Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 1 XI IPA 7

SMAN 3 Denpasar
Nama:
Aditya Pradnyana
Agung Sanur
Agus Hendra
Ananda Septiarini
Andiva Mahendra
Ary Widhi Antari
Arya Sanjaya

1
2
3
4
5
7
8

TUGAS PKN
Sengketa ISRAEL-PALESTINA

Palestina vs Israel
Latar Belakang konflik
Konflik Palestina Israel menurut sejarah sudah 31 tahun ketika pada tahun 1967 Israel
menyerang Mesir, Yordania dan Syria dan berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran
tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania). Sampai sekarang perdamaian
sepertinya jauh dari harapan. Ditambah lagi terjadi ketidaksepakatan tentang masa depan
Palestina dan hubungannya dengan Israel di antara faksi-faksi di Palestina sendiri.
*1967*
Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan, Israel
berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan
Yerussalem (Yordania). Israel dengan mudah menghancurkan angkatan udara musuhnya karena
dibantu informasi dari CIA (Central Intelligence Agency = Badan Intelijen Pusat milik USA ).
Sementara itu angkatan udara Mesir ragu membalas serangan Israel, karena Menteri Pertahanan
Mesir ikut terbang dan memerintahkan untuk tidak melakukan tembakan selama dia ada di udara.
*1967, Nopember*
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan mundur
Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua negara di kawasan
itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.
*1969*
Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di
Yordania.
*1970*
Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO
dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat
tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Dan
akhirnya PLO pindah ke Libanon.
*1973, 6 Oktober*
Mesir dan Syria menyerang pasukan Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan pada hari puasanya
Yahudi Yom Kippur. Pertempuran ini dikenal dengan Perang Oktober. Mesir dan Syria hampir
menang, kalau Israel tidak tiba-tiba dibantu oleh AS. Presiden Mesir Anwar Sadat terpaksa
berkompromi, karena dia Cuma siap untuk melawan Israel , namun tidak siap berhadapan dengan
AS. Arab membalas kekalahan itu dengan menutup keran minyak. Akibatnya harga minyak
melonjak pesat.
*1973, 22 Oktober*
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata, pelaksanaan
resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.

*1977*
Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke
Israel tanpa konsultasi dengan Liga Arab. Ia menawarkan perdamaian, jika Israel mengembalikan
seluruh Sinai. Negara-negara Arab merasa dikhianati. Karena langkah politiknya ini, belakangan
Anwar Sadat dibunuh pada tahun 1982.
*1978, September*
Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS. Perjanjian itu
menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel .
Sadat dan PM Israel Menachem Begin dianugerahi Nobel Perdamaian 1979. namun Israel tetap
menolak perundingan dengan PLO dan PLO menolak otonomi. Belakangan, otonomi versi Camp
David ini tidak pernah diwujudkan, demikian juga otonomi versi lainnya. Dan AS sebagai
pemrakarsanya juga tidak merasa wajib memberi sanksi, bahkan selalu memveto resolusi PBB
yang tidak menguntungkan pihak Israel .
*1980*
Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota Yerussalem yang
didudukinya itu resmi sebagai ibukota.
*1982*
Israel menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila.
Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena
lagi-lagi veto dari AS. Belakangan Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian
pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq, Libya, dan Tunis .
*1987*
Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah
pendudukan terhadap tentara Israel mulai meledak. Intifadhah ini diprakarsai oleh HAMAS,
suatu harakah Islam yang memulai aktivitasnya dengan pendidikan dan sosial.
*1988, 15 Nopember*
Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu kota.Aljazair. Dengan bentuk negara
Republik Parlementer. Ditetapkan bahwa Yerussalem Timur sebagai ibukota negara dengan
Presiden pertamanya adalah Yasser Arafat. Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden
diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen
Palestina beranggotakan 500 orang.
*1988, Desember*
AS membenarkan pembukaan dialog dengan PLO setelah Arafat secara tidak langsung mengakui
eksistensi Israel dengan menuntut realisasi resolusi PBB Nomor 242 pada waktu
memproklamirkan Republik Palestina di pengasingan di Tunis.
*1991, Maret*
Yasser Arafat menikahi Suha, seorang wanita Kristen. Sebelumnya Arafat selalu mengatakan
menikah dengan revolusi Palestina.

*1993, September*
PLO Israel saling mengakui eksistensi masing-masing dan Israel berjanji memberikan hak
otonomi kepada PLO di daerah pendudukan. Motto Israel adalah land for peace (tanah untuk
perdamaian). Pengakuan itu
dikecam keras oleh pihak ultra-kanan Israel maupun kelompok di Palestina yang tidak setuju.
Namun negara negara Arab ( Saudi Arabia , Mesir, Emirat dan Yordania) menyambut baik
perjanjian itu. Mufti Mesir dan Saudi mengeluarkan fatwa untuk mendukung perdamaian.
Setelah kekuasaan di daerah pendudukan dialihkan ke PLO, maka sesuai perjanjian dengan Israel
, PLO harus mengatasi segala aksi-aksi anti Israel. Dengan ini maka sebenarnya PLO dijadikan
perpanjangan tangan Yahudi.
Yasser Arafat, Yitzak Rabin dan Shimon Peres mendapat Nobel Perdamaian atas usahanya
tersebut.
*1995*
Rabin dibunuh oleh Yigar Amir, seorang Yahudi fanatik. Sebelumnya, di Hebron, seorang Yahudi
fanatik membantai puluhan Muslim yang sedang shalat subuh. Hampir tiap orang dewasa di
Israel, laki-laki maupun wanita, pernah mendapat latihan dan melakukan wajib militer. Gerakan
Palestina yang menuntut kemerdekaan total menteror ke tengah masyarakat Israel dengan bom
bunuh diri. Targetnya, menggagalkan usaha perdamaian yang tidak adil itu. Sebenarnya land
for peace diartikan Israel sebagai Israel dapat tanah, dan Arab Palestina tidak diganggu (bisa
hidup damai).
*1996*
Pemilu di Israel dimenangkan secara tipis oleh Netanyahu dari partai kanan, yang berarti
kemenangan Yahudi yang anti perdamaian. Netanyahu mengulur-ulur waktu pelaksanaan
perjanjian perdamaian. Ia menolak adanya negara Palestina, agar Palestina tetap sekedar daerah
otonom di dalam Israel . Ia bahkan ingin menunggu/menciptaka n kontelasi baru (pemukiman
Yahudi di daerah pendudukan, bila perlu perluasan hingga ke Syria dan Yordania) untuk sama
sekali membuat perjanjian baru.
AS tidak senang bahwa Israel jalan sendiri di luar garis yang ditetapkannya. Namun karena lobby
Yahudi di AS terlalu kuat, maka Bill Clinton harus memakai agen-agennya di negara-negara Arab
untuk mengingatkan si anak emasnya ini. Maka sikap negara-negara Arab tiba-tiba kembali
memusuhi Israel . Mufti Mesir malah kini memfatwakan jihad terhadap Israel .
Sementara itu Uni Eropa (terutama Inggris dan Perancis) juga mencoba aktif menjadi
penengah, yang sebenarnya juga hanya untuk kepentingan masing-masing dalam rangka
menanamkan pengaruhnya di wilayah itu. Mereka juga tidak rela kalau AS jalan sendiri tanpa
bicara dengan Eropa.
*2002 Sampai sekarang*
Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat
Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat pada 17 September 2002 . Israel juga
telah menerima peta itu namun dengan 14 reservasi. Pada saat ini Israel sedang menerapkan

sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel
Sharon. Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia akan
menyingkirkan seluruh kehadiran sipil dan militer yang permanen di Jalur Gaza (yaitu 21
pemukiman Yahudi di sana, dan 4 pemumikan di Tepi Barat), namun akan mengawasi dan
mengawal kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol eksklusif di
wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan militer di wilayah laut dari Jalur Gaza.
Pemerintah Israel berpendapat bahwa akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa
Jalur Gaza adalah wilayah pendudukan, sementara yang lainnya berpendapat bahwa, apabila
pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa Israel akan diizinkan untuk
menyelesaikan tembok artinya, Penghalang Tepi Barat Israel dan mempertahankan situasi di
Tepi Barat seperti adanya sekarang ini.
Di hari kemenangan Partai Kadima pada pemilu tanggal 28 Maret 2006 di Israel, Ehud Olmert
yang kemudian diangkat sebagai Perdana Menteri Israel menggantikan Ariel Sharon yang
berhalangan tetap karena sakit berpidato. Dalam pidato kemenangan partainya, Olmert berjanji
untuk menjadikan Israel negara yang adil, kuat, damai, dan makmur, menghargai hak-hak kaum
minoritas, mementingkan pendidikan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta terutama sekali
berjuang untuk mencapai perdamaian yang kekal dan pasti dengan
bangsa Palestina. Olmert menyatakan bahwa sebagaimana Israel bersedia berkompromi untuk
perdamaian, ia mengharapkan bangsa Palestina pun harus fleksibel dengan posisi mereka. Ia
menyatakan bahwa bila Otoritas Palestina, yang kini dipimpin Hamas, menolak mengakui
Negara Israel, maka Israel akan menentukan nasibnya di tangannya sendiri dan secara
langsung menyiratkan aksi sepihak. Masa depan pemerintahan koalisi ini sebagian besar
tergantung pada niat baik partai-partai lain untuk bekerja sama dengan perdana menteri yang
baru terpilih.
Sementara itu sebelum terjadinya serangan habis-habisan Israel ke Gaza (27/12/2008), sudah
terjadi serangan-serangan kecil di antara kedua belah pihak di sekitar Jalur Gaza, disebabkan
Israel menutup tempat-tempat penyeberangan atau jalur komersial ke Gaza sehingga pasokan
bahan baker minyak terhenti, yang memaksa satu-satunya pusat pembangkit listrik di Jalur Gaza
tutup.

Konflik
Konflik Israel-Palestina, bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih luas, adalah konflik yang
berlanjut antara bangsa Israel dan bangsa Palestina.
Konflik Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh
bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu
pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya.
Di kedua komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan
penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi dua
negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekular yang
mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur

Jumlah Korban Terkini


Angka korban Serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009
malam mencapai lebih 1313 orang atau rata-rata 59 orang tewas per hari atau setiap jam lebih 2
orang tewas.
Tragedi peperangan dan kemanusian yang melanda di Tanah Suci 3 Agama sejak
27 Desember 2008 mulai memberi sinyal positif. Pemerintah Israel secara resmi
menghentikan serangan ke Jalur Gaza terhitung 18 Januari 2009, pukul 02.00 waktu
setempat. Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert pada siaran pers menyampaikan
bahwa Israel telah mencapai semua target terutama menghancurkan basis
kekuatan Hamas yang selama ini terus menembakkan roket dan mortir ke wilayah
Israel.
Meskipun, Israel telah menyatakan gencatan senjata, pejuang Hamas masih saja
menembakkan roket ke wilayah Israel dengan alasan tentara Israel masih berada di
wilayah Gaza. Sangat diharapkan kedua pihak ini menahan diri untuk saling
menyerang guna menfasilitasi terciptanya perdamaian di Tanah Suci 3 Agama
maupun gesekan-gesekan emosional yang sudah mengalir di Indonesia.

Breaking News
Hingga 18 Januari 2009 malam, jumlah korban yang tewas akibat perang IsraelHamas telah mencapai lebih 1313 orang, yakni:
- 1300 orang Palestina, dan
- 13 orang Israel
Sedangkan korban luka akibat koflik sejak 27 Desember 2008 telah mencapai 5.617

orang
Sumber data terbaru : http://www.bloomberg.com (18 Jan, 23.00 WIB )

Akibat Serangan Israel-Hamas 27 Desember 2008


Pihak Israel
+ 13 orang tewas
10 tentara & 3 warga sipil
+ 317 orang terluka
233 tentara & 84 warga sipil

Pihak Palestina
+ 1300 orang tewas
~400-650 pejuangHamas (sumber IDF)
~167 polisi Hamas (sumber PCHR)
~700 warga sipil (sumber Reuters)
+ 5300 orang terluka

Info Tambahan
Korban peperangan ini akan bertambah meskipun gencatan senjata telah
dilaksanakan], mengingat dari 5000-an korban, sebagian dari mereka adalah korban
luka serius. Puluhan dari mereka berada dalam kondisi kritis.
Militer Israel telah melakukan lebih 2300 serangan udara ke wilayah Gaza sejak 27
Desember 2008 (atau rata-rata 128 serangan per hari).
Organisasi HAM dunia mengatakan bahwa Israel telah menggunakan Bom Phospor.
Bom fospor telah dilarang penggunaannya karena sangat berbahaya.

Lebih 1.5 juta orang Palestina di Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan akibat
penyerangan Israel. Mereka kekurangan makanan, obat-obatan, air bersih dan
tempat tinggal.

Negara yang Terlibat


Konflik Palestina - Israel yang telah berlangsung selama ribuan tahun menjadi konflik paling
populer yang layak jadi pemuncak daftar ini. Terlepas dari sejarah sengketa yang berbasis agama,
konflik kedua negara di era modern dimulai pasca PD 2 dan genosida yang dilakukan Nazi
terhadap bangsa Yahudi. Ketika kamp-kamp konsentrasi Yahudi dibebaskan, ribuan Yahudi yang
memerlukan tempat tinggal berbondong-bondong secara massal ke Palestina yang ketika itu
populasinya didominasi bangsa Arab.
Konflik pun mulai pecah dan PBB mencoba menengahi dengan mengajukan Rencana Pembagian
Palestina menjadi dua negara terpisah, masing-masing satu untuk bangsa Arab dan Yahudi
dengan Yerusalem sebagai kawasan netral yang berada di bawah pengawasan PBB. Pada 14 Mei
1948 bangsa Yahudi mendeklarasikan kemerdekaan sekaligus mendirikan negara Israel.
Keesokan harinya, Mesir, Syria, Lebanon, dan Iran menggempur Israel yang menandakan
dimulainya Perang Arab-Israel. Setahun kemudian diberlakukan gencatan senjata dan perbatasan
sementara ditetapkan. Yordania mengambil alih wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur
sedangkan Mesir menguasai Jalur Gaza.
Masalah berikutnya muncul pada tahun 1956 saat Krisis Terusan Suez ketika Israel yang dibantu
Spanyol dan Inggris menginvasi Semenanjung Sinai. Pada tahun 1966, hubungan Dunia Arab
dengan Israel semakin memburuk yang berujung pada pecahnya Perang Enam Hari pada tahun
1967. Setelah perang usai, Israel berhasil mengambil alih Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai dari
Mesir, Tepi Barat dan Yerusalem Timur dari Yordania serta Dataran Tinggi Golan dari Syria.
Enam tahun kemudian, Perang Yom Kippur pecah dan hubungan Israel dengan negara-negara
Arab semakin memburuk.
Tahun 1988, Palestine Liberation Organization (PLO) mendeklarasikan berdirinya negara
Palestina namun mereka tidak memegang kontrol wilayah Palestina. Sejak saat itu, PLO terus
memperjuangkan kemerdekaan Palestina berdasarkan perbatasan yang pernah ditetapkan di tahun
1967. Saat ini, Liga Arab, dan sebagian besar negara-negara di Amerika Selatan, Afrika dan Asia
mengakui negara Palestina. Sedangkan negara-negara Eropa dan Amerika Utara bersikap
sebaliknya. Tahun ini PBB berencana menyelenggarakan pemungutan suara mengenai status
negara Palestina

Usaha Perdamaian
Usaha untuk proses perdamaian konflik Israel-Palestina telah berlangsung selama bertahuntahun. Namun, kekerasan terus berlanjut di Timur Tengah dan sikap "semua atau tidak sama
sekali" terhadap perdamaian, "berlangsung pada hampir seluruh abad ke-20".

Semenjak tahun 1970-an, usaha paralel telah dilakukan untuk menemukan solusi konflik ArabIsrael dan konflik Israel-Palestina. Negara seperti Mesir dan Yordania telah menandatangani
perdamaian dengan Israel, sementara beberapa negara lain masih belum melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai