Jurnal Anis
Jurnal Anis
1. PENDAHULUAN
Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia baik sebagai
insan maupun sebagai sumber daya pembangunan merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Pembangunan manusia sebagai insan tidak
terbatas hanya pada kelompok umur tertentu saja melainkan berlangsung
dalam seluruh kehidupan manusia sejak janin sampai usia lanjut. Salah satu
upaya untuk melahirkan generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas adalah
dengan memberikan makanan yang sempurna sejak dini yaitu Air Susu Ibu
(ASI) (Kemenkes RI, 2013).
Menurut Proverawati dan Rahmawati (2010, p.40) menyusui
merupakan salah satu komponen dari reproduksi hamil, melahirkan, dan
menyusui, proses menyusui selalu berjalan baik karena menyusui itu bukan
sesuatu
yang
terjadi
dengan
sendirinya,
tetapi
merupakan
suatu
cara
terbaik
bagi
ibu
untuk
memberikan
kasih
sayang,
yang
masyarakat, begitu pula ibu menyusui yang juga harus meninggalkan rumah
untuk bekerja (Widura, 2013, p.36).
Tingkat pendidikan ibu yang rendah mengakibatkan kurangnya
pengetahuan ibu dalam menghadapi masalah terutama dalam pemberian ASI
eksklusif. Menurut penelitian (Kasmayanti, 2005), ibu yang mempunyai
tingkat pendidikan yang tinggi, umumnya terbuka menerima perubahan atau
hal-hal yang baru guna pemeliharaan kesehatan bayinya. Pendidikan juga
membuat ibu terdorong untuk mencari pengalaman sehingga informasi yang
di terima menjadi pengetahuan ibu itu sendiri.
Pada zaman sekarang para wanita sudah banyak yang mencari
nafkah di luar rumah, sehingga mereka sering meninggalkan keluarganya
terutama anak-anaknya. Wanita yang baru saja melahirkan terpaksa tidak
mensukseskan program ASI Eksklusifnya dikarenakan waktu cuti
melahirkan hanya 12 minggu, dimana 4 (empat) minggu sering diambil
sebelum melahirkan, sehingga ibu yang bekerja hanya bisa mendampingi
bayinya secara intensif selama 2 (dua) bulan saja termasuk dalam menyusui
bayinya, setelah itu ibu sudah mulai untuk kembali bekerja (Nugroho, 2011,
p.34).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Farmawati
(2012), di Posyandu Jakarta Timur, didapatkan bahwa ibu
yang mempunyai bayi 0 - 12 bulan yang tidak memberikan
ASI eksklusif adalah ibu yang menSdapatkan pendapatan
keluarga yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan
ibu, dimana banyak ibu yang mempunyai bayi 0 - 12 bulan
di Posyandu Fatmawati
menunjukkan
bahwa
keluarga
yang
ibu
ASI
sebesar
48,8%,
seperti
kebiasaan
memberikan
makanan/minuman setelah bayi lahir seperti madu, air kelapa, nasi papah,
pisang, dan memberikan susu formula sejak dini, dan kepercayaan
responden seperti adanya kepercayaan kalau menyusui dapat merusak
bentuk payudara
memberikan ASI eksklusif yaitu 10 ibu (13,9%). Dari hasil uji chi square
didapatkan nilai P = 0,008, dan hasil penelitian ini ada hubungan bermakna
antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI dengan tindakan ASI eksklusif.
Pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan
sangat
penting
adalah
57,99%
sedangkan
pada
tahun
2014
data
yang
didapatkan
tentang
faktor-faktor
yang
ASI secara