Anda di halaman 1dari 10

Esplanade Theatre on The Bay

Esplanade Theatre by The Bay merupakan bangunan yang terletak di tepi air
(waterfront) sepanjang pantai Marina Bay dekat muara Sungai Singapura.
Esplanade Theatre memiliki luas bangunan 60.000 square meter (6.0 ha) dengan
tempat duduk sekitar 2.000 untuk seni pertunjukan. Mengambil nama dari Taman
Esplanade, tujuan dibangunnya Esplanade Theatre by The Bay adalah sebagai pusat
seni pertunjukan bagi masyarakat lokal dan menjadi salah satu asset pariwisata
untuk menarik wisatawan asing. Lokasi Esplanade dulunya merupakan Satay Club
yang merupakan tempat makanan populer warga Singapura yang saat ini telah di
alokasikan di tempat lain.

Gambar Lokasi Esplanade Theatre on The Bay

Data fisik:
Arsitek
: Michael Wilford, James Stirling, Koh Seow Chuan (DP
Architects)
Lokasi
: Singapore
Luas lahan
: 75.186 m2
Luas Bangunan
: 60.000 m2
Tahun Pembangunan
: 1995-2002

Konsep Desain
Konsep desain arsitekturnya yaitu menciptakan sebuah kompleksitas yang fleksibel
untuk menerima genre/style dari timur dan barat. Menjadikan desain bangunan ini
berfilosofikan berangkat dari masa lalu menuju masa depan dengan cara
menggabungkan modernisasi dan kearifan lokal. Untuk bentuk secara keseluruhan
mengambil bentukan dari buah durian yang merupakan buah khas asia sehingga
bangunan ini tampak seperti durian, terselimuti oleh duri-duri pada bagian
atap.Gedung dibagi menjadi 2 yaitu gedung konser dan gedung teater. Penempatan
gedung pada lansekap didesain seperti kerang bulu babi yang terhampar di tepi
pantai.

Struktur Bangunan
Preface

Pada sebuah lokasi di antara Marina Centre dan Marina Bay di Singapura,
pembangunan dari Arts Center ini telah dirampungkan. Desain dari bangunan ini
berdasarkan konsep dari sang Arsitek yaitu Michael Wilford and Partners di London
dan dilaksanakan oleh DP Architects (dengan penanggung jawabnya adalah Vikas
Gore dan Pietro Stallon) di Singapura. Karakteristik yang signifikan dari bangunan ini
adalah envelope dari Lyric Theatre dan Concert Hall.
Struktur yang digunakan untuk envelope adalah space trusses yang didesain
khusus untuk menyangga bagian ujung grid segitiga agar sesuai dengan bentuk
permukaan free form surfaces. Sistem claddingnya terdiri dari panel kaca insulasi
yang berbentuk segitiga serta susunan dari shading aluminium di atasnya, sehingga
dapat memberikan impresi transparasi dan opasitas yang berbeda.

Cladding untuk atap terlihat lebih buram, karena dibuat dari lapisan foil water
barrier dan dilapisi dengan panel aluminium yang salah satu sambungannya
terbuka, hamper sama dengan shading yang ada di fasad, tetapi lebih datar. Panel
ini juga menutupi saluran pembuangan air hujan, yang posisinya berada di antara
setiap fasad dan struktur atap.
Bentuk Geometri
Penemuan Bentuk
Bentuk permukaan dari kedua massa bangunan utama dari Esplanade ini
adalah NURBS, yaitu Non Uniform Beta Splines, deskripsi matematika dari free form
surface. Stimulasi dari pengembangan NURBS berasal dari pembangunan kapal,
automobile dan industri pembuatan pesawat terbang. Coons dan Bezier
mengembangkan dasar teori untuk implementasi NURBS ke program CAD, yang
berarti membuat aplikasi yang lebih mudah digunakan. Parameter dan
persamaannya disubstitusikan dari berat dan kontrol poin seta pengaruhnya pada
bentuk permukaan bangunan dapat dikendalikan dengan representasi grafis.
Dengan tersedianya teknologi yang seperti ini, maka envelope dari bangunan
Esplanade ini didesain dengan program CAD MicroStation oleh Atelier One di
London, yang merupakan konsultan dari DP Architect. Keempat sisi dari area
permukaan dihasilkan dari tautan antar kurva spline, yang masing-masing
bagiannya dapat dimodifikasi tanpa harus mengubah keseluruhan tautannya.
Jaringan dan Node
Setelah memutuskan bentuk permukaannya, elemen dari jaringan dan node
dapat dihasilkan. Metode yang digunakan dikenal dari pengaplikasian jaringan
kabel. Sebuah jaringan yang berbentuk kotak dengan modul 1,5 m diletakkan
sedemikian rupa pada permukaan bangunan agar titik simpulnya dapat menyentuh
permukaan dan elemen struktur yang saling berkaitan dapat tetap lurus.
Perbedaan dari layout concert Hall dan Lyric Theatre adalah bentuk
jaringannya yang ortogonal dan diagonal.

Dengan membagi 2 bentuk belah ketupat, maka dihasilkan bentuk segitiga, yang
diperlukan untuk mendukung panel kaca serta untuk kestabilan struktur. Namun,
sebuah jaring-jaring kotak ditambahkan pada jarak 90 cm di bawah jarring-jaring
segitiga. Bersama dengan elemen diagonal antara kedua jaring-jaring, diperoleh
space truss yang menyempurnakan kekakuan tanpa mempengaruhi keringanan
struktur.

Menejemen Warna
Untuk manajemen dari banyaknya jumlah komponen pada bangunan (8.300
nodes, 34.500 elemen, 10.500 panel kaca berbentuk segitiga, 4900 elemen shading
dan 2230 panel atap), digunakan warna untuk identifikasi letak/posisi node dan
elemen struktur. Yang berarti, kode warna ini memungkinkan apabila digunakan
untuk mengidentifikasi komponen dari setiap grup pada proses desain, fabrikasi dan
pemasangannya.
Jadi bentuk geometri pada atap dari Esplanade ini termasuk pada kategori
free-form surfaces, yang dikenal dengan istilah nurbs-surfaces. Dengan struktur
bajanya berupa double layer space frame yang pada kedua ujung grid segitiganya
mengikuti grid yang ditentukan dengan bentuk belah ketupat yang panjangnya 1,5
m serta terdapat 3 garis lain yang panjangnya bervariasi sehingga memungkinkan

grid tersebut membentuk free-form surface. Pada struktur, eksternal gridnya


menggunakan sistem MERO bowl-node dengan bagian berongga yang berbentuk
persegi berukuran 60x60 mm yang ketebalannya bervariasi. Sedangkan grid
internalnya menguatkan elemen yang saling terhubung, lapisan internal dan
eksternalnya telah direalisasi dengan system MERO spherical node dan circular tube
yang ketebalannya juga bervariasi dari 60150 mm.

Glazur panel segitiga terbuat dari kaca insulasi setebal 29 mm dipasang


langsung kebagian eksternal melalui sistem penyegelan dan pengeringan dengan
tambahan alumunium pada bagian sudut dan antar poinnya. Dengan 10.512 panel
yang mencakup area seluas 10.732 meter persegi dan sendi linear antar panelnya
sepanjang 27 km, terdapat 7139 shading yang bahannya dari alumunium berbentuk
piramida ditempatkan 20 cm di atas lapisan kaca, terdapat sekitar 15-20 lembar
alumunium dengan ukuran yang berbeda yang bentuk dasarnya belah ketupat
untuk kemudian ditekuk pada sudut yang berbeda dan bukaan yang kemiringannya
bervariasi.

Dengan berbagai langkah optimalisasi tersebut, bertujuan untuk


meminimalkan jenis elemen serta merasionalisasi konstruksi, skala yang besar, sifat
dari struktur double-layer, glazing grid dan shading, elemen envelope dari
bangunan, yang berarti ribuan komponen yang sama harus diproduksi, dengan
strategi dan perencanaan yang telah berhasil ditangani oleh kemampuan teknikal
MERO.
Konstruksi

1. Konstruksi Baja
DP Architect dan Atelier One telah merencanakan struktur sebagai single
layer frame tubular dengan las antar sambungannya. Sebagai alternatif, MERO
menyarankan double layer space truss dengan koneksi yang terkunci, yang
menyediakan akurasi tinggi melalui fabrikasi mesin dan dapat dengan mudah
disesuaikan dengan bermacam bentuk permukaan.
Ini berarti MERO harus mengambil tanggung jawab penuh untuk desain
cladding dan dalam segi pembangunan.
Space Truss
Untuk menghindari sistem pendukung sekunder untuk panel kaca, elemen
penghubung space truss harus dihubungkan pada bagian rongga persegi, yang
secara langsung dapat mendukung panel kaca.

Bowl type node telah dipilih untuk sambungan dari elemen penghubung atas
dan diagonal tubular. Untuk menjaga agar dimensi nodes tetap kecil, maka
digunakan head plates khusus untuk rangka diagonal persegi, yang membagi
konfigurasi belah ketupat menjadi segitiga.
Rangka diagonal ruang dan bagian bawah rangka penghubung terbuat dari
tabung bulat dan nodenya berbentuk bola, sesuai dengan persetujuan desain dari
MERO.
Struktur Pengangga
Sesuai dengan konsep, maka untuk penyangga beban direalisasikan sebagai berikut
:
Penyangga beban permanen yang terletak di tepi pilarpilar beton mendukung
node bagian paling atas dari space truss. The bowl node yang dihubungkan dengan
bidang persegi panjang, dipasang dalam rongga persegi panjang, yang akhirnya
menyalurkan beban dan mendukung struktur dengan pelat penyangga. Pemilihan

tata letaknya diperbolehkan dengan kompensasi pertimbangan gaya vertical dan


horisontal.

Node penyangga beban dari struktur yang ada di atas bagian tepi yang
dihubungkan oleh potongan silinder dengan hemispherical head. Silinder tersebut
dimasukkan ke dalam tabung untuk penyesuaian vertikal. Penyesuaian horisontal
dilakukan dengan memindahkan tabung pada head plates dari penyangga dengan
material karet sebelum dilas.
2. Glazing
Secara teori, keseluruhan 10.500 panel kaca yang diproduksi harus benarbenar identik. Namun dengan toleransi 2,5 mm, agar masih bisa disesuaikan
dalam sambungan, jumlah jenis panel dapat dikurangi
menjadi sekitar 1.500.
Lapisan dari kaca insulasi ini sama untuk keseluruhan panel, dengan lapisan
luarnya 6mm green glass, lalu 12 mm airspace dan di dalamnya terdapat 2x5 mm
kaca laminasi. Sebuah laposan low E-layer terdapat di setiap panel kaca laminasi.
Panel kaca harus kuat terhadap tekanan yang diberikan oleh angin, yaitu
dengan pemasangan cakram alumunium pada bagian atas node dan dengan 2 klem
tambahan pada masing-masing rangka (Gambar.11). Klem diposisikan di atas kaca,
daya tahan material kaca tidak dapat menjamin klem untuk dipasang pada tepi
panel kaca isolasi.

Perhatian special diberikan pada lapisan sambungan antar panel kaca. Sistem
drainase dari primer ke sekunder EPDM berupa profil saluran air, yangmungkin
dihasilkan dari proses kondensasi, untuk cakram EPDM diposisikan di atas bowl
nodes, dan selanjutnya pada saluran utama di bagian tepi pilar-pilar beton.

Penyegelan di luar menggunakan silicon pada sambungan dengan lebar


konstan 20 mm.
Sistem drainase hanya dapat bekerja jika sendi berventilasi. Karena
kondensasi memungkinkan udara menjadi lembab di dalam sendi, ventilasi ke luar
tampak beresiko. Ini bisa menunjukkan bahwa kondensasi hanya dapat muncul
untuk waktu yang sangat singkat.
3. Shading Panel
Fasad Lyric Theatre dan Concert Hall dilindungi oleh 4.900 panel dan atapnya
dengan 2.230 panel. Desain berlangsung dalam 2 tahapan.

Tahapan pertama adalah optimalisasi secara berulang pada setiap panel,


yang memerlukan kerjasama intens antara arsitek dengan konsultan cladding.
Tahapan kedua adalah optimalisasi dari jenis pemotongan panel, mirip
dengan panel kaca. Tahapan ini memproduksi sekitar tiga puluh jenis pola panel
dasar dan tiga puluh jenis pola panel khusus untuk panel tepi.
Panel terdiri dari 4mm lembaran aluminium, yang didukung sekitar 300mm di
atas puncak dari trusses frame yang merupakan aluminium tubular struktur frame
dengan konektor khusus.
Panel melengkung sepanjang diagonal dan tersambung ke tubular frame
dengan menggunakan engsel, sehingga setiap Panel dapat dibuka dua arah untuk
maintenance.

Terdapat sebuah kekhawatiran tertentu yaitu angin yang dapat menyebabkan


suatu getaran pada panel shading. Namun, perhitungan mengungkapkan, bahwa
yang eigenfrequency terendah dari lipatan panel di atas 10Hz, sehingga hembusan
yang menyebabkan getaran bisa diminimalisir. Sebuah pusaran frekuensi getaran
tinggi, bagaimanapun tidak bisa diamati selama tes yang dilakukan di Singapura.

Anda mungkin juga menyukai