Anda di halaman 1dari 5

DIAMOND KARIR:

SEBUAH PANDUAN PENGEMBANGAN KARIR

Kebanyakan orang datang ke konseling karir dengan harapan bahwa mereka


akan mendapatkan beberapa tes, sehingga mungkin untuk mempersempit pilihan
karir, dan diberikan jawaban yang rapi untuk karir dan pekerjaan tertentu yang terbaik
sesuai dengan mereka. Dalam pengertian umum, kecemasan biasanya lazim di masa
ketidakpastian. Masuk akal bahwa seseorang menginginkan jawaban cepat yang akan
memberikannya arah, tujuan, dan kesungguhan perasaan yang menyakitkan
kecemasan.
Diamond karir adalah bantuan visual membantu untuk menunjukkan proses
ekspansi yang memainkan peran penting dalam pencarian karir Anda. Awal diamond
merupakan titik hipotetis di mana kesadaran diri dan kesadaran eksternal tentang
dunia kerja yang terbatas. Ketika Anda merenungkan diamond karir, Anda akan setuju
bahwa masuk akal untuk mencoba untuk memulai perjalanan Anda di tengah, seperti
kebanyakan orang, dan mengesampingkan berbagai pilihan sampai karir ideal Anda
adalah yang terakhir berdiri.
Selain

itu

isu-isu

penting

dalam

perkembangan

karier

adalah

ketidakprofesionalan pelaku karier, dalam arti banyak pekerjaan yang digeluti tidak
sesuai dengan keahlian dan pengetahuan dalam bidang-bidangnya masing-masing.
Contohnya sarjana yang jadi tukang becak, banyak sarjana yang diremehkan
kemampuannya dalam pengetahuan dan kertampilan sehingga tidak mampu bekerja
dengan optimal. Kemudian, kesalahpahaman yang timbul adalah berpendidikan tinggi
tetapi tidak memiliki pekerjaan, seperti banyaknya sarjana yang pengangguran.
Isu-isu penting lainnya seperti anggapan bahwa jika tidak berpendidikan tinggi
maka tidak dapat berkarir atau dengan kata lain karier berpatokan pada jenjang
pendidikan yang ditempuh seseorang, dan kemajuan dalam dunia kerja sangat
tergantung pada pendidikannya. Selain itu juga hal yang bertolak belakang dari
anggapan diatas adalah perkerjaan pada saat ini tidak melihat pada pengetahuan dan
keahlian seseorang tapi perkerjaan ditentukan oleh oknum tertentu. Penekanannya
adalah pada nepotisme, dimana suatu pekerjaan itu lebih dipentingkan orang-orang
terdekat untuk memangku suatu jabatan dengan mengesampingkan pengetahuan dan

keahlian yang dituntut oleh suatu bidang pekerjaan. Serta banyak pekerjaan yang
tidak sesuai dengan kepribadian dan kemampuan yang dimiliki seseorang.
Pada kesempatan ini, akan dibahas tentang Career Diamond, dimana dalam
proses pemilihan karir seseorang digambarkan dalam sebuah alat bernama diamond.
Layaknya Super yang mencestuskan teori karir pelangi untuk mendeskripsikan
perkembangan karir seseorang. Career Diamond adalah alat yang sangat berguna
dalam memahami proses pilihan karir. Anderson (2012), menyatakan Career
Diamond dimulai dengan kesadaran. Ini adalah proses pembuatan klien sadar akan
pilihan yang di luar sana untuk mereka. Kesadaran diri juga memungkinkan klien
untuk memahami lingkungan mereka dan bagian mereka bermain didalamnya.
Career Diamond adalah sebuah diagram yang menunjukkan bagaimana
membuat pilihan karir dan gambar yang mudah dimengerti dimana menunjukkan
gerakan dasar dari proses pilihan karir, diamond juga akan digunakan untuk
menjelaskan konsep-konsep dari teori utama karir yang berkontribusi terhadap
praktek konseling dan untuk menunjukkan penggunaan instrumen karir untuk
memenuhi kebutuhan klien yang berbeda (Andersen & Vandehey, 2006).
A. Memahami Career Diamond
Career Diamond (Karir Diamond) terdiri dari dua faktor dasar yang harus
datang bersama-sama ketika orang menghadapi masalah karir. Salah satu faktor
adalah Self (Diri) yang mewakili identitas karir dari manusia. Dimensi diri
ditempatkan di sepanjang garis atas berlian sejak ekspresi diri seseorang yang utama
untuk pengembangan karir. Menemukan peran karir yang memuaskan membutuhkan
pemahaman tentang pilihan, minat dan nilai-nilai seseorang.
Klien dan/atau konseli perlu mempertimbangkan pilihan seperti keterbukaansering menikmati interaksi ketika berinteraksi dengan orang lain. Seseorang yang
tidak suka suasana kompetitif dan nilai-nilai bekerja dengan orang lain sebagai sebuah
tim mungkin ingin menghindari posisi penjualan dimana setiap karyawan dihargai
untuk melakukan lebih baik daripada orang lain. Mengetahui minat dan nilai-nilai
seseorang dapat berfungsi sebagai indikator penting untuk menemukan ekspresi karya
konsep karir seseorang. Diri juga dapat menemukan kemampuan jalan keluar untuk
melalui kerja dan dapat menggunakan kinerja karir untuk mengekspresikan motivasi
berprestasi.
Sepanjang proses pembuatan pilihan, orang menentukan gerakan. Orang
membangun identitas karir melalui pilihan yang dibuat dari waktu ke waktu

(Savickas, 2005). Namun, faktor eksternal yang berhubungan dengan dunia atau
bekerja yang penting dan harus diperhitungkan sesuai dengan nilai-nilai.

Dari skema diatas bisa disaksikan bahwa pemilihan karir dimulai dari sisi A
(awareness) menuju sisi C (choice). Dalam prosesnya ada faktor internal (self) dan
eksternal (World of Work) harus sama-sama diperhatikan. Kedua fator tersebut akan
dibahas lebih mendetil pada bagian selanjutnya.
B. Fase Career Diamond
Berikut ini adalah fase career diamond:
1.

Fase Eksplorasi

2.

Memperluas kesadaran diri

3.

Memperluas kesadaran eksternal

4.

Puncak Diamond

5.

Fase integrasi

C. Penggunaan Career Diamond Dengan Klien


Diamond juga bisa membantu klien untuk melakukan apa yang seharusnya dia
perlukan untuk saat ini:

1.

Memilih untuk melanjutkan eksplorasi.

2.

Penggunaan Career Diamond untuk mengkonseptualkan kebutuhan klien.

3.

Saat faktor ekternal mendominasi.


Banyak orang memiliki pengetahuan praktis yang sangat sedikit tentang apa

karir atau pekerjaan tertentu dalam karir yang benar-benar memerlukan. Mereka tidak
mewawancarai perwakilan dari berbagai karir, mereka memiliki praduga tentang
peran gender atau bagaimana kepribadian mereka tidak akan cocok, atau percaya
karier tidak akan memenuhi kriteria mereka untuk status sosial, misalnya.
Proses ekspansi menyenangkan dan menarik, tetapi juga menakutkan bagi
orang-orang dalam terapi. Mereka harus mengumpulkan keberanian untuk melihat diri
mereka sendiri dan kehidupan mereka jujur, dan memungkinkan orang lain ke dalam
wilayah pribadi mereka. Ini jelas merupakan tahap di mana seorang konselor dengan
keahlian psikologis di banyak daerah memberi Anda paling bang untuk uang Anda.
Bukan mengandalkan pada tes diformulasikan dan intervensi lelah, Anda menjelajahi
bidang kehidupan Anda menggunakan psikologi terkenal di dunia.
Lihatlah berlian karir lagi dan mencoba untuk membuat penilaian yang jujur
dari mana Anda berada dalam proses Anda dengan menandai "x" di suatu tempat di
sepanjang garis atas antara kesadaran dan diri serta garis bawah antara kesadaran dan
dunia kerja. Di mana pun Anda berada dalam proses Anda, kita dapat menggunakan
psikologi untuk memindahkan Anda ke depan dan membawa Anda ke titik di mana
Anda dapat mulai realistis memutuskan antara pilihan yang cocok Anda dengan baik.
Maka seorang konselor memerlukan keterampilan konseling yang cukup untuk
menentukan kebutuhan klien yang unik. Kesiapan dan kesediaan dari pihak klien
untuk terlibat dalam suatu pencarian identitas dan melakukan pengujian realitas
diperlukan bergantung pada keterampilan konselor dalam memfasilitasi proses
tersebut. Di satu sisi, konselor karir dan klien memeriksa pertimbangan pribadi seperti
nilai-nilai dan kepentingan, ciri kepribadian, asal keluarga, dan kebutuhan pribadi. Di
sisi lain, klien memeriksa informasi kerja yang menggambarkan kegiatan karir,
pelatihan, dan interaksi personil. Integrasi dari kedua belah pihak memungkinkan
klien untuk mengembangkan identitas karir
Rekomendasi bagi konselor karir dalam melaksanakan koseling karir hal yang
paling utama ialah konseli dapat menciptakan gambaran diri yang dapat beradaptasi

dengan perubahan kebutuhan pribadi dan realitas bukan untuk membuat keputusan
atau untuk menentukan jawaban
Konselor tidak terjebak dengan kondisi dimana konseli mendesak meminta
jawaban kemudian konselor melakukan test and tell, yaitu melakukan tes kemudian
memberikan jawaban atas hasil tes.
Referensi
Andersen, P. & Vandehey, M (2012). Career Counseling and Development In Global
Economy. Second Edition. Belmont: Cengane Learning
Savickas, M. L. (2005) . The Theory and Practice of Career Construction. (42-70) in
Career Development and Counseling: Putting Theory and Research to Work,
edited by S. D. Brown and R. W. Lent. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.

Anda mungkin juga menyukai