Anda di halaman 1dari 10

Fauni Maharani : 1501103010112

Fauza Aliya

: 1501103010113

Soal esai
1. Sebutkan berbagai macam program audit ?
2. Uraikanlah apa yang dimaksud dengan audit kinerja program. Berikan
3.
4.
5.
6.
7.
8.

contohnya ?
Sebutkan tiga sistem program audit sektor publik?
Sebutkan tujuan audit atas saldo ?
Sebutkan tujuan audit efektiivitas ?
Sebutkan bentuk-bentuk pengumpulan data ?
Bagaimanakah seorang pewawancara seharusnya bersikap ? Sebutkan.
Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan auditor pada saat pengamatan

lapangan ?
9. Apakah yang dimaksud dengan teknik Analytical Procedure? Jelaskan
10. Apakah yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif dalam audit sektor
publik ?
Jawaban
1. Berikut macam-macam program audit
Audit laporan keuangan
Audit kinerja keuangan
Audit kinerja program
2. Audit kinerja program yaitu tinjauan atas suatu program yang dibuat dengan
tjuan untuk menyediakan informasi bagi organisasi mengenai biaya dan
kepemimpinan, serta memberikan evaluasi yang terukur mengenai output
(pendapatan/profit), manfaat atau outcome (meningkatnya kesejahteraan
pegawai/nilai organisasi/dan lain-lain akibat pencapaian program), dan
dampak (efek dari suatu program terutama terhadap lingkungan organisasi).
Contoh audit atas program yang menggunakan akun :
Audit Program Keluarga Berencana
Audit Keberhasialan Peningkatan Ketersediaan Obat Publik
Audit Keberhasilan PNPM Mandiri
Audit Program BOS
Audit Program Wajar Dikdas
Audit Ketahanan Pangan

3. Sistem program audit sektor publik ada 3, yaitu :


Audit atas saldo
Audit atas pengelolaan akun
Audit atas program yang menggunakan akun tersebut
4. Tujun audit atas saldo itu sendiri (Sumber: Satuan Pengawas Internal
Universitas Brawijaya Online) adalah :
a) Untuk memberikan keyakinan yang memadai bgi tercapainya efektivitas
dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pendidikan yang
memadai.
b) Untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
c) Memberikan pernyataan tentang kewajaran informsi yang disajikan dalam
laporan keuangan.
d) Melaporkan hasil audit dengan data yang memadai dan memberikan
masukan kepada pemimpin dan bagian terkait agar dapat dilakukan
perbaikan.
5. Audit efektivitas bertujuan untuk menentukan tingkat pencapaian hasil atau
manfaat yang diinginkan, kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan
sebelumnya

dan

menentukan

apakah

entitas

yang

diaudit

telah

mempertimbangkan alternatif lain yang memberikan hasil yang sama dengan


biaya yang paling rendah.
6. Bentuk-bentuk pengumpulan data :
Wawancara
Me-review Dokumen
Observasi
7. Sikap-Sikap

yang

harus

dimiliki

pewawancara

adalah

yangmana

pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga


responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu,
sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai
berikut:
Netral artinya pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju
terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya

adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang

menyenangkan atau tidak.


Ramah artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik

minat si responden.
Adil artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden
dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua

responden bagaimanapun keberadaannya.


Hindari ketegangan artinya pewawancara harus dapat menghindari
ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau
suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan
meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara
harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan auditor pada saat pengamatan lapangan,


antara lain :
a) Aktifitas yang tidak biasa
b) Indikasi inefisiensi
c) Fasilitas yang tidak digunakan
d) Sikap pegawai terhadap pekerjaannya
e) Hubungan antara pegawai dengan manajemen
f) Pegawai yang menganggur
g) Indikasi buruknya pemeliharaan peralatan dan fasilitas
9. Teknik prosedur Analitis (Analytical Procedure) terdiri dari studi dan
perbandingan hubungan-hubungan antara data. Prosedur ini termasuk
perhitungan-perhitungan dan penggunaan rasio sederhana, analisis vertikal
atau item-item yang sejenis, perbandingan jumlah dengan data historis atau
budget. Analytical procedure ini akan menghasilkan bukti analitis.
10. Pendekatan kualitatif menurut Creswell (1998) adalah suatu proses penelitian
dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu
fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat
suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan
responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami.bogdan dan Taylor
dalam Moloeng (2007) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif

merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa


kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Soal Pilihan Ganda
1. Pengkajian atas setiap bagian organisasi terhadap prosedur operasi standar
dan metoda yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk
mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomian (3E) disebut dengan ....
Jawaban: b. Audit kinerja keuangan
2. Konsep yang pertama dalam pengelolaan organisasi sektor publik adalah ....
Jawaban: a. Ekonomi
3. Evaluasi terhadap pelaksanaan suatu program hendaknya mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut, kecuali ....
Jawaban: e. Siapakah pelaksana program tersebut
4. Berikut ini adalah tahapan di dalam wawancara ....
Jawaban: d. Jawaban a,b, dan c benar (opening, the body and closing)
5. Berikut ini yang bukan termasuk dokumen yang direview atas laporan
terdahulu ..
Jawaban: e. non permanent file
6. Bentuk observasi yang biasanya dilakukan pada operasi yang bersifat
kompleks dan berguna untuk mengetahui secara komprehensif hal-hal terkait
berikut ini, kecuali ....
Jawaban: a. Berapa kompensasi diberikan kepada pekerja organisasi
7. Teknik pengumpulan data dalam audit yang melibatkan penelitian secara
cermat terhadap dokumen dan catatan-catatan, serta pemeriksaan fisik
terhadap sumber-sumber yang berwujud adalah teknik ....
Jawaban: b. Teknik Inspecting
8. Bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi
secara langsung dari pihak luar yang independen disebut dengan ....

Jawaban: c. Confirming
9. Memilih catatan yang ada pada catatan akuntansi, dan memperoleh dan
menyelidiki dokumen yang mendasari catatan tersebut untuk menentukan
keabsahan dan ketelitian transaksi yang dicatat adalah cakupan dari teknik ....
Jawaban: c. Vouching
10. Peneliltian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya disebut dengan penelitian ....
Jawaban: a. Kuantitatif

Studi kasus
PRESS RELEASE
PUSAT TELAAH DAN INFORMASI REGIONAL (PATTIRO)
SEMARANG
Pemerintah Kota perlu Meningkatkan Integritas dan Akuntabilitas
Pelaksanaan Program Bansos (Bantuan Sosial)
SEMARANG Peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemenuhan hak-hak
dasar, dan pemberdayaan masyarakat di era desentralisasi membutuhkan
keterlibatan masyarakat sipil, mulai dari proses perencanaan atau pembuatan
kebijakan, pelaksanaan, sampai dengan pertanggungjawaban. Penguatan kapasitas
masyarakat sipil untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan dan
pelayanan publik menjadi sangat penting dalam hal ini. Audit sosial merupakan
salah satu metode yang di banyak negara cukup efektif untuk menguatkan
kapasitas masyarakat sipil disatu sisi, dan di sisi lain mampu menyediakan umpan
balik atau input bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan terhadap kebijakan
maupun mekanisme implementasi pelayanan publik atau progran yang dijalankan.
Yang kita kenal selama ini di beberapa negara, India contohnya metode audit
siosial hanya menilai integritas dan akuntabilitas program dari sisi pengguna
layanan (demand side) saja, lalu hasilnya ini menjadi acuan bagi penyedia layanan

(supply side). Namun pada beberapa kasus metode ini menjadi tidak efektif
karena penilaian demand side bisa menjadi sangat subjektif, sehingga ada
keengganan dari penyedia layanan untuk menindaklanjuti hasil audit sosial.

Dengan mengembangkan metode audit sosial, PATTIRO berusaha menilai


integritas dan akuntabilitas program BOS, raskin, dan pupuk bersubsidi. Metode
audit sosial yang dikembangkan PATTIRO adalah sistem penilaian yang
ditentukan bersama antara supply side dan demand side. Pada audit sosial tersebut
integritas dan akuntabillitas program dinilai dengan mengukkur rantai nilai (mulai
dari transfer, distribusi, pelaporan, sampai mekanisme komplain/pengaduan)
masing-masing

program

Availibility/ketersediaan

dengan
regulasi,

menggunakan

indikator,

Enforcement/penegakan

yaitu:

regulasidalam

pelaksanaan, dan akses/informasi masyarakat terhadap program.

Dengan menggunakan metode tersebut, PATTIRO Semarang menyelenggarakan


audit sosial di kota Semarang untuk program BOS, raskin, dan pupuk bersubsidi.
Forum pertemuan diselenggarakan secara terpisah untuk masing-masing program,
yaitu program Raskin dilaksanakan pada bulan Februari 2012, forum audit sosial
untuk program BOS dilaksanakan pada bulan Maret 2012 dan forum audit sosial
untuk program Pupuk Bersubsidi dilaksanakan pada bulan April 2012.

Dari audit sosial yang dilakukan, menghasilkan beberapa rekomendasi sebagai


berikut.
Program BOS

Surat Edaran Disdik untuk mewajibkan sekolah penerima BOS mengumumkan


Lap. Keuangan penggunaan dana BOS secara transparan.

RAPBS online segera direalisasikan.

Pembagian termin pencairan dana BOS menjadi 2 termin (per semester).

Kabupaten/Kota wajib menyediakan mekanisme komplain program BOS.

Revisi Permendiknas No. 37/2010 Bab IX tentang mekanisme komplain


dengan memasukkan sekolah sebagai penyedia layanan yang berkewajiban
untuk menyediakan mekanisme kmplain.

Program Raskin

Perlu adanya raskin daerah bagi warga miskin yang tidak masuk data RTS PM
dari pemerintah Pusat.

Perlu adanya aturan tambahan mengenai kewajiban pelaporan di tingkat


kelurahan baik kepada struktur di atasnya (kecamatan) maupun kepada publik
terutama kepada RTS PM baik melalui RT/RW maupun langsung pada RTS
PM.

Perlu diperjelas mengenai kewajiban membuat mekanisme komplain sampai


pada tingkat kelurahan, karena tingkat kelurahan yang paling memungkinkan
untuk diakses oleh masyarakat terkait pengelolaan mekanisme komplain.

Program Pupuk Bersubsidi

Sosialisasi tentang regulasi pelaksanaan distribusi pupuk secara masif.

Perlu adanya peraturan terkait mekanisme komplain khusus program pupuk


bersubsidi.

Validasi RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dilakukan oleh


petugas teknis, penyuluh, atau kepala cabang dinas setempat.

Untuk itu, melalui press conference ini, PATTIRO Semarang meminta agar
pemerintah kota Semarang menindaklanjuti rekomendasi hasil audit sosial
tersebut dengan SEGERA!!!

Pertanyaan:

1. Metode audit apakah yang dilakukan dalam program diatas ?


Metode audit social yang dikembangkan PATTIRO adalah sistem scoring yang
ditentukan bersama antara supply side (penyedia layanan) dan demand side
(pengguna layanan). Pada audit social tersebut integritas dan akuntabilitas
program dinilai dengan mengukur rantai nilai (mulai dari transfer, distribusi,
pelaporan, sampai mekanisme komplain) masing-masing program dengan
menggunakan 3 indikator yaitu: Ketersediaan Regulasi (Availabilitas),
Penegakan Regulasi dalam Pelaksanaan (Enforcement), dan Akses/ informasi
masyarakat terhadap program.
Tools ini dibuat untuk mempermudah setiap orang mempelajari dan
menggunakannya. Dengan tools ini setidaknya orang akan bisa juga membuat
alat atau tools-nya secara mandiri sesuai dengan tujuan dan maksud tertentu.
Tools audit sosial ini adalah sebuah alat untuk mengukur, mengidentifikasi dan
kemudian melakukan analisa secara silang antara aspek Rantai Nilai (Value
Chain) dengan aspek Integritas dan Akuntabilitas program yang dituangkan
dalam bentuk table atau matriks scoring dengan rentang penilaian 1 (satu)
sampai

(empat),

dengan

ketentuan

semakin

besar

nilai

skor

merepresentasikan situasi yang semakin baik atau ideal, dan sebaliknya

semakin kecil skor menggambarkan situasi yang semakin buruk atau tidak
ideal.
Pembatasan dan penentuan rentang skor hanya 1 (satu) sampai 4 (empat)
didasarkan pada beberapa pertimbangan. Pertama, agar ekspektasi nilai tidak
terlalu tinggi dan angka tidak di identikan dengan justifikasi. Kedua,
penggunaan skor genap dimaksudkan agar pemilihan skor tidak terjadi
kecenderungan untuk memilih titik tengah terutama pada situasi yang kurang
tegas menunjukkan kondisi baik atau buruk. Maka pola skoring ditentukan
sebagai berikut:
1
2
3
4

=
=
=
=

Dengan

Kondisi Yang Paling Tidak Ideal Yang Mungkin Terjadi


Kondisi Yang Kurang Ideal Yang Mungkin Terjadi
Kondisi Yang Cukup Ideal Yang Mungkin Terjadi
Kondisi Yang Paling Ideal Yang Mungkin Terjadi

menggunakan

metode

tersebut,

PATTIRO

Semarang

menyelenggarakan audit social di Kota Semarang untuk program BOS, raskin,


dan pupuk bersubsidi.
2. Sebutkan bagaimana metode audit tersebut dilaksanakan ?
Audit sosial terhadap Program Dana BOS, Pupuk Bersubsidi, dan Program
Raskin ini dilaksanakan melalui metode penelitian kualitatif yaitu Focus Group
Discussion (FGD), dimana diikuti para stakeholders dari posisi dan peran yang
berbeda, yang sangat mungkin punya pengetahuan dan pemahaman yang
berbeda tentang program. Hasil dari FGD tersebut membantu auditor dalam
menarik kesimpulan dengan sistem scoring.
Dari hasil pengukuran mulai dari transfer, distribusi, pelaporan sampai
mekanisme komplain atau pengaduan terhadap bagaimana ketersediaan
regulasi, penegakan regulasi dalam pelaksanaan dan akses atau informasi
masyarakat terhadap program, auditor dapat memberikan kesimpulan atas
kondisi yang mungkin terjadi. apabila kondisi yang paling tidak ideal yang
mungkin terjadi maka mendapat skor 1 dan seterusnya skor 2 untuk kondisi

yang kurang ideal yang mungkin terjadi, skor 3 untuk kondisi yang cukup
ideal yang mungkin terjadi dan skor 4 untuk kondisi yang paling ideal yang
mungkin terjadi.

Anda mungkin juga menyukai