Tetanus
Tetanus
Dx. 2. Defisit velume cairan berhubungan dengan intake cairan tidak adekuat
Tujuan : Anak tidak memperlihatkan kekurangan velume cairan yang dengan
kriteria:
Membran mukosa lembab, Turgor kulit baik
Intervensi
Rasional
1. Kaji intake dan out put setiap 24 jam
2. Kaji tanda-tanda dehidrasi, membran mukosa, dan turgor kulit setiap 24 jam
3. Berikan dan pertahankan intake oral dan parenteral sesuai indikasi ( infus 12
tts/m, NGT 40 cc/4 jam) dan disesuaikan dengan perkembangan kondisi pasien
4. Monitor berat jenis urine dan pengeluarannya
5. Pertahankan kepatenan NGT
@ Memberikan informasi tentang status cairan /volume sirkulasi dan kebutuhan
penggantian
@ Indikator keadekuatan sirkulasi perifer dan hidrasi seluler
- Pernafasan teratur
Intervensi
Rasional
1. Kaji status pernafasan setiap 2-4 jam
2. Lakukan pengisapan lendir dengan hati-hati
3. Gunakan sudip lidah saat kejang
4. Miringkan ke samping untuk drainage
5. Pemberian oksigen 0,5 Liter
6. Pemberian sedativa sesuai program
7. Pertahankan kepatenan jalan nafas dan bersihkan mulut
@ Takipnu, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi karena
adanya sekret
@ Menurunkan resiko aspirasi atau aspiksia dan osbtruksi
@ Menghindari tergigitnya lidah dan memberi sokongan pernafasan jika diperlukan
@ Memudahkan dan meningkatkan aliran sekret dan mencegah lidah jatuh yang
menyumbat jalan nafas
@ Memaksimalkan oksigen untuk kebutuhan tubuh dan membantu dalam
pencegahan hipoksia
@ Mengurangi rangsangan kejang
@ Memaksimalkan fungsi pernafasan untuk memenuhi kebutuhan tubuh terhadap
oksigen dan pencegahan hipoksia
Dx. 7. Kurangnya perawatan diri berhubungan dengan tirah baring dan aktifitas
kejang
Tujuan : Kebutuhan aktifitas sehari-hari/perawatan diri terpenuhi, dengan kriteria
@ Tempat tidur bersih,Tubuh anak bersih,Tidak ada iritasi pada kulit, BAB/BAK dapat
dibantu.
Intervensi
Rasional
1. Pemenuhan kebutuhan aktifitas sehari-hari
2. Bantu anak dalam memenuhi kebutuhan aktifitas , BAB/BAK, membersihkan
tempat tidur dan kebersihan diri
3. Berikan makanan perparenteral
4. Libatkan orang tua dalam perawatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Kebutuhan sehari-hari terpenuhi secara adekuat dapat membantu proses
kesembuhan
Memenuhi kebutuhan nutrisi klien
Orang tua mandiri dalam merawat anak di rumah sakit
Intervensi
Rasional
1. Jelaskan tentang aktifitas kejang yang terjadi pada anak
2. Ajarkan orang tua untuk mengekspresikan perasaannya tentang kondisi anaknya
3. Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan
4. Gunakan komunikasi dan sentuhan terapetik
Pengetahuan tentang aktifitas kejang yang memadai dapat mengurangi kecemasan
Ekspresi/ eksploitasi perasaan orang tua secara verbal dapat membantu
mengetahui tingkat kecemasan
Pengetahuan tentang prosedur tindakan akan membantu menurunkan /
menghilangkan kecemasan
Memberikan ketenangan dan memenuhi rasa kenyamanan bagi keluargaTetanus
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Clostridium tetani
bermanifestasi sebagai kejang otot proksimal diikuti kekakuan seluruh badan (Noer,
1996).
Asuhan Keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan penyakit tetanus
a. Pengkajian Dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk memudahkan
(Doenges, 2000) dan fokus yang perlu dikaji adalah sebagai berikut:
1) Data Subyektif
Pasien mengeluh nyeri akibat kaku pada otot dan nyeri
pada kepala
Pasien mengeluh tidak bisa membuka mulut
Pasien
mengeluh sesak terutama saat kejang
Pasien mengeluh terjadi peningkatan
suhu tubuh
Pasien mengatakan tidak dapat BAB
Kaku otot masseter
Opistotonus akibat kaku kuduk, kaku leher dan kaku punggung
Terdapat luka
Risus sardonikus karena otot wajah
Perut papan
Peristaltik menurun
Demam
Trismus
2) Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul menurut NANDA pada pasien
tetanus adalah:
Pola nafas tak efektif berhubungan dengan spasme otot
pernafasan
Resiko cedera berhubungan dengan aktivitas kejang
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan trismus
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri otot
c)
Berikan posisi miring dengan permukaan datar, miringkan kepala jika kejang
Rasional: Meningkatkan aliran (drainase) sekret, mensegah lidah jatuh dan
menyumbt jalan nafas
d)
Rasional: Air merupakan pengaturan suhu tubuh, setiap kenaikan suhu tubuh
melebihi normal, kebutuhan metabolisme air meningkat dari kebutuhan. Setiap ada
kenaikan suhu tubuh i cc kuran lebih 200 cc
d)
Rasional: Mengurangi demam dan infeksi denan aksi sentral pada hipotalamus
Rasional: Pasien sangat peka terhadap rangsangan, sehingga pasien mudah sekali
kejang. Dengan menimbulkan berbagai macam rangsangan, cedera dapat dicegah
c)
e)
Rasional : Terapi profilaksis dapat digunakan pada pasien yang mangalmi trauma
untuk menurunkan resiko terjadi infeksi nosokomial
Rasional : Sayur dan buah mengandung banyak serat sehingga memudahkan untuk
BAB
d)
Rasional : Menghilangkan nyeri dan mencegah kasalahan posisis pada bagian yang
sakit
c)
Kaji adanya nyeri, Bantu pasien mengidentifikasi nyeri, seperti lokasi, tipe,
intensitas pada skala 0-10 Rasional : Pasien biasanya melaporakan nyeri pada
tingakt kekakuan otot
d)
Motivasi penggunaan tehnik relaksasi dan distraksi Rasional : Memfokuskan
kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol dan dapat meningkatkan koping
e)
Rasional : Untuk dapat mengert bagaiman keadaan pasien dan bantuan yang
diberikan keluarga pada pasien
c)
Dikusikan dengan pasien dan keluarga tentang hal-halk yang belum
dimengerti