Anda di halaman 1dari 17

Outline Tugas Penelitian Kimia

Analisis Kadar Sianida Pada Jamur

Nama

: Ida Ayu Megawati

NIM

: ACC 110 121

Program Studi

: Kimia BI

Dosen Pengajar

: Drs. I Made Sadiana,M.Si


Drs. H. Mulawi,M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas segala rahmat-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas laporan Penelitian Kimia yang berjudul Analisis Kadar
Asam Sianida Pada Jamur Tiram (Pleurotus sp) di Kota Palangka Raya.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat penilaian tugas dalam
matakuliah Penelitian Kimia yang diseminarkan melalui Seminar Kimia. Dengan
adanya tugas ini, diharapkan mahasiswa akan mengerti lebih dalam tentang
pembuatan penelitian kimia hingga pembuatan laporan penelitian dan semua
aspeknya.
Selama menyelesaikan penulisan penelitian ini, penulis selalu dibimbing
dan diarahkan oleh berbagai pihak terkait. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1

Bapak

Drs. Akhmad Damsyik,M.Sc.Ph.D selaku Dosen Pembimbing

penelitian kimia, yang telah memberi arahan dan bimbingan selama penelitian.
Bapak Drs. I Made Sadiana, M.Si dan Bapak Drs. Mulawi, M.Si selaku Dosen

Penelitian kimia, yang telah memberi arahan dan bimbingan selama penelitian.
Bapak Karelius, S.Si, M.Sc selaku Ketua Bagian Laboratorium program studi
pendidikan kimia dan stafnya, yang telah mengizinkan penulis untuk
menggunakan alat dan menggunakan bahan kimia yang ada didalam

laboratorium.
Serta semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga laporan penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan dan

menambah pengetahuan serta informasi bagi yang membacanya. Mengingat pada


pembuatan laporan penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka saya

sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai motivasi

guna tersusunnya laporan penelitian ini yang lebih sempurna di masa yang akan
datang.
Semoga laporan penelitian kimia ini bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Palangka Raya, Februari 2014


Penulis

DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii


DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah.................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian..................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 4
2.1 Jamur Tiram (Pleurotus sp)..................................................... 4
2.2 Tinjauan Umum tentang Tumbuhan Kunyit Putih................... 4
2.2.1. Definisi Tumbuhan Kunyit Putih.................................. 4
2.2.2. Klasifikasi Tumbuhan Kunyit Putih............................. 6
2.2.3. Deskripsi Tumbuhan Kunyit Putih................................ 6
2.2.4. Kegunaan Tumbuhan Kunyit Putih............................... 6
2.3 Pendekatan Untuk Memulai Penelitian Kimia
Bahan Alam.............................................................................. 9
2.4 Ekstraksi................................................................................... 11
2.4.1. Ekstraksi Padat-Cair...................................................... 11
2.4.2 Ekstraksi Cair-Cair........................................................ 12
2.5 Uji Kandungan Kimia Metabolit Sekunder............................. 13
2.5.1. Alkaloid ........................................................................ 13
2.5.2. Saponin ........................................................................ 14
2.5.3. Steroid .......................................................................... 15
2.5.4. Terpenoid ..................................................................... 16
2.5.5. Fenolik ......................................................................... 17
2.5.6. Flavonoid ..................................................................... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 19
3.1 Jenis Penelitian......................................................................... 19
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 19
3.3 Alat dan Bahan......................................................................... 19
3.3.1. Alat ............................................................................... 19
3.3.2. Bahan ........................................................................... 20
3.4 Prosedur Kerja ........................................................................ 21
BAB IV DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ............ 25
4.1 Data Hasil Pengamatan ........................................................... 25
4.2 Pembahasan ............................................................................. 25
4.2.1. Pembuatan Ekstrak Kloroform Rimpang
Kunyit Putih................................................................. 25

4.2.2. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder ...................


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
LAMPIRAN ..................................................................................................

27
36
37
40

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Air bersih sangat diperlukan oleh masyarakat untuk menjalankan aktivitasnya.


Air biasanya digunakan untuk memasak, mandi, terutama dikonsumsi untuk air
minum dalam kehidupan sehari-hari. Agar terpenuhinya kebutuhan akan air
bersih, banyak produsen membuat produk Ait Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Namun harga air minum dalam kemasan (AMDK) dari berbagai merek yang terus
meningkat membuat konsumen mencari alternatif baru yang murah. Air minum
isi ulang menjadi jawabannya. Air minum yang bisa diperoleh di depot-depot isi
ulang harganya bisa sepertiga dari produk air minum dalam kemasan yang
bermerek. Karena itu banyak rumah tangga beralih pada layanan ini. Hal inilah
yang menyebabkan depot-depot air minum isi ulang bermunculan
2 Keberadaan depot air minum isi ulang terus meningkat sejalan dengan
dinamika keperluan masyarakat terhadap air minum yang bermutu dan aman
untuk dikonsumsi. Meski lebih murah, tidak semua depot air minum isi ulang
terjamin keamanan produknya. Hasil pengujian laboratorium yang dilakukan
Badan Pengawasan Obat dan Makanan ( BPOM ) atas kualitas depot air
minum isi ulang di Jakarata menunjukkan adanya cemaran mikroba dan
logam
3

berat timbal

(Pb),

cadmium

(Cd)

dan

merkuri

(Hg) pada

sejumlah sampel air minum isi ulang.


Seng (Zn) adalah salah sat elemen yang dapat ditemui dalam air. Besi dalam
jumlah

kecil

didalam

tubuh

manusia

berfungsi

sebagai ........................Besi (Fe) adalah satu elemen yang dapat ditemui


dalam air, besi dalam jumlah kecil didalam tubuh manusia berfungsi
sebagai pembentuk sel-sel darah merah, namun dalam dosis besar dapat
merusak dinding usus.

Pengadaan air bersih untuk kepentingan rumah tangga seperti untuk air
minum, air mandi, dan sebagainya harus memenuhi persyaratan yang sudah
ditentukan oleh pemerintah Republik Indonesia. Dalam hal ini persyaratan
kualitas

air

minum

harus

sesuai

tercantum dalam Keputusan Menteri

dengan

ketentuan

yang

RI

No.

Kesehatan

907/MENKES/SK/VII/2002, dimana setiap komponen yang dikandung dalam


air minum harus sesuai dengan yang ditetapkan. Air minum selain merupakan
kebutuhan esensial, namun juga berpotensi sebagai media penularan penyakit,
5

keracunan dan sebagainya.


Berdasarkan hal di atas maka

pada

kesempatan

ini

penulis

ingin

memeriksa kadar mineral seng (Zn) pada air minum isi ulang yang beredar
di Kota Palangkaraya.
1.1 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah jamur tiram putih
mengandung HCN ?
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Sampel yang di gunakan yaitu jamur tiram putih
2. Analisis HCN dilakukan secara kuantitatif
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya HCN
pada jamur tiram putih.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai :
1. Sarana informasi.
2. Bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN

BAB V
KESIMPULAN dan SARAN

DAFTAR PUSTAKA

METODOLOGI PENELITIAN
1. 1 Alat dan Bahan Penelitian
1.1.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
gelas kimia, labu erlenmeyer 50,250 mL, gelas akua (botol
minuman yang kecil), labu takar, labu ukur, labu erlenmeyer 100
mL, buret, pipet tetes, spatula, neraca analitik, kertas saring, kertas
label, kaca arloji.
1.1.2 Bahan
1.1.2.1 Bahan Tumbukan
Tumbuhan jamur tiram dari beberapa tempat budidaya , di dekat
laboratorium kimia, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
1.1.2.2 Bahan Kimia
Larutan HNO3 0,1 N, Larutan standar NH4SCN, AgNO3 0,1 N,
indikator ferri 1 %.
1.2 Prosedur Kerja
1.2.1 Tahap Analisis Kualitatif HCN Pada Jamur
a. Mempersiapkan bahan :
1. Jamur tiram dikeringkan selama 2-3 hari.
2. Kertas saring digunting ukuran 1 x 7 cm dicelupkan dalam
larutan asam pikrat jenuh kemudian dikeringkan diudara.
3. Kalium tartarat 5 % : ditimbang 5 gram kalium natrium
tartrat tetrahidrat (C4H4KNaO6.4H2O), diencerkan sampai
volume 100 mL.

4. Natrium Karbonat (Na2CO3) 8 % : ditimbang 5 gram


natrium tartrat karbonat (Na2CO3), diencerkan sampai
volume 100 mL.
5. Larutan asam pikrat dalam labu erlenmeyer 100 mL.
b. Analisis Kualitatif Asam Sianida
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang 50 gram sampel lalu hancurkan dengan
menggunakan mortar dan stampler
3. Dimasukkan dalam erlenmeyer tertutup lalu ditambahkan
aquades 50 ml
4.Ditambahkan 10 ml kalium natrium tartrat tetrahidrat
(C4H4KNaO6..4H2O).
5. Kertas saring yang telah digunting ukuran 1 x 7 cm dan telah
dicelupkan dalam larutan asam pikrat jenuh kemudian telah
dikeringkan diudara, dicelupkan ke dalam larutan Natrium
Karbonat (Na2CO3) 8 %, digantung pada leher erlenmeyer.
Erlenmeyer ditutup lalu dipanaskan selama 15 menit. Apabila
warna kuning dari kertas pikrat berubah menjadi warna merah (
kadar HCN bisa dikatakan tinggi atau orang (kadar HCN bisa
dikatakan rendah) berarti dalam smpel megandung asam
sianida.
Dimaserasikan 50gr rebung yang telah diitumbuk dalam 50ml air pada erlenmeyer
250ml dan tambahkan 10ml larutan asam tartat 5%
2. Disiapkan kertas saring ukura 1 x 7 cm dicelupkan dalam larutan asam pikrat
jenuh, kemudian dikeringkan diudara. Setelah kering dibasahi dengan larutan
Na2CO3 8% dan digantungkan pada leher erlenmeyer diatas, dan tutup
sedemikian rupa sehingga kertas tak kontak dengan cairan dalam erlenmeyer
3. Dipanaskan diatas penanggas selama 15 menit pada suhu 50 derajat. Apabila
kertas saring berubah menjadi merah berarti rebung tersebut mengandung asam
sianida atau HCN

1.2.2 Tahap Analisis Kuantitatif Asam Sianida Pada Jamur


1. Sampel ditumbuk sebanyak 20 gram sampai halus dan ditambahkan
dengan 100 mL aquades.Kemudian dilakukan maserasi selama 2 jam
pada labu erlenmeyer tertutup. Masukkan dalam labu destilat dan
didestilasi selama 1 jam secara sempurna. Destilat ditampung dengan
erlenmeyer yang di isi dengan 20 mL AgNO3 0,1 N dan 1 mL HNO3
pekat.

2. Setelah asam sianida terdestilasi sampai volume 150 mL destilasi segera


dihentikan. Destilat yang dihasilkan diambil sebanyak 50 mL dan
masukkan dalam erlenmeyer.
3. Ditambahkan dengan 1 mL indikator ferri (Fe 3+) dan dititrasi dengan

NH4CNS 0,1 N sampai timbul warna merah.

Anda mungkin juga menyukai