Antropologi Hukum

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Karena antropologi memandang manusia sebagai sesuatu yang kompleks dari segi fisik, emosi, sosial, dan kebudayaannya.

Antropologi sering
pula disebut sebagai ilmu tentang manusia dan kebudayaannya, karena manusia jg adalah makhluk yg kompleks dan karena banyak perbedaan
tiap manusia juga
Manfaat Secara Teoritis :
Dapat mengetahui pengertian-pengertian hukum yg berlaku dalam masyarakat sederhana dan modern.
Dapat mengetahui bagaimana masyarakat bisa mempertahankan nilai-nilai dasar yang dimiliki sekaligus mangetahui bagaimana masyarakat bisa
melakukan perubahan-perubahan terhadap nilai-nilai dasar tersebut.
Dapat mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat / pandangan masyarakat atas sesuatu yang seharusnya mereka lakukan.
Dapat mengetahui suku bangsa / masyarakat mana yang masih kuat / fanatic mempertahankan keberlakuan nilai-nilai budaya mereka.
Contohnya : peneliti ilmiah hukum, para dosen, asisten, staf pengajar, dan mahasiswa yang lebih banyak berfikir dan berprilaku sebagai pengamat
(toeschower) terhadap kehidupan umum

Manfaat Secara Praktis : Para praktisi hukum yang dimaksud ialah para cedekiawan hukum praktis, seperti anggota DPR, Polisi, hakim, advokat,
jaksa ..
Antropologi membantu praktisi hukum untuk menghadapi dan memecahkan masalah hukum praktis
Antropologi hukum membantu para pemebentuk UU (legislative) untuk menyusun atau membentuk undang-undang
Menyelesaikan perkara perselisihan di luar pengadilan negeri (menurut hukum adat), di muka pengadilan (menurut hukum perundangundangan)
Antropologi hukum membantu hakim dalam mengambil keputusan atas suatu perkara apabila dalam memutuskannya tidak ditemukannya
dalam undang-undang.
Karena itu, studi antropologis mengenai hukum secara khusus mempelajari proses-proses sosial di mana pengaturan mengenai hak dan kewajiban
warga masyarakat diciptakan, dirobah, dimanipulasi, diinterpretasi, dan diimplementasikan oleh warga masyarakat
Awal pemikiran antropologis tentang hukum dimulai dengan studi-studi yang dilakukan oleh kalangan ahli antropologi dan bukan dari kalangan
sarjana hukum karena itu mengapa antropolog memberi kontribusi yg bermakna dalam konsep hukum yg dioperasikan dalam masyarakat ..

hukum merupakan produk dari suatu relasi sosial dalam suatu sistem kehidupan masyarakat.
Karena itu, hukum muncul sebagai fakta khas yang lebih menekankan empiri, ekspresi, atau perilaku sosial masyarakat, dan penyelesaian kasus
sengketa merupakan ekspresi dari hukum yang secara nyata berlaku dalam masyarakat
Ya, Perilaku warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang berlangsung secara normal tanpa ada sengketa juga dapat menjelaskan prinsipprinsip hukum yang terkandung di balik perilaku-perilaku warga masyarakat tersebut., itu kenapa perilaku warga masyarakat tanpa sengketa juga
bisa masuk dalam kajian antropologi hukum ..
Arbitrase sendiri adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat
secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa (Pasal 1 angka 1 UU Arbitrase dan APS).
a. Konsultasi: suatu tindakan yang bersifat personal antara suatu pihak tertentu (klien) dengan pihak lain yang merupakan pihak konsultan,
dimana pihak konsultan memberikan pendapatnya kepada klien sesuai dengan keperluan dan kebutuhan kliennya.
b. Negosiasi: suatu upaya penyelesaian sengketa para pihak tanpa melalui proses pengadilan dengan tujuan mencapai kesepakatan bersama atas
dasar kerja sama yang lebih harmonis dan kreatif.
c.

Mediasi: cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.

d.

Konsiliasi: penengah akan bertindak menjadi konsiliator dengan kesepakatan para pihak dengan mengusahakan solusi yang dapat diterima.

e.

Penilaian Ahli: pendapat para ahli untuk suatu hal yang bersifat teknis dan sesuai dengan bidang keahliannya

Anda mungkin juga menyukai