan yang mengangkat:
1.
2.
C.
Tujuan Makalah
Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan penulis dalam pembuatan makalah
ini agar para pembaca dapat memahami hal apa saja yang menyangkut
keprofesional, pengimplemantasikan terhadap pengembangan kurikullum yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Martinis
Yamin
(2006:
2-3)
menyatakan
profesi
merupakan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Ada pengetahuan dan masyarakat dan imbalan atas layanan profesinya.
Dari perjalanan uraian diatas, meskipun bahan banyak seorang pendidik
melakukan atau menerapkan itu semua pada peserta didik, namun usaha untuk
berupaya untuk meningkatkan keberhasilan peserta didik selalu digalakkan.
Secara konseptual, bentuk kerja guru menurut, Depdiknas (1980) telah
merumuskan
kemampuan-kemampuan
yang
harus
dimiliki
guru
dan
b.
c.
2.
Kemampuan sosial, yaitu kemampuan menyesuaikan diri deng tuntutan kerja dan
lingkungan sekitar
3.
a)
Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan
terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya.
b)
c)
Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi
para siswanya.
C.
sebagai
guru
yang
profesional,
maka
harus
memiliki
berbagai
2.
3.
4.
5.
Berbadan sehat
6.
7.
8.
D.
dunia
pendidikan
akademis,
akan
guru
tetapi
tidak
juga
hanya
bermodal
keterampilan
pengalaman,
(skiil).
Kurikulum
itu
guru
juga
memiliki
kesepakatan
terhadap
perubahan-
oleh
pemerintah
dan
instansi,
dan
mereka
harus
mampu
standar
menmencamkan
kompetensi
bentuk
menentukan
konsep
program
prioritas
yang
yang
tepat,
dan
merupakan
bagian
dari
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
2.
Perinsip Kurikulum
Menurut Kunandar (2007: 142-143) dalam pelaksanaan kurikulum disetiap
kesatuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a)
b)
1)
Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2)
3)
4)
5)
Belajar untuk membangun dan menemukan jati dirinya, melalui proses pembelajaran
yang efektif, kreatif, aktif, dan menyenangkan
c)
d)
Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, hangat, dan bersifat membangun
e)
f)
g)
1.
satu catur wulan, ataupun satuan pelajaran, metode dan media pembelajaran, dan
evaluasi, hanya keluasan dan kedalamanya berbeda-beda.
Dengan adanya penjelasan diatas jelaslah menjadi tugas gurulah menyusun
dan memutuskan tujuan yang tepat, memilih dan menyusun tahap pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan, minat dan tahap perkembangan anak memiliki
metode dan media mengajar yang bervariasi, serta menyusun program dan alat
evaluasi yang tepat. Suatu kurikulum tersusun secara sistematis akan memudahkan
dalam
pengimplementasiannya,
implementasi
kurikulum
hampir
seluruhnya
Kelebihan-kelebihannya meliputi:
a)
b)
c)
d)
Ada motivasi kepada sekolah (kepala sekolah, guru) untuk mengembangkan diri,
mencari dan menciptakan kurikulum yang sebaik-baiknya, dengan demikian akan
terjadi semacam kompetisi dalam pengembangan kurikulum.
b)
c)
d)
e)
F.
sambil
sementara
dilaksanakan
penyesuaian
terhadap
ortuasi
b)
c)
2.
b)
c)
3.
b)
c)
d)
pelaksanaan
keempat
prinsip
dalam
diatas
pengembangan
pada
dasarnya
kurikulum
yang
ingin
menciptakan
dilakukan
guru
atau
untuk
memperoleh hasil pembelajaran yang menandai baik secara efektif, kejuritif dan
psikomentarinya.
4.
Pelaksanaan kurikulum
pelaksanaan
kurikulum
menempatkan
prinsip-prisip
kesatuan
dalam
Bahasa pengantar
Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara menjadi pengantar dalam kegiatan
pembelajaran, namun jika diperlukan bahasa dan juga bias digunakan sebagai
pengantar.
c)
Hari belajar
Jumlah hari belajar dalam satu tahun pelajaran adalah 204 sampai 240 hari,
jumlah
pengaturannya
berdasarkan semesteran.
d)
Kegiatan kurikulum
Kegiatan
kurikulum
dikelompokan
ekstrakurikulum.
e)
Tenaga kependidikan
menjadi
kegiatan
intrakurikulum
dan
pembelajaran
yang
disediakan
pemerintah
dan
masyarakat
sesuai
dengan
Pengelolaan kurikulum
Pengelolaan kurikulum disekolah dilakukan dengan memgunakan seluruh
tingkat internasional.
Dari penjelasan beberapa unsur diatas, pada dasarnya merupakan mata
usaha untuk membentuk peserta didik mampu dalam pengimplementasian
kurikulum dalam kehidupan dunia pendidikan dan merupakan suatu usaha untuk
mewujudkan pencapaian kompetensi nasional, dan usaha mendidik peserta didik
agar mampu bersaing dalam bidang skill dibidang masyarakat.
5.
panjang, sehingga program yang ada dapat diteliti, direvisi dan di implementasikan
dalam periode waktu (biasanya dibuat dalam jangka waktu lima tahunan).
Adapun komponen rencana kurikulum menyangkut:
a.
b.
c.
Penetapan peran
d.
Pengembangan proporsional
e.
Penjadwalan
f.
Sistem komunikasi
g.
Pelaksanaan monitoring
G.
1.
Implementasi
3.
Dalam setiap tahap kegiatan selalu diperhatikan keadaan faktor internal dan
eksternal yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum.
4.
5.
tujuan
pada
setiap
tahapan
proses
implementasi
ditujukan
untuk
isi,
membutuhkan
waktu
mempersiapkan
situasi
belajar
dan
Oemar
Hamalik
(2008:
250)
mengatakan
dalam
evaluasi
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam pengembangan kurikulum profesional guru, dan pengimplementasian
kurikulum sangat diperlukan, hal ini dikarena seorang guru merupakan seorang
figur yang mulia dan dimuliakan banyak orang, upaya guru mendidik, membimbing,
mengajar, dan melatih anak didik dan bentuk upaya memajukan dan mencerdaskan
peserta didik untuk pencapaian. Tujuan yang berdasarkan kualitatif maupun
kuantitatif. Pengembangan kurikulum dapat dikonsepsi sebagai suatu siklus
lingkasan yang dimulai dengan analisis mengenai maksud dicirikan sekolah.
Sebagai guru yang profesional, maka guru harus dapat mengetahui prinsipprinsip pengembangan kurikulum, dan peranan guru dalam pengembangan
kurikulum. Hal ini semua bertujuan untuk kemajuan peserta didik dan membentuk
keterampilan peserta didik dalam pemantapan tujuan pendidikan, baik secara
efektif, kognitif, dan psikomotor.
Keprofesioanalan guru dalam pengembangan kurikulum implementasi sangat
diterapkan kepada suatu jenjang pendidikan dan pengklasifikasian kepada peserta
didik
itu
sendiri,
karena
implementasi
kurikulum
adalah
penerapan
atau
B.
Saran
Dengan
profesionalisasi
makalah
guru
yang
dan
sudah
penulis
implementasi
selesaikan
dalam
ini,
dengan
pengembangan
judul
kurikulum
pendidikan, penulis menyadari kalau dalam makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan, baik dalam bentuk kata maupun penulisannya. Dan penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca khususnya dosen pembimbing untuk
perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sukamdinata, S. Nana. Pengembangan Kurikulum teori dan Praktek. Remaja Rosda karya.
2006: Bandung.
Yamin, Martinis. Profesionalisasi dan Implementasi KBK. Gaung Persada Press. 2006:
Jakarta
Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Remaja Rosda karya. 2006:
Bandung.
Susilo. M. Joko. KTSP, Manajemen Pelaksanaan dan kesiapan sekolah. Pustaka Belajar
Offset: 2007: Jakarta
Kunandiar. Guru Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam
sertifikasi guru. Rajawali Press. Devisisi buku Perguruan Tinggi. Raja Grapindo
Persada. 2007: Jakarta.