Anda di halaman 1dari 16

1.

Sungai Eufrat & Tigris

Sungai Eufrat (Inggris: Euphrates) adalah sungai yang terletak di negara Republik Islam Irak.
Didekat sungai Eufrat terdapat sungai Tigris yang memanjang dari Anatolia, Republik Turki
hingga Republik Islam Iran dengan panjang sekitar 1.900 km. Kedua sungai ini memiliki
berbagai peradaban penting dunia. Peradaban-peradaban yang terletak dikedua sungai ini erat
kaitannya dengan agama abrahamik, yaitu : Kristen, Yahudi dan Islam. Dalam Kristen dan
Yahudi sesuai dengan perjanjian lama (Taurat), dimana Abraham pernah berpindah dari UrKasdim yang merupakan reruntuhan kota Ur kuno dari periode peradaban Sumeria ke Haran
utara dari peradaban Mesopotamia ditepi sungai Eufrat. Sedang dalam Islam merupakan tempat
terjadinya Pertempuran Karbala ditepi sungai Eufrat dimana Imam Huessain beserta keluarga
dan sahabat beliau mati terbunuh. Pertempuran Karbala sendiri merupakan perang antar umat
islam sunni dengan syiah yang terjadi pada tahun ke-61 dalam kalender Islam.
2. Letak Geografis
Sungai Eufrat dan Tigris merupakan sungai yang bersumber dari Pegunungan Armenia (Turki),
keduanya berada di daerah Mesopotamia (sekarang Irak). Mesopotamia adalah nama sebutan
daerah yang diapit oleh dua sungai, meso berarti tengah dan potamos artinya sungai. Daerah ini
merupakan daerah yang sering kena banjir di saat musim hujan, dengan begitu lumpur-lumpur
yang dibawa air menyebabkan lahan di sekitarnya menjadi subur. Menurut para ahli daerah ini
merupakan daerah utama terjadinya bencana banjir Nabi Nuh a.s.
Lembah Sungai Eufrat dan Tigris terjadi karena disebabkan oleh daerah yang mengelilinginya
adalah gurun yang terbentang luas, yaitu Gurun Elbrus dan Gurun Hamad. Tampak terlihat
daerah Mesopotamia adalah lahan yang paling subur dibandingkan sekelilingnya. Kesuburan
tanah mendatangkan manusia untuk bertempat tinggal di daerah tersebut dengan pencahariannya
bercocok tanam. Dari kondisi tersebut, muncul peradaban, bahkan para ahli mempercayai
bahwamesopotamia adalah tempat asalnya peradaban manusia di dunia.
B. Peradaban Lembah Sungai Eufrat & Tigris

Mesopotamia terletak diantara dua singai besar Eufrat & Tigris yang kini menjadi Republik
Islam Irak. Dalam bahasa Yunani Mesopotamia berarti Tanah diantara Sungai-sungai.
Mesopotamia dianggap sebagai peradaban tertua didunia. Mesopotami adalah negara kerajaan
kota yang pada zaman perunggu terdapat Kerajaan Kota Sumeria yang berpusat di Akkadia dan
Kerajaan Kota Assyiria yang berpusat di Babylonia.
Berbagai macam bangsa dan pemerintahan pernah menguasai daerah ini, contohnya adalah
bangsa Sumeria, Babylonia Lama, Assyiria, Babylonia baru.
a. Sistem Pemerintahan Mesopotamia :
1. Sumeria

Sumeria merupakan bangsa pertama yang menguasai daerah Mesopotamia. Bangsa Sumeria
mendirikan kerajaan Sumeria pada tahun 3500 SM. Bentang alam dan bentuk geografi memiliki
dampak besar bagi perkembangan politik diwilayah itu.
Setiap kota dipisahkan oleh bentang gurun yang sangat luas dan rawa-rawa. Kominikasi antar
kota sangatlah sulit karena setiap kota terisolir oleh bentang alam yang sulit dan sangat
berbahaya. Karena bentuk geografis yang sangat sulit setiap kota menjadi negara-kota. Walau
setiap kota memiliki kemerdekaannya sendiri, Sumeria tetap memiliki pusat pemerintahan yang
satu dan tunggal yakni berpusat di Kota Ur.
Kekuasaan tertinggi kerajaan ini dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut Patesi.
Bangsa Sumeria adalah bangsa yang maju, hal tersebut dapa dilihat dari hasil-hasil kebudayaan
bangsa ini. Setiap hasil kebudayaan bangsa ini di bedakan dari segi Teknologi, Astronomi,
Matematika, dan Sastra.
Hasil kebudayaan dari Bangsa Sumeria dalam segi Teknologi adalah:

Keberhasilan dalam membuat alat bantu dari logam

Kaca dan Lampu

Tekstil yang berupa Tenun

Pengendalian banjir

Sistem Irigasi

Kereta Perang

Kawat gigi

Dalam Segi Astronomi Bangsa Sumeria telah mengenal sistem penanggalan kalender 12 bulan
berdasarkan siklus bulan. Dalam penanggalan ini 1 tahun terdiri 12 bulan, 1 hari terdiri 24 jam,
1 jam terdiri 60 menit, 1 menit terdiri dari 60 detik. Selain itu Bangsa Sumeria juga telah
mengenal Tahun Komariyah dan Samsyiah. Dalam segi Sastra hasil peninggalan kebudayaannya
berupa Huruf Hieroglyph yang disebut Huruf Paku. Bangsa Sumeria juga telah mengenal
suatu lingkaran adalah 360.
Bangsa Sumeria adalah penganut Polytheisme atau kepercayaan terhadap banyaknya Tuhan atau
Dewa-Dewi. Dewa-Dewi yang disembah oleh bangsa Mesopotamia adalah :

Anu atau Uruk sebagai Dewa Langit atau juga Dewa Surga.

Enki atau Ea atau Eridu sebagai Dewa Kebaikan yang menguasai Air yang ada di bumi
dan sebagai Dewa penyembuh dan pembimbing sekaligus dianggap sebagai Dewa
pemberi ilmu pengetahuan dan Seni.

Enlil atau Hipper sebagai Dewa yang menguasai Tanah dan Bumi. Roh Baik dan Jahat
dianggap taat dan patuh akan segala perintah dari Dewa ini.

Inanna sebagai Dewa Venus dan sebagai penguasa Barat dan Timu.

Utu sebagai Dewa Matahari.

Nanna sebagai Dewa Bulan.

Setiap Dewa diyakini memilki para pelayan dan pembantu yang disebut dewa kecil.
Penyembahan terhadap setiap Dewa berlangsung di sebuah candi yang berundak-undak dengan
pusat yang memiliki gang-gang disetiap sisinya yang mengapit yang digunakan sebagai kamar
para imam. Candi ini dinamakan Ziggurat.
Perang menjadi hal yang sering antar negara-negara kota Sumeria. Senjata yang dipakai oleh
bangsa Sumeria tombak dengan anyaman perisai. Tentara bertomabak ini disebut dengan ifanteri
phalanx.

Peradaban Bangsa Sumeria berakhir pada tahun 2350 SM karena adanya serangan dari bangsa
Akkadia yang dipimpin Sargon.
2. Akkadia
Bangsa Akkadia adalah bangsa kedua yang menguasai Mesopotamia pada tahun 2300 SM.
Pusat pemerintahan Kerjaan Akkadia adalah kota Akkad. Bangsa ini berasal dari daerah padang
pasir yang terletak di daerah utara Mesopotamia. Dibawah kepemimpinan Sargon, bangsa
Akkadia semakin bertambah kuat dan melakukan serangan besar ke Kerajaan Sumeria hingga
berhasil menduduki seluruh daerah Mesopotamia. Keberhasilan menduduki Mesopotamia ini
membuat bangsa Akkadia tidak lagi menjadi bangsa pengembara namun kini telah menetap di
daerah Mesopotamia. Bangsa Akkadia mengambil dan meniru semua hasil kebudayaan dari
bangsa Sumeria. Bahka mereka berintegrasi dengan penduduk yang ditaklukkan.
Ekonomi bangsa Akkadia bersumber pada sistem pertanian. Terdapat dua pusat utama pertanian
di Akkadia, yaitu:

Daerah Selatan, menggunakan sistem pertanian irigasi.

Daerah Utara, dikenal dengan daerah Upper yang menggunakan sistem pertanian hujan
musiman.

Bangsa Akkadia juga penganut Polytheisme. Agama yang dianut bangsa Akkadia sama dengan
agama yang dianut dengan bangsa Sumeria karena adanya integrasi antar penduduk Akkadia
dengan Sumeria. Hasil kebudayaan dari bangsa ini adalah ukiran dari lilin dan pengecor
perunggu. Bangsa Akkadia juga sudah mengenal wiracarita atau serita kepahlawanan seperti
Adopa, Etana, dan Gilgamesh. Semua wiracarita di ceritakan dalam bentuk syair. Bangsa ini juga
telah memiliki layanan pos dengan segel yang biasanya bergambar Raja Sargon atau putrnya
Naram-sin. Pemerintahan Kerjaan Akkadia berakhir sekitar tahun 2080 SM.
3. Babylonia Lama

Babylonia Lama berhasi menguasai Mesopotamia setelah menakhlukkan Kerajaan Akkadia.


Bangsa Babylonia mulai membangun. kerajaan Babylonia Lama pada tahun 1850 SM. Bangsa
Babylonia Lama di kenal dengan bangsa Amorit. Bangsa Babylonia penganut Polytheisme
dengan Dewa tertinggi dan Dewa utama yang bernama Dewa Marduk atau Shamush. Ibu Kota
Kerajaan Babylonia berpusat di kota Babel. Raja yang terkenal pada era kerajaan Babylonia lama
adalah Raja Hammurabi yang berhasil membangun sebuah Imperium. Kesuksesan lain yang
dihasilkan Raja Hamurabi adalah menyusun undang-undang Hamurabi. Hukum yang dibuat oleh
Raja Hamurabi menegaskan hukuman yang setimpal dan adil bagi pelanggar hukum. Hukum
yang dibuat Raja Hamurabi disebut Piagam Hamurabi. Piagam Hamurabi dipahat pada sebuah
batu besar dengan ukiran gambar pada bagian atasnya.
Piagam tersebut seluruhnya ada 282 hukum, akan tetapi terdapat 32 hukum diantaranya yang
terpecah dan sulit untuk dibaca. Isinya adalah pengaturan atas perbuatan kriminal tertentu dan
ganjarannya.

Hammurabi selain merupakan raja, adalah juga seorang pemimpin agama masyarakat Babilonia.
Dengan demikian, Piagam Hammurabi merupakan suatu aturan resmi yang dijalankan oleh
masyarakat dan pemerintahan Babilonia. Diperkirakan bahwa dahulu hukum-hukum yang
diterbitkan dibuat menjadi piagam (dalam bentuk prasasti) dan diperlihatkan kepada khalayak
ramai untuk memperoleh persetujuan. Jadi hukum-hukum bukan dibuat oleh pemerintah sematamata agar sesuai dengan pendapatnya sendiri. Dalam pengertian ini, Piagam Hammurabi dapat
dianggap sebagai pendahulu dari sistem hukum resmi seperti yang saat ini berlaku pada
masyarakat modern.
Setelah Wafatnya Raja Hamurabi, Kerjaan Babylonia yang maju dan besar mulai melemah
karena adanya besar-besaran dari bangsa Hatti dari arah barat. Serang yang besar tersebut
menghancurkan dan meruntuhkan Kerajaan Babylonia Lama. Hingga penguasaan Mesopotamia
oleh bangsa Assyria, Bangsa Babylonia berpindah kedaerah selatan Mesopotamia. Bangsa
Babylonia mulai mengembangkan kembali Kerajaannya di Mesopotamia selatan, Bangsa NeoBabylonia ini dikenal dengan Chaldea.
4. Kerajaan Assyria

Bangsa Assyria adalah bangsa penganut polytheisme yang berhasil menguasai seluruh daerah
Mesopotamia (kecuali Mesopotamia selatan yang masih dibawah kuasa Neo-Babylonia). Bangsa
Assyria menyembah dewa Assyur atau dewa matahari namun masyarakat Assyria mulai
menganut agama Kristen yang berpusat di Gereja Timur karena adanya pengaruh dari Kekaisaran
Roma.
Pada abad ke-7 Bangsa Arab mulai masuk Assyria. Pada masa ini Assyiria mengalami Arabisasi
dan Islamisasi namun bangsa Pri-bumi Assyria yang telah menganut Kristen melakukan
perlawan untuk mempertahankan etnis Mesopotamia, warisan, identitas, nama dan
Mesopotamia Aram dialek sebagai bahasa ibu. Masa masuknya pengaruh Islam-Kristen ini
disebut Neo-Assyria.
Raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan Assryia adalah Raja Sargon II (kelanjutan Raja
Sargon Akkadia), Raja Sennacherib, dan Raja Assurbanipal. Bangsa Assyria telah menguasai
ilmu Astrologi, yaitu ilmu perbintangan dan ilmu Astronomi, yaitu ilmu tengtang benda-benda
angkasa. Bangsa ini juga mengenal pemagian tahun menjadi 365 1/4 hari.
Bangsa Assyria lambat laun mulai melemah karena adanya pergolakan politik, etnis dan agama
antara Islam Arab dengan Kristen Roma. Hal ini diketahui oleh Neo-Babylonia atau Chaldea.
Bangsa ini mulai menyerang Kerjaan Assyria. Penyerangan sampai puncaknya pada tahun 612
SM hingga membuat kerajaan ini kehilangan ibu kotanya yaitu Niniveh.
5. Kerajaan Neo-Babylonia

Kerajaan Neo-Babylonia juga dikenal dengan Era Chaldea atau Era Kasdim. Setelah berhasil
menguasai Mesopotamia dari Kerajaan Assyria, Bangsa Chaldea yang berada dibawah
kepemimpinan Raja Nabopalassar mulai membangun kembali Kerajaan Babylonia yang baru.

Kerajaan Neo-Babylonia terletak di tepi sungai Eufrat dengan ibu kotanya yaitu Babylonia. Raja
Nabopalassar kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Raja Nebokadnezar. Raja
Nebokadnezar memimpin selama 43 tahun.
Selama kepemimpinan Raja Nebokadnezar Kerajaan Neo-Babylonia mengalami masa kejayaan.
Keberhasilan yang diraih Raja Nebokadnezar adalah sebagai berikut.

Berhasil meruntuhkan kerjaan Yerussalem yang dikuasai Bangsa Yahudi yang terletak di
Tanah Kanaan dengan ditandai hancurnya Bait Allah yang merupakan rumah Allah yang
dibangun Raja Salomo (Nabi Sulaiman a.s.)

Berhasil menguasai kota besar di sekitar Kota Yerussalem yaitu Damaskus.

Membuat jalan dan jembatan untuk memperlancar hubungan dan lalu lintas antar kota.

Membangun Taman Gantung Babel dan Menara Babel (Keduanya hancur akibat serangan
dari bangsa Persia).

Membagi katulistiwa yang mengelilingi bumi menjadi 360.

Bangsa Neo-Babyloni mengalami keruntuhan akibat serangan dari bangsa Persia dari arah Timur
dan Utara pada tahun 539 SM.
6. Kerajaan Persia (Persia Empire)

Kerajaan Persia adalah sebuah kerajaan luas yang terletak di sebelah timur sungai Tigris
dengan ibu kotanya Persepolis. Kerajaan Persia mulai dibangun pada saat kepemimpinan Raja
Cyrus dengan memperluas wilayah Persia hingga ke barat yaitu mesir serta Mesopotamia dan ke
timur yaitu sebelah barat India. Raja Cyrus memiliki gelar agung yaitu Cyrus The Great. Raja
Cyrus terlahir pada tahun 576 SM di provinsi Persis sebagai keturunan penguasa lokal yang
merupakan bawahan raja Media.
Raja Cyrus sangat berhasil dalam memperluas wilayah Persia. Daerah-daerah kekuasan pada
masa pemerintahan Raja Cyrus sebagai berikut.

Kerajaan Media (wilayah Iran sekarang ini) dan provinsi Persis di barat daya Iran.

Kerajaan Babilonia di Mesopotamia (wilayah Irak sekarang ini).

Suriah dan Palestina.

Mesir.

beberapa daerah di timur laut dari kerajaan Media (Asia Tengah), didapatnya dari
menaklukkan Massage Tae, suku nomad yang hidup di Asia Tengah sebelah timur laut
Kaspia.

Kerajaan Lidia di Asia Kecil (wilayah Turki sekarang ini).

sebagian negara Pakistan dan Afganistan sekarang ini.

Sedikit daerah India.

Raja Cyrus juga pernah mendapat berbagai keberhasilan dalam memerintah. Berikut
keberhasilan Raja Cyrus semasa memerintah.

Pembangunan kembali kota-kota yang hancur akibat perang terutama Kota Yerussalem.

Pembebasan orang-orang Ibrani di tanah Kanaan.

Kebebasan beragama di Persia dan daerah jajahan ditegakkan.

Pembangunan kembali tempat-tempat suci bangsa Babel.

Raja Cyrus wafat dalam pertempuran melawan bangsa Tura. Kepemimpinan kemudian
digantikan oleh anaknya yang bernama Cambysses. Pada tahun 525 SM Cambysses berhasil
menakhlukkan negeri Mesir. Setelah raja Cambysses meninggal kepemimpinan digantikan
anaknya yang bernama Darius. Dibawah kepemimpinan Raja Darius Kerajaan Persia mencapai
masa kejayaan. Pada masa itu juga Raja Darius membangun sebuah istana megah dan indah di
kota Suza. Selain itu Raja Darius juga memiliki sebuah kerajaan di ibu kota Persepolis yang
terkenal akan tangga raksasa untuk memasuki istana tersebut.

Keberhasilan Raja Darius adalah sebagai berikut.

Membuat jalan raya yang menghubungkan Persepolis dengan daerah-daerah sekitarnya.

Membangun pos-pos pertahanan militer.

Membagi seluruh wilayah Persia beserta jajahannya menjadi 20 Ksatrapi yang berbentuk
negara perwalian merdeka dengan seorang wali negara yang disebut Ksatrap.

Pemerintahan bersifat Desentralisasi dan diatur dengan adat lama sehingga tak
menimbukan perpecahan.

Agama yang dianut Bangsa Persia adalah agama Zorotheisme dengan nabi mereka yaitu
Zoroaster. Agama ini adalah agama yang menganut kepercayaan terhadap Dewa-Dewi dengan
pemujaan terhadap kesempurnaan alam. Agama ini memiliki kitab suci Awesta. Dewa tertinggi
adalah Ahura Mazda sebagai dewa Langit. Agama ini tidak memiliki tempat-tempat sebagai
tempat ibadah seperti halnya candi, kuil atau sinagoga. Kepercayan lain yang dianut oleh kaum
minoritas adalah kepercayaan lama Babylonia di bekas daerah Babylonia, Kristen dan Yahudi
ditanah kanaan.
Kerajaan Persia hancur karena banyaknya pemberontakan oleh bangsa-bangsa jajahan seperti
Yahudi dan adanya serangan dari Iskandar Zulkarnaen atau Alexander the Great dari kerajaan
Macedonia.

Babilonia adalah wilayah budaya kuno di pusat-selatan Mesopotamia


(Sekarang Irak), dengan Babel sebagai ibukotanya. Pendiri sekaligus raja
pertama dari Babilonia adalah seorang kepala suku Amorite bernama
Sumuabum yang mendeklarasikan kemerdekaan Babilonia dari Negara
tetangganya Kazallu pada tahun 1894 sebelum masehi. Babilonia muncul
sebagai bangsa yang kuat saat Raja Hammurabi dari suku Amorite
menciptakan sebuah kerajaan kecil diluar teritori wilayah Kekaisaran
Akkadia. Bangsa Babilonia mengadopsi bahasa Semitik Akkadia sebagai
bahasa resmi dan bahasa Sumaria sebagai bahasa yang dipakai untuk
keperluan keaagamaan yang saat itu tidak lagi digunakan sebagai bahasa

lisan. Tradisi Akkadia dan Sumeria memainkan peran utama dalam


perkembangan kebudayaan Babilonia dan bahkan hal ini menjadikan
beberapa daerah di negara tersebut menjadi pusat kebudayaan hingga ke
luar daerah Bbilonia sendiri pada zaman perunggu dan awal zaman besi.
Babilonia sebagai Negara merdeka, sebenarnya bukan didirikan hingga
menjadi terkenal oleh orang asli dari suku Amorite, sebagian besar
sejarahnya
Babilonia
berada
dibawah
pemerintahan
orang-orang
Mesopotamia, Assyiria dan bahkan bangsa asing seperti Kassite, Elam, Het,
Aram, Kasdim, Persia, Yunani dan Partia.
Babilonia pertama kali disebutkan dalam sebuah tulisan kuno dari masa
pemerintahan Sargon dari Akkad yang tertanggal tahun 23 sebelum masehi.
Diperkirakan sekitar seratus tahun setelah jatuhnya Kekaisaran Ur-III dari
Sumaria di tangan bangsa Elam, suku Amorite mendapatkan kendali
kekuasaan untuk hamper seluruh wilayah Mesopotamia dan merebut tahta
Assyiria, Mari, Eshnunna Ur, Isin, Larsa dan kerajaan kecil lain di
Mesopotamia.
Selama abad ke-3 sebelum masehi, ada banyak simbiosis pengembangan
budaya antara bangsa Sumeria dan bangsa Akkadiadi seluruh Mesopotamia
termasuk penggunaan dua bahasa atau bilingualism yang menyebar luas di
seluruh daerah. Pengaruh Sumaria terhadap Akkadia dan sebaliknya meliputi
berbagai pengkonversian dalam hal leksikal, sintaksis, morfologi dan
fonologis bahasa, hal inilah yang mendasari para ahli disana untuk merujuk
pada Sumaria dan Akkadia yang mereka sebut sebagai Sprachbund.
Bahasa Akkadia secara bertahap menggantikan bahasa Sumaria sebagai
bahasa resmi di Mesopotamia., tetapi bahasa Sumari masih digunakan untuk
hal-hal tertentu seperti upacara keagamaan, sastra dan bahasa ilmiah
sampai abad ke-1 masehi.
Kebudayaan Mesopotamia selama zaman perunggu hingga awal zaman besi
sering disebut sebagai budaya Assyro-Babilonia karena kedekatan yang
saling bergantung di pusat daerah politik dua bangsa tersebut. Seiring
berjalannya waktu, nama Babilonia kini digantikan menjadi Sumaria.
Kebudayaan Babilonia kuno
Kelimpahan tanah liat dan kurangnya bebatuan di Babilonia menyebabkan
besarnya produksi dan penggunaan bata yang terbuat dari tanah liat. Kuilkuil di Babilonia terbuat dari struktur batu bata mentah sebagai
penopangnya dan ada semacam saluran air untuk air hujan di kuil-kuil
tersebut. Salah satu saluran air di Ur, terbuat dari timah. Penggunaan bata
tanah liat ini menuntun ke awal perkembangan penggunaan pilaster dan
kolom, dibuatnya lukisan-likisan di dinding dan juga penggunaan ubin

berenamel. Dinding-dinding mulai diwarnai dengan berbagai berwarna dan


kadang disepuh dengan seng atau emas serta penggunaan ubin sebagai
lantainya. Pewarnaan terracotta di bagian atas kuil juga digunakan untuk
pemlesterannya.
Astronomi
Ada beberapa dokumen kuno dari masa Babilonia Lama yang membahas
tentang aplikasi matematika untuk menghitung panjangnya periode siang
hari selama tahun matahari.Observasi oleh para ilmuwan Babel selama
berabad-abad tentang fenomene-fenomena langit, dicatat dalam rangkaian
tulisan kuno berbentuk baji yang bernama 'Enma Anu Enlil'.
Catatan tertua astronomical yang paling signifikan adalah catatan ke-63 dari
'Enma Anu Enlil'-catatan Venus dari Ammi saduqa- tentang kemunculan
Venus yang terlihat di langit selama hampir 21 tahun, hal ini juga menjadi
bukti bahwa fenomena kemunculan planet yang terlihat di langit terjadi
secara berkala. Segi empat Astrolabe tertua yang ditemukan di catatan,
tertanggal tahun 1100 sebelum masehi. Mul-Apin sebuah catatan kuno yang
berisi katalog bintang dan rasi bintang dan juga skemanya untuk
memprediksi waktu terbitnya matahari dan juga tentang tata letak planetplanet, panjang waktu satu hari yang diukur dengan jam air, Gnomon,
bayangan dan juga sisipan-sisipan astronomi.
Teks GU bangsa Babilonia berisi tentang pengaturan letak bintang-bintang
dalam suatu string yang berada di sepanjang lingkaran deklinasi sehingga
dapat dihitung ukurannya serta interval waktunya, juga untuk menilik
bintang zenith yang dipisahkan oleh perbedaan yang terlihat.

Kedokteran
Catatan tertua tentang ilmu kedokteran ditemukan pada abad ke-2 sebelum
masehi saat dinasti Babilonia pertama. Teks medis Babilonia yang terkenal
luas berjudul Diagnostic Handbook yang ditulis oleh seorang dokter bernama
Esagil kin Apli dari Borsippa pada masa pemerintahan Raja Adad Iddina
Apla.
Bersama dengan ilmu kedokteran kontemporer mesir kuno, orang Babel
memperkenalkan konsep diagnosis, prognosis, pemeriksaan fisik dan
pemberian resep. Selain itu, The Diagnostic Handbook juga memperkenalkan
metode terapi dan aetiologi serta penggunaan empirisme, logika dan
rasionalitas dalam hal diagnosis, prognosis dan juga terapi. Catatan tersebut
juga berisi daftar gejala-gejala medis dan juga pengamatan empiris yang

detail dengan aturan logika yang digunakan untuk menggabungkan gejala


yang diamati dari seorang pasien dengan diagnosis dan prognosis. Gejalagejala dan penyakit-penyakit diobati melalui terapi dengan penggunaan
perban, krim serta pil. Jika pasien tidak dapat diobati secara fisik, para
dokter Babel terkadang melakukan eksorsisme untuk membersihkan jiwa
pasien dari segala macam kutukan dan ilmu sihir.
The Diagnostic Handbook ditulis berdasarkan aksioma-aksioma dan juga
asumsi-asumsi logis, termasuk pandangan moderen tentang pemeriksaan
dan pemeriksaan gejala pasien yang memungkinkan para dokter mengetahui
penyakit yang diderita oleh pasien, aetiologi dan perkembangannya juga
seberapa besar kemungkinan pemulihan pasien tersebut. Esagil kin Apli
menemukan berbagai macam penyakit dan mendeskripsikan gejalagejalanya dalam teksnya. Teks tersebut berisi berbagai jenis penyakit
epilepsi dan penyakit lain yang saling berhubungan bersama dengan
diagnosis dan prognosisnya. Kemudian dalam beberapa waktu, ilmu
kedokteran Babel semakin menyerupai kedokteran Yunani dalam banyak hal.
Sastra
Ada beberapa perpustakaan yang di bangun di beberapa kota dan di dalam
kuil, sebuah pepatah Sumeria kuno menegaskan dia yang akan unggul
menjadi seorang ahli tulisan, harus bangkit bersama fajar.
Ada banyak karya sastra dari Babilonia yang terkenal di seluruh dunia. Yang
paling terkenal adalah Epic of Gilgamesh yang terangkum dalam 12 buku
yang diterjemahkan dari bahasa Sumeria asli oleh Sin Liqi Unninni yang
disusun berdasarkan prinsip astronomi. Tiap divisi dari buku-buku tersebut
berisi cerita tentang petualangan Gilgamesh yang menjadi tokoh sentral dari
keseluruhan cerita.
Kebudayaan Babilonia Baru
Astronomi
Dari banyak ilmu yang ada, astronomi dan astrologi masih menduduki
peringkat pertama di antara masyarakat Babel. Astronomi adalah ilmu tertua
di Babilonia. Zodiak yang saat ini kita kenal, merupakan penemuan orang
Babilonia yang sangat tua. Pada masa itu, para Babel sudah bisa
meramalkan kapan terjadinya gerhana matahari atau bulan. Ada banyak
teks kuno yang menyebutkan tentang penelitian orang Mesopotamia tentang
gerhana.

Astronomi Babilonia dipercaya menjadi dasar untuk ilmu astronomi di


berbagai daerah lain di seluruh dunia, termasuk astronomi Hellenistik dan
Yunani, astronomi klasik India, astronomi Sassania, Bizantium dan Syiria,
astronomi Islam, astronomi Asia Tengah serta astronomi Eropa Barat.
Astronomi Babilonia juga dianggap sebagai pendahulu langsung dari ilmu
matematika dan astronomi kuno di Yunani yang kemudian berubah dan
beradaptasi dengan revolusi sains di Eropa.
Selama abad ke-7 dan ke-8 sebelum masehi, para astronom Babel
mengembangkan pendekatan baru dalam ilmu astronomi. Mereka mulai
mempelajari filsafat yang berhubungan langsung dengan sifat ideal alam
semesta dan mulai memanfaatkan logika dibandingkan harus menggunakan
penafsiran dan ramalan untuk menengetahui tentang sistem tata surya. Hal
ini merupakan kontribusi penting dalam dunia astronomi dan juga ilmu
filsafat, beberapa ilmuwan menyebut hal ini sebagai revolusi ilmiah pertama
dengan pendekatan baru. Pendekatan-pendekatan astronomi tersebut
kemudian di adopsi dan dikembangkan lebih lanjut oleh ilmuwan astronomi
Yunani dan Hellenistik.
Satu-satunya astronom Babel yang dikenal mendukung model pergerakan
planet heliosentris adalah Seleucus of Seleucia. Seleucus dikenal dari tulisan
Putarch, disebutkan bahwa Seleucus mendukung teori yang menyebutkan
bahwa bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi matahari,
Matematika
Teks matematik Babel sangat banyak jumlahnya dan teredit dengan sangat
baik. Sistem matematik Babel adalah sexagesimal atau bilangan berbasis
60. Oleh karena itu, di masa moderen sekarang penggunaan angka 60
seperti 60 detik dalam satu menit, 60 menit dalam satu jam, dan 360 atau
60x6 dalam derajat lingkaran. Kemajuan besar dalam matematika ini terjadi
karena dua alasan. Pertama, angka 60 memiliki banyak pembagi yaitu 2, 3,
4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, dan 30, yang membuat perhitungan jadi lebih
mudah. Selain itu, bangsa Babel memiliki sistem bilangan real dimana digit
yang ditulis sebelah kiri memiliki nilai yang lebih besar seperti bilangan
berbasis 10.
Pencapaian dalam ilmu matematika lainnya yaitu ditemukannya penentuan
nilai akar kuadrat, bahkan para ilmuan Babel telan mendemonstrasikan teori
Pythagoras, jauh sebelum Pythagoras sendiri muncul dengan teorinya dan
hal ini dibuktikan oleh Dennis Ramsey yang menerjemahkan sebuah catatan
kuno yang berasal dari tahun 1900 sebelum masehi.Penjelasannya seperti
berikut :

4 adalah panjangnya dan 5 adalah panjang diagonalnya, lalu berapa


lebarnya?. Mereka mengumpamakan jika kedua angka tadi dikalikan dengan
angka itu sendiri, maka akan ditemukan nilai tengahnya. Jika 4 x 4 = 16 dan
5 x 5 = 25, maka selisih antara 16 dan 25 adalah 9. Dari angka berapakah
kita bisa mendapatkan angka 9? Angka tersebut harus bisa menghasilkan 9
jika angka tersebut dikalikan dengan angka itu sendiri, dan 9 didapatkan
dari 3 x 3. Sehingga disimpulkan bahwa 3 adalah lebarnya karena semua
angka dikalikan dengan angka itu sendiri.
Ner 600 dan Sar 3600 terbentuk dari angka 60 yang sesuai dengan derajat
khatulistiwa. Catatan kuno tentang kuadrat dan kubus yang dihitung
menggunakan angka 1 hingga 60, ditemukan di Senkera dimana orangorang telah menegenal jam matahari, clepsydra, juga tuas dan katrol,
padahal saat itu mereka belum memiliki pengetahuan tentang
mekanika.Bangsa Babel juga sudah lama mengenal lensa kristal dan
penyalaan bubut sebelum ditemukan oleh Austen Henry Layard dari Nimrud.
Bangsa Babel juga sudah sangat familiar dengan aturan umum untuk
mengukur suatu area. Mereka mengukur keliling lingkaran sebanyak 3 kali
diameter dan luasnya sebagai satu per duabelas kuadrat dari lingkaran, dan
jika hitungannya benar, maka nilai akan bernilai 3.
Volume silinder diambil sebagai produk dari alas dan tinggi, namun, volume
frustum sebuah kerucut atau piramida persegi dihitung dengan tidak benar
sebagai produk dari ketinggian dan setengah jumlah dari basis. Juga, ada
penemuan terbaru dalam sebuah catatan kuno mencantumkan bahwa nilai
adalah 3 dan 1 / 8. Di Babilonia juga dikenal mil Babel, yang merupakan
ukuran sebesar jarak sekitar tujuh mil hari ini. Pengukuran jarak ini
dikonversi menjadi satu mil-waktu yang digunakan untuk mengukur
perjalanan Matahari, yang merepresentasikan panjangnya waktu.
Warisan Budaya
Sebuah warisan budaya dari peradaban Babilonia yang terkenal adalah
taman gantungnya. Taman Gantung Babilonia yang dikenal pula sebagai
Taman Tergantung Semiramis dan tembok-tembok kerajaan Babylon adalah
salah satu di antara tujuh keajaiban dunia kuno yang terletak di Al-Hillah, 50
kilometer selatan Baghdad, Irak di sebelah tebing timur Sungai Euphrates
.Taman gantung Babilonia dan menara Babel dipandang sebagai simbol
kekuasaan , kesombongan dan kemewahan.
Taman Tergantung sebenarnya tidaklah betul-betul "tergantung" seperti
terikat dengan tali. Namanya berasal dari terjemahan kata Kremastos dari
bahasa Yunani atau kata Pensilis dari bahasa Latin, yang artinya bukan

hanya "tergantung tetapi juga "anjung", seperti terletak di atas beranda


atau suatu teras. Taman ini dibangun oleh Nebukadnezar II, cucu Raja
Hammurabi yang terkenal, sekitar tahun 600 sebelum masehi sebagai
hadiah untuk istrinya, Amyitis, yang merindukan rumahnya. Amytis
merindukan pohon-pohon dan tanaman wanginya di Persia, sedangkan
dalam tulisan lain dikatakan bahwa istri Nebukadnezar II bernama Amuhia
dan ia berasal dari Nusantara. Taman ini diperkirakan hancur sekitar 2 abad
sebelum masehi. Kemudian Taman gantung ini di dokumentasikan oleh
sejarawan Yunani seperti Strabo dan Diodorus Circulus.
Lembaran sejarah paling tua yang mencatat karya arsitektur yang dilengkapi
taman sebagai wujud cinta kasih terhadap seseorang yang sangat disayangi
adalah di Mesopotamia, Irak purba. Dalam catatan Herdotus, seorang
penulis Yunani kuno, disebutkan bahwa saat Raja Nebukadnezar II yang
menjadi raja di Kerajaan Babylon baru (605-562 SM), ia memerintahkan
untuk membuat taman gantung yang sangat indah, sebagai hadiah kepada
Amytis, sang permaisuri yang sangat disayanginya.
Taman gantung merupakan wujud arsitektur pertamanan khas Mesopotamia
yang telah dikenal rakyat Mesopotamia sejak masa pemerintahan Raja
Hammurabi di Kerajaan Babylon lama (1792-1750 SM). Di antara bangunanbangunan kota yang tinggi mencuat di permukaan tanah itulah biasanya
ditanami tanaman-tanaman yang indah, sehingga dari kejauhan terlihat
seperti taman yang menggantung.
Taman gantung yang dibangun Raja Nebukadnezar II yang puncak
kejayaannya sekitar 612 SM, kemudian menjadi sangat terkenal ke seluruh
penjuru dunia dan dikagumi rancangannya hingga kini. Taman Gantung
Babylon ini kemudian menjadi monumen agung Kerajaan Babylon yang tiada
duanya. Luas taman ini diperkirakan 4 are (1 acre = 4046.86 m). Wujud
arsitekuralnya sangat unik, karena bertingkat-tingkat. Taman ini ditanami
berbagai pepohonan indah dan dilengkapi sistem pengairan hingga
ketinggian 100 meter di atas permukaan tanah. Dari puncak taman ini dapat
disaksikan pemandangan di sekeliling Kerajaan Babylonia.

Festival
Ada sebuah festival utama di Babilonia yaitu Buylshu Mishtkaru,festival
untuk mengusir roh jahat. Banyak pria Babel yang menghadiri festival ini
bahkan sejak usia mereka masih sangat muda. Pada Festival ini, biasanya
seorang imam akan menyembelih hewan, yang biasanya seekor sapi,
sebagai sebuah persembahan agar para dewa senang. Sebagai gantinya,

para dewa mungkin akan memberikan izin kepada orang-orang di festival


untuk mendapatkan sebuah jimat untuk masing-masing orang yang
dipercaya akan melindungi mereka selama mereka hidup.

Anda mungkin juga menyukai