Anda di halaman 1dari 1

Tidak terasa kita sudah masuk dalam bulan November.

Bulan Oktober lalu


sepertinya menjadi bulannya Petani, dimana Hari Pangan Sedunia kita peringati.
Memang hingar bingarnya berbeda dengan peringatan-peringatan yang lain.
Bahkan tidak sedikit pula dari kita yang belum mengetahui akan hari tersebut.
Tidak masalah, yang penting upaya yang kita lakukan sebagai petani adalah
untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi manusia pada khususnya dan makhluk
Tuhan yang lain pada umumnya.
Petani selama ini masih selalu saja dimarginalkan, dari sisi profesinya, karyanya
bahkan statusnya, namun untungnya petani banyak yang tidak peduli hal itu.
Padahal hasil karya petani secara langsung memberikan sumbangsih nyata bagi
kehidupan seluruh mahluk tanpa terkecuali. Ya, dalam kondisi ini petani menjadi
organ penting bagi alam semesta ini. KH Hasyim Asyari salah satu Tokoh Ulama
pendiri NU (Nahdlatul Ulama) pernah menyampaikan betapa mulianya petani itu,
sehingga beliau menggambarkan sebagai berikut:
Pendek kata, bapak tani adalah gudang kekayaan, dan dari padanya itulah
Negeri mengeluarkan belanja bagi sekalian keperluan. Pa Tani itulah penolong
Negeri apabila keperluan menghendakinya dan diwaktu orang pencari-cari
pertolongan. Pa Tani itu ialah pembantu Negeri jang boleh dipercaya untuk
mengerjakan sekalian keperluan Negeri, yaitu diwaktunya orang berbalik
punggung (ta sudi menolong) pada negeri; dan Pa Tani itu djuga menjadi sendi
tempat negeri didasarkan. (KH Hasyim Asyari)
Ya begitulah kemuliaan petani yang sesungguhnya, berbahagialah anda yang
bangga akan kepetaniannya. (ym)

Anda mungkin juga menyukai