Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KESEHATAN, KESELAMATAN, KERJA (K3)

JENIS BAHAN DAN SIFAT-SIFAT LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN DI


LINGKUNGAN PERTAMBANGAN

Disusun Oleh:
Reski Bintang Saputra
114140151
Kelas B (Selasa, 09.20-Selesai)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2016

1. Jenis Bahan dan Limbah B3 di


a. Perusahaan Tambang Emas
Indo Muro Kencana (IMK) adalah perusahaan tambang emas dan perak yang mulai
produksi tahun 1994. Awalnya, saham IMK dimiliki oleh PT. Gunung Muro Perkasa
(Nasional), Duval Corporation of Indonesia (Amerika), Pelsart Muro Pty, Ltd
(Australia), dan Jason Mining (Australia).Lokasi tambang berada di kecamatan
Permata Intan, Murung dan Tanah Siang kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan
Tengah. Permasalahan Lingkungannya Pencemaran air sungai mulai timbul sejak
eksplorasi dilakukan oleh IMK di DAS Sei Muro Menawing dari sungai Pute, di DAS
Sei Mangkahui. Pencemaran berasal dari penampungan limbah asam tambang di
penambangan Serunjan DAS Dohoo Maan yang mengalir ke Sei Babuat, juga dari
pembuangan limbah asam tambang lokasi penambangan Bukit Tengkanong. Dampak
yang timbul adalah kematian ikan yang besar-besar sejak bulan November 1994 di
sungai Muro dan Manawing sampai ke sungai Barito serta sungai Mangkahui, dan
terulang secara periodik sepanjang tahun 1998. Juga terganggunya kesehatan
masyarakat dan mahkluk hidup lainnya didaerah tersebut, matinya satwa air dan
ternak penduduk yang mengkonsumsi air tersebut. Akhirnya, air sungai tidak dapat
dimanfaatkan penduduk dan diganti dengan sarana air bersih oleh PT.IMK, yang juga
tidak memadai.
b. Perusahaan Tambang Batubara
Limbah yang dapat terbentuk akibat proses penambangan batubara akan
menimbulkan dampak yang lumayan fatal bagi manusia. Limbah pencucian batubara
zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi dapat
menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. Kaarena Limbah
tersebut mengandung belerang (S), Merkuri (Hg), Asam Sianida (HCN), Mangan
(Mn), Asam sulfat (H2SO4), di samping itu debu batubara menyebabkan polusi udara
di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara.
c. Perusahaan Tambang Bauksit

Pulau Bintan merupakan salah-satu daerah di Indonesia yang kegiatan


penambangan bauksitnya cukup tinggi. Keberadaan bauksit di alam biasanya
berasosiasi dengan unsur-unsur logam lainnya seperti besi, silika, titan dan lain-lain.
Salah-satu tahap dalam penambangan bauksit adalah proses pencucian yang
menghasilkan limbah tailing berupa lumpur merah (red mud)
d. Perusahaan Tambang Tembaga
Perusahaan tambang yang mengolah suatu sumber daya alam yang hasil
tambangnya berupa tembaga adalah perusahaan Freeport Indonesia. Limbah atau
tailing yang dihasilkan oleh perusahaan tambang tersebut berupa asam sulfat dan
tembaga.

2. Analisis Sifat Bahan dan Limbah B3


a. Air Raksa/Merkuri (Hg)
Warna Keperakan
Tidak Berbau
Mengkilap
Beracun
Bila dipanaskan pada suhu 357o C akan menguap
Pada suhu kamar berwujud cair

b. Asam Sianida (HCN)

Mudah mendidih dan menguap


Uap dari HCN memiliki bau khas menyengat yang keras dan mematikan
Titik didih dan penguapan HCN berada di kisaran suhu 260C, atau hanya
sedikit di atas suhu kamar (250C).

c. Belerang (S)
Fase pada Suhu Kamar: Padat
Berat jenis: (alpha) 2,07 gram per cm3
Titik leleh: 115,21 C, 239,38 F
Titik Didih: 444,6 C, 832,3 F
Warna: Kuning pucat yang solid
Lembut dan tidak berbau

d. Asam Sulfat (H2SO4)


Tidak berwarna dan tidak berbau.
Larut dalam air yang sangat baik, hampir tak terbatas.
Kemampuan higroskopis untuk menangkap air baik bebas dan terikat dari
jaringan.
Non-volatil

Titik didih 296o C.


Mencair pada suhu 10,3o C.
Reaktivitas rendah

e. Tembaga (Cu)
Titik didih 2595o C
Titik lebur 1083o C
Berwarna kemerahan
Tembaga memantulkan sinar merah dan oranye dan menyerap frekuensi lain
dalam spektrum cahaya terlihat
Tembaga merupakan unsur yang banyak terdapat di alam. Manusia tercatat
juga banyak menggunakan tembaga
Sebagian besar senyawa tembaga akan menetap dan terikat di tanah atau
terserap dalam sumber air yang bisa menimbulkan ancaman kesehatan.

f. Red Mud (Lumpur Merah)


Limbah ini berberbentuk seperti lumpur
Berwarna kemerahan
Bercampur dengan oksida besi sehingga menghasilkan warna kemerahan

Memiliki pH sekitar 13 14.


Di dalam Red Mud bahkan masih terkandung aluminium sebesar 10 - 22%,
dan besi sebesar 14 - 35%.
Red Mud memiliki pH yang sangat basa, maka jika kontak langsung pada
kulit manusia akan menghasilkan iritasi, gatal-gatal dan penyakit kulit lain

Anda mungkin juga menyukai