B. Klasifikasi penyakit
1) Malaria tertian
Penyebab plasmodium vivaks
Gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala
pertama terjadi atau terjadi selama dua minggu setelah terinfeksi.
2) Malaria tropika
Penyebab plasmodium valcipatrum
P. valcipatrum sering menghalangi jalan darah keotak
menyebabkan mengigau dan kematian.
3) Malaria kuartana
Penyebab plasmodium malariae
Memiliki masa inkubasi lebih lama dari pada penyakit malaria
tertiana atau tropika.gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18-40
hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang
kembali setiap tiga hari.
3) Malaria pernisiosa
Penyebab plasmodium ovale
Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh di dalam sel hati
beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut
menyerang dan menghancurkan sel darah merah sejalan dengan
perkembangan
mereka,
sehingga
menyebabkan
penyakit
malaria.kemudian nyamuk ini menyalurkan parasit yang ada di dalam
tubuhnya masuk ke dalam tubuh manusia lewat dari gigitan di saat dia
sedang menghisap darah manusia untuk bisa memberikan makan untuk
telur-telurnya.
C. Patofisiologi penyakit malaria
Fase seksual
Fase ini terjadi dalam tubuh manusia ( skizogoni ) dan di dalam tubuh
nyamuk ( sporogoni ). Setelah beberapa siklus, sebagian sperozoit di dalam
eritrosit dapat berkembang menjadi bentuk bentuk seksual jantan dan betina.
Gametosit ini tidak berkembang akan mati bila tidak di hisap oleh anopheles
betina. Di dalam lambung nyamuk terjadi penggabungan dari gametosit jantan
dan betina menjadi zigot, yang kemudian mempenetrasi dinding lambung dan
berkembang menjadi ookista.dalam waktu tiga minggu, sporozoit kecil yang
memasuki kelenjar ludah nyamuk.
Fase aseksual
Terjadi di dalam hati, penularan terjadi bila nyamuk betina yang
terinfeksi parasit, menyengat manusia dan dengan ludahnya menyntikkan
sporozoit ke dalam peredaran darah yang untuk selanjutnya bermukim disel
sel parenkim hati ( preeritrositer ). Parasit tumbuh dan mengalami pembelahan
( skizogoni ) dengan menghasilkan skizon 6-9 hari kemudian skizon masak
dan melepaskan beribu ribu merozoit. Fase di dalam hati ini dinamakan pra
eritrositter primer. Terjadi di dalam sel darah.
D. Pengolongan obat menurut cara kerja obat pada siklus hidup
1) Obat antimalaria skizontosida darah yang menyerang plasmodium
yang hidup di darah anti malaria jenis ini mencegah dan
mengakhiri serangan klinis contoh :
klorokuin,kuinin,kuinidin,meflokuin,halofantrin,sulfonamide,tetrasi
klin,atofakuon,dan artemisinin serta keturunannya
2) Obat antimalaria skizontosida jaringan yang membunuh plasmodia
pada fase eksoeritrositik di hati mencegah infasi plasmodia dalam
sel darah.contoh : primakuin,proguanil,pirimetamin.
3) Antimalaria gametosida yang membunuh stadium gametosid di
darah.contoh primakuin.
4) Obat antimalaria porontosida obat ini tidak berpengaruh langsung
pada gametosid dalam tubuh manusia tetapi mencegah sporogoni
pada tubuh nyamuk
E. Mekanisme kerja obat
1) Obat golongan 4 aminoquinolin ( klorokuin,amodiakuin ) dan
kuinolin methanol ( kuinin dan meflokuin ) berkonsentrasi dalam
Vacaola makanan yang bersifat asam. Obat golongan ini sangat
esensial dalam mengganggu proses pencernaan hemoglobin oleh
parasit dengan jalan mengadakan interaksi dengan hematin atau
menghambat pembentukan hemozoin. Target baru obat golongan
ini adalah menghambat enzim plasmepsim dan enzim falcipain
yang berperan dalam pemecahan globin menjadi asam amino.
Hemozoin dan asam amino diperlukan untuk pertumbuhan parasit
sehimgga jika pembentukan dihambat maka parasit akan mati.
2) Antibiotik seperti acitromicin doksisiklin, dan klindamisin bekerja
dalam organel plastin seperti kloroplas yang disebut apikoplas.
Obat ini menghambat translasi protein sehingga progeny parasit
yang di beri obat mengalami kematian.Atofakuon dan senyawa
lain tertentu menghambat transport electron dalam mitikondria
dan melalui penghambatan oxidoredutase citokrom c. dalam