Anda di halaman 1dari 17

RANCANGAN USAHA

KERIPIK BAYAM
Mata Kuliah
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Diusulkan Oleh :
MANAJEMEN 6A
PRIONO

UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SURABAYA

2012
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya yang telah
dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelasaikan penyusunan makalah rancangan usaha mahasiswa
dengan judul Keripik Bayam. Adapun maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah dalam rangka
melengkapi tugas-tugas akademis Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen di
Universitas Bhayangkara Surabaya tahun 2012.
Dalam penulisan makalah ini tentu tidak terlepas dari bimbingan, bantuan, dukungan serta motivasi
dari beberapa pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap penulis. Maka pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan Terima Kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
2.

Nurul Iman, SE, M.Si selaku Dosen Studi Kelayakan Bisnis Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas
Bhayangkara Surabaya.
Semua teman-teman Manajemen Kelas 6A, atas kerjasamanya dan partisipasinya kepada kami.
Harapan penulis semoga penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi
masyarakat pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

penulisan makalah ini. Untuk itu selalu dinantikan segala kritik dan saran yang membangun agar tulisan berikutnya
ada kemajuan.
Akhir kata dengan kerendahan hati kepada Allah SWT dan kepada pembaca, penulis memohon
pertolongan dan petunjuk serta berharap semoga penulisan mahasiswa ini dapat bermanfaat bagi teman teman
mahasiswa yang membacanya.
Surabaya, April 2012
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul ...........................................................................................................
i
Kata Pengantar ..........................................................................................................
ii
Daftar Isi
.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................

A.
B.
C.
D.
E.

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................

A.
1.
2.
3.
B.
C.
1.
2.
3.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
1.
2.
3.
4.

Latar Belakang Masalah ..................................................................................


Rumusan Masalah ............................................................................................
Tujuan Program ................................................................................................
Luaran Yang Diharapkan .................................................................................
Kegunaan Program ..........................................................................................

1
2
2
2
2

Kajian Pustaka .................................................................................................


Pengertian Tanaman Bayam ...................................................................... 3
Jenis-Jenis Tanaman Bayam ...................................................................... 3
Kandungan Gizi Bayam dan Manfaat Mengkonsumsinya......................... 4
Profil UKM ......................................................................................................
Mekanisme dan Rancangan Aktivitas .............................................................
Mekanisme Aktivitas ................................................................................. 4
Metodologi Pelaksanaan ............................................................................ 6
Cara Pembuatan ......................................................................................... 7
Jumlah Tenaga Kerja ........................................................................................
Analisis SWOT ................................................................................................
Aspek Pemasaran .............................................................................................
Aspek Operasional ...........................................................................................
Struktur Organisasi ..........................................................................................
Aspek Keuangan ..............................................................................................
Kebutuhan Dana Investasi ........................................................................ 13
Biaya Pokok Produksi ............................................................................... 14
Proyeksi Pendapatan ................................................................................. 15
Neraca ........................................................................................................ 16

4
4

7
8
9
10
12
13

5.
6.
7.
a.
b.
c.

Laporan Laba Rugi .................................................................................... 17


Arus Kas .................................................................................................... 18
Analisis Investasi ....................................................................................... 19
BEP ...................................................................................................... 19
Payback Period .................................................................................... 20
Profitability Index ............................................................................... 20
BAB III PENUTUP ..................................................................................................

22

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 22
B. Saran .............................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN / DOKUMENTASI

23

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Negara ini memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, baik kekayaan fauna maupun kekayaan
floranya. Tidak salah lagi bahwa di Indonesia terdapat banyak tumbuhan yang beraneka ragam lengkap dengan ciri
khasnya masing-masing. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa yang berdampak pada
iklimnya, yaitu tropis dan banyaknya gunung berapi yang masih aktif, menghasilkan tanah yang unsur hara,
sehingga tanahnya subur dan cocok untuk berbagai macam jenis tanaman.
Berbicara mengenai sayuran, terutama bayam, tumbuh amat melimpah hampir di seluruh wilayah
Indonesia. Tanaman ini mudah sekali untuk tumbuhnya karena dipengaruhi oleh kondisi iklim dari negara ini. Dan
masyarakat biasanya memanfaatkannya sebagai bahan makanan, seperti diolah menjadi sayur bening, sayur bayam
atau biasa dikenal dengan sayur kunci.
Kandungan gizi dan vitaminnya sangat banyak, khususnya bagi anak-anak yang sangat memerlukan gizi
dan vitamin untuk pertumbuhan. Kandungannya terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan serat.
Kandungan gizi bayam yang kaya akan nutrisi juga dapat menurunkan kolesterol, gula darah, menurunkan tekanan
darah dan melancarkan peredaran darah serta dapat mencegah kanker usus, diabetes dan gagal ginjal.
Akan tetapi, bagi sebagian orang terutama anak-anak pastinya akan bosan dengan olahan dari sayur bayam
yang hanya sebagai sayuran saja. Maka dari itu diperlukan solusi untuk mengubah anggapan dari orang-orang
bahwa sayur bayam bisa diolah menjadi cemilan yang enak.

Untuk itu peneliti tertarik mengembangkan sayur bayam menjadi keripik bayam yang dicampur dengan
bumbu-bumbu tetapi tidak menghilangkan rasa khas dari bayam, sehingga rasanya akan membuat orang tertarik
untuk mencoba mengkonsumsinya.

B. Rumusan Masalah
Setelah penulis menjelaskan uraian dalam latar belakang, maka dapat menarik suatu rumusan masalah yaitu
:
1.
2.
3.

Apa saja jenis produk inovatif yang dapat dihasilkan dari tanaman bayam (Amaranthus spp)?
Apakah ada peluang usaha yang dihasilkan dari produk Keripik Bayam?
Berapa besar tingkat produksi dan penjualan yang dihasilkan dari pembuatan Keripik Bayam?
C. Tujuan Program
Setiap usaha yang dilakukan tidak dapat terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Penelitian ini mempunyai
beberapa tujuan, sebagai berikut:

1.
2.
3.

Membuat produk inovatif dari tanaman bayam (Amaranthus spp).


Mengetahui peluang usaha dari produk Keripik Bayam (Amaranthus spp).
Mengetahui tingkat produksi dan penjualan yang dihasilkan dari produk Keripik Bayam.
D. Luaran Yang Diharapkan
Menciptakan suatu produk yang inovatif dimana memiliki bentuk yang menarik dan rasa yang enak
sehingga masyarakat akan membuat orang yang sebelumnya tidak senang mengkonsumsi sayuran akan menjadi
tertarik untuk mencobanya.

1.
2.
3.
4.

E. Kegunaan Program
Meningkatkan kreativitas dan daya inovasi yang tinggi bagi mahasiswa.
Membuka wawasan dan ketrampilan mahasiswa dalam wirausaha sehingga mampu bersaing dalam pasar bebas yang
ada saat ini.
Memberi kontribusi bagi pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran yang sering menjadi faktor utama
dalam kriminalitas.
Mengubah pandangan masyarakat tentang kegunaan dari sayur bayam, yang biasanya hanya bisa diolah menjadi
sayuran saja, ternyata dapat dilakukan inovasi dengan memprosesnya menjadi keripik bayam.

BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN PUSTAKA
1.

Pengertian Tanaman Bayam


Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai
sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini
dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.

Bayam sebagai sayur hanya umum dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa
Inggris sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering disalahartikan menjadi "spinach"
dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat penerjemahan yang dalam film kartun Popeye), padahal nama itu
mengacu ke jenis sayuran daun lain Bayam (Spinacia).
2.

Jenis-Jenis Tanaman Bayam


Di tingkat konsumen, dikenal dua macam bayam sayur: bayam petik dan bayam cabut. Bayam petik
berdaun lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan terutama
sebagai lalapan (misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng setelah dibalur tepung. Daun bayam cabut
berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok untuk dibuat sup encer
seperti sayur bayam dan sayur bobor. Bayam petik biasanya berasal dari jenis A. hybridus (bayam kakap) dan bayam
cabut terutama diambil dari A. tricolor. Jenis-jenis lainnya yang juga dimanfaatkan adalah A. spinosus (bayam duri)
dan A. blitum(bayam kotok).
Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain (besi merupakan
penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga berguna bagi penderita anemia.
Beberapa kultivar A. tricolor memiliki daun berwarna merah atau putih dan dipakai sebagai tanaman hias,
meskipun dapat pula disayur. Jenis tanaman hias lainnya adalah A. caudatuskarena tandan bunganya berwarna
merah panjang menggantung seperti ekor. Di tempat asalnya, bayam dimanfaatkan bijinya (bayam biji) sebagai
sumber karbohidrat. Biji ini sekarang juga populer sebagai makanan diet karena tidak menyebabkan kegemukan.
3. Kandungan Gizi Bayam dan Manfaat Mengkonsumsinya
Kandungan gizi bayam tentu saja hanya akan didapat oleh tubuh ketika kita dengan rutin mengkonsumsinya.
Menyukai bayam tidaklah salah. Dengan mengkonsumsi bayam ternyata banyak manfaat yang dapat kita ambil bagi
kesehatan kita. Daun bayam sangat baik bagi kesehatan ginjal dan organ pencernaan karena bayam kaya akan serat
sehingga dapat mengatasi sembelit dan melancarkan buang air besar.
Kandungan gizi bayam yang kaya akan nutrisi juga dapat menurunkan kolesterol, gula darah, menurunkan tekanan
darah dan melancarkan peredaran darah serta dapat mencegah kanker usus, diabetes dan gagal ginjal.

C. MEKANISME DAN RANCANGAN AKTIVITAS


1. Mekanisme Aktivitas
a). Analisis Produk.
Produk yang di tawarkan dalam usaha kami, berupa keripik yang terbuat dari sayur bayam dengan
karakteristik produk kami yang kreatif dan inovatif. Keunggulan produk kami dibanding dengan produk lain di
pasaran adalah :

Tanpa mengandung bahan pengawet, pemanis, pewarna.


Daya tahan keripik untuk disimpan dalam waktu lama.
Terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas.

b). Strategi Harga.


Strategi harga kami lakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah dibawah harga
pasar, atau dengan kata lain harga produk kami lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing kripik lainnya, tetapi
kualitas produk tetap bagus agar dapat mencakup seluruh elemen masyarakat. Dan memberikan diskon bagi
pelanggan yang membeli dalam jumlah banyak.

c). Strategi Distribusi dan Promosi


Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor dan agen untuk
memasarkan produk khususnya di kampus, sekolah, warung atau toko di perumahan dan kantor di Kota Surabaya.
Selain itu diharapkan distribusi tersebut dapat memperluas daerah pemasaran. Sementara pemasaran akan dilakukan
di sekitar tempat usaha. Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen yang berada di daerah lain (di luar
Kota Surabaya) dan dikenai beban ongkos kirim yang disesuaikan dengan lokasi/daerah pemesan. Dengan adanya
sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan kepuasan bagi konsumen. Sistem pembayaran
yang akan kami lakukan sebagai berikut:

Pembayaran dimuka yaitu pembayaran kontan untuk pemesanan produk yang tidak diambil langsung (melalui
rekening bank).
Pembayaran kontan yakni pembayaran lunas terhadap produk yang diambil pada saat itu.

d). Analisis Pasar.


a. Profil Konsumen
Target profil konsumen kami adalah seluruh lapisan masyarakat dari semua kalangan, yang terdiri dari anakanak, remaja, dan dewasa.
b. Pesaing dan Peluang Pasar
(1). Potensi dan Segmentasi
Dikawasan Surabaya dan sekitarnya masih jarang yang menjual olahan dari sayur bayam menjadi keripik,
meskipun terdapat beberapa usaha yang sejenis dengan kami tetapi mereka pada umumnya hanya memproduksi jika
ada pesanan saja.
Dengan situasi persaingan yang demikian itu, kami melihat bahwa kesempatan bagi usaha kami untuk
berkembang masih terbuka lebar dan membuat kami semakin mantap untuk memulai usaha ini.
(2). Strategi Pemasaran

Produk
Menggunakan bayam alami (tanpa pengawet).
Tanpa penyedap rasa dan pewarna.
Proses pembuatannya secara tradisional.

Harga
Harga kripik bayam (100 gr) Rp 5.000

Media promosi
Dari mulut ke mulut.
Melalui brosur / selebaran.
Menggunakan media online, seperti blog, twitter, facebook.

2. Metodologi Pelaksanaan
1.

2.
3.

Dalam pelaksanaan program ini, kami menerapkan beberapa metode, yaitu :


Survei Lokasi
Survei dilakukan pada tempat usaha dan peluang usaha untuk mengetahui respon masyarakat demi kemajuan
usaha
Survei Pasar
Kami melakukan survei guna mengetahui peluang pasar di daerah wilayah kami, serta melihat pesaing yang ada.
Persiapan

4.

3.

Proses ini dimulai setelah selesainya survei lokasi usaha serta pasar. Dalam persiapan ini kami menyiapkan
tempat serta produk-produk yang akan kami jual.
Pembuatan Sampel
Memproduksi dalam jumlah terbatas dengan tujuan untuk memperkenalkan produk sebelum siap dipasarkan ke
masyarakat.
Cara Pembuatan Keripik Bayam
Bahan yang digunakan untuk cara membuat Keripik Bayam :
50 gr daun bayam, rebus, iris halus.
250 gr tepung terigu.
air.
minyak untuk menggoreng.

Bumbu halus yang digunakan :


4 siung bawang putih dipotong halus
1 sdt garam
1 sendok teh ketumbar
3 butir kemiri dirajang halus

Cara Membuat Keripik Bayam :


Cuci bersih daun bayam satu per satu, buka lembarannya dan keringkan.
Bahan bumbu dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus.
Sediakan piring ceper lalu campurkan tepung, bumbu dan larutkan dengan air.
Aduk sampai membentuk adonan, kalau bisa jangan terlalu encer. Lalu panaskan wajan dengan api sedang setelah

sebelumnya diberi minyak goreng.


Tunggu sampai minyak panas.
Dengan capitan celupkan satu per satu bayam ke dalam adonan tepung dan goreng hingga kecoklatan dan kering.
Angin-anginkan, bayam siap dimasukkan ke dalam plastik.

D. JUMLAH TENAGA KERJA


Industri manisan dan sirup belimbing wuluh ini memiliki tenaga kerja sebanyak 5 orang dengan spesialisasi
pekerjaan sebagai berikut :

No
1.
2.
3.
4.
5.
E.
1.

Spesialisasi pekerjaan
Pemilik + Keuangan
Pemasaran
Penyediaan Bahan Baku
Proses Awal + Pengolahan Bumbu
Proses Akhir + Pengemasan

ANALISIS SWOT
Strength (Kekuatan) :
Jarangnya usaha sejenis.
Modal untuk memulai usaha kecil.

Jumlah
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang

Bahan baku banyak tersedia di Surabaya.


Tempat produksi di Surabaya.
Bayam tidak mengenal kondisi cuaca.

2. Weakness (Kelemahan) :
Jumlah tenaga produksi terbatas.
Produk tidak tahan terlalu lama jika tidak ditaruh di lemari es karena tanpa pengawet.
3. Opportunity (Peluang) :
Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena masih jarang usaha kripik bayam ini di
wilayah Surabaya.
Produk baru.
Keunggulan produk kripik bayam ini, tanpa menggunakan bumbu-bumbu instant sehingga cita
rasanya sangat khas.
Harga kripik bayam ini tidak begitu menguras kantong, sehingga bisa dinikmati oleh semua
orang.
4. Threaths (Ancaman) :
Timbul usaha yang sejenis dengan bahan baku berbeda.
Jaringan pemasaran yang belum luas.
Perubahan selera konsumen.
Kesediaan bahan baku yang terbatas (tidak mencukupi permintaan)

F. ASPEK PEMASARAN
Gambaran mengenai aspek pemasaran secara menyeluruh yang mencakup prospek
pemasaran, strategi maupun indikator ekonomi yang akan mendasari analisis pangsa pasar secara
langsung yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha khususnya rencana untuk menambah
jumlah produksi produk yang tentu akan mempengaruhi aspek pemasaran, yaitu semakin
meluasnya pangsa pasar akan produk tersebut.
1. Perkiraan Jumlah Permintaan
Produksi 10 ikat bayam dalam 1 hari menghasilkan 30 bungkus dan untuk 1 bulannya
mencapai 900 bungkus. Untuk itu jumlah permintaan nyata kami perkirakan 80% dari jumlah
produksi tiap bulan, dengan asumsi bahwa produk tidak langsung habis dibeli dalam 1 bulan.
2. Perkiraan Jumlah Penjualan
Data Penjualan Keripik Bayam

Tahun
2010
2011
2012
TOTAL

Y (Unit)
10.000
10.500
11.000
31.500

X
-1
0
1

XY
-10.000
0
11.000
1.000

X2
1
0
1
2

Perkiraan jumlah penjualan Keripik Bayam setiap tahunnya menggunakan cost square dimana :
Y : prediksi penjualan
X : waktu penjualan (tahun)

Persamaan: Y = a + bx
Y = 10.500 + 500 (X)
Perkiraan jumlah penjualan selama 3 tahun ke depan (2013 2015)
Tahun 2013 : 10.500 + 500 (2) = 11.500
Tahun 2014 : 10.500 + 500 (3) = 12.000
Tahun 2015 : 10.500 + 500 (4) = 12.500

G. ASPEK OPERASIONAL
1. Gambaran Umum
Dalam memproduksi keripik bayam diperlukan beberapa tahapan proses produksi mulai
dari persiapan bahan-bahan mentah sampai produk jadi. Bahan baku keripik bayam utamanya
adalah sayur bayam, garam, air, dan tepung terigu. Di samping bahan utama, juga ada beberapa
bahan pendukung yaitu bawang putih, ketumbar, kemiri dan minyak goreng.
2. Perencanaan pelaksanaan produksi
a. Perhitungan Bahan Baku dan Bahan Penolong dalam unit.
No
Bahan Baku + Penolong
Harga
1
Sayur Bayam
2.000/ikat
2
Garam
1.500/1 kg
3
Air
750/5 liter
4
Minyak Goreng
6.000/liter
6
Bawang Putih
10.000/kg
7
Ketumbar
5.000/gr
8
Kemiri
2.000/sachset
TOTAL

Harga Per unit


500
150
150
2.000
250
150
100
3.400

a. Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong per Tahun (rupiah).


Bahan
2010
2011
2012
2013
2014
Baku
Sayur
1.500.000 1.750.000 2.000.000 2.250.000 2.500.000
Bayam
Garam
450.000
525.000
600.000
675.000
750.000
Air
450.000
525.000
600.000
675.000
750.000

2015
2.750.000
825.000
825.000

Minyak
Goreng
Bawang
Putih
Ketumbar
Kemiri
TOTAL

c.

9.000.000 10.500.000
750.000

875.000

12.000.00
0
1.000.000

13.500.00
0
1.125.000

15.000.00
0
1.250.000

16.500.00
0
1.375.000

450.000

525.000

600.000

675.000

750.000

825.000

12.600.00 14.700.000
0

16.800.00
0

18.900.00
0

21.000.00
0

23.100.00
0

Kapasitas Tenaga Kerja (2010-2015)


Jumlah Tenaga
Kapasitas Per Hari
Kerja
5
7

Kapasitas Per Tahun


10.000

ASUMSI :
Dalam 1 bulan terdapat 30 hari kerja

d. Penentuan Harga
Biaya bahan baku
: Rp. 3.400
Biaya tenaga kerja
: Rp. 2.000
Biaya lain-lain
: Rp. 1.000
Harga jual produk
: Rp. 6.500
*Keterangan: Untuk saat ini, harga jual produk keripik bayam seharga Rp. 5.000/100 gr

e.

Gaji dan Upah


No
1.
2.
3.
4.
5.

H.

Jenis
Pekerjaan
Pemilik
Pemasaran
Penyediaan
Proses Awal
Proses Akhir
Jumlah

Jumlah
Jumlah Gaji /
Karyawan orang (per bulan)
1 orang
1 orang
100.000
1 orang
100.000
1 orang
80.000
1 orang
80.000
5 orang

STRUKTUR ORGANISASI

Total gaji
100.000
100.000
80.000
80.000

1 tahun
1.200.000
1.200.000
960.000
960.000
4.320.000

Tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian, yakni :

1. Pemilik + Keuangan : pemilik bertugas dalam pengambilan keputusan, melakukan pengawasan


dan menyusun anggaran perusahaan sendiri, serta mencatat, mengatur, dan merencanakan
masuknya uang yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, dan melakukan penyimpanan
arsip-arsip atau dokumen yang berhubungan dengan perusahaan itu sendiri.
2. Pemasaran : bertugas untuk memperluas pangsa pasar dalam mempromosikan produk keripik
bayam tersebut.
3. Produksi : bertugas untuk mengolah bahan mentah menjadi produk keripik bayam yang siap
dipasarkan. Tenaga kerja pada bagian produksi terdiri atas :
Penyediaan bahan baku : tenaga kerja pada bagian ini bertugas menyediakan bahan mentah dan
bahan penolong yang digunakan sebagai bahan olahan produk.
Proses awal dan Pengolahan Bumbu: tenaga kerja pada bagian ini bertugas membersihkan bayam,
pengolahan bumbu dan adonan untuk keripik.
Proses akhir dan Pengemasan : tenaga kerja pada bagian ini bertugas memproses setelah keripik
diberi bumbu dan adonan yang selanjutnya digoreng dan didinginkan hingga minyaknya
terpisah. Selain itu juga bertugas mengemas hasil dari keripik yang telah digoreng.
I. ASPEK KEUANGAN
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai perusahaan secara keseluruhan dan
merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk meneliti kelayakan suatu usaha. Oleh karena itu, diperlukan
perencanaan yang tepat agar perusahaan dapat melakukan efisiensi yang selanjutnya dapat menghasilkan
keuntungan yang diharapkan. Penilaian aspek keuangan meliputi penilaian sumberdana yang diperoleh, kebutuhan
biaya investasi, estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya
yang dikeluarkan selama umur investasi, proyeksi neraca, laporan rugi-laba dan arus kas untuk beberapa periode
kedepan, serta kriteria pemilihan investasi.

Maka pembahasan aspek keuangan pada home industri Keripik Bayam adalah sebagai
berikut:
1. Kebutuhan dana investasi
Untuk menandai suatu kegiatan investasi maka diperlukan dana yang relatif besar. Dana
tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu dari modal sendiri atau modal
yang berasal dari pinjaman pihak kedua. Sumber dana pada Industri ini adalah modal sendiri
yang dikeluarkan oleh pemilik yaitu sebesar Rp. 2.500.000 yang kemudian digunakan sebagai
modal awal untuk memulai usaha.Modal tersebut tidak termasuk aktiva tetap berupa tanah dan
rumah yang dijadikan sebagai tempat usaha karena tanah dan rumah yang dijadikan tempat usaha
merupakan rumah pribadi pemilik usaha.
JENIS INVESTASI Jumlah
HARGA (Rp.)
Kompor Gas 3kg
2
300.000
Sutil
2
50.000
Wajan
2
80.000
Peralatan lain
200.000

Jumlah

630.000

Penyusutan per tahun 3% = 3% x Rp. 630.000 = Rp. 18.900

2. Biaya Pokok Produksi


Biaya Pembelian Bahan Produk Keripik Bayam
Tahun 2010-2015
Total
Harga
Jumlah
Tahun
Penjualan
(Rp.)
(Rp.)
2010
10.000
3.400
34.000.000
2011
10.500
3.400
35.700.000
2012
11.000
3.400
37.400.000
2013
11.500
3.450
39.675.000
2014
12.000
3.450
41.400.000
2015
12.500
3.450
43.125.000

Biaya Tenaga Kerja

GAJI
Pemasaran
Penyediaan
Proses Awal +
Pengolahan
Bumbu
Proses Akhir +
Pengemasan
TOTAL

TAHUN (Rp.)
2010
2011
2012
2013
2014
1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.300.000 1.300.000
1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000

2015
1.300.000
1.250.000

960.000

960.000

960.000

965.000

965.000

965.000

960.000

960.000

960.000

970.000

965.000

965.000

4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000

4.485.000

3. Proyeksi Pendapatan
Penjualan Keripik Bayam
Tahun 2010 2015
Tahun

Total Penjualan

Harga (Rp.)

Jumlah (Rp.)

2010
2011
2012
2013
2014

10.000
10.500
11.000
11.500
12.000

5.000
5.000
5.000
5.000
5.000

50.000.000
52.500.000
55.000.000
57.500.000
60.000.000

2015

4. Neraca
KETERANGAN
Aktiva:
Kas
Aktiva Tetap
(Penyusutan)
Total Aktiva
Pasiva:
Laba Usaha
Modal
Total Pasiva

5.000

12.500

2010

2011

62.500.000

2012

2013

2014

2015

9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100


630.000
611.100
592.200
583.300
554.400
535.500
18.900
18.900
18.900
18.900
18.900
18.900
9.972.200 10.753.300 11.534.400 11.535.500 12.281.600 13.037.700
9.267.489 10.059.489 10.851.489 10.861.389 11.628.639 12.395.889
704.711
693.811
682.911
674.111
652.961
641.811
9.972.200 10.753.300 11.534.400 11.535.500 12.281.600 13.037.700

5. Laporan Laba Rugi


Keterangan
Penjualan
HPP:
B. Bahan Baku
B. Tenaga Kerja
Laba Kotor
B. Operasional:
B. Listrik & Air
B. Telp
B. Penyusutan
B. Pemasaran

2010
50.000.00
0

2011
52.500.00
0

2012
55.000.00
0

2013
57.500.00
0

2014
2
60.000.00
0 62.5

34.000.00
0
4.320.000
11.680.000

35.700.00
0
4.320.000
12.480.00
0

37.400.00
0
4.320.000
13.280.00
0

39.675.00 41.400.00
0
0 43.1
4.485.000 4.485.000 4.4
13.340.00
0 14.115.000 14.8

900.000
200.000
18.900
1.200.000

900.000
200.000
18.900
1.200.000

900.000
200.000
18.900
1.200.000

900.000
200.000
18.900
1.250.000

900.000
200.000
18.900
1.250.000

9
2

1.2

9.267.489

10.161.10
0
101.611
10.059.48
9

10.961.10
0
109.611
10.851.48
9

2010

2011

2012

2013

50.000.00
0
50.000.00
0

52.500.00
0
52.500.00
0

55.000.00
0
55.000.00
0

57.500.00
0
57.500.00
0

Biaya Bahan Baku


Biaya Tenaga Kerja
Biaya Operasional
Biaya Pemasaran
Jumlah Pengeluaran
Kas

34.000.00
0
4.320.000
1.118.900
1.200.000
40.638.90
0

Saldo Kas

9.361.100

35.700.00
0
4.320.000
1.118.900
1.200.000
42.338.90
0
10.161.10
0

37.400.00
0
4.320.000
1.118.900
1.200.000
44.038.90
0
10.961.10
0

39.675.00 41.400.00
0
0 43.
4.485.000 4.485.000 4.
1.118.900 1.118.900 1.
1.250.000 1.250.000 1.
46.528.90 48.253.90
0
0 49.
10.971.10
0 11.746.100 12.

Laba Sebelum Pajak


Pajak 1%

9.361.100
93.611

Laba Bersih

10.971.10
0 11.746.100 12.5
109.711
117.461
1
10.861.38
9 11.628.639 12.3

6. Arus Kas
Keterangan
Penerimaan Kas
Penjualan
Jumlah Penerimaan
Kas
Pengeluaran Kas
HPP:

2014

60.000.00
0 62.
60.000.00
0 62.

7. Analisis Investasi
a.

Analisa BEP (Break Event Point)


Break Event Point dapat diartikan dimana di dalam operasi perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak
menderita rugi (penghasilan = total biaya).
Untuk menghitung BEP, harus diketahui terlebih dahulu biaya tetap dan biaya variabelnya.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak berubah dalam tingkatan output tertentu, tetapi
untuk setiap satuan produksi akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan produksi.
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan naik turun sebanding dengan hasil produksi atau
volume kegiatan sedangkan untuk setiap satuan produksi akan tetap.

Dalam hal ini, biaya tetap yang digunakan senilai dengan investasi yang dipakai yaitu sebesar
Rp. 630.000,-

Sedangkan untuk biaya variabel per unit dihitung berdasarkan tingkat penggunaan bahan baku
dan bahan penolong dari setiap produk keripik bayam.

BEP dalam Unit


Biaya tetap / (harga jual per unit biaya variabel per unit)
630.000 / (5.000 3.400)
630.000 / 1.600
394 unit
BEP dalam Rupiah
Biaya tetap / {1 - (biaya variabel per unit / harga jual per unit)}
630.000 / {1 - (3.400 / 5.000)
630.000 / (1 0,68)
630.000 / 0,32
Rp 1.968.750

b.

Payback Period
Payback period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada
proyek. Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi.

Tahun
0
1
2
3
4
5
PP

Proyek
(630.000)
9.361.100
10.161.100
10.961.100
10.971.100
12.521.100

Kumulatif
9.361.100
19.522.200
30.483.300
41.454.400
53.975.500

630.000
53.975.500

-8.731.100
44.614.400

-0.1957014

1,81

9.361.100
9.361.100

Jadi, payback periodenya adalah 1,81 tahun atau 1 tahun 8 bulan. Berdasarkan teori, hal ini masih terbilang
menguntungkan atau tingkat pengembalian investasi masih terjangkau. Tetapi jika dilihat secara kenyataan, jangka
waktu tersebut terbilang cukup lama bagi suatu usaha dan kurang produktif.

c.

Profitability Index
Profitability Index (PI) adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present value aliran kas keluar.
Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.
PI > 1 usulan investasi diterima
PI < 1 usulan investasi ditolak

Tahun
0
1
2
3
4
5

Proyek
(630.000)
9.361.100
10.161.100
10.961.100
10.971.100
12.521.100
PI

PV, 10%
1
0.9091
0.8264
0.7513
0.6830
0.6209

PV
(630.000)
8.510.176
8.397.133
8.235.074
7.493.261
7.774.350

PV Cash in flow
PV Cash out flow

40.409.994
630.000

Kumulatif
8.510.176
16.907.309
25.142.383
32.635.644
40.409.994

= 64,142847
Maka dengan nilai profitability index sebesar 64,2 maka investasi ini dapat diterima.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ditinjau dari aspek pemasaran, segmentasi pasar yang dituju produk dapat dikonsumsi
seluruh kalangan masyarakat, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Wilayah yang dituju
untuk industri ini pun belum cukup luas, sementara hanya meliputi daerah Surabaya dan
Sidoarjo.

Untuk peluang pasar sendiri dapat terlihat dari Analisis SWOT, dimana masih jarang
pesaing produk sejenis sehingga usaha ini dapat bersaing dan mengutamakan kualitas serta rasa
dari produk. Bahan yang digunakan pun sama sekali tidak menggunakan bahan kimia atau
pengawet serta penyedap rasa instant. Oleh karena itu, diharapkan keripik ini mampu menarik
minat pasar serta dapat menggugah selera bagi masyarakat yang kurang suka makan sayur
menjadi suka, dengan mengkonsumsi keripik bayam ini.
Dari analisis keuangan, dapat dilihat bahwa titik impas (penghasilan = total biaya) melalui
perhitungan BEP (Break Event Point) adalah sebanyak 394 bungkus. Dari hasil perhitungan
analisis payback periode ditemukan hasil sebesar 1 tahun 8 bulan untuk tingkat pengembalian
investasi. Sebenarnya secara teori cukup menguntungkan, tetapi pada prakteknya jenis waktu
tersebut terbilang lama dalam suatu usaha untuk pengembalian tingkat investasi.
B. SARAN
1. Kedepannya nanti keripik bayam ini perlu adanya inovasi baik dari segi rasa, bentuk maupun
kemasan, karena selera dari konsumen seiring perubahan waktu pasti akan berubah.
2. Perlu adanya rincian biaya secara real (untuk sekarang masih sekedar ramalan) agar diketahui
indeks pengembalian investasi dan keuntungan secara detail sehingga bisa ditarik kesimpulan
apakah usaha ini menguntungkan atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai