Anda di halaman 1dari 14

BAB III

TINJAUAN ADMINISTRASI TEKNIK

3.1

Data Proyek dan Lokasi Proyek


Data Proyek
Data yang diperoleh selama di proyek adalah :
Nama Proyek

: Pembangunan Rumah Type 258

Perencanaan & Pelaksana

: PT.Karyadeka Alam Lestari

Pengawas

: M.Abdul Nuris

Luas Bangunan

: 258 m

Struktur Bangunan

- Pondasi

: Menggunakan pondasi Lajur dan footplat.

- Struktur Beton

: Beton dengan kuat tekan K-225, menggunakan semen


Holcim dan Tigaroda.

- Dinding

: Pasangan batu bata merah dari Welahan dengan plesteran


1pc : 6ps dan acian halus.

-Kolom

: Kolom menggunakan besi tulangan dengan d 13 mm


dengan kuat tekan K-225.

- Atap

: Kuda kuda dengan Rangka Baja Ringan dengan profil


75.3.3 tebal 1mm.

-KM/WC

: Pada pasangan KM/WC menggunakan trasram setinggi


150 cm dengan campuran 1pc : 3ps : 5kr.

Lokasi Proyek

Lokasi pembangunan rumah tersebut yaitu di blok A1-3A Graha Taman Pelangi
(BSB)

3.2

Latar Belakang Pembangunan Proyek


Pembangunan rumah tersebut terlaksana karena untuk rumah contoh atau rumah

persediaan (stock) yang siap huni. Jadi apabila terjadi pembelian rumah type 258, PT.Karyadeka
Alam Lestari sudah mempunyai rumah yang sudah jadi. Dan apabila belum terjadi serah terima
pembelian rumah tersebut, rumah itu milik PT.Karyadeka Alam Lestari. Setelah terjadi akad
maka rumah tersebut menjadi hak milik pembeli, dan langsung siap di huni.
3.3

Ruang Lingkup pekerjaan

Ruang Lingkup pekerjaan dilakukan di proyek sebagai berikut :

Pekerjaan Persiapan
a. Pembersihan Lokasi
b. Pemerataan tanah

Pekerjaan Pengukuran (Survey)


a. Mengecek kadaan tanah asli. (eksisting lahan)
b. Meratakan tanah kavling. (grading)
c. Mengecek pekerjaan grading. (as built lahan)
d. Menentukan batas kavling. (stake out)

Pekerjaan Bowplank
a. siku bangunan
b. ukuran bangunan
c. ukuran bangunan terhadap kavling
d. ukuran kavling eksisting

Pekerjaan Tanah
a. Pekerjaan Galian
b. Pekerjaan Pondasi
c. Pekerjaan Urugan Tanah

Pekerjaan Beton bertulang


a. Pekerjaan Sloof
b. Pekerjaan Kolom
c. Pekerjaan Ring Balk
d. Pekerjaan Plat
e. Pekerjaan Tangga

Pekerjaan Pasangan dan Plesteran

a. Pekerjaan Pasangan Batu Bata


b. Pekerjaan Plesteran Dinding
c. Pekerjaan Acian

Pekerjaan Atap
a. Rangka Atap Bangunan
b. Pemasangan Genteng , Jurai dan Kerpus

3.4

Administrasi Proyek
Buku Penerimaan Material
Buku penerimaan material merupakan item yang sangat penting dan berguna
dalam mengetahui penerimaan dan pemasukan bahan-bahan material. Sehingga dalam
penggunaan material atau bahan-bahan tersebut dapat dikontrol secara maksimak agar
pekerjaan dapat berjalan lancar. Didalamnya terdapa beberapa hal, antara lan :

Nama perusahaan
Banyaknya material yang dikirim
Hari, tanggal, bulan, dan tahun saat penerimaan
Jenis kendaraan yang menerima dan mengirim material tersebut.

Buku Direksi
Buku direksi berisi tentang petunjuk atau saran, permintaan, teguran, dari direksi
mengenai pelaksanaan pekerjaan. Dalam hal ini pelaksanaan harus membawa buku ini
setiap hari selama proyek masih berjalan.
data pelaksanaan kerja
Grafik tenaga kerja
Grafik tenaga kerja berguna unruk mengetaui jumlah pekerja dalam pelaksanaan
pekerjaan
Grafik cuaca
Grafik cuaca bertujuan untuk mengetahui keadaan cuaca selama proyek
dilaksanakan, sehingga dapat diketahui target pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Buku Harian
Buku harian berisi tentang kegiatan harian yang dilakukan yang mencakup
beberapa hal yang diantaranya : jumlah pekerja, material yang diperlukan selain itu buku
harian juga dapat digunakan sebagai acuan untuk pemberian upah para pekerja.
Evaluasi Mingguan
Evaluasi mingguan bertujuan sebagai alat kontrol evaluasi pekerjaan yang sedang
dilaksanakan dan dapat mengetahui berbagai kendala yang terjadi di lapangan, selama
satu minggu.
3.4.1 Sistem Kerja Proyek
Tenaga kerja yang bekerja
1) Mandor
Bertugas untuk mengawasi dan mengkoordinir tukang untuk

bekerja

sesuai target yang telah disepakati bersama.


2) Tukang
Melaksanakan seluruh perintah Mandor, melayani semua kepentingan
mandor yang ada kaitanya dengan pekerjaan.
3) Pekerja
Membantu tukang untuk memperlancar jalanya pekerjaan, melayani
semua kepentingan tukang yang ada kaitanya dengan pekerjaan.
-

Meratakan tanah sekitar bekas galian

Membantu memasang tulangan begesting

Mengambilkan segala peralatan yang diperlukan oleh tukang

Dan lain-lain.

Untuk kelancaran pekerjaan maka semua tenaga kerja diatur dengan :

a)

Jam kerja
Dalam proyek ini tenaga kerja yang bekerja diatur dengan jam kerja :

b)

Jam 08.00 - 12.00

Jam 13.00 - 16.00


Upah tenaga kerja
Setiap tenaga kerja yang bekerja diberi upah sesuai dengan macam

pekerjaan yang dikerjakan atau sesuai dengan keahlian. Pembayaran upah


dilaksanakan setiap satu minggu sekali.
3.4.2

Keselamatan Kerja
a. Keselamatan Tenaga Kerja :
Para Pekerja wajib menggunakan perlengkapan keamanan , seperti sepatu
boot , sarung tangan , helm , dan kacamata pelindung bila diperlukan. Kontraktor
wajib menyediakan P3K untuk pekerja yang luka.
b. Keselamatan Alat dan Bahan :
Alat dan bahan sebaiknya di letakan di barak penyimpanan dan gunakan alat
sesuai fungsinya. Bahan-bahan bangunan diletakkan di tempat yang aman dan bahan
yang datang terlebih dahulu sebaiknya lebih dahulu digunakan.

3.4.3

Sistem Pengawasan
Pengawasan proyek dilakukan oleh kepala proyek dibantu pengawas lapangan.
Jalannya proyek harus sesuai dengan schedule yang sudah disepakati dalam kontrak
kerja. Untuk pengawasan pelaksanaan, kontraktor harus meminta ijin terlebih dahulu
kepada pengawas lapangan untuk setiap akan melakukan pekerjaan.
Pengawasan disuatu proyek merupakan hal penting, karena mempunyai tujuan
untuk mengawasi pekerjaan agar sesuai dengan gambar (perencanaan), menghindari
penyimpangan dalam pelaksanaan, mengatur pelaksanaan pekerjaan, mengatasi masalahmasalah yang ada di lapangan.

3.4.4

Opname Pekerjaan

Opname adalah perhitungan progress pekerjaan di lapangan. Biasanya dilakukan


perminggu atau dua minggu sekali, hal ini bermaksud agar pengawas mudah melakukan
pengecekan perkembangan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Opname dilakukan untuk
mengajukan progress pekerjaan kepada pemilik proyek (BSB) untuk pengajuan termin
bayar (angsuran pembayaran sesuai kontrak kerja). Tiap- tiap item pekerjaan dihitung
presentase yang sudah dikerjakan, maka pembayaran sesuai dengan progress tersebut.
Opname ini sangat penting demi terlaksananya pekerjaan yang sesuai dengan gambar dan
time schedule.
3.4.5

Laporan kerja
Laporan Kerja dibuat oleh kontraktor untuk mengetahui kegiatan pekerjaan
seperti jumlah tenaga kerja , bahan dan alat yang digunakan.Laporan ini dibuat sebagai
pertanggungjawaban kontraktor.Laporan Kerja terbagi menjadi 3, yaitu :
a. Laporan Progres Harian
Laporan ini berisikan tentang jumlah tenaga kerja , alat dan bahan
yang digunakan setiap harinya.
b. Laporan Progres Mingguan
Laporan progress mingguan di tanda tangani oleh asisten pelaksana.
bertujuan untuk memberikan laporan mengenai perkembangan yang terjadi
di lapangan tiap minggu, untuk mengetahui target atau deadline
penyelesaian pembangunan proyek, dan biasanya laporan progress
mingguan ini diberikan pengawas yang melakukan pengawasan di proyek.
c. Laporan Progres Bulanan
Laporan ini dibuat oleh direksi dan diserahkan pada awal bulan
untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan pekerjaan tiap bulan.
Laporan ini dibuat 2 untuk kontraktor dan 2 untuk direksi.

3.5

Spesifikasi Alat dan Bahan

Alat
Alat yang digunakan di proyek yaitu :

a. Total Station
Alat ukur untuk mencari koordinat titik kavling.
b. Bar Cutter
Bar cutter digunakan untuk memotong steel bar. Alat ini dapat
bekerja untuk memotong diameter 6 mm 32 mm.
Bar Bender
Bar bender digunakan untuk membuat tekukan pada besi.
d. Bak Ukur
Yaitu alat pelengkap pengukuran yang berfungsi untuk
c.

menentukan panjang dan beda tinggi dengan perhitungan tertentu.


e. Palu
Yaitu alat untuk mengencangkan paku atau sambungan kayu
f. Cetok
Yaitu alat untuk menata adukan untuk pembuatan dinding bata dan
untuk membuat klabangan plesteran dinding
g. Gergaji tangan
Yaitu alat untuk memotong balok kayu atau memotong tulangan
besi.
h. Meteran
Yaitu alat untuk mengukur panjang dan tinggi.
i. Water pass
Yaitu alat untuk mengukur kedataran.
j. Cangkul
Yaitu alat untuk membuat galian tanah untuk pondasi maupun
untuk member urugan tanah.
k. Ember
Yaitu alat untuk mengangkut adukan maupun untuk mengambil air.
l. Molen Kecil
Alat ini digunakan untuk mencampur adukan beton maupun
adukan spesi. Pada alat ini menggunakan tenaga diesel.
m. Bor listrik
Alat ini digunakan untuk membuat lubang sambungan kayu
maupun baja.
n. Dump truck
Dump truck yaitu alat berat yang berfungsi untuk mengangkut stok
tanah yang dikeruk oleh excavator untuk dibawa ke daerah yang akan atau
yang butuh urugan tanah.
o. Truk Penyuplai Air
Yaitu alat berat untuk menyuplai kebutuhan airkerja di proyek.

Bahan
Bahan bangunan yang digunakan dalam proses pekerjaan

1. Semen (Portland cemen)


Semen portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara
menghaluskan klinker yang terutama dari silikat kalsium yang bersifat hidrolis
bersama bahan tambahan yang biasanya digunakan adalah gypsum. Semen
hidrolis sendiri adalah semen yang dapat bereaksi dengan air dan menghasilkan
benda keras yang stabil dan tidak mudah larut.
Semen digunakan untuk bahan pengikat hidrolis yang berfungsi sebagai
pengikat pasir,kerikil batu pecah dan tulangan. Sehingga menjadi satu kesatuan
yang padat dan keras atau membentuk beton bertulang. Untuk memelihara
kualitas semen memerlukan perhatian yang khusus , terutama pada penyimpanan.
Sebaiknya semen yang terlebih dulu datang, itulah semen yang digunakan terlebih
dahulu. Dalam proyek pembangunan rumah type 258 ini menggunakan semen
Holcim dan tigaroda.
2. Pasir
Pasir yang digunakan untuk campuran menggunakan pasir yang
berkualitas. Pasir yang digunakan untuk campuran harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
-

pasir harus terdiri dari butiran-butiran keras dan tidak hancur karena
pengaruh cuaca seperti panas matahari dan hujan.

Pasir tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 4% (ditentukan oleh


berat kering).

Pasir tidak boleh mengandung bahan organik.

Hanya pasir beton yang dapat digunakan untuk pekerjaan beton.

Pada proyek ini menggunakan pasir muntilan


3. Kerikil/Split (agregat kasar)
Split yang digunakan untuk bahan cor beton, split ini berukuran 0,5-1,5cm
dan 2-3 cm yang dihasilkan dari pecahan batu kali dengan mesin sehingga
mempunyai gradasi yang baik karena split ini tidak berpori,padat,keras,tajam dan
kandungan lumpur tidak lebih dari 4%. Split tidak boleh mengandung bahanbahan organik yang dapat merusak beton.

4. Batu Belah
Batu belah digunakan sebagai bahan dalam pembuatan pondasi.Batu belah
didapat dari batuan gunung yang besar kemudian dipecah menggunakan alat
pemecah batu sesuai dengan ukuran yang ditetapkan.Syarat batu belah yang baik
adalah :

Tidak mengandung lumpur

Tidak berpori

Keras,kuat,tidak mudah pecah

Memiliki ukuran sesuai dengan ukuran yang sewajarnya.

5. Batu Bata
Batu bata adalah bahan bangunan yang sering digunakan untuk
dinding.Batu bata biasanya terbuat dari tanah liat yang dicetak dengan ukuran
yang sudah ditentukan dan kemudian dibakar agar tanah liat ini menjadi keras dan
kuat.Dalam proyek ini menggunakan batu bata dari Welahan.
Syarat batu bata yang baik adalah :
Memiliki sisi yang lurus dan siku
Berwarna merah bata (matang bakar)
Tidak ada unsur retak
Selisih ukuran antara batu bata satu dengan yang lain kurang dari 2,5%.

6.

Air (water)
Air yang digunakan untuk pengecoran dan penyiraman untuk perawatan

beton dan air harus memenuhi syarat untuk pengecoran, menggunakan air dari
PDAM yang ada di wilayah BSB. Syarat air yang berkualitas adalah :

Air harus bersih dan tawar.


Tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya yang dapat dilihat
secara visual.
Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak beton.

7. Besi Tulangan
Besi tulangan adalah bahan bangunan yang akan digunakan untuk
memperkuat struktur bangunan. Di pasaran ukuran panjang besi tulangan sekitar
12m. Besi tulangan memiliki fungsi utama sebagai bahan penahan gaya tarik
beton agar tidak melentur.Persyaratan besi tulangan yang baik adalah :

Tidak berkarat

Tidak mengandung minyak atau bahan organik lain yang dapat merusak
beton

8. Kawat bendrat
Kawat ini berfungsi untuk mengikat tulangan agar tetap pada tempatnya,
tidak mengubah jarak dan sesuai dengan konstruksi yang dikehendaki.

9. Paku
Paku digunakan untuk menyatukan antara kayu yang satu dengan kayu
yang lain. Paku yang dipakai adalah paku yang diameter dan panjangnya
disesuaikan dengan kayu yang akan disatukan.
10. Pipa
Pipa merupakan salah satu bahan yang dipakai dalam pekerjaan sanitasi
ataupun alat penaruh kabel listrik sehingga pemasangan kabel menjadi lebih
rapi.Dalam proyek ini menggunakan 2 macam jenis pipa yaitu pipa dengan jenis

galvanis dan PVC.Macam pipa yang digunakan dalam proyek ini adalah : pipa
Rucika/Malvin AW,

Maspion AW, Vinilon AW.

11. Kayu
Kayu merupakan bahan bangunan yang didapat dari alam dan bahan
bangunan yang memiliki fungsi yang cukup banyak. Kayu yang dipakai
adalah kayu yang berkualitas baik, tua, kering, tidak cacat pecah serta tidak
ada mata kayu. Pada proyek ini menggunakan kayu jenis meranti.
12. Bambu
Bambu digunakan pada proyek ini sebagai bahan untuk membuat
begisting, andang 1 dan 2, pengganti scaffolding. Bamboo digunakan untuk
memikul beban yang sementara.
13. Benang
Benang digunakan sebagai alat bantu untuk menentukan kelurusan karena
sifatnya yang fleksibel.

3.6

Jangka Waktu Penyelesaian


Jangka waktu penyelesaian 1 unit rumah type 258 adalah 6 bulan sesuai dengan

kesepakatan. Terhitung dari pekerjaan persiapan sampai pekerjaan finishing.

Anda mungkin juga menyukai