Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL MUHASABAH

SMA LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI


TAHUN PELAJARAN 2009/2010

A. MUQODDIMAH
Sesungguhnya segala puji hanyalah milik Allahu Ta'ala. kita memujiNya
meminta pertolongan kepadaNya dan memohon ampunanNya, serta berlindung
kepada Allah dari kejelekan diri diri kita dan dari kejahatan amalan amalan kita.
Barangsiapa yang Allah beri petunjuk padanya, maka tiada yang dapat
menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tiada yang bisa
menunjukkinya. Dan aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar kecuali Allahu Ta'alaa dan tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya.
Muhasabah (introspeksi) pada jiwa ada dua macam: sebelum beramal dan
setelah beramal. Muhasabah sebelum beramal yaitu hendaknya seseorang
menahan diri dari keinginan dan tekadnya untuk beramal, tidak terburu-buru
berbuat hingga jelas baginya bahwa jika ia mengamalkannya akan lebih baik
daripada meninggalkannya.
Tidak semua yang ingin dilakukan oleh seorang hamba itu mampu dilakukan,
dan tidak setiap yang mampu dilakukan itu berarti melakukannya lebih baik
daripada meninggalkannya. Dan tidak setiap yang demikian itu ia lakukan
karena Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tidak pula setiap yang dilakukan karena
Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia akan mendapatkan bantuan. Maka jika ia
bermuhasabah pada dirinya, akan jelas baginya apa yang dilakukan dan apa yang
akan ditinggalkan.
Berikutnya adalah muhasabah setelah beramal, terbagi dalam tiga macam;
Pertama: muhasabah pada amal ketaatan yang ia tidak memenuhi hak Allah
padanya, di mana ia tidak melakukannya sebagaimana semestinya. Hak Allah
Subhanahu wa Ta'ala pada sebuah amal ketaatan ada enam: ikhlas dalam
beramal, niat baik kepada Allah, mengikuti Rasulullah Shallallahu `alaihi wa
sallam, berbuat baik padanya, mengakui nikmatAllah Subhanahu wa Ta'ala
padanya, menyaksikan adanya kekurangan pada dirinya dalam beramal. Setelah
itu semua maka ia memuhasabah dirinya, apakah ia memenuhi hak-hak itu dan
apakah ia melakukannya ketika melakukan ketaatan itu? Kedua: muhasabah jiwa
dalam setiap amalan yang lebih baik ditinggalkan daripada dikerjakan. Ketiga:
muhasabah jiwa dalam perkara yang mubah atau yang biasa. Mengapa ia
melakukannya? Apakah ia niatkan karena Allah dan negeri akhirat, sehingga ia
beruntung? Atau ia inginkan dengannya dunia dan balasannya yang cepat
sehingga ia kehilangan keberuntungan itu?
Orang yang membiarkan amalnya, tidak bermuhasabah, berlarut-larut serta
memudah-mudahkan perkaranya, sungguh ini akan menyampaikan dirinya

kepada kebinasaan. Inilah kondisi orang-orang yang tertipu. Ia pejamkan dua


matanya untuk melihat akibat amalannya, membiarkan berlalu keadaannya dan
hanya bersandar pada ampunan, sehingga ia tidak bermuhasabah dan tidak
melihat akibat amalnya. Kalau ia lakukan itu maka akan mudah melakukan dosa,
merasa tenang dengannya, dan akan kesulitan menghindarkan diri dari dosa.
Kalau ia sadari tentu akan tahu bahwa menjaga (diri dari dosa) itu lebih
gampang daripada menghindari dan meninggalkan sesuatu yang menjadi
kebiasaan.
Pokok dari muhasabah adalah: ia memuhasabah dirinya. Terlebih dahulu pada
amalan wajib, kalau ia ingat ada kekurangan pada dirinya maka segera
menutupinya, mungkin dengan meng-qadha atau memperbaikinya. Lalu ia
memuhasabah pada amalan-amalan yang terlarang. Kalau ia tahu bahwa ia
(telah) melakukan sebuah perbuatan terlarang, segera ia susul dengan taubat,
istighfar, dan melakukan amalan yang menghapusnya. Lalu memuhasabah
dirinya pada kelalaiannya, kalau ternyata ia telah lalai dari tujuan penciptaan
dirinya, segera ia susul dengan dzikrullah dan menghadapkan dirinya kepada
Allah. Lalu ia muhasabah pada tutur katanya, pada amalan yang kakinya
melangkah ke suatu tempat, atau pada apa yang dilakukan oleh kedua tangannya,
dan pada perkara yang didengar oleh kedua telinganya; apa yang engkau niatkan
dengan ini? Demi siapa engkaumelakukannya? Bagaimana engkau
melakukannya?
B. LANDASAN HUKUM
1. Al-Quran dan hadits
2. UU Sisem Pendidikan Nasional 2002
3. Program Kerja Sekolah 2009/2013
C. NAMA DAN TEMA KEGIATAN
Kegiatan ini dinamakan Muhasabah, Tema kegiatan ini adalah Evaluasi Diri
untuk Hari Esok yang lebih baik
D. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 19 Maret 2010 dan
bertempat di Mesjid Al Furqon Universitas Pendidikan Indonesia.
E. TUJUAN KEGIATAN
1 Menambah wawasan siswa dalam memahami jiwa.
2. Membina dan mengembangkan spiritual siswa.
3. Memotivasi siswa untuk masa depan yang lebih baik.
E. PESERTA
Peserta adalah seluruh siswa-siswi kelas XII SMA Sekolah Laboratorium
Percontohan Universitas Pendidikan Indonesia yang beragama Islam.
F. KEPANITIAAN

Panitia adalah guru-guru SMA Sekolah Laboratorium Percontohan Universitas


Pendidikan Indonesia dan kerjasama dengan Mahasiswa PLP Universitas
Pendidikan Indonesia. (Susunan panitia terlampir)
G. BIAYA
Anggaran biaya terlampir
H. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat sebagai bahan pertimbangan dan dipergunakan
sebagaimana mestinya, mudah-mudahan kita selalu ada dalam lindungan dan
magfirah Allah subhanahu wa ta'ala.
Ketua Panitia,
Ronny Mugara, M.Pd.

Bandung, 10 Februari 2010


Sekretaris
Asep Saefudin, S.Pd.
Mengetahui,
Kepala SMA Laboraotrium UPI

Drs. Achmad Fachrudin


NIP 195109251977121001

Anda mungkin juga menyukai