Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM HAJI TAHUN 2015 UPT PUSKESMAS BRAGOLAN


A. PENDAHULUAN
Amanat UU nomor 13 tahun 2008, pasal 3 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
bahwa Penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan untuk memberikan pembinaan,
pelayanan,
dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jemaah haji sehingga jemaah
haji dapat
menunaikan ibadahnya sesuai ketentuan ajaran agama Islam. Sesuai dengan
Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 442/MENKES/SK/VI/2009 tentang
Pedoman
Penyelenggaran Kesehatan Haji, tujuan Penyelenggaraan Kesehatan Haji
adalah
meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan, menjaga agar
jemaah
haji dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah, sampai tiba kembali di Tanah
Air dan
mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar /
masuk oleh
jemaah haji
Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama merupakan pemeriksaan kesehatan
bagi
seluruh jemaah haji di Puskesmas untuk mendapatkan data kesehatan bagi upayaupaya
perawatan dan pemeliharaan, serta pembinaan dan perlindungan. Pelaksanaannya
dilakukan
oleh Tim Pemeriksa
B. LATAR BELAKANG
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 13 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji, Pemerintah wajib menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan
Haji agar jemaah haji dapat menunaikan ibadah dengan baik sesuai ketentuan ajaran
Islam.
Kementrian Kesehatan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan
haji sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi, di perjalanan pergi dan pulang,
selama di
Arab Saudi dan setelah kembali ke Indonesia.
Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan,
dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi Jemaah Haji pada bidang kesehatan,
sehingga
Jemaah Haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama
Islam.

Tujuan tersebut dicapai melalui upaya-upaya peningkatkan kondisi


kesehatan sebelum
keberangkatan, menjaga kondisi sehat selama menunaikan ibadah sampai tiba
kembali ke
Indonesia, serta mencegah transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa
keluar/masuk
oleh jemaah haji.
Kesehatan adalah modal perjalanan ibadah haji, tanpa kondisi kesehatan
yang
memadai, niscaya prosesi ritual peribadatan menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu
setiap
jemaah haji perlu menyiapkan diri agar memiliki status kesehatan optimal
dan
mempertahankannya. Untuk itu, upaya pertama yang perlu ditempuh adalah
pemeriksaan
kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan merupakan upaya identifikasi status kesehatan
sebagai
landasan karakterisasi, prediksi dan penentuan cara eliminasi faktor risiko
kesehatan.
Dengan demikian, prosedur dan jenis-jenis pemeriksaan mesti ditatalaksana secara
holistik.
C. TUJUAN
Tujuan Umum
Terselenggaranya pemeriksaan, perawatan, dan pemeliharaan kesehatan
jemaah haji
sebelum keberangkatan melalui pendekatan etika, moral, keilmuan, dan
profesionalisme
dengan menghasilkan kualifikasi data yang tepat dan lengkap sebagai dasar
pembinaan
dan perlindungan kesehatan jemaah haji di Indonesia dan pengelolaan kesehatan
jemaah
haji di Arab Saudi.
Tujuan Khusus perawatan dan pemeliharaan, serta
upaya-upaya pembinaan dan perlindungan jemaah haji.
3. encatatan data status kesehatan dan faktor emaah h secara benar
dan lengkap dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) Indonesia atau print out
entry
data kesehatan calon jemaah di Siskohatkes
4. Terwna f BKJH out data kesehatan di siskohatkes sebai
sumber informasi medik jemaah haji untuk kepentingan pelayanan kesehatan haji.
Kejadian Luar Biasa (KLB) pada masyarakat Internasional/Indonesia
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a. Kegiatan Pokok
- Pemeriksaan Calon jamaah Haji
- Pelaksanaan tes kebugaran
- Imunisasi Calon jemaah haji
- Pembinaan kesehatan
- Kunjunga Rumah pada CJH (bila 1 minggu setelah kedatangan
- jamaah haji belum datang ke pusk)
- Pencatatan dan pelaporan
b. Rincian Kegiatan
1. wonodadi di buka setiahari
senin s/d sabtu pukul 07.30 s/d 11.30.
2. \ dari mekah maksimal
2 minggu
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Calon
pemeriksaan kejiwaan, pemeriksaan penunjang, memeriksa kemandirian dan
kebugaran,
penetapan diagnosis serta menentukan faktor resiko calon jemaah haji.
3. faktor
dapat mempengaruhi kesehatan jemaah haji selama menunaikan ibadah haji.
4. Merekam kesehatan dasar dalam catatan medik dan Buku Kesehatan
jemaah haji (BKJH) atau entry data kesehatan calon jemaah di Siskohatkes
5. Merkan dan meulkan BKJH atau ata kesehatan awal
siskohatkes ke Dinas Kesehatan .

Anda mungkin juga menyukai