Anda di halaman 1dari 10

LINGKUNGAN OPERASI

Lingkungan operasi (operating environment) juga disebut sebagai lingkungan kompetitif


atau tugas, terdiri atas faktor-faktor dalam situasi kompetitif yang mempengaruhi keberhasilan
perusahaan dalam memperoleh sumber daya yang dibutuhkan atau dalam memasarkan produk
dan jasanya secara menguntungkan. Diantara faktor-faktor ini,yang terpenting adalah posisi
kompetitif perusahaan,komposisi pelangganya,reputasinya di mata para pemasok dan kreditor,
dan kemampuannya untuk merekrut karyawan yang memiliki kapabilitas. Lingkungan operasi
biasanya lebih dipengaruhi oleh pengaruh atau pengendalian perusahaan dibandingkan dengan
lingkungan yang jauh. Dengan demikian,perusahaan dapat lebih proaktif (sebagai lawan dari
reaktif) dalam menangani lingkungan operasi dibandingkan dengan menangani lingkungan yang
jauh.
Posisi Kompetitif
Penilaian atas posisi kompetitif suatu perusahaan memperbaiki peluang perusahaan untuk
mendesain strategi yang mengoptimalkan peluang lingkungannya. Pengembangan profil pesaing
memungkinkan perusahaan untuk dapat lebih akurat meramalkan pertumbuhan dan potensi
labanya dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Meskipun kriteria-kriteria pasti yang
digunakan dalam membuat profil pesaing sangat ditentukan oleh faktor-faktor situasional,
kriteria-kriteria berikut sering kali digunakan:
1. Pangsa pasar
2. Cakupan lini produk
3. Efektivitas distribusi penjualan
4. Keunggulan khusus dan pelanggan-pelanggan inti
5. Harga yang kompetitif
6. Efektivitas iklan dan promosi
7. Lokasi dan umur fasilitas
8. Kapasitas dan produktivitas
9. Pengalaman
10. Biaya bahan baku
11. Posisi keuangan
12. Kualitas relatif produk
13. Posisi keunggulan penelitian dan pengembangan
14. Kaliber sumber daya manusia
15. Citra umum
16. Profil pelanggan
17. Paten dan hak cipta

18. Hubungan dengan serikat pekerja


19. Posisi teknologi
20. Reputasi komunitas
Ketika kriteria sesuai dipilih, kriteria tersebut lalu diberikan bobot sesuai tingkat
kepentingannya terhadap keberhasilan perusahaan. Kemudian, pesaing yang dievaluasi dinilai
sesuai dengan kriteria tersebut,lalu penilaian diberi bobot, dan nilai yang dihasilkan dijumlahkan
untuk memperoeh profil pesaing secara numerik.
Contoh:
Faktor kunci keberhasilan
Pangsa asar
Harga yang kompetitif
Lokasi fasilitas
Biaya bahan baku
Keandalan SDM

Bobot
0.3
0.2
0.3
0.2
0.2
1.00

Peringkat
4
3
5
3
1

Nilai pembobotan
1.20
0.60
1.00
0.30
0.20
3.30

Jenis profil pesaing ini terbatas oleh subjektivitas dari pilihan kriteria, pembobotan, dan
pendekatan evaluasinya. Meskipun demikian, proses pengembangan profil semacam ini sangat
membantu perusahaan dalam mendefinisikan persepsina mengenai posisi kompetitifnya. Selain
itu, membandingkan profil perusahaan dengan profil pesaingnya dapat membantu manajer
perusahaan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang dapat membuat pesaing rentan
terhadap strategi yang mungkin dipilih oleh perusahaan untuk dilaksanakan.

Profil Pelanggan
Mungkin, hasil yang paling rentan dari menganalisis lingkungan operasi adalah
pemahaman mengenai pelanggan perusahaan yang dihasiklan oleh analisis ini. Mengembangkan
profil pelanggan dan calon pelanggan perusahaan memperbaiki kemampuan manajer perusahaan
untuk merencanakan operasi strategis, mengantisipasi perubahan dalam ukuran pasar, dan
mengalokasikan kembali sumber daya sedemiian rupa sehingga dapat mendukung pergeseran

prediksi dalam pola permintan. Pendekatan tradisional untuk mensegmentasikan pelanggan


didasarkan pada profil pelanggan yang disusun dari informasi geografis, demografis, psikografis,
dan perilaku pembeli.
Perusahaan-perusahaan

swasta

telah

mempelajari

dengan

cepat

pentingnya

mengidentifikasi segmen target. Menilai perilaku konsumen merupakan elemen inti dalam proses
memenuhi kebutuhan target perushaan. Banyak perusahaan kehilangan pangsa pasar sebagai
akbat dari asumsi yang dibuat mengenai segmen target. Riset pasar dan survey dapat membantu
mengurangi kemungkinan perusahaan mengandalkan asumsi yang salah. Perusahaan yang paling
rentan adalah perusahaan yang berhasil dengan satu atau lebih produk di pasar dan sebagai
akibtanya mencoba mendasarkan perilaku pelanggan pada data dan tren masa lalu.
Geografis
Penting untuk mengidentifikasi area geografis dari mana pelanggan atau calon
pelanggan berasal. Hampir semua produk atau jasa memiliki kualitas tertentu untuk
membuatnya menarik bagi pembeli yang berasal dari lokasi yang berbeda.
Demografis
Variabel demografis biasanya digunakan untuk membedakan kelompok dari calon
konsumen atau konsumen saat ini . informasi demografis (seperti informasi mengenai
jenis kelamin,usia,status perkawinan,pendapatan,dan pekerjaan) relatif lebih mudah
untuk diperoleh, dikuantifikasi, dan digunakaan dalam peramalan strategis, dan informasi
semacam itu merupakan dasar minimal untuk profil pelanggan.
Psikografis
Variabel kepribadian dan gaya hidup sering kali merupakan alat yang lebih baik
untuk memprediksikan perilaku pembelian pelanggan dibandingkan variabel geografis
maupun demografis. Dalam situasi semacam itu,penelitian psikografis merupakan
komponen penting dari profil pelanggan.
Perilaku Pembeli

Data perilaku pembeli juga dapat menjadi salah satu komponen profil pelanggan.
Data semacam itu digunakan untuk menjelaskan atau memprediksikan beberapa aspek
perilaku pelanggan dalam kaitannya dengan suatu produk atau jasa. Informasi mengenai
perilaku embeli (misalnya tingkat penggunaan,manfaat yang diinginkan,dan loyalitas
merek) dapat memberikan bantuan yang signifikan dalam mendesain strategi yang lebih
akurat dan menguntungkan.
Pemasok
Hubungan yang baik antara suatu perusahaan dengan para pemasoknya sangat penting
bagi kelangsungan usaha dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan tersebut. Selain kekuatan
dari hubungan tersebut, beberapa faktor juga perlu dipertimbangkan. Dengan memperhatikan
posisi kompetitif dengan para pemasoknya, perusahaan harus membahas pertanyaan-pertanyaan
berikut.
-

Apakah harga pemasok tersebut kompetitif? Apakah pemasok tersebut menawarkan

diskon kuantitas yang menarik?


Seberapa mahalkah biaya pengiriman yang dikenakan? Apakah pemasok tersebut cukup

kompetitif dalam hal standar produksinya?


Dalam hal tingkat defisiensi, apakah kemampuan, reputasi, dan jasa pemasok tersebut

cukup kompetitif?
Apakah pemasok juga bergantung pada perusahaan ?

Kreditor
Karena kuantitas, kualitas, harga, dan aksesibilitas sumber daya keuangan, manusia, dan
bahan baku jauh dari kondisi ideal, penilaian atas pemasok dan kreditor adalah sangat penting
bagi evaluasi yang akurat atas lingkungan operasi perusahaan. Dengan memperhatikan posisi
kompetitif perusahaan dengan para kreditornya, pertanyaan-pertanyaan terpenting yang harus
diperhatikan oleh perusahaan diantaranya adalah:
-

Apakah kreditor menilai wajar dan bersedia menerima saham perusahaan sebagai

agunan?
Apakah kreditor menganggap perusahaan memiliki catatan pembayaran masa lalu yang

memuaskan?
Apakah posisi modal kerja kuat? Jumlah pinjaman sedikit atau banyak ?

Apakah persyaratan pinjaman kreditor sesuai dengan tujuan profitabilitas perusahaan ?


Apakah kreditor dapat memperpanjang lini kredit yang diperlukan ?
Jawaban atas petanyaan-pertanyaan ini dan pertanyaan lain yang erkait membantu suatu

perusahaan untuk memprediksikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk


mengimplementasikan dan mempertahankan strategi kompetitifnya.
Sumber Daya Manusia: Sifat Pasar Tenaga Kerja
Kemampuan suatu perusahaan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang andal
adalah sangat penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Akan tetapi, alternatif rekrutmen dan
seleksi karyawan suatu perusahaan sering kali dipengaruhi oleh sifat lingkungan operasinya.
Akses suatu perusahaan kepada karyawan yang diperlukan terutama dipengaruhi oleh empat
faktor: reputasi perusahaan sebagai pemberi kerja, tingkat pengangguran setempat, ketersediaan
tenaga kerja dengan keahlian yang diperlukan, dan hubungan perusahaan dengan serikat pekerja.

LINGKUNGAN OPERASIONAL
Berdasarkan gambar lingkungan eksternal perusahaan (Pearce & Robinson, 2008: 112),
lingkungan operasi terdiri atas pesaing, kreditor, pelanggan, tenaga kerja dan pemasok.
Pesaing. Untuk mengidentifikasi pesaing, perusahaan dapat menggunakan matriks profil
persaingan (Competitive Profile Matrix CPM). Matriks tersebut menggunakan factor sukses
kritis yang terdiri dari periklanan, kualitas produk, daya saing harga, manajemen, posisi
keuangan, loyalitas pelanggan, ekspansi global, dan pangsa pasar. Masing-masing factor sukses
kritis tersebut diberi bobot dan level.
Pelanggan. Analisis yang paling penting dalam lingkungan operasional adalah memahami
pelanggan perusahaan. Pelanggan dapat dikelompokkan menjadi konsumen dan idustri. Profil
pelanggan konsumen dapat disusun menurut informasi dgeografis, demografis, psikografis,
perilaku dan manfaat. Sedangkan informasi industry mencakup variable operasional, pendekatan
pembelian, factor situasional dan karakteristik pribadi. Profil pelanggan internet dapat
dikelompokkan berdasarkan komunitas minta, relasi, transaksi, fantasi, dan professional.

Pemasok. Perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk menjaga
keberlangsungan dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Pemasok dapa member
dukungan berupa bahan baku, peralatan, layanan, bahkan dukungan keuangan. Seringkali
pemasok juga dapat membantuk dengan harga yang wajar, kualitas yang terus diperbaiki,
penyerahan barang tepat waktu, dan mengurangi baiya persediaan sehingga dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan dalam jangka panjang.
Pemberi Kredit. Pemberi kredit merupakan partner perusahaan yang penting karena dapat
memberikan evaluasi terhadap lingkungn operasional perusahaan. Disamping itu pmeberi kredit
juga dapat mendukung perusahaan dalam bidang keuangan atau dumberdaya lain guna
mengimplementasikan dan mempertahankan strategi bersaing perusahaan.
Tenaga kerja. Pegawai atau karyawan atau SDM merupakan asset perusahaan yang paling
penting. Menurut mantan CEo Unilever, Floris A. Maljers, Kendala terbesar yang dihadapi
perusahaan dalam menghadapi globalisasi adalah terbatasnya sumberdaya manusia, bukan
terbatasnya modal. Pemimpin perusahaan harus bersedia berubah untuk bisa menjadikan
perusahaannya tetap bertahan.Pendekatan pribadi dapat dilakukan oleh pemimpin untuk mampu
mengenal karyawannya dan lebih memahami masalah yang terjadi pada perusahaannya.

PEMBAHASAN KASUS
Pesaing
Perkembangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, khususnya produk Indomie kini berada
di tengah-tengah persaingan yang ketat. Setelah sekian lama menikmati persaingan yang
hampa, mulai pada tahun 2003, tepatnya pada bulan Mei, Indomie harus menghadapi
gempuran produk baru yang cukup sensasional, Mie Sedaap. Produk Mie berbendera Wingsfood
tersebut sangat agresif dalam menggarap pasar yang selama kurun waktu sebelum 2003 dikuasai
oleh Indomie. Selain itu, muncul pula pesaing baru, Mie Kare dari Orang Tua Group. Pada saat
itu, sebagai dominant market leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya sehingga

kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood dan Mie Kare
dari Orang Tua Group.
Persaingan yang muncul secara tiba-tiba tersebut membuat Indofood seolah tersentak.
Sebagai akibat dari ketidaksiapannya menghadapi persaingan dari para competitor baru, pangsa
pasar Indofood mulai terkikis.
Menurut data MIX, pada tahun 2002 Indofood masih menguasai pasar Mie sebesar 90%.
Begitu Mie Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang
gencar, pangsa pasar Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun,
diperkirakan menjadi sekitar 75%. Pangsa pasar 25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya
Mengutip pernyataan Rhenald Kasali, Gebrakannya (Mie Sedaap) luar biasa, harganya
pun di bawah Indomie, ditambah keunggulan-keunggulan lain. Saya rasa persaingan pasar Mie
Instan akan semakin ketat. Dari sisi Mie Sedaap, terdapat sebuah sikap optimis atas
persaingannya dengan Indofood. Manager Promosi PT Sayap Mas Utama Rudy Bonardy
mengatakan Kami masih pemula. Sedangkan Indofood adalah pemain lama yang saat ini
menguasai 75% pangsa pasar Mie Instan. Sisanya 25% dikeroyok merk-merk lain. Tapi saya
optimistis, Mie Sedaap bisa meraih konsumen melalui strategi pemasaran dan promosi yang
gencar. Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas, tergambar sebuah kondisi persaingan yang
ketat, yang bila tidak diantisipasi dengan tepat akan membawa kemunduran pada kinerja
Indofood.
Dalam persaingan yang mulai memanas dan mulai memangkas pangsa pasar Indofood
tesebut, Indofood tidak tinggal diam, beberapa-beberapa strategi-strategi yang telah dan sedang
dilakukan oleh Indofood dalam rangka menghadapi persaingan dengan Wingsfood dan
competitor lainnya dalam industry Mie Instan di Indoesia dan tentunya dalam rangka mencapai
visi misinya. Strategi perusahaan secara garis besar dibagi menjadi 4 yaitu strategi integrasi,
strategi intensive, strategi diversifikasi, dan strategi defensive.
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah
stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind
merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap
harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu
berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut
pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie

menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari
bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai bangkit dari tidur
panjangnya, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal
seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin
mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga
mengadakan acara Indomie Jingle Dare untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih
memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness
remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer
masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam edukasi mengenai
Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering
The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth,
memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan
menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan
segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and
higher margin.
Kreditor
Pelanggan
Indofoods Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia,
menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indoffood
juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara
agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui
rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi
gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk
melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk
membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal
kepada masyarakat. Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan
dan dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:

Membangun Human Capital

Mempertahankan Kohesi Sosial


Memperkuat Nilai Ekonomi
Mendorong Good Governance
Melindungi Lingkungan

Tenaga Kerja
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah
satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus.
Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan
kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan
terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf
dan manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam
mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai
program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial
akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di
Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar
70% merupakan pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen. Tingkat pendidikan yang
dimiliki oleh karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap
kepercayaan pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi
tenaga kerja adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga
kategori, yaitu pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.
Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem.
Pertama adalah sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu, maka
akan ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan. Kedua adalah
sistem eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang bermutu dengan spesifikasi
pekerjaan yang dibutuhkan melalui kantor Departemen Tenaga Kerja, iklan, Biro Konsultasi,
atau dengan pemasangan pengumuman di lingkungan perusahaan.
Pemasok

Grup Indofood merupakan perusahaan Total Food Solutions, dengan kegiatan usaha
yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan
bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Sebagai perusahaan terkemuka
dalam industri makanan olahan di Indonesia, kegiatan operasional. Grup Indofood didukung oleh
sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya sangat dikenal di seluruh nusantara.
Produk-produk Grup Indofood antara lain mi instan, dairy, bumbu penyedap makanan, makanan
ringan, makanan bayi, tepung terigu, pasta, biskuit, minyak goreng, margarin dan shortening.
Merek-merek produk Grup Indofood merupakan merek terkemuka di pasar domestik, dikenal
konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok
Indonesia.
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus
sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak
secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui
rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet
retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masingmasing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di
Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warungwarung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng
sebagai menu utama)

Anda mungkin juga menyukai