Konsep Rumah Profesi
Konsep Rumah Profesi
PENDAHULUAN
1. DEFINISI
Pengertian rumah tinggal dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Rumah
a. Bangunan untuk tempat tinggal (http://kbbi.web.id/rumah)
b. Bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu
tertentu. Rumah dapat menjadi tempat tinggal manusia maupun
hewan. Namun, tempat tinggal khusus hewan biasa disebut
sangkar, sarang, atau kandang. (http://wikipedia.co.id)
2. House adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menampung
kegiatan
hunian
bagi
penghuni
yang
tinggal
di
dalamnya.
(http://home/viewer.php.htm)
3. Home adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menampung
kegiatan bagi penghuni yang tinggal di dalamnya dimana antara
penghuni tersebut saling berinteraksi satu sama lain (ada proses
sosialisasi). (http://home/viewer.php.htm)
Sedangkan pengertian lingkungan rumah tinggal juga dibedakan
sebagai berikut:
1. Perumahan (housing)
adalah
suatu
daerah
yang
terdiri
dari
pendidikan
(digilib.petra.ac.id)
Rumah tinggal
dan
minimalis
fasilitas
adalah
pendukung
rumah
lainnya.
tinggal
yang
keluarga Ibu dr. Ismiarti A, Sp.A, M.ke, seorang dokter spesialis anak yang
ada di daerah karanganyar. Rumah tinggal yang
akan dirancang
tanpa adanya
terdapat
bukaan-bukaan
yang
lebar;
atap
dengan
lingkungan
sekitarnya
dan
tetap
terlihat
bukaan dan jendela yang benar cahaya dan udara yang masukkeluar dapat dioptimalkan dengan baik.
Posisi rumah terhadap matahari juga sangat berpengaruh
terhadap kenyamanan sebuah rumah tinggal. Biasanya posisi
rumah mempengaruhi letak pintu masuk dan bukaan-bukaan.
Jendela dan bukaan pada rumah sebaiknya dioptimalkan di
sebelah timur agar matahari pagi dapat masuk dengan baik
sedangkan untuk arah barat sebisa mungkin diminimalkan
karena matahari sore tidak baik. Untuk arah pintu masuk,
sebaiknya diletakkan di arah selatan atau utara. Sinar matahari
yang masuk dari arah tersebut tidak sedikit dan juga tidak terlalu
berlebihan sehingga sangat cocok jiga pintu mengarah kedua
arah tersebut.
Volume ruang mempengaruhi sirkulasi udara yang masuk
dan keluar. Salah satunya dengan permainan plafond. Ibu Ismiarti
menginginkan plafon yang tinggi hal ini disebabkan karena
dengan penggunaan plafond yang tinggi, rumah akan terasa
lebih dingin dan sejuk. Plafond yang tinggi akan memudahkan
udara panas bertukar ke udara dingin sebelum mencapai ke
bawah.
2) Rumah yang sehat
Rumah yang sehat dapat dicapai dengan system sanitasi
yang benar. Adanya drainase yang dapat mengalirkan air ke
sungai atau tempat pembuangan akan meminimalkan terjadinya
peluapan air. Perlunya septictank dengan ukuran yang tepat
untuk menampung tinja dan kotoran yang berasal dari saluran air
kamar mandi. Perlu adanya bak control yang menyimpan air
bersih yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Penghawaan dan pencahayaan dalam rumah juga menjadi salah
satu factor utama agar rumah dapat memiliki konsep sehat.
3) Rumah yang aman
Rumah yang aman dapat diwujudkan dengan penggunaan
pagar di sekeliling rumah. Pagar yang tidak terlalu tinggi tapi
dibuat tertutupi oleh tumbuhan-tumbuhan rambat setidaknya
dapat menutupi sebagian rumah dari pandangan luar. Tetapi,
tanpa
adanya
dapat
kebisingan
dan
gangguan
dari
luar
sehingga
BAB II
User
Ibu
PAGI
SIANG
SOREMALAM
MALAM
Ayah
PAGI
SIANG
SORE
MALAM
Anak 1
PAGI
SIANG
SORE
MALAM
Anak 2
PAGI
SIANG
SORE
Aktivitas
Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Mengantar anak sekolah
Pergi ke kantor
Pulang kantor
Makan siang
Solat
Istirahat
Praktek
Makan malam
Ngobrol
Tidur
Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Mengantar anak sekolah
Pergi ke kantor
Pulang kantor
Makan siang
Solat
Istirahat
Berkebun
Makan malam
Ngobrol
Tidur
Bangun
Solat
Mandi
Sarapan
Berangkat sekolah
Pulang sekolah
c. SITE
Makan siang
Istirahat
Bermain keyboard
Nonton tv
MASJI
SIT
Mandi
Solat
JALAN
RAYA SOLO-TAWANGMANGU, JUMOK,
Makan malam
KARANGANYAR
Belajar
R.
TA
Tidur
RUMAHTOKO
MAKA
KELONT
N
MA
Bangun
ONG
N
Solat
Mandi
Sarapan
Berangkat sekolah
Pulang sekolah
Makan siang
Istirahat
Bermain komputer
Bermain gitar
Mandi
menengah-keatas,
(tidak
berada
di
dareah
kumuh),
Metoda
perancangan
Analisis-deskriptif,
Terdapat
project yang akan di bangun nantinya (dalam hal ini, rumah tinggal).
2. Mengumpulkan data dan informasi
Pada tahap kedua ini, Yang dilakukan adalah mengumpulkan datadata dan informasi (information gathering). Data-data yang perlu di
ketahui adalah:
a. User
Mencari data dan informasi tentang siapakah usernya, usia,
profesi, hobi, dan aktivitas sehari-harinya
b. Site
Mencari data dan informasi tentang kondisi fisik Site, Luasan,
Kontur, Orientasi dari Site, serta batas-batas di sekeliling Site
(dari arah Utara, Timur, Selatan dan Barat)
c. Konteks
Mencari data dan informasi tentang Tapak, kondisi ekonomi,
social-budaya dan teknologi di lingkungan sekitar Site.
3. Merumuskan konsep perencanaan
Pada Tahapan ke tiga ini, perancang melakukan pendekatan
terhadap data-data dan informasi yang telah di kumpulkan untuk
memuat sebuah konsep perencanaan.
Pendekatan ini di lakukan dengan cara menganalisis data-data
dan informasi yang sudah di kumpulkan pada tahap kedua.
Pada tahap ini, Perancang juga memulai melakukan
pendekatan untuk merumuskan kriteria dan konsep perancangan.
4. Merumuskan kriteria desain/perancangan
Pada tahapan ini, perancang menentukan kriteria-kriteria
perancangangan. Kriteria tersebut antara lain adalah :
a. Kriteria Penataan Tapak
Perancang menata Tapak berdasarkan
factor-faktor
b. Kriteria Peruangan
Perancang menentukan organisasi ruang akhir sehingga
dapat diperoleh pembentuk organisasi denah yang final.
c. Kriteria Bentuk dan Tampilan
Perancang
menentukan
bentuk-bentuk
yang
akan
digunakan
dan
gambaran
tampilan
seperti
misalnya
berdasarkan
fungsi.Misalnya saja penentuan tentang tata letak bukaanbukaan (jendela, pitu, bouvenlight) dll.
5. Transformasi desain (Trandes)
Tahapan terakir dari sebuah programming
perancangan
lebih
jelasnya,
phase
metode
perancangan
dapat
dilihat
PROBLEM
DATA DAN
INFORMASI
Kriteria dan
Konsep
Perancangan
METOD
E
DESAIN
Pendekatan
Program
Fungsional
USER
SETTING
PERILAKU
PENDEKATAN PROGRAM
ARSITEKTURAL
Pendekatan
Program
performancy
TAPAK
KONTEKS
Pendekatan:
Pemilihan Lokasi
Penataan Tapak
Sistem
Peruangan
Bentuk
dan Tata Masa
Struktur dan
Konstruksi
Utilitas
TAPAK,SOSIAL,BUDAYA,EKONOMI,TEKNOLOGI
BAB III
Hampir
Rencana Umum
Secara Fisik dan Non Fisik, meliputi penataan:
Pola, dimensi, dan standar umum
(i) Penetapan batasan umum terhadap blok, kaveling dan massa
bangunan dengan arahan pengembangan dan fungsi/kegiatan
yang mewadahinya
(ii) Penetapan batasan Garis Sempadan Bangunan (GSB), Garis
Samping/Belakang
Bangunan
(GSpB/GSbB),
Garis
Muka
pada
jenjang
Gubernur/Walikota/Bupati adalah:
(i) Peruntukan Lahan
(ii) Luas Lahan dan Batas Lahan
(iii) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
(iv) Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
(v) Ketinggian Maksimum Bangunan
(vi) Transfer KLB >10%
(vii) Standar Perencanaan Kota
(b) Seluruh aturan yang wajib diikuti,
dengan
kewenangan
tertinggi
dengan
seperti
kewenangan
setempat adalah:
(i) Garis Sempadan Bangunan (GSB)
(ii) Jarak Bebas
(iii) Transfer KLB <10% di dalam satu blok
GSB pada site ini tergantung lebar jalan yang berada di depan site
tersebut
Buillding Covering 60%
BAB IV
nyaman,
sehat
dan
aman
sehingga
dapat
membuat
Ruang tamu ada 2 ( di dalam & di teras ) yang di teras untuk tamu
yang hanya sekedar mampir atau untuk tukang pengirim paket.
Ruang tamu yang di dalam dekat dengan ruang keluarga / ruang
sirkulasi.
Tempat jemur berada ditempat terbuka namun ada atapnya agar
apabila terjadi hujan, pakaian yang masih berada di jemuran tidak
basah.
Penentuan letak bangunan disesuaikan dengan proporsi dari luas
lahan 400 m2
Desain dapat memenuhi kebutuhan ruang secara optimal
Organisasi ruang yang ada pada desain rumah dapat memudahkan
tunggu. Ada kamar mandi. Ada wastafel dan kulkas yang letaknya
tersamar. Tempat bermain pasien anak. Furniture yang digunakan tidak
berbahaya untuk anak (jangan bersudut dan pegangan laci tersamar).
Suasana tidak seram. Memiliki sirkulasi udara yang baik. Hembusan
angin harus dari arah tempat duduk dokter ke arah tempat duduk
pasien. Sirkulasi pasien hanya 10-15 menit.
Ibu
Aktivitas
Parkir mobil
Mencuci mobil
Berkebun
Santai, duduk-duduk,
menonton tv
Makan
Tidur
MCK
Menerima tamu
Parkir
Praktek (memeriksa
pasien)
Santai, duduk-duduk,
Anak ke-1
menonton tv
Makan
Tidur
MCK
Menerima tamu
Berkebun
Parkir
Bermain gitar, menulis
Wadah
Garasi
Carport
Halaman
Ruang keluarga
Anak ke-2
menonton tv
Makan
Tidur
MCK
Santai, duduk-duduk,
menonton tv
Makan
Anak ke-3
Ruang makan
Kamar tidur utama
KM dalam
Ruang tamu
Garasi
Ruang Praktek
Ruang keluarga
Ruang makan
Kamar tidur utama
KM dalam
Ruang tamu
Kebun/taman
Garasi
Kamar tidur
Ruang Keluarga
Santai, duduk-duduk,
Besaran (m2)
Ruang keluarga
Ruang makan
Kamar tidur anak
KM luar anak
Ruang keluarga
Ruang makan
Bermain Komputer
Kamar Tidur
Tidur
MCK
Santai, duduk-duduk,
menonton tv
Berpetualang
Bermain dengan
Pembantu
peliharaan
Makan
Tidur
MCK
Tidur
Halaman
Halaman
Ruang makan
Kamar tidur anak
KM luar anak
Kamar tidur pembantu
MCK
Memasak
Menyuguhi tamu
KM luar
Dapur
Pantry
Menyimpan barang
Gudang
Menyetrika
R. setrika
Mencuci
Menjemur
Ruang cuci
Tempat jemur
Di halaman
MAIN ENTRANCE
CARPORT
GARASI
RUANG
PRAKTEK
GUDANG
RUANG
TAMU
RUANG
TUNGGU
RUANG
KELUARGA
RUANG
Makan
SIDE ENTRANCE
DAPUR
KAMAR MANDI ANAK (LUAR)
RUANG SETRIKA
RUANG CUCI
KETERANGAN
WARNA
ZONA
PUBLIC
SERVICE
SEMI PRIVATE
PRIVATE
table yang menunjukkan hubungan antara aktivitas User dengan pemograman
ruang:
USER
AYAH
IBU
ANAK ke-I
AYAH
IBU
IBU
AKTIVITAS
MOTOR/MOBIL
GARASI
MENYAMBUT TAMU
TERAS
R.TAMU
R. PRAKTEK
IBU
MEMBACA,
ANAK KE-1
MENGOBROL DAN
ANAK KE-2
AYAH
MENONTON TV
IBU
ANAK KE-1
ANAK KE-2
PEMBANT
U
PUBLIC
PRAKTEK
PASIEN)
BERKUMPUL,
ANAK KE-2
AYAH
ZONE
N (m2)
AYAH
ANAK KE-1
BESARA
CARPORT
PARKIR, MENCUCI
(MEMERIKSA
IBU
PROGRAM RUANG
SEMI
R.KELUARGA
R.MAKAN
K.TIDUR UTAMA
K.TIDUR ANAK I
K.TIDUR ANAK II
K.TIDUR PEMBANTU
PUBLIK
SARAPAN, MAKAN
SIANG DAN MAKAN
MALAM BERSAMA
TIDUR,
BERISTIRAHAT,
BELAJAR
PRIVATE
AYAH
IBU
ANAK KE-1
ANAK KE-2
PEMBANT
DAPUR/PANTRY
TEMPAT CUCI
RUANG SETRIKA
GUDANG
KEGIATAN MCK
(MANDI CUCI
KAKUS)
U
MENYIAPKAN
MAKAN/MINUM,
MEMASAK, CUCI
PIRING
PEMBANT
MENCUCI PAKAIAN
MELIPAT PAKAIAN,
MENYETRIKA
SERVICE
PAKAIAN
MENYIMPAN
BARANG
Zone I
Zone II
Zone III
: Publik
Digunakan sebgai zona pelayanan umum, Menimbulkan
Zone IV
orang-orang tertentu
: Service
Digunakan sebagai zona Pelayanan
ZONA I
ZONA IV
ZONA II
ZONA III
KETERANGAN:
: HUBUNGAN DEKAT
: HUBUNGAN SEDANG
: HUBUNGAN JAUH
Berikut ini adalah Diagram hubungan Ruang Mikro berdasarkan komponen ruang
tiap zone,
Zone I
1
2
3
4
1
2
3
4
5
6
7
8
Carport
Garasi
Teras
Ruang tamu
Zone II
1
2
:
2
Ruang keluarga
Ruang Praktek
Zone III
Zone IV :
8
KETERANGAN:
: HUBUNGAN
DEKAT
: HUBUNGAN
SEDANG
: HUBUNGAN JAUH
Besaran
(m2)
keterangan:
Garasi dan carport tidak terhitung luasan lantainya
Teras terhitung dari luasan aslinya
b. Lokasi/ Tapak
Lokasi bangunan yang akan dibangun terletak di Jalan. Raya-SoloTawangmangu km 7, Jumog, Karanganyar dengan lebar jalan di
depannya m.
20 m
Skala 1:300
5. PENGOLAHAN TAPAK
a. Penataan Tapak
1) Entrance
KETERANGAN:
A : PUBLIK
B : SEMI
PUBLIK
C : PRIVAT
B
A
2) Zoning
- Kebisingan
C
B
A
KETERANGAN:
A : BISING
B : SEDIKIT
BISING
C : TIDAK BISING
Terhadap Matahari
KETERANGAN:
B
area
berkebun
untuk
menanam
tanaman
yang
sangat
Privasi
C
KETERANGAN
A
A : PERLU PRIVASI
B : SEDIKIT PRIVASI
C : SERVIS
Carport
Garasi
Ruang Tamu
KM/WC Utama
TEMPAT
BERMAIN
KM/WC
Teras
Gudang
r.
tunggu
r.
praktek
Halaman
K. Tidur Utama
Ruang Keluarga
K. Tidur Anak I
Ruang Makan
KM/WC Anak
Dapur
K. Tidur Anak II
K.Tidur Pembantu
R. Setrika
R. Cuci
Halaman
KM/WC Luar
WARN
ZONA
A
PUBLIC
SERVICE
SEMI PRIVATE
PRIVATE
Diagram Bubble
UMUM
BERSAM
A
Keterangan:
: Hubungan langsung
: Hubungan tak langsung
PRIVAT
SERVIS
limasan
Bentuk bangunan yang akan dirancang mengambil bentuk dasar
kubus disertasi dengan perubahan bentuk akibat penambahan
seperlunya.
2. Struktur
lebih
mengacu
pada
garis-garis
vertical
maupun
struktur
untuk
bangunan
berdasarkan
beberapa
pertimbangan:
- Kesetabilan struktur
- Pemilihan bahan
- Bentang bangunan
Atap bangunan menggunakan bahan dari beton dan sedikit kayu
3. Utilitas
Bukaan yang diletakkan pada fasad bangunan, sebagai jendela,
pintu, bouven, dll, berfungsi sebagai:
- Pencahayaan agar mendapat cahaya yang cukup
- Sirkulasi udara agar kondisi udara di dalam bangunan tetap
sehat
- Tidak panas dan tidak lembab
- Kenyamanan
Tritisan lebar sebagai penghalang sinar masuk yang tidak
dibutuhkan
Sudut atap yang rendah membuat bagian atap memerlukan
dalam bangunan.
Penghawaan
yang
menyatu
dengan
alam,
maka
penggunaan
Air
Penggunaan air dalam rumah menggunakan sumber air
sendiri berupa sumur, selain itu juga menggunakan air dari PAM
jika air sumur sedang berkurang.
Pengolahan limbah
Untuk mendapatkan rumah tinggal yang sehat dan nyaman
perlu diperhatikan dalam masalah limbah, limbah yang dimaskud
berupa limbah rumah tangga cair dan padat, serta sampah
organik maupun an organik. Untuk saluran pembuangan limbah
padat dialirkan ke septictank, sedangkan limbah cair sebagian
disalurkan dalam sumur peresapan sebagian lagi dialirkan ke
kanal kota. Untuk sampah berupa organik maupun an organik
dibuang ke TPS menggunakan jasa pengangkut sampah
Listrik
Bukaan yang banyak, selain untuk memaksimalkan view
dan penghawaan, juga untuk mengurangi penggunaan listrik di
siang hari. Karena cahaya buatan (lampu) tidak perlu digunakan
ketika ruangan sudah terang secara alami (dengan banyaknya
bukaan).