Anda di halaman 1dari 21

Accelerated Learning

Accelerated Learning (A.L.) adalah cara belajar cepat dan alamiah yang merupakan
gerakan modern yang mendobrak cara belajar di dalam pendidikan dan pelatihan terstruktur.
Dave Meier, penulis buku The Accelerated Learning Handbook, yang diterbitkan oleh
McGraw-Hill New York tahun 2000, mengajak kita untuk memperbarui pendekatan terhadap
pembelajaran untuk memenuhi tuntutan dinamika kebudayaan yang bermetabolisme tinggi
ini.
Accelerated Learning memperbarui metode-metode belajar konvensional, yang
dilahirkan pada awal era ekonomi industri, cenderung menyerupai bentuk dan gaya pabrik:
mekanisasi, standardisasi, kontrol luar, satu-ukuran-untuk-semua, pengondisian behavioristis
(hadiah dan hukuman), fragmentasi, dan tekanan pada format Saya-bicara-kau-mendengar
(yang juga dikenal sebagai teknik membosankan). Dimana Kita merasa bahwa itulah satusatunya cara untuk mempersiapkan pelajar menjalani kehidupan yang kering dan
membosankan.
Landasan lama didasarkan pada anggapan bahwa pembelajar adalah konsumen, pada
prestasi individu, pengotak-ngotakan (orang dan pokok masalah), kontrol birokrasi terpusat,
pelatih sebagai pelaksana program, bahwa pembelajaran terutama bersifat verbal dan
kognitif, dan program pelatihan sebagai proses jalur perakitan. Landasan baru didasarkan
pada anggapan bahwa pembelajar adalah kreator, pada kerja sama dan prestasi kelompok,
kesalingterkaitan, belajar sebagai aktivitas seluruh pikiran/tubuh, dan program belajar yang
menyediakan lingkungan belajar yang kaya-pilihan dan cocok untuk seluruh gaya belajar.
Banyak faktor lain telah memberikan sumbangan pada perkembangan yang mantap
dan berlangsung terus-menerus dalam filosofi, metode, dan aplikasi A.L. di antaranya:
(1)Ilmu kognitif modern, terutama penelitian mengenai otak dan belajar, telah
mempertanyakan banyak asumsi lama kita mengenai pembelajaran. Lenyap sudah pendapat
bahwa belajar itu semata-mata aktivitas verbal dan kognitif. Penelitian mutakhir
menunjukkan bahwa belajar yang paling baik melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indra,
dan segenap kedalaman serta keluasaan pribadi (yang disebut oleh Lozanov cadangan
pikiran yang tersembunyi).
Kemudian, (2)Penelitian tentang gaya belajar menunjukkan orang belajar dalam cara
yang berbeda-beda dan satu jenis belum tentu tepat untuk semua orang. Ini telah menantang
secara serius gagasan kita mengenai pendidikan dan pelatihan formal sebagai proses jalur
perakitan atau ban-berjalan; (3)Tumbangnya pandangan-dunia Newtonian (bahwa alam
bekerja seperti mesin, secara otomatis patuh pada proses yang mandiri, linear, langkah-demilangkah) dan bangkitnya fisika kuantum telah memberi kita apresiasi baru terhadap
kesalingterkaitan dari segala sesuatu dan terhadap hakikat realitas yang nonlinear,
nonmekanistis, kreatif, dan hidup; (4)Evolusi yang berlangsung lambat laun (namun tidak
sempurna) dari kebudayaan yang didominasi pria menjadi kebudayaan yang
menyeimbangkan perasaan pria dan wanita memungkinkan berkembangnya pendekatan yang
leih lembut, kolaboratif, dan bersifat mengasuh pada aktivitas belajar; (5)Runtuhnya

Behaviorisme sebagai psikologi yang dominan dalam pembelajaran telah mendorong


timbulnya keyakinan-keyakinan dan praktik-praktik yang lebih manusiawi dan holistis.
Prinsip-prinsip Accelerated Learning,(1) Belajar Melibatkan seluruh Pikiran dan
Tubuh. Belajar tidak hanya menggunakan otak (sadar, rasional, memakai otak kiri, dan
verbal), tetapi juga melibatkan seluruh tubuh/pikiran dengan segala emosi, indra, dan
sarafnya; (2)Belajar adalah Berkreasi, Bukan Mengonsumsi. Pengetahuan bukanlah sesuatu
yang diserap oleh pembelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan pembelajar. Pembelajaran
terjadi ketika seorang pembelajar memadukan pengetahuan dan ketrampilan baru ke dalam
struktur dirinya sendiri yang telah ada. Belajar secara harfiah adalah menciptakan makna
baru, jaringan saraf baru, dan pola interaksi elektrokimia baru di dalam sistem otak/tubuh
secara menyeluruh;
(3)Kerja Sama Membantu Proses Belajar. Semua usaha belajar yang baik mempunyai
landasan sosial. Kita biasanya belajar lebih banyak dengan berinteraksi dengan kawan-kawan
daripada yang kita pelajari dengan cara lain manapun. Persaingan di antara pembelajar
memperlambat pembelajaran. Kerja sama di antara mereka mempercepatnya. Suatu
komunitas belajar selalu lebih baik hasilnya daripada beberapa individu yang belajar sendirisendiri; (4)Pembelajaran Berlangsung pada Banyak Tingkatan secara Simultan. Belajar bukan
hanya menyerap satu hal kecil pada satu waktu secara linear, melainkan menyerap banyak hal
sekaligus. Pembelajaran yang baik melibatkan orang pada banyak tingkatan secara simultan
(sadar dan bawah-sadar, mental dan fisik) dan memanfaatkan seluruh saraf reseptor, indra,
jalan dalam sistem total otak/tubuh seseorang. Bagaimanapun juga, otak bukanlah prosesor
berurutan, melainkan prosesor paralel, dan otak akan berkembang pesat jika ia ditantang
untuk melakukan banyak hal sekaligus;
(5) Belajar Berasal dari Mengerjakan Pekerjaan Itu Sendiri (dengan Umpan Balik).
Belajar paling baik adalah dalam konteks. Hal-hal yang dipelari secara terpisah akan sulit
diingat dan mudah menguap. Kita belajar berenang dengan berenang, cara mengelola sesuatu
dengan mengelolanya, cara bernyanyi dengan bernyanyi, cara menual dengan menjual, dan
cara memperhatikan kebutuhan konsumen dengan memperhatikan kebutuhannya.
Pengalaman yang nyata dan konkret dapat menjadi guru yang jauh lebih baik daripada
sesuatu yang hipotetis dan abstrak-asalkan di dalamnya tersedia peluang untuk terjun
langsung secara total, mendapatkan umpan balik, merenung, dan menerjunkan diri kembali;
(6)Emosi Positif Sangat Membantu Pembelajaran. Perasaan menentukan kualitas dan
juga kuantitas belajar seseorang. Perasaan negatif menghalangi belajar. Perasaan positif
mempercepatnya. Belajar yang penuh tekanan, menyakitkan, dan bersuasana muram tidak
dapat mengungguli hasil belajar yang menyenangkan, santai, dan menarik hati; (7)Otak-Citra
Menyerap Informasi secara Langsung dan Otomatis. Sistem saraf manusia lebih merupakan
prosesor citra darpada prosesor kata. Gambar konkret jauh lebih mudah ditangkap dan
disimpan darpada abstraksi verbal. Menerjemahkan abstraksi verbal menjadi berbagai jenis
gambar konkret akan membuat abstraksi verbal itu bisa lebih cepat dipejari dan lebih mudah
diingat.

RPP ASKEB I KEHAMILAN


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Asuhan Kebidanan I (Kehamilan)
Kode Mata Kuliah : Bd. 301, 4 SKS (T : 1, P : 3)
Pokok Bahasan
: Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi
Sub Pokok Bahasan : Menentukan Usia Kehamilan
Waktu Pertemuan : 20 menit
Pertemuan
: 1X20 menit
B. Standar Kompetensi
Bidan memberikan asuhan pada masa kehamilan secara menyeluruh (komprehensif).
Sehingga dapat mengurangi terjadinya morbiditas dan mortalitas.
C. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu menentukan usia kehamilan dengan benar
D. Metode Pembelajaran
1) Accelerated learning
E. Indikator
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari menentukan usia kehamilan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan cara-cara menentukan usia kehamilan
3. Mahasiswa mampu melakukan penghitungan usia kehamilan sesuai materi yang telah
diajarkan.
F. Kegiatan Belajar Mengajar
Langkah- langkah Pembelajaran
a. kegiatan awal
Apresepsi :
1. Menjawab salam dan menginformasikan pokok bahasan yang akan diajarkan
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Melakukan apersepsi
b. Kegiatan Inti
1. Memberikan pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mahasiswa tentang
materi menentukan usia kehamilan
2. Menjelaskan materi tentang menentukan usia kehamilan
3. Melakukan feed back
c. Kegiatan Penutup
1. Menyimpulkan materi tentang menentukan usia kehamilan yang telah disampaikan
2. Mengevaluasi pemahaman mahasiswa setelah di sampaikannya materi tentang penentuan usia
kehamilan
3. Menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.
G.
1.
2.
3.

Evaluasi
Prosedur
Jenis
Alat

: Postest
: Lisan
:-

4. Bentuk
5. Soal
H. Materi
Terlampir
I. Power Point
Terlampir
J. Silabus
Terlampir

: Subjektif
: Terlampir

K. Referensi
1. Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
2. Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta : EGC
3. Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP

Pengertian dan Konsep Pembelajaran Quantum


Pembelajaran kuantum adalah pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi dan
keaktifan siswa, sehingga kemampuan, bakat, dan potensi siswa dapat berkembang, yang

pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar dengan menyingkirkan hambatan


belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga siswa dapat belajar secara
mudah. Pada proses pembelajaran kuantum terjadi penyelarasan dan pemberdayaan
komunitas belajar, sehingga guru dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran samasama merasa senang dan saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang maksimal
Model pembelajaran quantum teaching adalah model yang digunakan dalam
rancangan penyajian dalam belajar yang dirangkai menjadi sebuah paket yang multisensori,
multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, mencakup petunjuk spesifik untuk
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan
memudahkan proses belajar (Deporter, 2008:4). Pembelajaran kuantum bersandar pada
konsep ini : Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia
Mereka (Deporter, 2008:6). Inilah asas utama quantum teaching. Maksud dari asas di atas
adalah guru harus membangun jembatan autentik untuk memasuki kehidupan siswa. Dengan
memasuki dunia siswa berarti guru mempunyai hak mengajar, sehingga siswa dengan
sukarela, antusias dan semangat untuk mengikuti pelajaran.
Adapun tujuan dari pembelajaran quantum adalah untuk menciptakan lingkungan
belajar yang efektif, menciptakan proses belajar yang menyenangkan, menyesuaikan
kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, untuk membantu meningkatkan
keberhasilan hidup dan karir dan untuk membantu mempercepat dalam pembelajaran.
Pembelajaran quantum berpangkal pada psikologi kognitif, dan bukan fisika kuantum
meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai, pembelajaran kuantum juga
bersifat humanistis dan lebih konstruktivistis.

Contoh RPP Quantum Teaching

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan (ASKEB 1)


Kode Mata Kuliah / SKS : Bd. 301 / 2 SKS ( P: 1 T:1)
Waktu Pertemuan : 1 x 100 menit
Pertemuan ke : 3
A. Tujuan
1. TIU/Kompetensi :
Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III
2. TIK/Indikator :
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III
b. Memberikan penjelasan menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III
c. Mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III
B. Pokok Bahasan
: tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III
C. Sub Pokok Bahasan : tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III
1. Pengertian tanda bahaya kehamilan pada trimester III
2. Tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III
3. Mengenali Tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III
D. Kegiatan Belajar Mengajar :
Waktu

Kegiatan Pengajar

Pendahuluan1. Mengucapkan salam pembuka


2. Memperkenalkan diri
3. Menginformasikan pokok materi yang aka
n dibahas
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran ini
5. Menyampaikan relevansi materi yang disa
mpaikan
6. Melakukan apersepsi berkaitan dengan m
ateri yang akan disampaikan
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian Tanda-tanda baha
ya kehamilan pada trimester III
2. Menanyakan kepada mahasiswa tentang Ta
nda-tanda bahaya kehamilan pada trimest
er III
3. Mengklarifikasi jawaban mahasiswa
4. Menjelaskan manfaat tanda-tanda bahaya k
ehamilan pada trimester III
5. Menanyakan kepada mahasiswa tentang ta
nda bahaya kehamilan pada trimester III
a.Memberikan penguatan atas jawaban ya
ng telah diberikan mahasiswa
b.Mengklarifikasi jawaban mahasiswa
6.Menjelaskan cara mengenali tanda baha

Kegiatan Mahasiswa
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan

Media
dan Alat
-

Memperhatikan
Menjawab pertanyaan

Menjawab pertanyaan

Memperhatikan dan mencatat

LCD, Kompu
ter dan White
Board

Menjawab pertanyaan

Memperhatikan
Memperhatikan dan mencatat
Menjawab pertanyaan

LCD, Kompu
ter dan White
Board

ya kehamilan pada trimester III


Memperhatikan
a.Menanyakan kepada mahasiswa tentang
cara mengenali tanda bahaya kehamilan p
ada trimester III
Memperhatikan dan mencatat
b.Memberikan penguatan atas jawaban ya
ng telah diberikan mahasiswa
Memperhatikan
d.Mengklarifikasi jawaban mahasiswa
Penutup

7. Mengevaluasi materi yang telah disampai


kan dengan cara memberikan pertanyaan
kepada mahasiswa
8. Memberikan penguatan kepada mahasisw
a
9. Menyimpulkan secara singkat materi yang
telah disampaikan
10. Memberikan penugasan membaca materi
yang akan datang
11. Mengucapkan salam penutup

LCD, Kompu
ter dan White
Board
LCD, Kompu
ter dan White
Board

Menjawab pertanyaan

Memperhatikan
Memperhatikan
Dan mencatat

Memperhatikan dan mencatat


Menjawab salam
-

D. Evaluasi :
1. Prosedur :
a. Tes awal ada dalam kegiatan awal (apersepsi).
b. Tes dalam proses ada dalam proses pembelajaran.
c. Tes akhir ada dalam kegiatan akhir (tesformatif).
2. Jenis : Teslisan
3. Bentuk : Tes subjektif
4. Alat : Tes buatan dosen
5. SoaldanKunciJawaban : Terlampir
E. Referensi
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Beren
cana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP
F. Model
: Quantum Teaching
G. Efek Pengiring : -

Writing Group Discussion Guidelines


One of the most exciting and rewarding activities associated with the Writers on the Plains
project is the online writing group. Participants in writing groups work on their own writing
projects and in the process connect their creative work to that of the visiting writers. Writing
groups offer their members the most active participation in the Writers on the Plains project.

In a writing group, participants work on writing projectsmemoirs, short stories, novels,


poems, or essaysand then share them with other members. Writing group members read
and critique one anothers work in a supportive and constructive manner. Its important to
think of a writing group as a collection of aspiring authors who wish to help one another
achieve their goals. Writing groups provide the opportunity to learn from other writers
work through an exchange of work, group exercises, reading and writing tips, and congenial
and helpful critiques of members writing.
In this section are some questions to help you start a writing group. These questions are
adapted from Writing Groups Starter Kit, an online guide developed by The Writing
Center at the University of North Carolina at Chapel Hill.
Also see The Writing Center at Colorado State University, which provides excellent
information and printable handouts for starting and maintaining a writing group, including
guidelines for responding to work, for receiving responses to work, for drawing up a schedule
for writing and responding, as well as writing exercises. The Writing Center Web site is an
invaluable tool for writing groups.
Starting a Writing Group
Some Questions To Consider:
How often will the group meet online? Once a week, twice a week? Will the group
meet in person, off line? If so, where?
Will members communicate only online? Will there be informal or even social
meetings for group members?
Will one person be in charge of overseeing the writing group? What will be this
persons responsibilities? How will he or she keep the group on track and on task?
What system will group members use to decide who will submit writing during any
given week? Submitting writing samples from two group members per week is ideal.
What happens when members who are scheduled to submit writing are unprepared?
What happens when group members dont respond to the samples or respond in time?
How short or long should writing samples be? Ten pages of fiction or an essay or
memoir? Two poems? Two chapters?
What else happens during online meetings? Do members exchange exercises?
Discuss writing problems and successes?
At what stage in the writing process should drafts be submitted to the group? Should
members polish their submissions before submitting them?
What kind of feedback are members most interested in, and how will members
specify these needs at any particular point? Overall meaning? Writers purpose in
writing? Structure? Copyediting?
How many times can a single piece of writing be revised and resubmitted? Once,
three times, forever until its finished?
If someone feels that the group is not meeting his or her needs, how will that person
make his or her concerns known?
Getting Ready to Share Your Writing

Writing responses to your group members work and receiving responses from others is the
most important step in revising and refining your work. Before you share your work, either
online or at your group meetings, consider the following suggestions. Also, consult with your
group and group facilitator to create your own guidelines for responding and receiving
suggestions on your work.
Responding to Other Group Members' Writing
Say something positive about the piece. Even if a piece of writing needs a lot of
work, there is usually something good that can be pointed out - the nugget of a great
idea, a particularly well-turned phrase, the beginnings of a good organizational
structure, or a thorough understanding of the material.
Critique the writing, not the writer. Instead of saying, "You aren't very good at
conclusions," say, "This conclusion didn't really work for me."
Speak from your own perspective, using phrases like, "My reaction to this was "
or "I found this to be " rather than "this part of the paper is " Acknowledge that
there may be a variety of opinions about the piece of writing.
Remember that you are in a writing group to help one another improve. It does not
help the writer if you see problems with his/her writing but don't mention them
because you're afraid of hurting his/her feelings. Usually a writer would rather hear
about a problem from the friendly, supportive members of his/her writing.
Talk about the way you responded as you were reading. Sometimes it's easier and
more helpful to say, "When I read this sentence, I wasn't sure if the paragraph was
going to be about this or about that," than it is to say, "This sentence was confusing."
It can be helpful to have the whole group read the first paragraph and then predict the
rest of the story or poem or essay before reading further. It will help the writer to
know what you expected when you began the paper and how those expectations
changed as you read.
Be specific. Instead of just saying, "The characterization needs work," try to figure
out where and how the writer can improve on the storys character.
Whatever you say, imagine yourself on the receiving end of the comment. If this
were your work, what would be helpful to you? How would you want people to
provide you with criticism?
Prioritize and sort your comments for the writer. What interfered the most when
you read the piece or what was the hardest part to understand? Sometimes it is helpful
to break down your comments into a list of "big things" and a list of "little things" that
the writer could do to improve.
Tailor your comments to the writer and his/her needs. Ask what kind of feedback
would be helpful and try to provide that. Ask the writer what sections s/he is most
worried about.
Write out key points that you want to share with the writer. This will help you
remember them and also provide a written record of your feedback.
Reacting to Other Group Members' Responses to Your Work

Remember that your writing group is trying to help you become a better writer.
Anything the group members say about your work is designed to help you make it
stronger, more readable, and more effective.
Put yourself in the critic's shoes. Remember when you've struggled to respond to
someone else's work without hurting their feelings or being "too nice." Understand
that this process is sometimes hard for both the reader and the writer.
Keep in mind that every reader is different. What one reader finds confusing another
might find crystal clear. It is ultimately your writing and you will have to decide
which bits of feedback to act upon and which to ignore.
Try not to be defensive. It's easy to think, "What do they know?" or "They just didn't
get it," but keep in mind that while one reader's response may be the result of that
reader's own misunderstanding, if several readers agree that a scene or stanza is
confusing or implies something you didn't intend, the problem probably lies with the
writing and not with the readers.
Remember that a criticism of one piece of writing is not an indictment of you as a
writer or scholar more generally, nor is it a critique of your worth as a person. It is
simply a response to words that you wrote on one occasion.
Listen to praise with the same intensity that you listen to criticism. Often, writers can
obsess over critical comments and fail to hear all of the good things said about their
writing. We can be our own worst critics and harshest detractors - shut off that filter
that says, "They don't really mean that," and accept sincere praise at face value.
Keep track of the kinds of feedback that you receive again and again. Do readers often
suggest changes in plot or imagery? Do the endings of your poems or stories usually
seem to need work? Do people frequently tell you that they don't understand words
that you use? Do readers praise your clarity? Do they regularly tell you that your
introductions are interesting? Use these observations to identify patterns of problems
and strengths in your writing.

Pedoman Writing Group Discussion


Salah satu kegiatan yang paling menarik dan bermanfaat yang terkait dengan Penulis pada
proyek Plains adalah kelompok menulis online. Peserta dalam kelompok menulis bekerja
pada proyek-proyek mereka sendiri menulis dan dalam proses menghubungkan karya
kreatif mereka dengan yang ada pada penulis mengunjungi. kelompok menulis
menawarkan anggotanya partisipasi paling aktif di Writers pada proyek Plains.
Dalam sebuah kelompok menulis, peserta bekerja pada menulis projectsmemoirs, cerita
pendek, novel, puisi, atau essaysand kemudian berbagi dengan anggota lain. Menulis
anggota kelompok membaca dan kritik satu anothers bekerja dengan cara mendukung dan
konstruktif. Yang penting untuk memikirkan sebuah kelompok menulis sebagai kumpulan
penulis bercita-cita yang ingin saling membantu mencapai tujuan mereka. kelompok
menulis memberikan kesempatan untuk belajar dari penulis lain bekerja melalui
pertukaran kerja, latihan kelompok, membaca dan menulis tips, dan menyenangkan dan
bermanfaat kritik dari anggota menulis.
Pada bagian ini adalah beberapa pertanyaan untuk membantu Anda memulai sebuah

kelompok menulis. Pertanyaan-pertanyaan ini diadaptasi dari Menulis Grup Starter Kit,
sebuah panduan online yang dikembangkan oleh The Writing Center di University of
North Carolina di Chapel Hill.
Juga melihat The Writing Center di Colorado State University, yang menyediakan
informasi yang sangat baik dan handout dicetak untuk memulai dan mempertahankan
sebuah kelompok menulis, termasuk pedoman untuk menanggapi bekerja, untuk
menerima tanggapan untuk bekerja, untuk menyusun jadwal untuk menulis dan
merespons, serta sebagai latihan menulis. Pusat Menulis situs Web adalah alat yang
sangat berharga untuk menulis kelompok.
Memulai Kelompok Menulis
Beberapa Pertanyaan Untuk Pertimbangkan:
Seberapa sering kelompok akan bertemu secara online? Seminggu sekali, dua kali
seminggu? Akan kelompok bertemu secara pribadi, off line? Jika demikian, di mana?
Akan anggota berkomunikasi hanya secara online? Apakah akan ada pertemuan
informal atau bahkan sosial bagi anggota kelompok?
Akan satu orang bertanggung jawab mengawasi kelompok menulis? Apa yang akan
menjadi tanggung jawab orang ini? Bagaimana dia akan menjaga kelompok pada trek dan
pada tugas?
Sistem Apa yang akan anggota kelompok gunakan untuk memutuskan siapa yang akan
menyerahkan menulis selama setiap minggu diberikan? Mengirimkan menulis sampel
dari dua anggota kelompok per minggu sangat ideal.
Apa yang terjadi ketika anggota yang dijadwalkan untuk mengirimkan tulisan tidak
siap? Apa yang terjadi ketika anggota kelompok tidak menanggapi sampel atau merespon
dalam waktu?
Bagaimana pendek atau panjang harus menulis sampel menjadi? Sepuluh halaman fiksi
atau esai atau memoar? Dua puisi? Dua bab?
Apa lagi yang terjadi selama pertemuan online? Lakukan latihan anggota bursa?
Diskusikan masalah menulis dan keberhasilan?
Pada tahap apa dalam proses penulisan harus draf diserahkan ke grup? Harus anggota
memoles kiriman mereka sebelum mengirimkan mereka?
Apa jenis umpan balik adalah anggota paling tertarik, dan bagaimana anggota akan
menentukan kebutuhan ini pada setiap titik tertentu? arti keseluruhan? Tujuan penulis
dalam menulis? Struktur? Copyediting?
Berapa kali dapat satu bagian dari tulisan direvisi dan dikirim kembali? Setelah tiga kali,
selamanya sampai selesai?
Jika seseorang merasa bahwa kelompok ini tidak memenuhi kebutuhan nya, bagaimana
orang yang akan membuat keprihatinan nya dikenal?
Mendapatkan Siap untuk Berbagi Menulis Anda
Menulis tanggapan ke grup Anda anggota bekerja dan menerima tanggapan dari orang
lain adalah langkah yang paling penting dalam merevisi dan menyempurnakan pekerjaan
Anda. Sebelum Anda berbagi pekerjaan Anda, baik online atau di pertemuan kelompok
Anda, pertimbangkan saran berikut. Juga, berkonsultasi dengan kelompok dan kelompok
fasilitator Anda untuk membuat pedoman Anda sendiri untuk merespon dan menerima
saran tentang pekerjaan Anda.

Menanggapi Menulis Anggota Grup Lain '


Katakan sesuatu yang positif tentang potongan. Bahkan jika tulisan membutuhkan
banyak pekerjaan, biasanya ada sesuatu yang baik yang dapat menunjukkan - nugget dari
ide bagus, frase sangat baik-berubah, awal dari struktur organisasi yang baik, atau
pemahaman yang menyeluruh tentang bahan.
Kritik penulisan, tidak penulis. Alih-alih mengatakan, "Anda tidak pandai kesimpulan,"
berkata, "Kesimpulan ini tidak benar-benar bekerja untuk saya."
Berbicara dari perspektif Anda sendiri, menggunakan frase seperti, "Reaksi saya untuk
ini adalah ..." atau "Saya menemukan ini menjadi ..." daripada "ini bagian dari kertas ..."
Mengakui bahwa mungkin ada berbagai pendapat tentang tulisan.
Ingatlah bahwa Anda berada dalam sebuah kelompok menulis untuk membantu satu
sama lain meningkatkan. Ini tidak membantu penulis jika Anda melihat masalah dengan /
menulis, tapi tidak menyebutkan mereka karena Anda takut menyakiti / perasaannya.
Biasanya penulis lebih suka mendengar tentang masalah dari ramah, anggota
mendukung / nya tulisannya.
Bicara tentang cara Anda merespons saat Anda sedang membaca. Kadang-kadang lebih
mudah dan lebih bermanfaat untuk mengatakan, "Ketika saya membaca kalimat ini, saya
tidak yakin apakah ayat itu akan menjadi tentang ini atau sekitar itu," daripada
mengatakan, "Kalimat ini adalah membingungkan." Hal ini dapat membantu untuk
memiliki seluruh kelompok membaca paragraf pertama dan kemudian memprediksi sisa
cerita atau puisi atau esai sebelum membaca lebih lanjut. Ini akan membantu penulis
untuk mengetahui apa yang Anda harapkan ketika Anda mulai kertas dan bagaimana
harapan berubah seperti yang Anda baca.
Jadilah spesifik. Alih-alih hanya mengatakan, "Karakterisasi perlu bekerja," mencoba
untuk mencari tahu di mana dan bagaimana penulis dapat memperbaiki karakter cerita.
Apa pun yang Anda katakan, bayangkan diri Anda di akhir menerima komentar. Jika ini
pekerjaan Anda, apa yang akan membantu Anda? Bagaimana Anda ingin orang-orang
untuk menyediakan Anda dengan kritik?
Prioritaskan dan menyortir komentar Anda untuk penulis. Apa ikut campur paling ketika
Anda membaca potongan atau apa adalah bagian paling sulit untuk mengerti? Kadangkadang sangat membantu untuk memecah komentar Anda dalam daftar "hal-hal besar"
dan daftar "hal-hal kecil" yang penulis dapat lakukan untuk meningkatkan.
Tailor komentar Anda untuk penulis dan / nya kebutuhan. Tanyakan apa jenis umpan
balik akan membantu dan mencoba untuk memberikan itu. Tanyakan penulis apa bagian s
/ dia paling khawatir tentang.
Tuliskan poin-poin penting yang ingin Anda berbagi dengan penulis. Ini akan membantu
Anda mengingat mereka dan juga memberikan catatan tertulis dari tanggapan Anda.
Menanggapi Tanggapan Anggota Grup lain 'untuk Kerja Anda
Ingat bahwa kelompok tulisan Anda sedang mencoba untuk membantu Anda menjadi
penulis yang lebih baik. Apa pun anggota kelompok katakan tentang pekerjaan Anda
dirancang untuk membantu Anda membuatnya lebih kuat, lebih mudah dibaca, dan lebih
efektif.
Tempatkan diri Anda pada posisi kritikus. Ingat ketika Anda sudah berjuang untuk
menanggapi karya orang lain tanpa menyakiti perasaan mereka atau menjadi "terlalu

baik." Memahami bahwa proses ini kadang-kadang sulit untuk kedua pembaca dan
penulis.
Perlu diingat bahwa setiap pembaca berbeda. Apa satu pembaca menemukan
membingungkan lain mungkin menemukan jernih. Hal ini pada akhirnya Anda menulis
dan Anda harus memutuskan mana bit umpan balik untuk bertindak atas dan yang
mengabaikan.
Cobalah untuk tidak bersikap defensif. Sangat mudah untuk berpikir, "Apa yang mereka
tahu?" atau "Mereka hanya tidak mendapatkannya," namun perlu diingat bahwa
sementara respon satu pembaca mungkin hasil dari kesalahpahaman bahwa pembaca
sendiri, jika beberapa pembaca setuju bahwa adegan atau stanza membingungkan atau
menyiratkan sesuatu yang Anda tidak berniat, masalahnya mungkin terletak dengan
menulis dan tidak dengan pembaca.
Ingatlah bahwa kritik dari salah satu bagian dari menulis bukanlah sebuah tuduhan Anda
sebagai penulis atau sarjana lebih umum, juga bukan sebuah kritik layak Anda sebagai
pribadi. Ini hanyalah sebuah respon terhadap kata-kata yang Anda tulis pada satu
kesempatan.
Dengarkan memuji dengan intensitas yang sama bahwa Anda mendengarkan kritik.
Seringkali, penulis dapat terobsesi komentar kritis dan gagal untuk mendengar semua halhal yang baik dikatakan tentang tulisan mereka. Kita bisa menjadi kritikus terburuk kita
sendiri dan pengkritik paling keras - mematikan bahwa filter yang mengatakan, "Mereka
tidak benar-benar berarti bahwa," dan menerima pujian yang tulus pada nilai nominal.
Melacak jenis umpan balik yang Anda terima lagi dan lagi. Apakah pembaca sering
menyarankan perubahan dalam plot atau citra? Apakah ujung puisi atau cerita biasanya
tampaknya membutuhkan pekerjaan? Apakah orang-orang sering mengatakan bahwa
mereka tidak mengerti kata-kata yang Anda gunakan? Apakah pembaca memuji kejelasan
Anda? Apakah mereka secara teratur memberitahu Anda bahwa perkenalan Anda
menarik? Gunakan pengamatan ini untuk mengidentifikasi pola masalah dan kekuatan
dalam tulisan Anda.

Contoh RPP Writing Group Discussion

SATUAN ACARA PENGAJARAN


(SAP)
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
SKS
WAKTU PERTEMUAN
PERTEMUAN KE

: ASUHAN KEBIDANAN I (Tanda-tanda Kehamilan)


: BDN 502
: 2 SKS
: 2X40 MENIT
: SEMESTER II

A. TUJUAN
1. T.I.U : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menerapkan
Tentang askeb I
2. T.I.K : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mengerti tentang tanda-tanda kehamilan :
1. Tanda Kemungkinan/dugaan hamil
2. Tanda Pasti hamil
3. Tanda Tidak Pasti Hamil
4. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
B. POKOK BAHASAN :
Tanda-tanda kehamilan
C. SUB POKOK BAHASAN
1. Tanda Kemungkinan/dugaan hamil
2. Tanda Pasti Hamil
3. Tanda Tidak Pasti hamil
4. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
D. EVALUASI
UTS
: 40%
UAS
: 40%
TUGAS : 20%
E. REVERENSI
a. Manuaba, Ida Ayu C. 2009, Memahami Kesehatan Reproduksi Waita, Jakarta : EGC
b. Manuaba, Ida Bagus.1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC
c. Mocthtar, Rustam. 1998, Sinopsis Obstetri, jilid I, Jakarta : EGC
d. Prawirohardjo, S. 2008, Ilmu Kebidanan, Jakarta : YBPSP
A. STRATEGI PELAKSANAAN
Mediia/Alat
: LCD Proyektor, Papan Tulis dan Spidol
Metode
: Ceramah, Writing Group Discussion, Tanya jawab.

B. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Tahap
Kegiatan

Estimasi
Waktu

10
Pendahuluha menit
n

Penyajian

Penutup

55
Menit

Uraian Aktifitas Pengajar

1.Mengucapakan Salam
Perkenalan
2.Kontrak Pembelajaran
3.Menjelaskan cakupan
Materi

1.Menjelaskan tentang
Tanda-tanda kehamilan
a.Tanda kemungkin/dugaan hamil
~aminorea
~mual dan muntah
~ngidam
~pingsan
~payudara tegang
~sering kencing
~kontipasi
~varises
b.Tanda pasti hamil
c.Tanda tidak pasti kehamilan
2. pemeriksaan diagnostik
kehamilan
a. jadwal pemeriksaan kehamilan
b.pemeriksaan kehamilan
~anamnesa
~inspeksi & pemeriksaan fisik
~perkusi
~palpasi
~auskultas
15
1.Menunjuk beberapa mahasiswa
Menit
secara acak untuk mengajukan
pertanyaan
2.Meramkum semua materi
3.Mengucapkan salam mengakhiri
Prtemuan
4.Absensi

Uraian
Aktifitas
Mahasiswa

Alat/ media
pembelajaran

Memperhatikan,
Tanya jawab,
LCD,
dan mencatat
Spidol,
papan tulis

Memperhatikan,
Tanya jawab,
memberikan
sumbangan
saran dan
mencatat

Memperhatikan,
mendengarkan,
mencatat,
menjawab
salam, dan
tannda tangan

LCD
Proyektor,
Papan tulis
dan spidol

Presumptive Questions
These are usually closed questions that assume part of the answer,
without any previous information. For example:

"What sort of car do you drive?"


This question assumes that the other person has a car

Pertanyaan presumtif
Ini biasanya pertanyaan tertutup yang mengasumsikan bagian dari
jawaban, tanpa informasi sebelumnya. Sebagai contoh:
"Apa jenis mobil yang Anda kemudikan?"
Pertanyaan ini mengasumsikan bahwa orang lain memiliki mobil

Leading Questions
One way of influencing a person is to ask them questions that are deliberately designed to
make them think in a certain way. Leading questions either include the answer, point the
listener in the right direction or include some form or carrot or stick to send them to the 'right'
answer.
Note that not only words can lead the question. You can also lead people by your body
Language and voice tone effects, such as with subtle emphasis.
Leading questions are often directional in that, whilst they do not indicate an answer, they
close off undesirable alternatives and guide the person in a desired direction.
Sometimes leading questions are desirable. At other times, they are very undesirable. It is
important at all times to recognize them and only use them when there is a deliberate purpose
for doing so.

Assumptive questions
Leading questions can use the assumption principle, for example by moving the subject of the
sentence:
"How much will prices go up next year?"
This assumes that prices will go up next year - the subject of the question is about how much
prices will go up. In fact it is very difficult to avoid assumptions. Even if you said:

"Do you think prices will go up next year?"


...you are still forcing the other person to think first and possibly exclusively about prices
going up (If they answer 'no' then this may mean they will be stable, and a thought about
them going down may not have been made).

Linked statements
You can also create leading questions by using the association principle around things you
said previously and which are still in the mind of the person being questioned (hint: they will
stay there longer if you put emotion into them). For example:
"I really hate this government!!...What are your thoughts about the XX party?"
You can also put something else of significant leadership within the question (note the social
coercion in this statement):
"What do you think about John Richards? Many people are opposed to him, by the way."
You could alternatively add desirable carrots in the statement:
"Would you prefer to live in Alba or in Barta, where the crime rate is very low."
Note how the crime rate in Alba is not mentioned, but the link of low crime with Barta will
still make it more desirable.

Implication questions
Asking questions that gets the other person to think of consequences or implications of
current or past events links the past with the future in an inescapable chain of cause-andeffect.
"If you go to the party tonight, what will happen in your examination tomorrow?"
"If you vote for that party, then what do you think will happen to taxes? What happened last
time they were in power?"

Ask for agreement


A very direct leading question is where they are closed questions that clearly ask for
agreement, making it easier for the other person to say 'yes' than 'no'.
"Do you agree that we need to save the whales?"
"Is it true that you are happier now?"

Tag questions
Tag questions are short questions that are tagged onto the end of statements. They effectively
make a command look like a question. They are short phrases and often include a negative
element such as 'Isn't it?' or 'Don't you?' or 'Aren't you?'
Thus you might say:
"That's a good thing to do, isn't it?"
Or:
"You'll come to dinner tonight, won't you?"
Tag questions can used to add a confusion element:
"I wonder if you're feeling better now, aren't you?"

Coercive questions
Questions that force specific answers can include implicit or explicit coercion. Thus:
"You are coming tonight, aren't you? If you aren't then there will be trouble."
"How can you say you won't come?"
"You do love me, don't you?"

Leading question
Salah satu cara untuk mempengaruhi seseorang untuk memberikan mereka pertanyaan
yang sengaja dirancang untuk membuat mereka berpikir dengan cara tertentu. Leading
question baik termasuk jawaban, menunjuk pendengar di arah yang benar atau menyertakan
beberapa bentuk untuk mengarahkan mereka ke jawaban 'benar'.
Perhatikan bahwa tidak hanya kata-kata dapat menyebabkan pertanyaan. Anda juga
dapat memimpin orang-orang dengan Anda Bahasa tubuh dan efek nada suara, seperti dengan
penekanan halus.
Leading question sering terarah pada itu, sementara mereka tidak menunjukkan
jawaban, mereka menutup alternatif yang tidak diinginkan dan membimbing orang ke arah
yang diinginkan.
Kadang-kadang arah pertanyaan yang diinginkan. Di lain waktu, mereka sangat tidak
diinginkan. Hal ini penting setiap saat untuk mengenali mereka dan hanya menggunakannya
ketika ada tujuan yang disengaja untuk melakukannya.

Pertanyaan asumsi (diandaikan)


Leading question dapat menggunakan prinsip asumsi, misalnya dengan memindahkan subjek
kalimat:
"Berapa banyak harga akan naik tahun depan?"
Ini mengasumsikan bahwa harga akan naik tahun depan - subyek pertanyaannya adalah
tentang berapa banyak harga akan naik. Bahkan sangat sulit untuk menghindari asumsi.
Bahkan jika Anda mengatakan:
"Apakah Anda pikir harga akan naik tahun depan?"
... Anda masih memaksa orang lain untuk berpikir pertama dan mungkin secara eksklusif
tentang harga akan naik (Jika mereka menjawab 'tidak' maka ini bisa berarti mereka akan
stabil, dan pikiran tentang mereka turun tidak mungkin telah dibuat).
Laporan terkait
Anda juga dapat membuat pertanyaan memimpin dengan menggunakan prinsip asosiasi di
sekitar hal-hal yang Anda katakan sebelumnya dan yang masih dalam pikiran orang yang
sedang diperiksa (petunjuk: mereka akan tinggal di sana lagi jika Anda menempatkan emosi
ke dalamnya). Sebagai contoh:
"Aku benar-benar benci pemerintah ini !! ... Apa pikiran Anda tentang pesta XX?"
Anda juga dapat menempatkan sesuatu yang lain dari kepemimpinan yang signifikan dalam
pertanyaan (perhatikan paksaan sosial dalam pernyataan ini):
"Apa pendapat Anda tentang John Richards? Sepertinya Banyak orang yang menentang dia."
Anda alternatif bisa menambahkan wortel diinginkan dalam pernyataan:
"Apakah Anda lebih suka tinggal di Alba atau Barta, di mana tingkat kejahatan sangat
rendah."
Perhatikan bagaimana tingkat kejahatan di Alba tidak disebutkan, tapi link dari kejahatan
yang rendah dengan Barta masih akan membuatnya lebih diinginkan.
pertanyaan implikasi
Mengajukan pertanyaan yang mendapat orang lain untuk memikirkan konsekuensi atau
implikasi dari peristiwa saat ini atau masa lalu menghubungkan masa lalu dengan masa depan
dalam rantai tak terhindarkan sebab-akibat.
"Jika Anda pergi ke pesta malam ini, apa yang akan terjadi besok pemeriksaan Anda?"
"Jika Anda memilih untuk pesta itu, maka apa yang Anda pikir akan terjadi pada pajak? Apa
yang terjadi terakhir kali mereka berkuasa?"
Meminta persetujuan
Sebuah pertanyaan terkemuka yang sangat langsung adalah di mana mereka ditutup
pertanyaan yang jelas meminta kesepakatan, sehingga memudahkan orang lain untuk
mengatakan 'ya' dari 'tidak'.
"Apakah Anda setuju bahwa kita perlu menyimpan ikan paus?"
"Apakah benar bahwa Anda lebih bahagia sekarang?"
tag pertanyaan
Tag pertanyaan adalah pertanyaan singkat yang ditandai ke akhir laporan. Mereka secara
efektif membuat perintah terlihat seperti sebuah pertanyaan. Mereka frasa pendek dan sering
termasuk elemen negatif seperti 'Apakah bukan? " atau "Apakah bukan?" atau 'Apakah kau
tidak? "

Dengan demikian Anda mungkin mengatakan:


"Itu hal yang baik untuk dilakukan, bukan?"
Atau:
"Anda akan datang ke makan malam, bukan?"
Tag pertanyaan dapat digunakan untuk menambahkan elemen kebingungan:
"Aku ingin tahu apakah Anda merasa lebih baik sekarang, bukan?"
pertanyaan koersif
Pertanyaan yang memaksa jawaban tertentu dapat mencakup pemaksaan implisit atau
eksplisit. Demikian:
"Anda datang malam ini, bukan? Jika Anda tidak maka akan ada masalah."
"Bagaimana Anda bisa mengatakan Anda tidak akan datang?"
"Kau mencintaiku, bukan?"

Hypothesis Question

A hypothesis is an educated guess or proposition that attempts to explain a set of facts


or natural phenomenon. It is used mostly in the field of science, where the scientific
method is used to test it.

Hypothesis Question means a question where the answer is guessed or proposited to explain a
set of facts or natural phenomenon.
Is there any correlation between HIV/AIDS and Free Sex?
Answer:
H0 : There is no correlation between HIV/AIDS and Free Sex
Ha : There is a correlation between HIV/AIDS and Free Sex

Sebuah hipotesis adalah tebakan atau proposisi yang mencoba untuk menjelaskan satu
set fakta atau fenomena alam. Hal ini digunakan terutama di bidang ilmu
pengetahuan, di mana metode ilmiah yang digunakan untuk menguji itu.

Pertanyaan pertanyaan berarti pertanyaan di mana jawaban dari pertanyaan tersebut diduga
atau masih direncanakan untuk menjelaskan satu set fakta atau fenomena alam.
"Apakah ada hubungan antara HIV / AIDS dan Seks Bebas?
Jawaban:
H0: Tidak ada hubungan antara HIV / AIDS dan Seks Bebas
Ha: Ada hubungan antara HIV / AIDS dan Seks Bebas.

Probability Question

As the Oxford dictionary states it, Probability means The extent to which something is
probable; the likelihood of something happening or being the case.
In mathematics too, probability indicates the same the likelihood of the occurrence of an
event.
Examples of events can be :

Tossing a coin with the head up

Drawing a red pen from a pack of different coloured pens

Drawing a card from a deck of 52 cards etc.

Pertanyaan Probabilitas
Sebagaimana kamus Oxford menyatakan bahwa, Probability berarti 'Sejauh mana sesuatu
memungkinkan; kemungkinan sesuatu dapat terjadi atau menjadi kasus '.
Dalam matematika juga, probabilitas menunjukkan sama - kemungkinan terjadinya suatu
peristiwa.
Contoh peristiwa dapat:
Melempar koin dengan kepala diatas
Menggambar pena merah dari pak pena berwarna yang berbeda
Menggambar kartu dari setumpuk 52 kartu dll

Probative Question
Probative (adjective)
1.serving or designed for testing or trial.
2.affording proof or evidence.
Probative Question is a question which is serving or designed for testing or trial that delivers
affording proof or evidence.

Pertanyaan pembuktian
Pembuktian (kata sifat)
1.menjalankan atau dirancang untuk pengujian atau percobaan.
2.bukti asli atau bukti nyata.
Pertanyaan pembuktian adalah pertanyaan yang dijalankan atau dirancang untuk pengujian
atau percobaan yang memberikan bukti asli atau bukti nyata.

Anda mungkin juga menyukai