Anda di halaman 1dari 5

Employee Empowerment Mindset

Pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting pada era sekarang ini. Hal
ini memaksa untuk memiliki karyawan baik dan sigap dikarenakan adanya
pergeseran teknologi yang digunakan oleh masyarakat di dalam memenuhi
kebutuhan produk dan jasa. Selain itu, pekerja yang fit dengan teknologi juga
merupakan suatu keharusan dalam era sekarang.
Salah satu esensial yang tidak dimiliki karyawan adalah tidak mampunya mereka
mengambil keputusan. Hal ini disebabkan karena 3 hal yaitu kompetensi yang
tidak dimiliki, tidak memiliki kewenangan dan tidak adanya informasi yang
dimiliki oleh karyawan. Berdasarkan atas fakta tadi, diperlukan cara agar dapat
memberdayakan karyawan dalam membuat keputusan, langkah-langkah yang
bisa di tempuh dengan cara:
Meningkatkan kompetensinya
Diberikan wewenang dalam mengambil keputusan
Diberikan wewenang dalam mendapatkan informasi
Diberi insentif untuk resiko yang ditanggung dalam
keputusan
Konsep pemberdayaan karyawan

pengambilan

Pemberdayaan berarti memampukan (to enable), memberi kesempatan (to


allow) atau mengijinkan (to permit), yang dapat diartikan baik melalui inisiatif
sendiri atau dipicu oleh orang lain.

Konstribusi karyawan

Paradigma Pemberdayaan Karyawan (sudut pandang manajer)


Berdasarkan sudut pandang manajer, pemberdayaan karyawan merupakan
proses pemberian kesempatan kepada karyawan untuk memampukan diri

karyawan di dalam merencanakan dan mengendalikan implementasi rencana


pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan
Paradigma Pemberdayaan Karyawan (sudut pandang karyawan)
Jika ditinjau dari sudut pandang karyawan, pemberdayaan karyawan merupakan
proses untuk meningkatkan keandalan dirinya agar dipercaya oleh manager di
dalam merencanakan dan mengendalikan implementasi rencana pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab karyawan yang bersangkutan
Dalam mewujudkan pemberdayaan karyawan, terdapat dua pihak yang berperan

Manajer yang bertanggung jawab untuk menjadikan karyawan berdaya,


dalam arti karyawan dapat dipercaya dan diandalkan oleh manajer untuk
melaksanakan pengambillan keputusan yang sebelumnya dilaksanakan
oleh manajer
Karyawan yang bertanggung jawab untuk menjadikan dirinya berdaya,
dalam arti dapat menumbuhkan kepercayaan di dalam diri manajer bahwa
ia dapat dipercaya untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang
sebelumnya tidak penah dilakukan

Employee empowerment manager perspektif


Keyakinan dasar manajer:

Karyawan adalah manusia


Orang pada dasarnya adalah baik
Birokrasi menghambat inisiatif
Tugas manajer adalah menyediakan pelatihan, teknologi yang memadai,
dan dukungan bagi karyawan

1. Karyawan adalah manusia


Pada suatu sistem, manajer berfungsi mengelolah berbagai sumber daya
diantaranya uang, SDM, SDA, dan sumber daya modal. Diantara berbagai
sumber daya yang ada, karyawan merupakan satu-satunya SDM. Jika kepada
manajer ditanamkan pemahaman bahwa karyawan adalah SDM, manajer
akan
mempunyai
kecenderungan
untuk
meperlakukan
karyawan
sebagaimana memperlakukan sumber daya yang lain. Perlu diingat bahwa
karyawan adalah satu-satunya sumber daya yang memiliki potensi untukn
tumbuh dan belajar.
2. Orang pada dasarnya adalah baik
Hal penting yang harus diingat bahwa menanamkan bahwa karyawan adalah
manusia atau orang yang dasarnya adalah baik. Jika di dalam pekerjaannya
didapat kegagalan dan kesalahan, perlu diingat bahwa mereka bertujuan
untuk menuju kebaikan.
3. Birokrasi menghambat inisiatif
Adanya hirarki organisasi menyebabkan karyawan berpikir bahwa hanya
orang tinggi atau orang dengan hirarki teratas yang berhak berkontribusi.
Keadaan ini diperparah dengan adanya sistem manajerial yang berjenjang
sehingga dalam suatu hal harus melalui pemantauan, penilaian dan evaluasi

secara berjenjang sehingga karyawan merasa tertekan dan tidak bebas


dalam kontribusi.
4. Tugas manajer adalah menyediakan pelatihan, teknologi yang memadai, dan
dukungan bagi karyawan
Manajer dan karyawan harus belajar peran baru dalam organisasi yang
menerapkan pemberdayaan karyawan. Manajer yang pada awalnya
melakukan pemantauan, review, persetujuan dan pembuatan keputusan
harus mengajarkan hal tersebut kepada karyawan agar suatu saat nanti
karyawan dapat melaksanakan tugas tersebut juga. Dilain pihak, karywan
juga hrus mampu menerima tanggung jawab baru. Sedangkan dalam segi
tanggung jawab, manajer harus melihat karyawan sebagai bundel
kesempatan yang harus dikembangkan demi layanan maksimal bagi
konsumen. Manajer menyediakan teknologi yang memadai dan pelatihan
serta dukungan bagi karyawan.
Aspek penting yang wajib dimiliki oleh manajer adalah kejujuran dan rendah hati
Kejujuran
Manajer seharunya mengatakan yang sebenarnya kepada karyawan dan
sebalknya karyawan juga jujur kepada manajer. Kedua pihak harus saling
memberi kesempatan dan memberi informasi yang adil
Kerendahan hati
Melakukan pemberdayaan kepada karyawan berarti memberikan tanggung
jawab yang besar kepada karyawan dalam mengambil keputusan. Dengan
demikian, dapat terjadi inisiatif karyawan jauh lebih baik dibandingkan oleh
manajer. Kerendahan hati mengakui kinerja karyawan adalah nilai yang harus
dijunjung tinggi oleh manajer.
Employee Empowerment Mindset Employee Perspective
Sedangkan untuk karyawan, keyakinan dasar yang harus dimiliki adalah
kepercayaan dalam diri manajer dan kompetensi dan karakter
1. Kepercayaan dalam diri manajer
Pemberdayaan dapat muncul jikalau karyawan dapat dipercaya oleh
manajernya, oleh karena itu karyawan harus menanamkan pada dirinya
bahwa ia dapat merencanakan, mengimplementasikan, dan mengendalikan
rencana yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Kompetensi dan karakter
Membangun kepercayaan bukanlah hal yang mudah terlebih bila karyawan
memandang bahwa manajer akan memberikan wewenang pengambilan
keputusan kepada karyawan. Dalam hak pengambilan keputusan, hanya
didapat oleh karyawan dengan pembuktian kompetensi karyawan tersebut.

Sedangkan core values karyawan terdiri atas:

Kejujuran

Keberanian
Integritas
kesabaran
Mental berlimpah, adalah kemampuan jiwa seseorang dalam menerima
keberhasilan, kelebihan, keberuntungan orang lain. Sikap ini sangat
diperlukan dikarenakan karyawan bekerja secara team work dan
berhubungan dengan karyawan lain. Contoh sikap mental berlimpah
adalah ringan hati dalam memberi selamat atas prestasi rekan,
menghindari

diri

dari

sikap

merendahkan

prestasi

orang

lain,

membiasakan diri melihat the bright side of everyone and everything


Perwujudan employee empowerment mindset

Organisasi masa depan


o Organisasi semakin datar
o Organisasi sebagai destabilizer
o De-jobbed organization
o Virtuality
o Control though vision and values
o Kunci keberhasilan organisasi: speed, flexibility, integration, and
innovation
Pengelolaan knowledge workers
o Subsidiarity dan peran manajer
o Wewenang
o Leadership from everybody

Beda antara employee empowerment dengan pendelegasian wewenang


Terdapat perbedaan mendasar antara konsep delegasi wewenang dengan
pemberdayaan karyawan, selain itu terdapat juga perbedaan kultur yang
dihasilkan oleh delegasi wewenang dengan kultur yang dihasilkan

oleh

pemberdayaan karyawan.
Perbedaan konsep
Delegasi Wewenang
Delegasi wewenang adalah pemberian

Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan
karyawan
adalah

wewenang kepada manajer yang lebih

pemberian

rendah

karyawan

untuk

melaksanakan

pekerjaan

dengan

eksplisit

dari

wewenang

pada

otoritasi

manajer
waktu

tersebut dilaksanakan

suatu
secara

pemberi
wewenang

wewenang
utnuk

mengendalikan,
keputusan
menjadi

tentang

tanggung

kepada

merencanakan,
dan

membuat

pekerjaan
jawabnya,

yang
tanpa

otorisasi secara eksplisit dari manajer


diatasnya

Perbedaan kultur
Delegasi Wewenang
Position-based relationship
Karyawan yang patuh, tidak berinisiatif

Pemberdayaan Karyawan
Trust-based relationship
Karyawan yang berinisiatif, kreatif, dan

dan tidak kreatif

bersemangat

Berangkat dari what has been

peluang
Berangkat dari what can be

untuk

mengeksplorasi

Anda mungkin juga menyukai