Anda di halaman 1dari 14

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

2015-2019

Musrenbang Regional Kalimantan


Jakarta, 24 Februari 2015

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

AGENDA 7 NAWACITA : Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan


menggerakkan
sektor-sektor
strategis
ekonomi domestik
Dari enam poin dalam agenda 7, yang terkait dengan pertanian, yaitu :

7. 1. Peningkatan Kedaulatan Pangan


Kedaulatan pangan dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah pangan
secara mandiri, yang perlu didukung dengan :
a.

Ketahanan pangan, terutama kemampuan mencukupi pangan dari produksi


dalam negeri

b.

Pengaturan kebijakan pangan yang dirumuskan dan ditentukan oleh bangsa


sendiri; dan

c.

Mampu melindungi dan menyejahterakan pelaku utama pangan, terutama


petani dan nelayan

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

SASARAN KEDAULATAN PANGAN


1. Peningkatan ketersediaan pangan bersumber produksi dalam negeri:
Padi: peningkatan surplus beras
Kedelai: mencapai swasembada terutama memenuhi kebutuhan pengrajin dan
kebutuhan konsumsi tahu tempe
Jagung: keragaman pangan dan pakan lokal
Daging sapi: untuk mengamankan konsumsi daging sapi di tingkat rumah tangga
Gula: untuk memenuhi konsumsi gula rumah tangga dan industri rumah tangga
2. Peningkatan distribusi dan dan aksesibilitas pangan:
Pengawasan distribusi pangan dan peningkatan Cadangan Beras Pemerintah
untuk stabilitas harga
Pengembangan sistem logistik pangan, sistem logistik nasional (SLIN)
3. Peningkatan kualitas konsumsi pangan seimbang yang dicerminkan pada
peningkatan Pola Pangan Harapan (PPH) 92,5 (2019)
4. Tersedianya Sarana dan Prasarana Irigasi:
Terbangunnya dan meningkatnya layanan jaringan irigasi 1 juta Ha
Terehabilitasinya jaringan irigasi 3 juta Ha
Terbangunnya dan meningkatnya jaringan irigasi tambak 115 ribu Ha
Terbangunnya 50 waduk baru

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

LOKASI KUNJUNGAN KERJA KE LAPANG


Masalah Pertanian
Irigasi
Benih/Bibit
Pupuk

UPAYA KHUSUS PENCAPAIAN SWASEMBADA PADI DAN


PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG, KEDELAI MELALUI
PERBAIKAN JARINGAN IRIGASI DAN SARANA
PENDUKUNGNYA

Alsintan
Penyuluhan

1. Sulsel (3x)
6. Jawa Barat (3 x)
2. Sulawesi Barat
7. Lampung
3. Sulawesi Tenggara
8. Sumut (2x)
4. Jawa Timur (2x)
Kalteng (2x)
Kementerian9.Pertanian
5. Jawa Tengah (4x)
10. Aceh

11. Sumbar
12. Sumsel
13. DIY
14. Kalbar
15. Kalteng

16.
17.
18.
19.
20.

Jambi
Bali
NTT
NTB
Gorontalo

21. Banten

www.pertanian.go.id

SASARAN PENCAPAIAN PRODUKSI PANGAN


TAHUN 2015-2019
Tahun

Padi
(Juta Ton)

Jagung
(Juta Ton)

Kedelai
(Juta Ton)

Daging Sapi &


Kerbau
(Juta Ton)*

Gula
(Juta Ton)

2014

70,61

19,13

0,92

0,46
(0,37)

2,63

2015

73,40

20,33

1,27

2016

76,23

21,35

2,03

2017

78,13

22,36

2,89

2018

80,08

23,48

2,91

2019

82,09

24,70

2,92

%**

3,06

5,25

28,23

0,55
(0,41)
0,59
(0,46)
0,63
(0,49)
0,68
(0,53)
0,73
(0,58)
9,85

2,97
3,27
3,50
3,66
3,82
7,81

Keterangan:
*) Dalam bentuk karkas. Angka dalam kurung adalah daging (meat yield)
**) = Rata-rata pertumbuhan per tahun

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

KEGIATAN OPERASIONAL PENINGKATAN PRODUKSI


PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI
Rehab
jaringan
irigasi tersier

Bantuan Pupuk

Revitalisasi
Penggilingan Padi
Kecil
Penumbuhan
Pabrik pakan mini
di sentra produksi

Peningkatan
penyerapan
jagung lokal oleh
industri pakan

Kementerian Pertanian

SWASEMBADA
PADI, JAGUNG DAN
KEDELAI

Pengembangan
dryer

Bantuan Benih

pengembangan
sistem benih
unggul

Traktor R2 dan R4;


Alsintan Pasca
Panen

Keterkaitan
industri tahutempe dan pakan
ternak

www.pertanian.go.id

KEGIATAN OPERASIONAL PENINGKATAN PRODUKSI GULA

Bongkar/
Rawat Ratoon

Bantuan Bibit
Unggul

PENINGKATAN
PRODUKSI
TEBU

Pengembangan
Investasi

Kementerian Pertanian

Revitalisasi Pabrik
Gula

www.pertanian.go.id

KEGIATAN OPERASIONAL PENINGKATAN PRODUKSI DAGING


Peningkatan
produksi dan
distribusi
semen beku

Inseminasi
Buatan (IB)

PENINGKATAN
PRODUKSI
DAGING

Larangan
pemotongan
betina produktif

Gertak birahi dengan


hormon PGF2

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

RANCANGAN ALOKASI KEGIATAN UPSUS PANGAN DI


KALIMANTAN
No.

Uraian
Se-Kalimantan

Volume
Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara

1 Pengembangan dan Rehabilitasi JIT

288,780 ha

144,430 ha

44,000 ha

65,500 ha

28,400 ha

6,450 ha

2 Optimasi Lahan

140,160 ha

58,550 ha

22,720 ha

37,940 ha

14,550 ha

6,400 ha

3 Traktor R2

3,296 unit

970 unit

594 unit

1,451 unit

208 unit

73 unit

4 Traktor R4

144 unit

49 unit

24 unit

61 unit

5 unit

5 unit

5 Pompa Air

1,646 unit

547 unit

299 unit

588 unit

155 unit

57 unit

6 Rice Transplanter

632 unit

186 unit

114 unit

278 unit

40 unit

14 unit

7 combine harvester

156 unit

37 unit

50 unit

41 unit

20 unit

8 unit

8 Power Threster multiguna

63 unit

17 unit

13 unit

20 unit

13 unit

unit

9 Penggilingan Padi kecil

14 unit

2 unit

unit

12 unit

unit

unit

10 Bantuan benih

7,210 ton

3,611 ton

1,100 ton

1,638 ton

710 ton

151 ton

11 Pupuk Urea

47,970 ton

26,380 ton

4,940 ton

10,060 ton

5,500 ton

1,090 ton

12 Pupuk NPK

35,978 ton

19,785 ton

3,705 ton

7,545 ton

4,125 ton

818 ton

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

Kab. Landak, Prov. Kalimantan Barat 20 Januari 2015

Mentan memberikan arahan dan


motivasi kepada siswa STPP

Presiden RI meletakkan batu


pertama perbaikan jaringan irigasi

Hasil kunjungan di Kalimantan Barat:


1. Presiden RI melakukan peletakan batu pertama perbaikan irigasi di
Kab. Landak, Kalbar; selanjutnya menanam padi dan menyerahkan
bantuan alsintan secara simbolik kepada kelompok tani;
2. Perlu diselesaikan masalah kelangkaan pupuk, dalam hal ini
pimpinan BUMN pupuk siap menjamin distribusi pupuk lancar
dalam tempo 2 hari;
3. melakukan upaya preventif pencegahan serangan hama tikus;
4. membangun pabrik pengolahan karet untuk meningkatkan nilai
tambah karet dan menghindari fluktuasi harga global;
5. dalam waktu 2 tahun ke depan, mengalihkan subsidi input (pupuk
Kementerian Pertanian
dan benih) menjadi subsidi output guna melindungi para petani.

10

Mentanwww.pertanian.go.id
panen raya padi di Desa
Penyiraman, Kab. Mempawah

PENDAMPINGAN DAN PENGAWALAN


Melibatkan: penyuluh (penyuluh PNS, Tenaga Harian
Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP), dan
penyuluh swadaya), aparat Dinas Pertanian Provinsi dan
Kabupaten/Kota, mahasiswa, unsur Kepolisian, dan TNI AD
SEB lima pimpinan K/L tanggal 15 Desember 2014:
Menteri Pertanian, Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, Kapolri, Jaksa Agung, dan Kepala BPKP
Membentuk Pokja Pendampingan Upsus, terdiri dari:
Pejabat Eselon I dan II lingkup Kementerian Pertanian,
terbagi atas seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota di
Indonesia
Kementerian Pertanian

11

www.pertanian.go.id

DUKUNGAN DIHARAPKAN
DARI PEMERINTAH DAERAH

Penerbitan Peraturan Daerah, diantaranya peraturan terkait


RTRW, Pelarangan Pemotongan Sapi/Kerbau Betina Produktif
Jaminan ketersediaan dan status lahan untuk investasi
pangan, pengembangan padang penggembalaan, dan
hijauan makanan ternak
Peningkatan kualitas penyelenggaraan penyuluh pertanian
oleh Pem Prov dan Kabupaten/Kota
Pembinaan pengembangan kawasan pertanian
Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Ketahanan Pangan

Kementerian Pertanian

12

www.pertanian.go.id

KALTENG : 2-4 DES 2014


* Jaringan irigasi rawa Kec. Teluk
Sampit rusak
Perbaikan jaringan irigasi

* Pupuk langka dan terbatas


Cek lapang dan pengawasan
distribusi

Apel Danrem/dim se Indonesia


Kerjasama Kemtan - TNI AD
Integrasi Sapi-Sawit
Pembibitan Sapi dekat lokasi
Sapi-Sawit

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

Kementerian Pertanian

www.pertanian.go.id

Anda mungkin juga menyukai