Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PLAXIS dimaksudkan sebagai alat bantu analisis untuk digunakan ahli geoteknik yang tidak harus
menguasai metode numerik. Umumnya para praktisi menganggap bahwa perhitungan dengan metode
elemen hingga yang non-linier adalah sulit dan menghabiskan banyak waktu. Tim riset dan
pengembangan PLAXIS menjawab masalah tersebut dengan merancang prosedur-prosedur
perhitungan yang handal dan baik secara teoritis, yang kemudian dikemas dalam suatu kerangka
yang logis dan mudah digunakan.
Penggunaan PLAXIS
PLAXIS dapat digunakan untuk melakukan permodelan dan analisis semua permasalahan geoteknik
seperti slope stability, seepage, dan konsolidasi. Selain itu PLAXIS juga dapat memodelkan dan
menganalisis struktur geoteknik dan interaksi tanah dengan struktur seperti pondasi dangkal, pondasi
dalam, dinding penahan tanah, angkur (anchor), dan sebagainya.
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan PLAXIS adalah pengguna harus menguasai teori dan
konsep mengenai mekanika tanah dan rekayasa pondasi. Hal ini sangat penting karena PLAXIS akan
tetap melakukan kalkulasi dan keluaran (output) meskipun data yang dimasukkan (input) tidak benar.
Secara garis besar tahapan permodealan dan analisis menggunakan PLAXIS terdiri dari :
1. General Setting
2. Geometry
3. Material Properties
4. Initial Condition
5. Calculation
BAB 1 PENDAHULUAN
1
A. SOIL PARAMETER :
Pada bagian ini akan dipelajari penyelidikan tanah dilapangan yang sering digunakan untuk
mendesain dalam bidang geoteknik, umumnya penyelidikan tnaha yang digunakan adalah DCPT
atau sondir dan N-SPT test, materi yang dipelajari pada bagian ini adalah :
1. Sondir test
2. Penentuan jenis tanah (clay, sand, silt) dari data sordir
3. Penentuan kekutan tanah (c, ) dari data sordir
4. N-SPT test
5. Penentuan kekuatan tanah (c, ) dari data N-SPT
dibelakang tanggul yang lebih rendah dari permukaan air. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa
lapisan tanah lunak yang ringan tidak dapat menahan tekanan air pori yng meningkat pada
lapisan pasir yang permeabel dibawahnya. Efek ini dapat mereduksi stabilitas dari tanggul.
Soil Material
Penentuan material yang digunakan untuk pemodelan struktur
Tahapan Konstruksi
Tahapan Konstruksi yang digunakan adalah:
Pada stage 1 ini dilakukan Penggalian awal untuk pembuatan retaining wall, dalam penggalian
ini dibuat jarak tertentu agar kelongsoroan pada slope tidak mempengaruhi stabilitas lereng
secara global. Dan jarak ini juga berfungsi agar kelongsoran pada daerah yang digali bersifat
local.
Pada stage 2, penggalian pertama dilanjutkan hingga lapisan mudstone, untuk kemiringan dari
penggalian pertama ini dibuat sedemikian rupa agar kelongsoran yang terjadi tidak terlalu besar.
Dan peluang terjadinya kelongsoran akibat galian pada tahap kedua ini ditampilkan pada gambar
berikut:
Stage 3 : Pemasangan Gabion & Penimbunan dengan Scorea
Setelah penggalian kedua selesai, langkah selanjutnya yaitu pemasangan gabion, pemasangan
gabion ini berfungsi sebagai dudukan ujung slab bawah dari retaining wall. Selain itu, gabion ini
juga berfungsi sebagi perkuatan tanah sehingga bidang longsor yang akan menggulingkan
retaining wall akan tertahan oleh gabion ini.
Stage 4 : Penimbunaan akhir dengan Tanah merah
Final stage : Kondisi layan
Pada kondisi final stage ini beban yang bekerja pada tunnel adalah beban dari kendaraan yang
akan melakukan dumping diatas retaining wall ini, beban kendaraan ini diambil sebesar 22 kPa