Hacker

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

Seorang hacker akan mempelajari software sebagai instruksi kepada hardware untuk melakukan

perintah-perintah yang diinginkan. Software ini dibangun dari berbagai bahasa, dimana bahasa yang
perlu dipelajari dalam bahasa mesin adalah 0, 1 dan analog. Sebagai dasar adalah bahasa
pemrograman adalah assembly. Urutan yang tepat sebagai berikut saya kutip dari wikipedia:
1.

Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa
biner, contohnya 01100101100110.

2.

Bahasa Tingkat Rendah (ASM) atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan
(bah.Inggris Assembly), yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode
singkat (kode mnemonic), contohnya MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb.

3.

Bahasa Tingkat Menengah (C), yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi
dalam kata-kata bahasa manusia (lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di bawah) dan instruksi yang
bersifat simbolik, contohnya {, }, ?, <<, >>, &&, ||, dsb.

4.

Bahasa Tingkat Tinggi (HTML, XML, JSP, JAVA, VB, PASCAL, DELPHI, C#, F#, PHP, ASP,
SQL, ORACLE, PYTHON, PERL, dll) yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal dari
unsur kata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and, or, dsb.

a).Proses pembuatan tepung tulang ikan.


Tulang ikan di pisahkan dari dagingnya dan cuci bersih
Lakukan perebusan selama 15 menit
Bersihkan daging ikan yang tersisa dengan menggunkan sikat
Lakukan pencucian sehingga daging ikan betul betul tidak ada yang lengket
Lakukan perebusan tulang ikan pada suhu 120 C selama 1 jam
Keringkan tulang ikan
Tulang ikan di oven pada suhu 50- 70C selama 30 menit
Tulang ikan yang telah kering di giling dan diayak
Panaskan di sinar matahari atau di ocen 50C selama 2 jam, 60C 1,5 jam,
70C =2 jam

Mahasiswa Ubah Tulang Ikan


Lele Jadi Camilan Bergizi
Red: Yudha Manggala P Putra
Peluang Usaha.com

Ikan lele

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLMPUNG -- Mahasiswa Institut Informatika dan


Bisnis (IBI) Darmajaya Lampung Rendi Sailendra memanfaatkan kepala
dan tulang ikan lele menjadi camilan enak bergizi tinggi berupa kerupuk
tulang lele Masbuloe.
Mahasiswa semester enam Jurusan Manajemen IBI Darmajaya ini di
Bandarlampung, Jumat (5/9), menyebutkan, telah menamai produknya
dengan kerupuk tulang lele Masbuloe, akronim dari Mantab dan Sedap
Buat Loe.
Selain renyah dan gurih, kerupuk buatannya ini mengandung banyak
kalsium dan fosfor yang baik untuk tubuh.

Jenis ikan lele yang digunakan dalam pembuatan kerupuk ini, kata dia,
adalah lele dumbo.
"Ikan lele sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia dan harganya
cukup terjangkau. Tulang ikan lele dumbo selama ini dianggap limbah
yang tak bermanfaat. Padahal, tulang ikan lele bisa diolah menjadi
kerupuk yang mengandung kalsium tinggi mencapai 7.999 miligram
dalam 100 gram," ujarnya pula.
Menurut dia, dibandingkan kerupuk aci, kerupuk udang, dan kerupuk ikan
tenggiri, kerupuk tulang lele dumbo memiliki kandungan kalsium tertinggi.
Cara Membuat
Rendi menguraikan cara membuat kerupuk dari tulang ikan lele memang
banyak tahapan.
Awalnya tulang dan kepala lele dicuci sampai bersih, selanjutnya dipresto
selama dua jam agar menjadi lunak. Setelah itu, diblender sampai halus.
Menurut Rendi, proses blender ini menjadi tahapan paling memakan
waktu lama dibandingkan proses lainnya karena tekstur kepala lele yang
keras sehingga tidak mudah dihaluskan meski sudah dipresto.
"Pemberian bumbu juga dilakukan saat tulang diblender atau dihaluskan
agar bumbu lebih merata. Untuk bumbu yang digunakan terdiri atas
bawang merah, bawang putih, garam, dan rempah-rempah yang
dihaluskan," ujar dia lagi.
Selanjutnya, penyuka film action ini menambahkan bahwa adonan tulang
yang telah halus dicampur tepung kanji, lalu ditambahkan air. Setelah itu,
diaduk sampai rata, selanjutnya adonan dibuat gulungan, kemudian
dikukus selama 15 menit sampai pulen.
Jika sudah, lanjut dia, gulungan dijemur di bawah sinar matahari selama
setengah hari, kemudian potong tipis-tipis membentuk lingkaran.

"Setelah selesai dipotong, selanjutnya kerupuk kembali dijemur selama


satu hari penuh sampai kering lalu digoreng. Kerupuk kemudian dikemas
dalam plastik dengan harga Rp 3.000 per 30 gram," kata mahasiswa
kelahiran Kalianda Lampung Selatan 23 tahun silam ini pula.
Selain kerupuk tulang ikan lele, Rendi juga memproduksi abon lele dengan
harga yang sama yakni Rp 5.000,00 untuk setiap 20 gramnya.

Anda mungkin juga menyukai