6 Tweak Disk
185
186
187
188
189
190
191
192
193
Beraneka ragam sistem operasi tersebut bisa saling mengakses partisi secara bersamaan. Misalnya, penggunaan satu
partisi untuk digunakan sebagai file swap di beberapa distro
Linux.
Memisahkan antara file-file data dan file-file sistem. Misalnya, Anda bisa meletakkan file sistem operasi di drive C:\
dan meletakkan file data dan dokumen Anda di drive D:\.
Sehingga, jika sistem operasi mengalami kerusakan, Anda
bisa mengambil file data di drive lainnya menggunakan
sistem operasi yang lain.
194
Pengorganisasian data menjadi lebih efisien. Ini juga berkaitan dengan pemisahan antara file-file data dan file sistem.
Anda bisa memisahkan file-file video, foto, dokumen di
partisi yang terpisah, sehingga memudahkan pencarian.
195
Non-DOS: Partisi non-DOS adalah partisi yang tidak didukung oleh sistem operasi DOS dan Windows. Contoh
partisi ini adalah semua partisi yang dibuat dan diakses
oleh sistem operasi lain, seperti Linux, FreeBSD, SunOS,
dan seterusnya.
196
Ext, ext2, dan ext3: Sistem file yang khusus Linux. Ext
mendukung drive dan file dengan ukuran maksimal 2GB.
Adapun ext2 mendukung direktori hingga 4 TB dan file
sebesar 2 GB (jika menggunakan Linux kernel 2.2) dan
lebih dari 2 GB jika menggunakan Linux kernel 2.4 ke atas.
Sementara ext3 adalah sistem file journaling yang
kompatibel dengan ext2.
Jfs: Sistem file journaling khusus Linux yang dikembangkan oleh IBM. Sistem file ini bersifat free dan open source.
197
198
/C (untuk NTFS saja) : Memerintahkan file yang akan dibuat partisi tersebut akan selalu dalam kondisi dikompresi.
200
Gambar 6.19 Urutan drive untuk satu hard disk dan dua hard disk
masing-masing dengan 2 partisi
202
203
204
205
Di jendela Assign Drive Letter or Path, isikan huruf untuk menandai partisi tersebut. Anda bisa memilihnya di Assign the following
drive letter.
207
Selain itu, Anda juga dapat me-mount partisi tersebut ke folder tertentu di drive yang menggunakan format NTFS. Dengan demikian,
isi partisi tersebut akan dapat diakses dengan cara membuka folder
yang ditentukan. Klik Next untuk memformat partisi.
Di jendela Format Partition, isikan sistem file yang diinginkan di
combo File system. Isikan juga label untuk partisi tersebut di
Volume Label. Jika ingin pemformatan cepat, klik pada Perform a
quick format, serta jika ingin ada kompresi, pilih Enable file and
folder compression. Klik Next melanjutkan proses pemformatan.
208
209
210